1
KESALAHAN PENELITIAN
Dalam penelitian ada 2 kesalahan :
a. Sampling Error
: Kesalahan penelitian akibat penelitian menggunakan
sampel
b. Non Sampling Error
: Kesalahan penelitian akibat proses penelitian yang
tidak benar
Page
2
KENAPA SAMPEL , APA UNTUNGNYA DATA HANYA SAMPEL?
Jumlah/besar sampel
KRITERI INKLUSI DAN EKSKLUSI
A. KRITERIA INKLUSI: KRITERIA SAMPEL YG DIINGINKAN BERDASARKAN TUJUAN
PENELITIAN
PENELITIAN: NYERI PADA PASIEN DIABETES YG LUKA PD TUNGKAI KAKI
INKLUSI: 1. PENDERITA YG LUKA GANGRENE
2. USIA 18 – 59 TH
Page
5
Teknik
Pemilihan sampel
TEKNIK PEMILIHAN SAMPEL
A. RAMDOM SAMPEL
Page
7
TEKNIK PEMILIHAN SAMPEL
A. RANDOM SAMPLE
Page
10
NON RANDOM
A. PURPOSIVE SAMPLING
SESUAI KRITERIA INKLUSI, JUMLAH YG ADA SAJA YG DITELITI
B. ACCIDENTAL SAMPLING
YG DITEMUAI SAAT PENELITIAN - - PENYAKIT LANGKA ATAU UMUM :
KEBERSIHAN KOTA
C. QUOTA SAMPLING
MENANYAKAN RESP SEBANYAK SAMPEL YG SUDAH DITENTUKAN
D. SNOWBALL SAMPLING
MEMINTA INFORMASI UTK MENDAPATKAN SAMPEL BERIKUTNYA
PRIVASI N SENSITIF - - HIV
Page
11
Besar Sampel
BESAR SAMPEL TERGANTUNG:
1. Skala-ukur variabel dependen
Kategorik/proporsi (Nominal, ordinal)
Numerik/rata-2 (interval, ratio)
2. Derajat ketepatan perkiraan yang diinginkan (presisi)
Semakin tinggi ~ semakin besar sample
3. Tujuan Penelitian
Estimasi
Uji Hipotesis
4. Interval kepercayaan dan Kekuatan Uji
5. Teknik pengambilan sampel (SRS atau bukan SRS)
Page
13
JUMLAH SAMPEL UNTUK ESTIMASI PROPORSI (VAR KAT)
Sebelum menghitung jumlah sampel peneliti perlu tahu:
Perkiraan proporsi : penel sebelumna /studi pendahuluan
Presisi
Derajat kepercayaan
Rumus:
z 2
* p * (1 p)
1a / 2
p=perkiraan proporsi n
d=presisi : 1%, 5%, 10 % d2
z= nilai z pada interval kepercayaan (1-a/2): TK=95%, z=1,96
Perhatian:
Rumus di atas hanya untuk estimasi proporsi
Rumus di atas hanya untuk sampel acak sederhana
Page
14
CONTOH
Seorang mhs fkm ingin meneliti gambaran kejadian diare balita di depok.
Dari studi pendahuluan diketahui ada 15% balita yang mengalami diare.
Besarnya presisi yg diinginkan adalah 5%. Berap jumlah sampel yang
dibutuhlan dala penelitian ini (tk 95%).
Diketahui:
Perkiraan proporsi (p=0.15) 1.96 2 * 0.15(1 0.15)
Presisi (d=0.05)
Derajat kepercayaan 95% (Z1-a/2=1.96)
n 2
196
0.05
Perhitungan:
Hasil:
Dibutuhkan paling tidak 196 balita
yang dipilih secara acak sederhana atau acak sistematik dari sampling frame populasi
(Bila acak sederhana/sistematik tidak bisa dilakukan, maka metode cluster bisa jadi
pilihan, namun jumlah sampel harus di kali dengan disain efek (deff = 2 -- 4)
Page
15
BESAR SAMPEL UNTUK ESTIMASI RATA-RATA (VAR. NUM)
Untuk menghitung besar sampel peneliti perlu mengetahui:
Perkiraan Varians (Kuadrat dari Std.Deviasi)
Presisi
Derajat kepercayaan
Rumus:
z 2
1a / 2 *s 2
n 2
s2 = perkiraan varians d
d = presisi (sekecil mungkin, patokan-: kira2 < 5 % dari nilai rata2nya)
z = nilai z pada interval kepercayaan 1-a/2 : TK=95% - - z=1,96
Perhatian:
Rumus di atas hanya untuk estimasi rata-rata
Rumus di atas hanya untuk sampel acak sederhana
Page
16
CONTOH
Seorang peneliti ingin mengetahui rata-rata Kadar HB Ibu hamil di Depok. Dari
laporan terdahulu, diketahui rata-rata HB Bumil 12.5 g/dl dengan standar
deviasi 6 g/dl. Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti menginginkan
derajat kepercayaan 95% dan simpangan maksimum dari rata-rata HB sebesar
1.0 g/dl?
Berdasarkan informasi di atas, s2=62=36 ; d=1 ; z=1,96, maka besar sampel
1,96 2 * 6 2
n 2
139
1
Sehingga diperlukan 139 ibu hamil sebagai sampel
(ibu hamil dipilih secara SRS dari sampling frame populasi)
(Bila acak sederhana/sistematik tidak bisa dilakukan, maka metode cluster
bisa jadi pilihan, namun jumlah sampel harus di kali dengan disain efek (deff =
2 -- 4)
Page
17
UJI HIPOTESIS BEDA 2 PROPORSI
2
z
1a / 2 2 P (1 P ) z1 P1 (1 P1 ) P2 (1 P2 )
n
( P1 P2 )2
n = besar sampel
Z = nilai z pada derajat kepercayaan 1-a/2 atau batas kemaknaan a.
1-a/2
Perhatikan pada rumus ini uji hipotesis dilakukan dua arah (two
tailed)
Z
1-a/2 = 1,64 ; 1,96 ; 2,58 untuk derajat kepercayaan 90, 95, 99%
z1-b = nilai z pada kekuatan uji (power) 1-b.
z1-b = 0,84; 1,28; 1,64; 2,33 untuk kekuatan uji 80, 90, 95, 99%
P1 = perkiraan proporsi pada kelompok 1
P2 = perkiraan proporsi pada kelompok 2
Page
18
CONTOH
Suatu penelitian faktor2 yg berhubungan dengan asi ekskluif. Salah satu variabel
independennya adalah pendidikan. Dari studi pendahuluan dengan 30 responden diketahui
bahwa ibu yang pendidikan tinggi ada sebanyak 60% yg asi eksklusif. Sedangkan ibu yang
pendidikannya rendah ada sebanyak 30% yang asi eksklusif. Berapa besar sampel jika
interval kepercayaan 95% dan kekuatan uji 80%
Dari informasi di atas, P1=0,60 ; P2=0,30, z1-a/2=1,96 ; z1-b=0,84, maka besar sampel dapat
dihitung:
n
1,96 2 * 0,45 * (1 0,45) 0,84 0,60 * (1 0,60) 0,30 * (1 0,30)
2
41,97
0,60 0,302
Jumlah sampel: n = 2 x42 =84
Jadi untuk melakukan penelitian ini dibutuhkan sampel sebanyak 84responden
(sampel dipilih secara acak sederhana/sistematik)
(Bila acak sederhana/sistematik tidak bisa dilakukan, maka metode cluster bisa jadi pilihan, namun jumlah
sampel harus di kali dengan disain efek (deff = 2 -- 4)
Page
19
P1 DAN P2 PADA PENELITIAN CROSS-SECTIONAL DAN COHOR
Keluaran
Sebab + - Total
+ a b a+b
- c d c+d
Total a+c b+d a+b+c+d
P1 = a/(a+b)
P2 = c/(c+d)
Page
20
P1 DAN P2 PADA KASUS-KONTROL
Keluaran
Sebab + - Total
+ a b a+b
- c d c+d
Total a+c b+d a+b+c+d
P1 = a/(a+c)
P2 = b/(b+d)
Page
21
CONTOH P1 DAN P2
“Hubungan antara anemia dengan BBLR”
Desain cross sectional atau cohor
P1: Proposi BBL R pada ibu anemia
P2: Proposi BBLR pada ibu tidak anemia
Desain kasus-kontrol
P1: Proporsi ibu anemia pada BBLR
P2: Proporsi ibu anemia pada non BBLR
Kesalahan penetapan P1 dan P2 sering terjadi
pada desain kasus-kontrol
Page
22
MASALAH
Jika hipotesis tidak fokus
Faktor-faktor yang berpengaruh pada kejadian BBLR
P1 dan P2 yang mana ?
Solusi:
Pilih faktor utama saja, faktor lain dianggap confounder
Hitung sampel untuk tiap faktor utama
Perbedaan P1 dan P2 harus berdasarkan perbedaan yang
dianggap secara subtansi bermakna, bukan hanya dari
penelitian terdahulu saja
Page
23
CONTOH
Penelitian “Faktor-faktor yang berhubungan
dengan BBLR”
Faktor utama yang ingin diuji
Anemia
Merokok
Hipertensi
Status Ekonomi
Page
24
CONTOH
Maka perlu informasi tentang:
Prop BBLR pada anemia vs prop BBLR pada non
anemia
Prop BBLR pada perokok vs prop BBLR pada non
perokok
Prop BBLR pada hipertensi vs prop BBLR pada non
hipertensi
Prop BBLR pada ibu miskin vs prop BBLR pada ibu
non miskin
Sampel terbesar yang diambil
Page
25
UJI HIPOTESIS BEDA RATA-RATA 2 KELOMPOK INDEPENDEN
n
2s 2 z1a / 2 z1
2
m1 m 2 2
( n 1) s 2
( n 1) s 2
s2 1 1 2 2
(n1 1) (n2 1)
Page
26
CONTOH
Seorang peneliti ingin mengetahui efek asupan natrium pada tekanan darah. Pada penelitian
pendahuluan diketahui pada 20 orang yang asupan natriumnya rendah mempunyai tek.
Darah diastolik rata-rata 72 mmHg dengan st. dev. 10 mmHg. Sedangkan pada 20 orang
yang asupan natriumnya tinggi mempunyai tek. Darah diastolik rata-rata 85 mmHg st.
dev. 12 mmHg.
Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti ingin melakukan uji hipotesis adanya
perbedan tekanan darah pada kedua kelompok tersebut dengan interval kepercayaan 95%
dan kekuatan uji 80% ?
s2
(20 1) *10 (20 1) *12 2
2
122
(20 1) (20 1)
2 *1221,96 0,84
2
n 39,04
Jumlah sampel : n= 2 x 40 =80
(82 75) 2
Jadi jumlah sampel yang dibutuhan dalam penelitin ini adalah 80 responden (sampel dipilih secara acak
sederhana/sistematik)
(Bila acak sederhana/sistematik tidak bisa dilakukan, maka metode cluster bisa jadi pilihan, namun jumlah sampel
harus di kali dengan disain efek (deff = 2 -- 4)
Page
27
UJI HIPOTESIS BEDA RATA-RATA 2 KELOMPOK BERPASANGAN
s z1a / 2 z1
(PAIRED) 2 2
n
m1 m 2 2
Page
28
CONTOH
Seorang peneliti ingin menguji efek latihan aerobik terhadap penurunan kadar
kolesterol LDL pada orang dewasa. Dari penelitian awal pada 5 orang
diketahui rata-rata LDL sebelum latihan aerobik adalah 185 mg/dl dan
setelah 4 minggu berlatih aerobik adalah 165 mg/dl. Jadi ada penurunan
kadar LDL rata-rata 20 mg/dl dengan st. dev. 15 mg/dl.
Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti ingin menguji hipotesis
dengan perbedaan rata-rata minimum yang ingin dideteksi sebesar 10
mg/dl dengan interval kepercayaan 95% dan kekuatan uji 90% ?
Jadi diperlukan sampel sebanyak 24 sampel untuk mendeteksi adanya penurunan rata-2 kadar
LDL sebesar 10 md/dl (sampel dipilih secara acak sederhana/sistematik)
(Bila acak sederhana/sistematik tidak bisa dilakukan, maka metode cluster bisa jadi pilihan, namun jumlah
sampel harus di kali dengan disain efek (deff = 2 -- 4)
Page
29
UJI KORELASI
Page
30