Anda di halaman 1dari 35

UJI HIPOTESIS

KOMPARATIF KATEGORIK

Yuliaji S.
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan
Universitas Ngudi Waluyo
Pendahuluan
 Statistik deskriptif  memahami karakteristik
data yang dimiliki  menggambarkan berbagai
karakteristik data
 Statistik analitik  mengambil kesimpulan
terhadap hipotesis  melakukan uji hipotesis
 Uji hipotesis : metode untuk mengetahui
hubungan (association) antara variabel yang bisa
dilakukan dengan dua cara yaitu secara
komparatif (comparation) dan korelatif
(correlation).
Tabel Uji Hipotesis
Masalah Jenis hipotesis (asosiasi)
skala
pengkuran Komparatif Korelatif

Tidak berpasangan Berpasangan

Numerik 2 kelompok > 2 kelompok 2 kelompok >2 Pearson *


kelompok
Uji t tidak One way anova * Uji t Repeated
berpasangan * berpasangan * anova *

Kategorik
(Ordinal) Mann Whitney Kruskal-Wallis Wilcoxon Friedman Spearman,
Kendall,
Sommers,
Gamma
Kategorik Chi square McNemar, Cochran Koefisien
Fisher Marginal Homogeneity kontingensi,
Kolmogorov-smirnov (tabel B x K) Wilcoxon, Friedman Lambda,
(prinsip P x K) Cramer
UJI CHI SQUARE
Tujuan :
 untuk menguji perbedaan
proporsi/persentase antara beberapa
kelompok data.
 Dilihat dari segi datanya, uji kai kuadrat
dapat digunakan untuk mengetahui
hubungan antara variabel kategorik
dengan variabel kategorik

Prinsip / Dasar :
• membandingkan frekuensi yang
diamati dengan frekuensi yang
diharapkan
Gambar : Distribusi Kai Kuadrat

 X2 selalu merupakan uji satu sisi


 X2 tidak pernah negatif
Kegunaan / tipe :

1. Menguji kesesuaian (test of


goodness of fit)
2. Menguji ketidaktergantungan / ada
tidaknya asosiasi (test of
independence)
3. Menguji homogenitas (test of
homogenity)
Syarat-syarat uji Kai Kuadrat
1. Sampel dipilih acak
2. Semua pengamatan dilakukan independen
3. Setiap sel paling sedikit berisi frekuensi harapan
(E) sebesar 1.
4. Sel dengan frekuensi harapan (E)< 5 tidak
melebihi 20%.
5. Meskipun dapat diterapkan pada sampel kecil,
sebaiknya > 40.
(Cochran, 1954)
Langkah-langkah (1)
1. Formulasikan hipotesisnya (H0 dan Ha)
2. Membuat tabel silang (kontingensi) baris x
kolom (b x k)
3. Masukkan frekuensi observasi (O) dalam
tabel silang
4. Hitung frekuensi harapan (E) masing-masing
sel dengan rumus :

E
 subtotalba ris    subtotalko lom 
totalkesel uruhan
Langkah-langkah (2)
5. Hitung X², dengan rumus :
(O ij  E ij ) 2

x 2

E ij
df   b  1   k  1

Bila kedua variabel dikategorikan masing2


menjadi dua (tabel 2 x 2) berlaku rumus :
N(ad  bc) 2
x 2

(a  b)(c  d )(a  c)( b  d )
Langkah-langkah (3)

6. Hitung p value dengan membandingkan


nilai X² dengan tabel kai kuadrat
7. Keputusan :
– Bila p value  , Ho ditolak, berarti data
sampel mendukung adanya perbedaan yang
bermakna (signifikan) ada hubungan yang
signifikan
– Bila p value > , Ho gagal ditolak, berarti
data sampel tidak mendukung adanya
perbedaan yang bermakna (signifikan) 
tidak ada hubungan yang signifikan
Chi-Square Table
Mengukur Kekuatan Asosiasi dan
Menguji Kemaknaan Asosiasi
 Koefisien Phi   X2
N
 Koefisien Kontingensi X2
C
 N X2 
 Koefisien V Cramer
Contoh :
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara pekerjaan (bekerja dan tidak
bekerja) dengan perilaku menyusui (eksklusif
dan tidak eksklusif). Rumusan pertanyaan
penelitian : ”Apakah terdapat hubungan antara
status pekerjaan dengan perilaku menyusui ?”

Uji hipotesis apa yang akan dipilih ?


No Langkah Jawaban

1 Menentukan variabel yang akan Variabel yang dihubungkan adalah


dihubungkan kerja (kategorik) dengan perilaku
menyusui (kategorik)

2 Menentukan jenis hipotesis Komparatif

3 Menentukan masalah skala Kategorik


variabel
4 Menentukan pasangan / tidak Tidak berpasangan
berpasangan

5 Menentukan jenis B x K 2x2

Kesimpulan :
Jenis tabel pada soal ini adalah 2 x 2. Uji yang digunakan adalah uji chi
square bila memenuhi syarat. Bila tidak memenuhi syarat uji chi square,
digunakan uji alternatifnya yaitu uji Fisher.
 Data penelitian menunjukkan bahwa
dari 25 ibu yang bekerja didapatkan 7
ibu yang menyusui secara eksklusif,
sedangkan dari 25 ibu yang tidak
bekerja didapatkan 17 ibu yang
menyusui bayinya secara eksklusif.
Ujilah apakah ada hubungan pekerjaan
ibu dengan perilaku menyusui ! (=5%)
Langkah-langkah
1. Formulasikan hipotesisnya (H0 dan Ha)
H0 :
• tidak ada perbedaan proporsi kejadian menyusui
secara eksklusif antara ibu yang bekerja dengan ibu
yang tidak bekerja atau
• tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan
perilaku menyusui
Ha :
• ada perbedaan proporsi kejadian menyusui secara
eksklusif antara ibu yang bekerja dengan ibu yang
tidak bekerja atau
• ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan perilaku
menyusui
Langkah-langkah

2. Membuat tabel silang (kontingensi) baris x


kolom (b x k)
3. Masukkan frekuensi observasi (O) dalam
tabel silang
Perilaku Menyusui Eksklusif
Pekerjaan Ibu Jumlah
Ya Tidak
17 8 25
Tidak Bekerja

7 18 25
Bekerja

24 26 50
Jumlah
Langkah-langkah

4. Hitung frekuensi harapan (E) masing2 sel

E11 
17  8  17  7  
( 25 x 24)
 12
17  8  7  18 50

Perilaku Menyusui Eksklusif


Pekerjaan Ibu Jumlah
Ya Tidak
12 13 25
Tidak Bekerja

12 13 25
Bekerja

24 26 50
Jumlah
Langkah-langkah
5. Hitung X²
(Oij  E ij ) 2
x 2
  E ij

 17  12  2  8  13 2  7  12  2 18  13 2 


x 2
       8,013
 12 13 12 13 
df   2  1   2  1  1
Atau N  ad  bc 
2
x 2

 a  c  b  d  a  b  c  d 
50  7 x8  18 x17  
2
x 2
  8,013
 7  17 18  8 7  1817  8
Langkah-langkah

6. Hasil
– X²hitung = 8,013 > X²tabel =0,05; df=1 = 3,841
– p value : 0,01 > p > 0,001
7. Keputusan :
maka keputusannya H0 ditolak,
berarti ada perbedaan yang signifikan proporsi
kejadian menyusui secara eksklusif antara ibu
yang bekerja dengan ibu yang tidak bekerja
atau
ada hubungan yang signifikan antara
pekerjaan ibu dengan perilaku menyusui
Mengukur Kekuatan Asosiasi dan
Menguji Kemaknaan Asosiasi
 Koefisien Phi   X2 X2

N N
 Koefisien Kontingensi X2
C
 N X2 
X2
C
 NX2 
FISHER EXACT TEST
(UJI PASTI FISHER)
Tujuan :
 menguji kemaknaan hubungan antara dua
variabel kategorikal, menggunakan
pendekatan probabilitas pasti (exact
probability) (Fisher, 1973).
 Fisher Exact Test merupakan uji alternatif
Chi square yang tidak memenuhi
persyaratan dan (tabel 2 x 2)
Langkah-langkah (1)
1. Formulasikan hipotesisnya (H0 dan Ha)
2. Membuat tabel silang (kontingensi) baris x
kolom (b x k)
3. Masukkan frekuensi observasi (O) dalam
tabel silang
4. Hitung frekuensi harapan (E) masing-masing
sel dengan rumus :

E
 subtotalba ris    subtotalko lom 
totalkesel uruhan
Langkah-langkah (2)
5. Bila didapatkan nilai E < 5, lakukan uji pasti
fisher dengan rumus :

p  a  b ! c  d ! a  c ! b  d !


n!a!b!c!d!

6. Keputusan :
 Bandingkan nilai p (hitung) dengan 
 Bila p ≤   H0 ditolak, yang berarti ada
hubungan yang bermakna
 Bila p >   H0 diterima, yang berarti tidak ada
hubungan yang bermakna
Contoh :

Anda ingin mengetahui perbedaan kejadian


hipertensi pada laki-laki dan perempuan:
”Apakah terdapat perbedaan kejadian
hipertensi pada laki-laki dan perempuan ?”

Uji hipotesis apa yang akan dipilih ?


No Langkah Jawaban

1 Menentukan variabel yang akan Variabel yang dilihat perbedaannya


dihubungkan/ dilihat adalah jenis kelamin (kategorik)
perbedaannya dengan kejadian hipertensi (kategorik)

2 Menentukan jenis hipotesis Komparatif

3 Menentukan masalah skala Kategorik


variabel
4 Menentukan pasangan / tidak Tidak berpasangan
berpasangan

5 Menentukan jenis B x K 2x2

Kesimpulan :
Jenis tabel pada soal ini adalah 2 x 2. Uji yang digunakan adalah uji chi
square bila memenuhi syarat. Bila tidak memenuhi syarat uji chi square,
digunakan uji alternatifnya yaitu uji Fisher.
 Pengumpulan data dilakukan pada
sampel yang dipilih secara random
terhadap 25 orang. Didapatkan data 15
laki-laki dan 10 orang diantaranya
menderita hipertensi. Sedangkan dari
10 perempuan, 5 diantaranya menderita
hipertensi.
Langkah-langkah (1)
1. Formulasikan hipotesisnya (H0 dan Ha)
Ho : tidak ada perbedaan proporsi kejadian
hipertensi pada laki-laki dan perempuan
Ha : ada perbedaan proporsi kejadian
hipertensi pada laki-laki dan perempuan
Langkah-langkah

2. Membuat tabel silang (kontingensi) baris x


kolom (b x k)
3. Masukkan frekuensi observasi (O) dalam
tabel silang
Kejadian Hipertensi
Jenis Kelamin
Ya Tidak
10 5 15
Laki-laki

5 5 10
Perempuan

15 10 25
Jumlah
Langkah-langkah

4. Hitung frekuensi harapan (E) masing2 sel

E11 
10  5  10  5 
15  15
9
10  5  5  5 25

Kejadian Hipertensi
Jenis Kelamin
Ya Tidak
9 6 15
Laki-laki

6 4 10
Perempuan

15 10 25
Jumlah
Langkah-langkah
5. Bila didapatkan nilai E < 5, lakukan uji pasti
fisher dengan rumus :

p  a  b ! c  d ! a  c ! b  d !


n!a!b!c!d!
15!10!15!10!
p   0,2315
25!10!5!5!5!
p  0,2315    0,05  H diterima
0

Jadi berarti tidak ada perbedaan kejadian


hipertensi pada laki-laki dan perempuan
Latihan
1. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan
antara vaksinansi campak dengan kejadian
campak pada anak. Untuk itu diteliti 200 anak dan
menghasilkan data sebagai berikut :

Tabel Distribusi Vaksinasi campak dan kejadian campak

Menderita campak
Vaksinasi
Ya Tidak

Tidak 26 74

Ya 10 90

Lakukanlah uji kemaknaan pada (=5%),


apa kesimpulannya ?
2. Suatu penelitian ingin mengetahui hubungan antara
Konsumsi Natrium dengan kejadian Hipertensi di
Kabupaten Semarang. Pengumpulan data dilakukan
pada 25 pasien yang berkunjung di poli penyakit dalam
Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran dan mendapatkan
data sebagai berikut :
Tabel Distribusi konsumsi natrium dan kejadian hipertensi

Kejadian Hipertensi
Konsumsi
Natrium Ya Tidak

Tinggi 12 3
Rendah 3 7

Lakukanlah uji kemaknaan pada (=5%),


apa kesimpulannya ?

Anda mungkin juga menyukai