Anda di halaman 1dari 60

METODE PENELITIAN PERTEMUAN 5

DESAIN
SAMPLING
TAHAPAN PENELITIAN
KOMPONEN DESAIN PENELITIAN :

Desain Studi

Sampling

Operasional dan pengukuran


POKOK BAHASAN

Populasi Sampel

Besar sampel Teknik Pengambilan


sampel
DESAIN DAN BESAR SAMPEL

• Riset epidemiologi bertujuan untuk menarik kesimpulan yang akurat tentang


distribusi dan determinan penyakit pada populasi manusia, bukan orang per orang
atau kelompok kecil manusia.

• Jika Sampel dipilih dengan tepat, maka deskripsi tentang distribusi dan estimasi
tentang determinan penyakit tidak jauh meleset dari keadaan yang sesungguhnya.
SAMPLING
• Proses memilih sebagian dari semua subjek dalam populasi
disebut pemilihan sampel (sampling)

• Mempelajari sebagian kecil dari populasi untuk


memperoleh informasi dari keseluruhan populasi
ALASAN MEMILIH SAMPEL

Pertama
• Keterbatasan sumber daya (biaya, tenaga, waktu) yang dimiliki peneliti.

Kedua
• Peneliti tidak perlu meneliti seluruh populasi untuk menarik kesimpulan tentang
populasi, sepanjang hasil penelitian mencerminkan keadaan populasi yang ingin
ditarik kesimpulan
ALASAN MEMILIH SAMPEL
“It is better to have good measurements on a
representative sample than unreliable or biased
measurements on the whole population.”
POPULASI
• Populasi (population, general population, universe) adalah
sekumpulan keseluruhan subjek/ elemen/ unit/ anggota
(misalnya, manusia) yang dapat didefinisikan dengan jelas
dan memiliki sejumlah kesamaan karakteristik.

• Populasi (umum) dapat terbatas (finite population) atau tak


terbatas (infinite population).
POPULASI

1. Populasi terbatas jika elemen-elemen


dapat dihitung → Sebagai contoh: semua
pria di Indonesia, jumlah orang yang positif
HIV di Indonesia.
POPULASI

2. Populasi tak terbatas jika elemen-elemen penelitian tak


terhitung banyaknya → Sebagai contoh: semua wanita
umur 15-49 tahun, jumlah eritrosit dalam tubuh
manusia.

Sesungguhnya tidak ada populasi yang tak terbatas→ ketidakmampuan


menghitung elemen populasi dalam jangka waktu yg tersedia
POPULASI SUMBER
➔ Berbeda dengan populasi sasaran yang merupakan populasi
teoretis, populasi sumber merupakan populasi empiris.

➔ Artinya, subjek-subjek dari populasi sumber inilah yang akan


digunakan sebagai sampel penelitian dan akan diteliti melalui
pengamatan-pengamatan empiris, sehingga populasi sumber disebut
populasi studi (studi population) atau populasi empiris (empirical
population).
KERANGKA PEMILIHAN SAMPEL/
SAMPLING FRAME

Daftar berisi nama-nama atau nomor (karena alasan etis) calon


peserta potensial penelitian dari populasi sumber (populasi
terjangkau) yang memenuhi kriteria karakteristik tertentu untuk
dipilih, yang dapat dijangkau dan dihubungi untuk diminta
partisipasinya sebagai subjek penelitian.

Bertujuan agar peneliti dapat mengidentifikasi setiap subjek dalam


populasi sumber yang dapat dipilih sebagai subjek penelitian.
SAMPEL

Sampel merupakan sebuah subset yang dipilih dari populasi, yang


akan diamati, diukur, dan dianalisis oleh peneliti.

Sampel terdiri atas subjek penelitian (study subject), peserta


penelitian (study participant), atau responden.

Responden adalah subjek penelitian yang menjawab pertanyaan-


pertanyaan dari kuesioner dalam suatu survei.

Subjek dalam sampel inilah yang akan diamati diukur, dan diteliti oleh
peneliti
KELOMPOK STUDI

Jika peneliti ingin meneliti hubungan atau pengaruh variabel satu (misalnya
paparan) terhadap variabel lainnya (misalnya penyakit), maka ia harus
melakukan perbandingan kelompok-kelompok studi.

Studi kasus kontrol, kelompok studi itu disebut kelompok kasus dan kelompok
kontrol.

Studi kohor, kelompok studi itu disebut kelompok terpapar (exposed) dan
kelompok tidak terpapar (unexposed).

Studi eksperimental, kelompok studi itu disebut kelompok perlakuan


(treatment group, intervention group) dan kelompok kontrol atau kelompok
pembanding (control group, comparison group)
UNIT PEMILIHAN SAMPEL

Unit pemilihan sampel (sampling unit) adalah subjek/ elemen/ unit dari
populasi yang dipilih ke dalam sampel.

Riset epidemiologi umumnya, kecuali studi ekologis, unit analisis atau unit
observasinya adalah individu.

Tetapi, peneliti mungkin tidak memiliki daftar semua individu atau subjek di
dalam populasi sasaran, yang akan digunakan sebagai unit pemilihan sampel.

Sebagai gantinya, peneliti menggunakan klaster rumah tangga (household)


sebagai unit pemilihan sampel, dan unit observasinya adalah individu-individu
yang bertempat tinggal di dalam klaster rumah tangga yang terpilih.
METODE PEMILIHAN
SAMPEL
(SAMPLING METHOD)
BESAR SAMPEL

➔ Besar sampel (sample size) adalah jumlah subjek yang dipilih dari populasi sehingga
membentuk sebuah sampel.

➔ Besar sampel yang optimal (cukup besar) merupakan elemen penting dalam studi
epidemiologi kuantitatif, karena:

Makin besar sampel, makin besar kemampuan peneliti untuk mendeteksi


1. perbedaan/ hubungan/ pengaruh variabel yang diteliti (kausa statistik)

Makin besar sampel, makin kecil peran peluang (kebetulan) untuk


menyimpulkan terdapat perbedaan/ hubungan/ pengaruh ketika
2. sesungguhnya tidak ada perbedaan/ hubungan/ pengaruh (nilai p)
BESAR SAMPEL

Makin besar sampel, makin kecil kesalahan pemilihan sampel


3. (sampling error, standart error)

Makin besar sampel, makin tinggi presisi (ketelitian)


dalam mengestimasi perbedaan/ hubungan/ pengaruh
4. variabel pada populasi (Confidence Interval).
FAKTOR PENENTU BESAR SAMPEL
Faktor-faktor statistik yang menentukan estimasi besar sampel yang
dibutuhkan suatu penelitian:

1. Kesalahan tipe I, yaitu tingkat kemaknaan (α) yaitu kesalahan menarik kesimpulan
terdapat perbedaan/ hubungan/ pengaruh varibel, ketika Ho benar (tidak ada
perbedaan/ hubungan/ pengaruh varibel)

2. Kausa statistik (1-β) yakni kemampuan mendeteksi hubungan kebalikan kesalahan


tipe II (β). Tabel menyajikan dua kemungkinan kesalahan dalam penarikan kesimpulan
statistik, yaitu kesalahan tipe I, II
FAKTOR PENENTU BESAR SAMPEL
Faktor-faktor statistik yang menentukan estimasi besar sampel yang
dibutuhkan suatu penelitian:

3. Estimasi besarnya efek paparan terhadap penyakit (misalnya, RR, OR), diperoleh
dari penelitian serupa sebelumnya, dan studi pendahuluan

4. Proporsi penyakit pada populasi yang tak terpapar (atau proporsi paparan pada
populasi tak sakit) jika variabel hasil diukur dalam variabel dikotomi, atau mean dan
SD pada masing-masing kelompok yang dibandingkan jika variabel hasil diukur dalam
skala kontinu.
FAKTOR PENENTU BESAR SAMPEL
Faktor-faktor statistik yang menentukan estimasi besar sampel yang
dibutuhkan suatu penelitian:
5. Design effect, yaitu efek dari desain pemilihan sampel yang tidak menggunakan
desain pemilihan sampel random sederhana dengan individu sebagai unit
pemilihan sampel

6. Besarnya populasi sasaran, yakni populasi sasaran penerapan hasil penelitian

7. Perbandingan besar sampel kelompok-kelompok studi (yaitu, rasio antara


kelompok terpapar dan tidak terpapar, atau kelompok kasus dan kontrol)
KETERANGAN KODE HITUNG SAMPEL


Significan
Power Zβ CI Two One
t Level
sided sided
80% 0,84 0,10 90% 1,64 1,28

90% 1,28 0,05 95% 1,96 1,64

95% 1,64 0,01 99% 2,58 2,33


BESAR SAMPEL
MINIMAL PENELITIAN
UJI HIPOTESIS POPULASI TIDAK DIKETAHUI

Besar sampel yang diperlukan untuk uji hipotesis Populasi


yang tidak diketahui ditentukan dengan rumus:

𝑍12−𝛼/2 𝑃(1−𝑃)
n=
d2
• Keterangan :
• n = jumlah sampel
• z = skor z p = maksimal estimasi
• d = tingkat kesalahan
UJI HIPOTESIS POPULASI TIDAK DIKETAHUI

pada kepercayaan 95% = 1,96; d= tingkat kesalahan (5%)


UJI HIPOTESIS KETIKA DIKETAHUI JUMLAH POPULASI

𝑁 𝑧 21−𝑎 𝑥 𝑝 𝑥 𝑞
2
n= 𝑑2 𝑁 − 1 + 𝑧 21−𝑎 𝑥 𝑝 𝑥 𝑞
2

𝑍1−𝑎/2 = Tingkat kepercayaan (CI 95% = 1,96)


P = Proporsi 36% (0,36) (Astuti, 2013)
q = 1-p
d = Nilai presisi absolut yang diinginkan (5% = 0,05)
CASE CONTROL

* 𝑂𝑅 𝑃2∗
P1 =
𝑂𝑅 𝑃2∗+(1−𝑃2∗)
CASE CONTROL
• P1 : Nilai proporsi eksposure pada kasus
• P2 :Nilai proporsi eksposure pada control
• OR : Nilai Odd Rasio penelitian terdahulu

𝑷𝟏 + 𝑷𝟐
ഥ=
𝑷
𝟐
COHORT

Besar sampel yang diperlukan untuk pengujian dua sisi


diperoleh dari rumus

di mana p = (p1+p2) = p2(RR+1)/2


KETERANGAN
• P1 : eksposure positif pada disease
• P2 : eksposure negative pada disease
• RR : Nilai Relatif Risk dari penelitian terdahulu

𝑷𝟏 + 𝑷𝟐
ഥ=
𝑷
𝟐
STUDI EKSPERIMEN UJI HIPOTESIS DATA PROPORSI

n= 2(𝑍𝛼+𝑍𝛽)2 𝑝̅(1−𝑝̅)
(𝑝̅𝑐−𝑝̅1)2

𝑷𝒄 + 𝑷𝒊
ഥ=
𝑷
𝟐
EKSPERIMEN DATA NUMERIK

2 2
4 𝑍𝛼 + 𝑍𝛽 𝜎
2𝑁 =
𝛿2
• 𝛿 : 𝑑𝑖𝑓𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑡𝑜 𝑏𝑒 𝑑𝑒𝑡𝑒𝑐𝑡𝑒𝑑 (µ
0 -µ1)

• 𝜎 : 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠

• Mean level in the intervention group (ml) is compared with the mean level in the control group
(mC)
DESAIN PEMILIHAN
SAMPEL
DESAIN PEMILIHAN SAMPEL

Desain pemilihan sampel (sampling design) merupakan rancangan


yang dibuat peneliti untuk memperoleh sampel dari populasi.

Sampling design penting dilakukan dalam penelitian kuantitatif


karena, pemilihan subjek penelitian yang baik mencegah
kesalahan sistematis yang disebut bias seleksi dan besar sampel
dalam penelitian kuantitatif mempengaruhi presisi (ketelitian)
mengestimasi parameter populasi.
TUJUAN MEMILIH SAMPEL DALAM PENELITIAN KUANTITATIF:

1. Menghasilkan sampel yang representatif terhadap populasi yang


ditarik kesimpulannya

2. Menghindarkan atau meminimalkan bias seleksi

3. Meminimalkan kesalahan pemilihan sampel atau sampling error

4. Sampel yang ideal tersebut diperoleh dengan biaya yang relatif


rendah

5. Hasil-hasil penelitian pada sampel tersebut dapat diterapkan


dengan tingkat keyakinan cukup kuat
KRITERIA DESAIN PEMILIHAN SAMPEL

Teknik pengambilan sampel, dibagi menjadi dua:

1. pemilihan sampel
random
2. Pemilihan sampel
non-random
(pemilihan sampel (pemilihan sampel
probabilitas) non-probabilitas).
PRINSIP RANDOM
• Penggunaan prosedur random berarti setiap subjek dari populasi
diketahui peluangnya untuk terpilih kedalam sampel. Peluang
tersebut tidak ditentukan secara subjektif oleh peneliti melainkan
suatu peluang buta “blind chance”

• Jika sampel dengan besar sampel tertentu dipilih dengan cara random
dan berulang-ulang maka komposisi dan karakteristik sampel akan
bervariasi dari pemilihan sampel ke pemilihan sampel, semata-mata
karena variasi pemilihan sampel (sampling variability) disebut juga
kesalahan pemilihan sampel (sampling error)
PRINSIP RANDOM

• Meskipun demikian, sampel yang diperoleh melalui pemilihan


random “secara rata-rata” memiliki komposisi dan karakteristik
populasi.

• Variasi pemilihan sampel (sampling variation, sampling error, standart


error, SE), yakni variasi statistik dari sampel ke sampel yang dipilih
secara random dari populasi, merupakan fungsi dari standar deviasi
(SD) dan besar sampel (n). Variasi pemilihan sampel (SE)=SD/√n. jadi,
makin besar SD, makin besar variasi pemilihan sampel, dan
sebaliknya.
KRITERIA RETRIKSI
• Dibagi menjadi dua:

1. Pemilihan sampel tanpa restriksi 2.Pemilihan sampel dengan retriksi

• Pemilihan sampel dengan restriksi disebut sampel dengan


pembatasan karena telah terdapat pengaruh subjektif peneliti dalam
memilih sampel maka setiap pemilihan sampel dengan restriksi sudah
mengandung unsur-unsur “purposif” dari peneliti, tidak lagi murni.
Sedangkan sampel yang diperoleh tanpa restriksi disebut sampel
tanpa pembatasan.
KRITERIA RESTRIKSI
• Restriksi merupakan proses untuk membatasi subjek penelitian
menurut kriteria tertentu yang disebut kriteria eligibilitas. Dua jenis
kriteria eligibilitas yaitu kriteria ekskulsi (menentukan subjek-subjek
yang harus digusur keluar sampel) dan kriteria inklusi (menentukan
subjek-subjek yang boleh masuk k dalam sampel)

• Tujuan restriksi ialah memilih kelompok studi agar kelompok-


kelompok studi sebanding
KRITERIA RESTRIKSI
Manfaat Kerugian
1. Memangkas jumlah subjek yang
1. Mengendalikan faktor bisa dimasukkan dalam sampel
perancu
2. Tidak bisa mengetahui besarnya
sampling error
2. Meningkatkan akurasi
pengukuran variabel (variabel 3. Rentan terjadi bias seleksi
data)

4. Akan menyisakan kerancuan sisa


(residual confounding)
3. Memudahkan pemilihan
sampel
5. Generalisasi hasil penelitian
terbatas
Sampling
methods

Probabilitas Non-Probabilitas
samples samples

systematic stratified convenience snowball

Simple
cluster
random Quota Accidental
KRITERIA DESAIN PEMILIHAN SAMPEL

Teknik pengambilan sampel, dibagi menjadi dua:

1. pemilihan sampel
random
2. Pemilihan sampel
non-random
(pemilihan sampel (pemilihan sampel
probabilitas) non-probabilitas).
PEMILIHAN SAMPEL RANDOM
SEDERHANA (Simple random sampling)
• Dalam pemilihan sampel random sederhana, masing-masing subjek
dari populasi memiliki peluang yang sama dan independen untuk
terpilih ke dalam sampel.

• Pemilihan sampel random sederhana dapat dilakukan dengan


pengembalian atau tanpa pengembalian.
PEMILIHAN SAMPEL RANDOM
SEDERHANA (Simple random sampling)
Kelemahan
Kelebihan 1. Peneliti harus memiliki daftar
setiap subjek yang ada dalam
1. Memungkinkan peneliti populasi, padahal belum tentu ada,
mengetahui sampling error khusus nya di negara berkembang
penelitian seperti Indonesia

2. Memberikan sampel yang


representatif terhadap 2. Membutuhkan perencanaan yang
populasi lebih matang, dan biaya yang lebih
besar, jika populasi besar.
RANDOM DAN ACAK
Pemilihan sampel subjek-subjek secara random dari populasi bisa
dilakukan dengan berbagai teknik :
1. Menggunakan Tabel Angka Random

2. Menggunakan Perangkat Komputer

3. Melempar Mata Uang (Koin)

4. Menggunakan Gulungan Kertas Lotere Yang Diberi Nomor


PEMILIHAN SAMPEL RANDOM BERSTRATA
Kelebihan
1. Meningkatkan presisi estimasi
Pemilihan sampel random dengan CI yang lebih sempit daripada
berstrata merupakan desain Pemilihan sampel secara sederhana
memilih secara random yang
dilakukan pertama-tama membagi
populasi kedalam strata menurut
2. Memperoleh sampel yang cukup
variabel tertentu yang besar
berhubungan dengan variabel
yang diteliti, lalu dari masing-
masing strata dipilih subjek-subjek
penelitian dengan teknik random 3. Memudahkan administrasi dan
ke dalam sampel. logistik penelitian
PEMILIHAN SAMPEL SISTEMATIS
Merupakan desain pemilihan
sampel dengan menentukan Kelebihan:
interval tertentu, yang akan
digunakan untuk memilih subjek
dengan selang (interval) yang Memberikan sifat kerandoman,
sudah ditentukan untuk itu. sehingga menghasilkan sampel
Rumus interval: yang paling mencerminkan
karakteristik populasi
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝̅𝑜𝑘 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛
Interval= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝̅𝑒𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛
PEMILIHAN SAMPEL KLASTER
Kerugian:
Desain pemilihan sampel dengan
kelompok (klaster) subjek sebagai unit
pemilihan sampel, misalnya dukuh, 1. Kurang teliti dibanding random
sederhana, peneliti tidak mengetahui
atau rumah tangga bukan individu. persis jumlah subjek dan probabilitas
Meski unit pemilihan sampel adalah masing-masing subjek untuk terpilih
klaster, pengukuran variabel dilakukan kedalam sampel
pada individu dalam klaster terpilih,
sesuai dengan batasan populasi
sasaran.
Keuntungan: 2. Analisis data bisa mengalami
1. Menghemat biaya, karena bias
cukup mengamati klaster
yang terpilih
PEMILIHAN SAMPEL BERTINGKAT

Desain pemilihan sampel yang memilih sampel melalui proses bertingkat. Unit-
unit pemilihan sampel dipilih secara random di tiap tingkat, sehingga keseluruhan
desain disebut pemilihan sampel bertingkat random (multi-stage random
sampling).
KRITERIA DESAIN PEMILIHAN SAMPEL

Teknik pengambilan sampel, dibagi menjadi dua:

1. pemilihan sampel
random
2. Pemilihan sampel
non-random
(pemilihan sampel (pemilihan sampel
probabilitas) non-probabilitas).
PEMILIHAN SAMPEL QUOTA

• Pemilihan sampel non-random dimana peneliti membagi


populasi ke dalam kategori (strata), lalu memberi kuota jumlah
subjek untuk masing-masing stratum tersebut.
• Subjek dalam masing-masing kategori tidak dipilih secara
random, melainkan berdasarkan pertimbangan tertentu bahwa
sebuah atau sejumlah kelompok tertentu dari populasi penting
untuk dimasukkan ke dalam sampel atau pertimbangan
kemudahan.
PEMILIHAH SAMPEL BOLA SALJU (SNOWBALL)
Keuntungan:
Merupakan sebuah metode 1. Memungkinan peneliti menjangkau
populasi-populasi yang sulit dijangkau
memilih sampel untuk penelitian dengan metode pemilihan sampel lainnya
dengan cara pertama-tama
menghubungi seorang atau
2. Murah, sederhana, dan efisien
sekelompok narasumber lalu
meminta mereka untuk
memberikan saran tentang orang-
orang lain yang bersedia untuk Kekurangan:
berpartisipasi dalam penelitian. 1. Peneliti kurang memiliki kendali
Biasanya digunakan dalam terhadap metode pemilihan sampel
penelitian kualitatif. sehingga tidak dapat dipastikan
keterwakilan sampel yang dihasilkan
CONVENIENCE SAMPLING

• Convenience sampling didefinisikan sebagai kelompok individu yang


dipercaya dapat mewakili populasi terpilih, tetapi dipilih karena
kemudahan menjangkau, tidak dipilih secara acak.
• Pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan kemudahan peneliti
• Bias

• Contoh: Menanyakan pasien di klinik rumah terdekat siapa yang mau


berpatisipasi dalam penelitian.
PURPOSIVE SAMPLING

• Peneliti mencari sampel yang terlihat representative untuk mewakili


populasi target dengan pertimbangan peneliti
INCIDENTAL SAMPLING/ACCIDENTAL SAMPLING

Pemilihan sampel yaitu secara insidental “mencomot” begitu saja


subjek penelitian yang dapat ditemui, dan bersedia menjadi responden
penelitian
VOLUNTEER SAMPLING)

• Penyebaran informasi melalui iklan, dan meminta calon informan


untuk menjadi informan penelitian secara sukarela
• Berguna jika informan yang bisa menjadi informan tersebar luas di
masyarakat atau sulit dihubungi.

Anda mungkin juga menyukai