Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL APPRAISAL JURNAL

TEKNIK SURVEY DAN METODE SAMPLING


(PRESISI, AKURASI, VALIDITAS INTERNA DAN VALIDITAS EKSTERNA)

OLEH :
ADELIA PERWITA SARI
NIM. 101514553017

PROGRAM STUDI MAGISTER EPIDEMIOLOGI


MANAJEMEN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN INFORMASI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016

CRITICAL APPRAISAL JURNAL


TEKNIK SURVEY DAN METODE SAMPLING
(PRESISI, AKURASI, VALIDITAS INTERNA DAN VALIDITAS EKSTERNA)
A. Judul
Pencegahan Sekunder Untuk Menurunkan Kejadian Stroke Berulang Pada Stroke
Iskemik
B. Abstrak
Stroke berulang dengan menggunakan pencegahan sekunder berupa pemberian
antiplatelet/antikoagulan, antihipertensi, antidislipidemia, dan antihiperglikemi. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui pengaruh terapi pencegahan sekunder dan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi terjadinya stroke berulang. Penelitian dilakukan dengan
pendekatan kuantitatif dan case control secara retrospektif. Jumlah subyek penelitian
sebanyak 165 pasien, terdiri dari 82 pasien kelompok kasus dan 83 pasien kelompok
kontrol. Analisis data dilakukan dengan uji bivariat/chi square dan uji multivariat regresi
logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pencegahan sekunder dan
kepatuhan pasien terhadap pencegahan sekunder menurunkan angka kejadian stroke
berulang. Kejadian stroke berulang turun dari 68% menjadi 24% dengan pemberian
terapi antiplatelet dan patuh, turun dari 69% menjadi 23% dengan pemberian terapi
antihipertensi dan patuh, turun dari 54% menjadi 29% dengan pemberian terapi
antidislipidemia dan patuh, turun dari 52% menjadi 23% dengan pemberian terapi
antihiperglikemi dan patuh, dan kombinasi keempat terapi mampu menurunkan angka
kejadian stroke berulang dari 52% menjadi 13%. Hasil multivariate menunjukkan
variabel yang berpengaruh terhadap kejadian stroke berulang adalah tidak menggunakan
terapi antihipertensi (P=0,000; OR 9,871), tekanan sistolik 140mmHg (P=0,011; OR
3,156), kadar HDL<40mg/dl (P=0,005; OR 3,594), dan inaktivitas (P=0,048; OR 2,365).
Kata Kunci: stroke berulang, pencegahan sekunder, kepatuhan, terapi antihipertensi

C. Sumber Jurnal
1. Penulis
2. Bidang ilmu penelitian
3. Publikasi
4. Penerbit

: Hidayah Karuniawati, Zullies Ikawati, Abdul Gofir


: Health Science
: Maret 2015
: Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi
Volume 5 No 1 Maret 2015

D. Analisis Metode Penelitian


1. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional dengan desain
kasus kontrol retrospektif. Kelompok kasus adalah pasien yang mengalami stroke
berulang, dan kelompok kontrol adalah pasien stroke yang tidak mengalami stroke
berulang.
2. Populasi
Populasi terjangkau yang disebutkan dalam jurnal adalah Populasi pada penelitian ini
adalah semua pasien stroke iskemik RSUD. dr. Moewardi Surakarta. Hal ini dirasa
kurang tepat karena pada penelitian kasus kontrol terdapat dua kelompok populasi
yaitu populasi kasus dan populasi kontrol. Seharusnya kelompok populasi pada
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Populasi kasus : Semua pasien stroke iskemik yang mengalami stroke berulang
di RSUD Dr Moewardi Surakarta
b. Populasi kontrol : Semua pasien stroke iskemik yang tidak pernah mengalami
stroke berulang di RSUD Dr Moewardi Surakarta.
3. Sampel
Pada penelitian kasus kontrol terdapat dua kelompok sampel yaitu sampel kasus dan
sampel kontrol yang telah disebutkan di jurnal yaitu:
a. Sampel kasus
: pasien stroke iskemik yang mengalami stroke berulang
berdasarkan diagnosis dokter
b. Sampel kontrol : pasien stroke iskemik yang pernah didiagnosis stroke dan
belum pernah mengalami stroke berulang
4. Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus studi kasus kontrol tidak
berpasangan (Dahlan, 2010). Proporsi pajanan pada kelompok kontrol yang sudah
diketahui nilainya sebesar 19% (Koudstaal, 2000), nilai kemaknaan sebesar 0,05
sehingga jumlah sampel minimal masing-masing kelompok adalah 78. Hal tersebut
telah sesuai dengan teori perhitungan besar sampel .
Sampel diambil dengan perbandingan kasus:kontrol = 1:1, menggunakan metode
consecutive sampling, yaitu semua subyek yang datang selama periode Oktober
November 2014. Consecutive sampling merupaka metode pengambilan sampel
dengan cara non probability sampling.

Aktualisasi saat penelitian sampel yang

didapat adalah 82 orang untuk sampel kasus dan 83 pasien untuk sampel kontrol.
5. Variabel dan Instrumen Penelitian
a. Variabel Dependen

Kejadian Stroke Iskemik berulang berdasarkan diagnosis dokter


b. Variabel Independen
1) Kepatuhan dalam mengonsumsi obat
Instrumen yang digunakan adalah menggunakan kuesioner MMAS-8 yang
telah diuji validitas dan reliabilitas sebelumya.
2) Karakteristik Pasien
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner MMAS-8 dan data sekunder dari
rekam medis.
3) Riwayat Penyakit Pasien
Instrumen yang digunakan adalah data sekunder catatan rekam medis
6. Tehnik Analisis Data
Data dianalisis dengan uji chi square untuk mengamati faktor yang berhubungan
dengan stroke berulang. Selanjutnya faktor faktor yang berhubungan di analisis
multivariate dengan uji regresi logistic untuk menganalisis pengaruh faktor faktor
yang mempengaruhi kejadian stroke berulang.
E. Telaah Kritis Jurnal
1. Skala pengukuran
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data kategorikal dengan skala data
nominal. Semua variabel diukur menggunakan skala data kategorikal, beberapa
contohnya adalah sebagai berikut:
a. Variabel kepatuhan dikelompokkan menjadi Patuh Tidak Patuh
b. Variabel jenis kelamin dikelompokkan menjadi Laki Laki Perempuan
c. Variabel Inaktivitas dikelompokkan menjadi Inaktif (Ya) Aktif (Tidak)
d. Riwayat Hipertensi diekemlompokkan menjadi Ada (Ya) Tidak ada (Tidak)
2. Variasi hasil ukur
Variasi hasil ukur didapatkan dari kondisi biologis subjek penelitian yang berbeda
beda sehingga hasil pengukuran bervariatif . Di dalam jurnal tidak disebutkan
pengukuran atau wawancara pada subjek dilakukan berapa kali atau dengan
berapa pewawancara. Namun dalam penelitian observatif variasi juga mungkin
berasal dari dokter sebagai penegak diagnosa dan peneliti (kemampuan, jumlah
peneliti yang melakukan wawancara) .
3. Presisi
Kuesioner MMAS-8 sebelum digunakan telah diuji presisi atau reliabilitasnya
terhadap 30 responden dengan karakteristik sama dengan kelompok sampel. Hasil
uji presisi adalah Hasil uji reliabilitas kuesioner MMAS-8 pada penelitian ini
dengan melihat Cronbachs Alpha yaitu 0,724. Kuesioner dikatakan reliable jika
nilai alpha minimal 0,7 (Riwidikdo, 2007). sehingga kuesioner MMAS-8 yang
digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.

4. Akurasi
Uji validitas terhadap 30 responden memberikan hasil satu item pertanyaan tidak
valid,yaitu item pertanyaan keempat, karena nilai r hitung lebih kecil daripada r
tabel (0,253 < 0,349). Tujuh item pertanyaan lainnya dinyatakan valid dengan
nilai r hitung lebih besar daripada r tabel. Sayangnya tidak dijelaskan dalam
jurnal untuk variabel yang tidak valid tersebut apakah diperbaiki atau dihapus
sehingga kuesioner menjadi valid atau memiliki akurasi tinggi.
5. Validitas Internal
Penelitian dilakukan menggunakan alat atau instrument kuesioner yang valid dan
reliable serta sampel yang didapat telah melebihi sampel minimal. Hasil uji
menunjukkan pengaruh hasil menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh
terhadap

kejadian

stroke

berulang

adalah

tidak

menggunakan

terapi

antihipertensi, tekanan sistolik 140mmHg, kadar HDL<40mg/dl, dan inaktivitas.


Hal ini sejalan dengan hasil peneltian lain yang menyebutkan bahwa terapi
antihipertensi, tekanan sistolik tinggi, dan dislipidemia berpengaruh terhadap
kejadian stroke. Hal ini dikuatkan oleh teori dan hasil penelitian lain seperti yang
dibahas dalam bab pembahasan jurnal.
Kesesuaian hasil penelitian dengan logika keilmuan menunjukkan bahwa hasil
peneltitian valid. Namun tidak menutup kemungkinan adanya beberapa hal yang
perlu menjadi perhatian, diantaranya:
a. Dalam penelitian tidak dilakukan pengambilan sampel secara acak dan tidak
dijelaskan tentang ada atau tidaknya blinding sehingga dapat memunculkan
bias observer atau pewawancara.
b. Dalam penelitian ini juga tidak dibahas variabel-variabel confounding yang
bisa menimbulkan bias dan penanggulangannya.
6. Validitas Eksternal
Pengambilan sampel menggunakan non probability sampling (consecutive
sampling) sehingga tidak dapat digeneralisasikan dan hasil penelitian hanya
berlaku pada kelompok sampel yang diteliti sehingga tidak valid secara eksternal.
Agar penelitian memiliki validitas eksternal sebaiknya pengambilan sampel
dilakukan dengan sistem random sampling sehingga dapat digeneralisasikan
kepada populasi terjangkau.
F. Kesimpulan

1. Dalam penelitian, presisi dan akurasi instrument telah diukur dan menunjukkan
hasil yang valid dan reliable. Namun untuk mempertahankan akurasi dan presisi
hasil ukur, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Memastikan alat diagnosis terstandar dan terkalibrasi untuk mengetahui
tekanan darah, gula darah, dan kolesterol dan memiliki nilai sensitivitas dan
spesifisitas tinggi sehingga data yang didapat dari catatan rekam medis juga
valid.
b. Memberlakukan SOP terstandar bagi para laboran yang melakukan
pengecekan darah dan dokter dalam menegakkan diagnosa stroke.
c. Melakukan pelatihan untuk pewawancara atau pengambil data agar memiliki
persepsi dan kemampuan yang sama (jika menggunakan surveyor/asisten)
2. Penelitian memiliki validitas internal karena penelitian dilakukan sesuai dengan
prosedur dan dengan instrument alat ukur yang valid dan reliable serta hasil
penelitian sesuai dengan logika keilmuan. Tetapi masih dimungkinkan terjadinya
bias karena sampel diambil tidak secara acak dan memungkinkan terjadinya bias.
3. Penelitian tidak memenuhi kriteria validitas eksternal karena pengambilan sampel
dilakukan

tidak

secara

acak

sehingga

digeneralisasikan ke kelompok populasi

hasil

penelitian

tidak

dapat

DAFTAR PUSTAKA
Karuniawati, Hidayah, Ikawati, Zullies, Gofir, Abdul. 2015. Pencegahan Sekunder Untuk
Menurunkan Kejadian Stroke Berulang Pada Stroke Iskemik. Jurnal Manajemen dan
Pelayanan Farmasi. Volume 5 No 1 Maret 2015.

Anda mungkin juga menyukai