DESAIN
SAMPLING
TAHAPAN PENELITIAN
KOMPONEN DESAIN PENELITIAN :
Desain Studi
Sampling
Populasi Sampel
• Jika Sampel dipilih dengan tepat, maka deskripsi tentang distribusi dan estimasi
tentang determinan penyakit tidak jauh meleset dari keadaan yang sesungguhnya.
SAMPLING
• Proses memilih sebagian dari semua subjek dalam populasi
disebut pemilihan sampel (sampling)
Pertama
• Keterbatasan sumber daya (biaya, tenaga, waktu) yang dimiliki peneliti.
Kedua
• Peneliti tidak perlu meneliti seluruh populasi untuk menarik kesimpulan tentang
populasi, sepanjang hasil penelitian mencerminkan keadaan populasi yang ingin
ditarik kesimpulan
ALASAN MEMILIH SAMPEL
“It is better to have good measurements on a
representative sample than unreliable or biased
measurements on the whole population.”
POPULASI
• Populasi (population, general population, universe) adalah
sekumpulan keseluruhan subjek/ elemen/ unit/ anggota
(misalnya, manusia) yang dapat didefinisikan dengan jelas
dan memiliki sejumlah kesamaan karakteristik.
Subjek dalam sampel inilah yang akan diamati diukur, dan diteliti oleh
peneliti
KELOMPOK STUDI
Jika peneliti ingin meneliti hubungan atau pengaruh variabel satu (misalnya
paparan) terhadap variabel lainnya (misalnya penyakit), maka ia harus
melakukan perbandingan kelompok-kelompok studi.
Studi kasus kontrol, kelompok studi itu disebut kelompok kasus dan kelompok
kontrol.
Studi kohor, kelompok studi itu disebut kelompok terpapar (exposed) dan
kelompok tidak terpapar (unexposed).
Unit pemilihan sampel (sampling unit) adalah subjek/ elemen/ unit dari
populasi yang dipilih ke dalam sampel.
Riset epidemiologi umumnya, kecuali studi ekologis, unit analisis atau unit
observasinya adalah individu.
Tetapi, peneliti mungkin tidak memiliki daftar semua individu atau subjek di
dalam populasi sasaran, yang akan digunakan sebagai unit pemilihan sampel.
➔ Besar sampel (sample size) adalah jumlah subjek yang dipilih dari populasi sehingga
membentuk sebuah sampel.
➔ Besar sampel yang optimal (cukup besar) merupakan elemen penting dalam studi
epidemiologi kuantitatif, karena:
1. Kesalahan tipe I, yaitu tingkat kemaknaan (α) yaitu kesalahan menarik kesimpulan
terdapat perbedaan/ hubungan/ pengaruh varibel, ketika Ho benar (tidak ada
perbedaan/ hubungan/ pengaruh varibel)
3. Estimasi besarnya efek paparan terhadap penyakit (misalnya, RR, OR), diperoleh
dari penelitian serupa sebelumnya, dan studi pendahuluan
4. Proporsi penyakit pada populasi yang tak terpapar (atau proporsi paparan pada
populasi tak sakit) jika variabel hasil diukur dalam variabel dikotomi, atau mean dan
SD pada masing-masing kelompok yang dibandingkan jika variabel hasil diukur dalam
skala kontinu.
FAKTOR PENENTU BESAR SAMPEL
Faktor-faktor statistik yang menentukan estimasi besar sampel yang
dibutuhkan suatu penelitian:
5. Design effect, yaitu efek dari desain pemilihan sampel yang tidak menggunakan
desain pemilihan sampel random sederhana dengan individu sebagai unit
pemilihan sampel
Zα
Significan
Power Zβ CI Two One
t Level
sided sided
80% 0,84 0,10 90% 1,64 1,28
𝑍12−𝛼/2 𝑃(1−𝑃)
n=
d2
• Keterangan :
• n = jumlah sampel
• z = skor z p = maksimal estimasi
• d = tingkat kesalahan
UJI HIPOTESIS POPULASI TIDAK DIKETAHUI
𝑁 𝑧 21−𝑎 𝑥 𝑝 𝑥 𝑞
2
n= 𝑑2 𝑁 − 1 + 𝑧 21−𝑎 𝑥 𝑝 𝑥 𝑞
2
* 𝑂𝑅 𝑃2∗
P1 =
𝑂𝑅 𝑃2∗+(1−𝑃2∗)
CASE CONTROL
• P1 : Nilai proporsi eksposure pada kasus
• P2 :Nilai proporsi eksposure pada control
• OR : Nilai Odd Rasio penelitian terdahulu
𝑷𝟏 + 𝑷𝟐
ഥ=
𝑷
𝟐
COHORT
𝑷𝟏 + 𝑷𝟐
ഥ=
𝑷
𝟐
STUDI EKSPERIMEN UJI HIPOTESIS DATA PROPORSI
n= 2(𝑍𝛼+𝑍𝛽)2 𝑝̅(1−𝑝̅)
(𝑝̅𝑐−𝑝̅1)2
𝑷𝒄 + 𝑷𝒊
ഥ=
𝑷
𝟐
EKSPERIMEN DATA NUMERIK
2 2
4 𝑍𝛼 + 𝑍𝛽 𝜎
2𝑁 =
𝛿2
• 𝛿 : 𝑑𝑖𝑓𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑡𝑜 𝑏𝑒 𝑑𝑒𝑡𝑒𝑐𝑡𝑒𝑑 (µ
0 -µ1)
• 𝜎 : 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠
• Mean level in the intervention group (ml) is compared with the mean level in the control group
(mC)
DESAIN PEMILIHAN
SAMPEL
DESAIN PEMILIHAN SAMPEL
1. pemilihan sampel
random
2. Pemilihan sampel
non-random
(pemilihan sampel (pemilihan sampel
probabilitas) non-probabilitas).
PRINSIP RANDOM
• Penggunaan prosedur random berarti setiap subjek dari populasi
diketahui peluangnya untuk terpilih kedalam sampel. Peluang
tersebut tidak ditentukan secara subjektif oleh peneliti melainkan
suatu peluang buta “blind chance”
• Jika sampel dengan besar sampel tertentu dipilih dengan cara random
dan berulang-ulang maka komposisi dan karakteristik sampel akan
bervariasi dari pemilihan sampel ke pemilihan sampel, semata-mata
karena variasi pemilihan sampel (sampling variability) disebut juga
kesalahan pemilihan sampel (sampling error)
PRINSIP RANDOM
Probabilitas Non-Probabilitas
samples samples
Simple
cluster
random Quota Accidental
KRITERIA DESAIN PEMILIHAN SAMPEL
1. pemilihan sampel
random
2. Pemilihan sampel
non-random
(pemilihan sampel (pemilihan sampel
probabilitas) non-probabilitas).
PEMILIHAN SAMPEL RANDOM
SEDERHANA (Simple random sampling)
• Dalam pemilihan sampel random sederhana, masing-masing subjek
dari populasi memiliki peluang yang sama dan independen untuk
terpilih ke dalam sampel.
Desain pemilihan sampel yang memilih sampel melalui proses bertingkat. Unit-
unit pemilihan sampel dipilih secara random di tiap tingkat, sehingga keseluruhan
desain disebut pemilihan sampel bertingkat random (multi-stage random
sampling).
KRITERIA DESAIN PEMILIHAN SAMPEL
1. pemilihan sampel
random
2. Pemilihan sampel
non-random
(pemilihan sampel (pemilihan sampel
probabilitas) non-probabilitas).
PEMILIHAN SAMPEL QUOTA