Anda di halaman 1dari 1

Nama : Anangga Aristantyo

NPM : 130121210009

PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif Keseminatan Intensive Care

Research Question :

Apakah pemberian heparin subkutan lebih efektif daripada pemberian heparin intravena dalam
pencegahan terjadinya tromboemboli vena dalam pada pasien Acute Limb Ischemic?

Hypothesis:

Pemberian heparin subkutan dapat mengurangi risiko terjadinya tromboemboli pada pasien acute
limb ischemic.

Pada penelitian ini, saya menggunakan nilai D dimer dalam mendefinisikan adanya risiko
thrombosis vena dalam. Semakin tinggi D dimer semakin tinggi risiko tromboemboli vena dalam.

Hal ini mengakibatkan Ho dan Ha penelitian saya:

 Ho = Tidak terdapat perbedaan kadar d-dimer pada pasien yang diberikan heparin
subkutan dibandingkan dengan pasien yang mendapatkan heparin intravena pada pasien
acute limb ischemic.
 Ha = Terdapat perbedaan kadar d-dimer pada pasien yang diberikan heparin subkutan
dibandingkan dengan pasien yang mendapatkan heparin intravena pada pasien acute
limb ischemic.

Pengukuran besar sampel bergantung pada desain penelitian, dalam hal saya menggunakan
contoh studi potong lintang dengan sumber rekam medis, yakni semua pasien dalam kuru
nwaktu tertentu diambil untuk melihat metode pemberian heparin (A: subkutan, B:
intravena) dan nilai kadar D-dimer didapatkan dari rekam medik
Pengukuran besar sampel dilakukan dengan pertanyaan penelitian tersebut: rumus
perbandingan dua kelompok dengan data numerik:
2 ( Za+ Zb ) x SD
N=
( X 1−X 2)
Sebagai contoh, power 80%, alfa digunakan 5%, SD didaptkan dari penelitian baku sebesar
0,005, dan perbedaan mean 0,012 maka
2 ( 1,96+0,84 ) x 0,05
N= = 23,3 ~ 24 subjek
(0,012)
Dengan hal tersebut maka jumlah sampel tiap kelompok minimal 24 orang, dengan total
keseluruhan 48 subjek.

Anda mungkin juga menyukai