Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SEPTIANA TUNJUNG SARI

NIM : 1911060012

PRODI : KEBIDANAN S1 PROFESI

MATA KULIAH : METODOLOGI RISET II

DOSEN PENGAMPU : EVICENNA NAFTUCHAH RIANI ,M.Keb

EVALUASI KONSEP DASAR PENGAMBILAN SAMPLE

1. Penelitian sample observasional

a. Besar sample 1 populasi

1) Untuk estimasi
a) Apabila sample menggunakan simple random sampling : untuk data kontinu dan data
proporsi
Jawab :Sistem random sampling merupakan system pengambilan sample yang
dilakukan menggunakan selang interval tertentu secara berurutan.Kelebihan dari
pengambilan sistem ini adalah lebih praktis dan hemat dibandingkan dengan
pengambilan acak sederhana.Sedangkan kekurangannya adalah tidak bisa digunakan
pada penelitian yang heterogen karena tidak mempunyai keragaman populasi
heterogen.
Simple random sampling atau systematic random sampling
 Data kontinu

Untuk populasi infinit, rumus besar sampel adalah :

Z² 1-  /²²
n = ---------------

dimana n = besar sampel minimum

Z 1- a /² = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a tertentu

s² = harga varians di populasi

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir


Jika populasi finit, maka rumus besar sampel adalah :
N Z² 1-  /²²
n = --------------------------
(N-1) d² + Z² 1-  /² ²
di mana N = besar populasi

- Data proporsi

Untuk populasi infinit, rumus besar sampel adalah :

Z² 1-  /² P (1-P)
n = --------------------

di mana n = besar sampel minimum

Z 1- a /² = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a tertentu

P = harga proporsi di populasi

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

Jika populasi finit, maka rumus besar sampel adalah :

N Z² 1- a /² P (1-P)

n = -------------------------------

(N-1) d² + Z² 1- a /² P (1-P)

di mana N = besar populasi

b) Apabila sample menggunakan stratified random sampling : untuk data kontinu dan data
proporsi

Jawab : Metode pengambilan sampel acak terstratifikasi ( stratified rando m sampling )


adalah metode pemilihan sampel dengan cara membagi populasi kedalam kelompok –
kelompok yang homogen yang disebut strata, dan kemudian sampel diambil secara acak dari
setiap strata tersebut.

Rumus besar sample adalah ;


-Data kontinu

Dimana :

Z 1-α/2 = nilai distribusi normal baku (table Z) pada α tertentu

Σ2 h = harga varians di strata-h

d = kesalahan (absolut) yag dapat ditolerir

Wh = fraksi dari observasi yang dialokasi pada strata-h = Nh/N jika digunakan alokasi
setara, W = 1/L

L = jumlah seluruh strata yang ada

-Data proporsi

Dimana :

n =besar sampel minuman

N =besar populasi

Z 1-α/2 =nilai distribusi normal baku (table Z) pada α tertentu

Pʰ =Harga proporsi distrata-h

d =kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

Wh = fraksi dari observasi yang dialokasi pada strata-h = Nh/N jika digunakan alokasi
setara, W = 1/L

L = jumlah seluruh strata yang ada


2) Uji hipotesis data kontinu dan data proporsi

-Data kontinu

Rumus besar sampel adalah :

Dimana :

n =besar sampel minuman

Z 1-α/2 = nilai distribusi normal baku (table Z) pada α tertentu

Z 1-β = nilai distribusi normal baku (table Z) pada β tertentu

ᶞ² = harga varians di populasi

Ua-Ub =perkiraan selisih nila mean yang di teliti dengan eman di populasi

-Data proporsi

Rumus besar sampel adalah :

Dimana :

n = besar sampel minuman

Z 1-α/2 = nilai distribusi normal baku (table Z) pada α tertentu

Z 1-β =nilai distribusi normal baku (table Z) pada β tertentu

P ⁰ =proporsi di populasi

Pa =perkiraan proporsi di populasi

Pa-Po =perkiraan selisih proporsi yang diteliti dengan proporsi di populasi


2. Penelitian experimental

a. Bagaimana suatu sample dikatakan bias dan sampling eror ?

Jawab :

 Penelitian experimental belum banyak rumus dikembangkan untuk menentukan besar


sampek yang dibutuhkan untuk menentukan besar sampel (replikasi) yang dibutuhkan
gunakan rumus berikut :
a) Untuk rancangan acak lengkap,acak kelompok atau factorial secara sederhana
dapat digunakan rumus :
(t-1) (r-1) ≥15
Dimana t =banyak kelompok perlakuan

r =jumlah replikasi

b) Disamping rumus diatas dan untuk rancangan eksperimen lain yang membutuhkan
perhitungan besar sampel dapat digunakan rumus besar sampel seperti pada
penelitian observasional baik untuk satu sampel maupun lebih 1 sampel baik untuk
data proporsi maupun data kontinu.
 Kesalahan tidak sistematik (random eror)adalahkesalahan estimasi yang terjadi secara
random (acak), lebih banyak disebabkan karena variasi sampling,besar sampel dan
karakteristikdata statistik (varians).Masalah adanya random erorsudah secara
detaildan mendalam dipelajari dalam mata kuliah biostatistika sehingga pada tutorial
ini hanya disampaikan sekilas.
 Kesalahan sistematik (non randomeror) atau disebut juga bias. Bias diakibatkan
berbagai aspek metodologi selain variasi sampling (misal desain studi, analisis,
seleksi subyekpenelitian, kualitas informasi yang dikumpulkan, variabel penting lain
selain faktor risiko/ exposureutama dan penyakitnya. Bias sangat penting untuk
diidentifikasi bahkan sejak proposal penelitian dikembangkan supaya
dapatdiminimalisir sekecil mungkin. Bahkan semua literatur menyampaikan bahwa
identifikasi terhadap kesalahan sistematis dan pembahasannya wajib disampaikan
untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan simpulan. Untuk itu dalam mata
kuliah metodologi penelitian akan lebih fokus mempelajari tentang bias ini
2) Bagaimana prinsip dasar perhitungan besar sampel ?
Jawab :
Besar sampel penelitian
 Hal yang harus diperhatikan:
 Power:
kemampuan suatu penelitian untuk mendapatkan beda yang secara statistik bermakna,
atau power adalah kekuatan untuk menolak hipotesis nol pada data penelitian. Nilai
power adalah (1-β). Jika β= 20%, maka powernya adalah 80%.
 Tingkat kemaknaan α.
adalah tingkat kesalahan yang boleh terjadi padapenelitian. Sebagai contoh, jikaα=
0.05, makakesalahan yang boleh terjadi adalah 0.05 danketepatan penelitian yang
diharapkan oleh penelitiadalah 0.95 atau 95%. Semakin presisi hasilpenelitian yang
diharapkan, maka semakin kecil pula nilaiαyang ditetapkan peneliti. Hipotesis 0
ditolak jika hasil uji statistik menunjukkanbahwa nilai probabilitasnya < α.

Anda mungkin juga menyukai