Anda di halaman 1dari 28

TUMOR INTRAABDOMEN EC SUSP

TUMOR OVARIUM GANAS +


CHOLESTASIS JAUNDICE + TB PARU
ON OAT BULAN KE 2 + MILD MITRAL
REGURGITATION + MARASMUS

TIM 305
LAPORAN KASUS
Nama: An. S. U
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 9 tahun 3 bulan
BB : 20 kg
TB : 124 cm
Diagnosis : Tumor intraabdomen ec susp tumor ovarium
ganas + cholestasis jaundice + TB paru on OAT
bulan ke 2 + Mild Mitral Regurgitation +
Marasmus
R/ tindakan : LAPAROTOMY + EKSISI MASA TUMOR
Anamnesa

Pasien dikeluhkan perut bagian bawah semakin membesar sejak 6


bulan smrs disertai dengan penurunan berat badan, Riwayat demam
lama (+) 1 tahun smrs, Riwayat batuk, pilek disangkal, disertai sesak
yang hilang timbul, bab dan bak tidak ada keluhan
Pasien didiagnosa TB paru dan saat ini menjalani pengobatan OAT
bulan ke 3
Aktivitas sehari hari terbatas karena lemas
Pasien saat ini mendapatkan terapi Amikasin 300mg tiap 24 jam IV
(02/01/23), Captopril 2x6,25 mg PO, Furosemide 1x10 mg
PO ,UDCA 3x100 mg PO, Curcuma 3x1 PO
Pasien telah dipuasakan sejak 6 jam sebelum operasi.
PEMERIKSAAN TANDA TANDA VITAL DAN FISIK
Kesadaran : compos mentis
Tekanan Darah : 91/55 mmHg
Nadi : 118 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 37,8 ⁰C
SpO2 : 94% room air, 96% O2 1 lpm nasal kanul
Kepala : Konjuctiva tidak anemis, sclera ikterik,
pernapasan cuping hidung (-), terpasang OGT
Thorax : retrasi interkostal (-), gerak dada kiri tertinggal tidak ada
Paru : VBS kanan<kiri, ronkhi (-/ -) wheezing (- / -), slem -/-, retraksi (+)
Jantung : S1-S2 Normal, regular, murmur pansistolik (+), gallop (-)
Abdomen : Cembung, lembut, LP: 59 cm, a/r Suprapubic : massa padat, ukuran 5x5 cm, batas
tegas, peristaltik (+)
Urine output : kesan cukup
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nilai Nilai Normal 28/12/2022 04/01/2023 10/01/2023 11/01/2023
09.33
Hemoglobin 11,5-15,5 11,2 9,0 8,0 9,4
Hematokrit 35,0-45,0 36,1 29,0 25,2 27,8
Eritrosit 4,0-5,2 4,24 3,31 2,89 3,24
Leukosit 4000-13000 11,67 11,36 8,95 9,36
Trombosit 150000-450000 500 480 490 217
DC 0-1/0-4/3-5/40-59/33-48/3-8 0/1/0/73/15/11 0/0/1/82/10/7 0/0/1/79/12/8 0/0/1/81/12/6
MCV/MCH/MCHC 77-95/25-33/31-37 85,1/26,4/31 87,6/27,2/31 87,2/27,7/31,7 85,8/29,0/33,8
Natrium 135-145 131 131 132
Kalium 3,5-5,1 3,6 4,3 3,7
Kalsium 4,5-5,6 4,46 4,52 4,43
Ur/Cr 18-45/0,72-1,25 6,8/0,35 13,7/0,39 14,4/0,38
SGOT/SGPT 15-37/0-55 15/7 33/16 22/15
Albumin 3,2-5,4 3,1 2,7
Globulin 3,1
Rasio Albumin/Globulin 1,1-1,5 0,87
CRP Kuantitatif < 0,3 25,94 26,01
Glukosa Sewaktu <140 99 85 97
Bilirubin 0,100-1,000/0,100- 7,582/5,473/2,109 8,946/6,735/2,211 9,464/6,967/2,497
Total/Direk/Indirek 0,300/0,200-0,800
Protein Total 6-8 5,8
Procalcitonin < 0,5 0,65 0,87
LDH 81-234 197 144
RONTGEN THORAX RSHS 04/01/2023

 KESAN : 
Bronkopneumonia bilateral, belum
perbaikan.
Kardiomegali
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Echokardiografi RSHS 05/01/2023
Kesan: Mild MR
Reduced LV dysfunction

Pro:
Anti heart failure
Treat underlying disease
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG 29/12/2022
Sinus Rhythm, HR 148x/m
Normoaxis 45 C, PR interval 0,12 s
RVH (-), LVH (+), RAE (-), LAE (-)
CT SCAN ABDOMEN DENGAN KONTRAS 06/01/2023
 CT Scan Abdomen sampai pelvis
menunjukkan :
Massa solid di abdomen tengah sampai pelvis
yang tampaknya tidak menginfiltrasi struktur
di sekitarnya, berukuran lk. Lk 8,78 x 9,66 x
8,81 cm ec dd/ Inflammatory myofibroblastic
tumor, GIST
Hepatosplenomegali
Ascites
Scan gaster, pancreas, kandung empedu,
traktur intestinal, ginjal bilateral, vesika
urinaria, uterus saat ini tidak ada kelainan
USG ONKOLOGI 02/01/2023
Uterus: Tampak massa globular, densitas inhomogen,
permukaan irregular, ukuran 11,21 x 8,88 x 8,78 cm;
kesan suatu leiomyoma uterus, hipervaskularisasi (+)
Adnexa: tidak tampak massa
Kavum Douglas: Cairan bebas terlihat hingga di antara
usus dan di bawah hepar
Hepar: Tampak membesar, homogen (+)
Ginjal: Kanan: Ukuran 10,22 x 3,92 cm
Densitas: pemeriksaan gema homogen
Sistem pelviokalises: pemeriksaan: dalam batas normal
Kiri: Ukuran: 10,13 x 4,03 cm
Densitas: pemeriksaan: gema homogen
Sistem pelviokalises: pemeriksaan dalam batas normal
  
KESAN : Mioma Uteri DD/ Keganasan Uterus
ASSESMENT
Tumor intraabdomen ec susp tumor ovarium ganas + cholestasis jaundice + TB paru on OAT
bulan ke 2 + Mild Mitral Regurgitation + Marasmus
ASA III

TINDAKAN : Laparatomy + Eksisi massa tumor


ACTUAL PROBLEM

Tumor intra Mild Mitral


Marasmus
abdomen Regurgitation

Obstuctive
Pediatrik
jaundice
POTENTIAL PROBLEM

aspirasi hipoksemia hipotermia

Perubahan
hipoglikemia Bradikardia
SVR
PERUT BESAR
Sistem Respirasi
Gangguan respirasi diakibatkan patologi intraabdominal yg besar,
distensi abdomen, nyeri) ↓ FRC
Sistem Kardiovaskular
Awasi Tanda-tanda status volume yang menurun  hipotensi,
takikardia  memerlukan volume yang adekuat sebelum pembiusan
Sistem Gastrointestinal
Diare, mual, muntah dan prolong puasa  abnormalitas dari elektrolit
Meminimalisir gangguan fisiologis hati dan ginjal)
dengan :
 menjaga perfusi renal dan balans cairan
 menghindari obat anestesi yang memperberat fungsi hati
 Inhalasi : haltohane, sevoflurane
 Intravena : thiopentone, ketamine
 Pelumpuh otot : vecuronium, rocuronium
 Analgetik : NSAID, morfin dan pethidine (spasme sphincter oddi)
GIZI BURUK
Marasmus
gangguan gizi karena kekurangan karbohidrat. Berikut adalah
gejala pada marasmus adalah (Depkes RI, 2000) :
a. Anak tampak sangat kurus karena hilangnya sebagian besar lemak
dan otot-ototnya, tinggal tulang terbungkus kulit
b. Wajah seperti orang tua
c. Iga gambang dan perut cekung
d. Otot paha mengendor (baggy pant)
e. Cengeng dan rewel, setelah mendapat makan anak masih terasa
lapar
 Malnutrisi memiliki dampak pada anestesi karena perubahan fisiologi.
 PreOperative

- Adanya perubahan status mental -> chronic malnutrition


Kekuatan otot dan massa sel menurun

Menurunnya massa otot jantung  CO turun, bradicardia, hipotensi


Menurunnya massa otot pernapasan  Gangguan ventilasi
- Gangguan elektrolit,mineral, vitamin B1 sebabkan aritmia
Mudah hipotermi karena kehilangan jaringan dan otot.
Dengan adanya penurunan cardiac output  GFR turun
Mudah terjadi infeksi karena kelemahan mediator imun.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SVR Mencegah peningkatan PVR :
Increase SVR Decrease SVR  Cegah hipoksemia, hiperkarbi, hipoventilasi.
Alpha agonist Inhalation agents
 Cegah batuk, menangis, nyeri
B-blocker Vasodilator
Cuff in lower extremities Alpha antagonist  Cegah Light anesthesia
Raise in intrabdominal pressure Ca chanel blocker

Aortic compression Nitropusside, nitroglicerine


Prostaglandine (E1, E2)

Jacob R, Understanding Paediatric Anesthesia. 2008


INTRAOPERATIF
Menjaga kestabilan suhu selama operasi ( warmed infusion,
blanket warmer)
Preoperative

 Puasa 6 jam pre operatif


 Persediaan darah intraoperatif
 Persiapan kamar operasi : blanket warmer, radiant warmer, plastic wrap, suhu
kamar hangat, cairan infus hangat, GDS
 Premedikasi dengan midazolam 1 mg
Head up 30-40o, Induksi : Dilakukan preoksigenasi dengan oksigen 100%. Diberikan
Fentanyl 40 mcg, Propofol 40 mg (titrasi), dan dibuka gas sevoflurane 4 vol%. Selanjutnya
dilakukan intubasi dengan ETT No. 4.5 setelah ETT dipastikan masuk diberikan Atracurium
20 mg. Dilakukan pemasangan ETT No. 4,5. Maintenance dengan sevoflurane 2-3 vol %, O2
: udara dengan FiO2 50%

Monitoring: EKG, NIBP, SpO2, suhu, urine output, GDS, blanket warmer, EtCO2,
precordial, perdarahan
POST OPERATIF
 Lakukan pemantauan ventilasi, oksigenasi, suhu, GDS
 Analgetik post operatif dengan fentanyl 3 mcg/KgBB/jam dan paracetamol 4x400 mg iv
 Ruangan post operasi PICU
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai