Anda di halaman 1dari 4

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

Menurut Notoatmodjo (2010) kerangka konsep adalah merupakan

formulasi atau simplikasi dari kerangka teori atau teori-teori yang mendukung

penelitian tersebut. Kerangka konsep dalam penelitian ini digambarkan seperti

gambar 3.1 :
Perilaku menyimpang
pada remaja:
Stres Pada Remaja
 Perilaku Merokok Pada
Remaja

 Penyalahgunaan obat
Faktor penyebab stress
 Melakukan seks pra
pada remaja:
nikah
- Biology Stres
 Kekerasan
- Family Stres
- School Stres  Bunuh diri
- Peer Stres
- Social Stres
Faktor- faktor yang
mempengaruhi perilaku
merokok pada remaja:

 Pengaruh orang tua


 Pengaruh teman
 Faktor kepribadian
 Pengaruh iklan

Keterangan :

:Variabel yang diteliti

:Variabel yang tidak diteliti

:Alur Pikir

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Stress Dengan Perilaku Merokok Pada

Remaja Laki-laki Di SMA Negeri 1 Kupang


2

3.2 Variabel Penelitian Dan DefInisi Operasional variabel

3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini merupakan suatu atribut, sifat atau nilai dari

seseorang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono,

2012). Dalam penelitian ini akan diteliti dua variable yang terdiri dari:

a. Variabel Bebas (Independent)

Variabel independent merupakan variable yang nilainya menentukan

variable lain. Dengan kata lain variabel independent adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

dependen/terikat (Sugiyono, 2012). Pada penelitian ini variabel independennya

yaitu tingkat stress.

b. Variabel Terikat (Dependent)

Variabel dependen adalah variable yang nilainya ditentukan oleh variabel

lain. Dengan kata lain variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat dari adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012). Pada penelitan ini

yang menjadi variabel dependen yaitu perilaku merokok pada remaja laki-laki.

3.2.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang dapat

diamati (diukur) sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi

atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Nursalam,

2008).
3

Table 3.2 Definisi operasional hubungan tingkat stres dengan perilaku merokok

pada remaja laki-laki

No Variabel Defenisi Operasional Alat ukur Hasil ukur Skala


ukur
1. Tingkat Reaksi atau respon Menggunakan Normal (0-14) Ordinal
Stres tubuh yang dialami Kuesioer dengan 14 Ringan(15-18)
oleh remaja yang pertanyaan tingkat Sedang(19-25)
bersifat non spesifik stress berdasarkan Berat (26-33)
terhadap tuntutan DASS. Pertanyaan Sangat berat
penyesuaian dirinya alternative pilihan (>34)
baik berasal dari terdiri dari 4 item
fisiologi dan
psikologis yang
mengganggu
keseimbangan
dirinya.
2. Perilaku Suatu kegiatan atau Menggunakan 1= Jika Nominal
merokok aktivitas membakar Kuesioner perilaku responden
pada rokok kemudian merokok. menjawab ya
remaja menghisap dan Pernyataan terdiri = perilaku
laki-laki menghembuskan dari 2 item dengan merokok
keluar yang pilihan jawaban Ya positif
dilakukan oleh dan tidak 2 = Jika
remaja pada responden
umumnya berusia menjawab
12-20 tahun tidak pernah =
perilaku
merokok
negatif

3.3 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan penelitian di

mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan (Sugiyono, 2010). Ha terdapatnya Hubungan antara Tingkat Stres

dengan Perilaku Merokok Pada Remaja laki-laki di SMA Negeri 1 Kupang.


4

Anda mungkin juga menyukai