Anda di halaman 1dari 16

PETUNJUK PRAKTIS

REHABILITASI PENDERITA STROKE

PENATAAN KAMAR PASIEN (gb. 1)

 Untuk menghindari berkurangnya kepekaan sensorik, pasien harus mendapat rangsangan


yang maksimal pada sisi yang lumpuh.

Kamar pasien harus ditata sedemikian rupa sehingga kegiatan dikerjakan pada sisi yang
lumpuh.

1
BERBARING PADA SISI YANG LUMPUH (gb. 2)

 Ranjang : datar seluruhnya.


 Kepala : di atas dengan posisi yang nyaman.
 Badan : agak membungkuk, diganjal dengan bantal pada punggung sampai pinggul.
 Bahu yang lumpuh : didorong ke depan dan diputar keluar.
 Lengan yang lumpuh :

-Posisi dengan sudut rentang 900 dari badan.

-Seluruh lengan disandarakan pada meja kecil beralas bantal di sisi ranjang

pasien.

-Siku dalam posisi selurus mungkin dan telapak tangan menghadap ke atas.

 Tungkai yang lumpuh :

-Posisi paha lurus, lutut sedikit ditekuk.

 Lengan yang sehat diletakkan di atas badan / bantal.

 Tungkai dan kaki yang sehat :

-Dalam posisi melangkah diganjal bantal.

-Paha dan lutut agak ditekuk.

2
BERBARING TERLENTANG (gb. 3)

 Ranjang : datar seluruhnya.

 Kepala : di atas bantal, leher tidak tertekuk.

 Ke dua bahu diganjal dengan bantal.

 Lengan yang lumpuh :

-Disandarkan di atas bantal dan agak menjauhi badan.

-Siku diluruskan

-Pergelangan tangan lurus.

-Semua jari diluruskan.

 Pinggul yang lumpuh : posisi lurus dan diganjal dengan bantal.

 Lengan diletakkan pada bantal yang sama.

3
BERBARING PADA SISI YANG SEHAT (gb. 4)

 Ranjang : datar seluruhnya.

 Kepala : dibaringkan dengan nyaman dan lurus dengan badan.

 Badan : agak bersandar ke depan.

 Bahu yang lumpuh : agak didorong ke depan.

 Lengan dan tangan yang lumpuh :

- di atas bantal

- sudut rentang sekitar 1000 dari badan

 Tungkai yang lumpuh :

- paha dan lutut agak ditekuk

- tungkai dan kaki diganjal dengan bantal

 Lengan yang normal : diletakkan pada posisi yang nyaman bagi pasien.

 Tungkai yang normal : pinggul dan lutut diluruskan.

4
BERBALIK KE SAMPING RANJANG (gb. 5)

 Ranjang : datar seluruhnya.

 Pasien : berbaring dengan kedua lutut ditekuk dan tumit mendekati


pinggul.

 Untuk memudahkan, kedua lutut pasien dituntun ke bawah dengan posisi di atas tumit.

 Tangan yang satunya menunutun panggul agar diangkat ke atas dan memutar ke
samping.

 Kemudian bahu dimiringkan dengan bantal sampai badan dalam posisi satu garis lurus.

BERBALIK KE SISI YANG NORMAL (gb. 6 dan 7)

Secara pasif (gb. 6)

 Lutut yang lumpuh ditekuk.

 Kedua tangan pasien digenggamkan.

 Berbalik dengan dibantu pada derah bahu dan pinggul.

 Kemudian pasien dikembalikan ke posisi semula.

5
Secara aktif (gb. 7)

 Pasien tetap menggenggam kedua tangannya.

 Pelatih menunutun tungkai yang lumpuh dari daerah pinggul ke arah sisi luar kaki.

MIRING KE SISI YANG LUMPUH (gb. 8)

Secara aktif :

Bantuan :

 Pada bahu dan lutut yang lumpuh

 Lengan dan tungkai yang sehat dibalik ke sisi lainnya oleh pasien.

6
DUDUK DI RANJANG (gb. 9)

Ranjang :

 Bagian kepala ranjang diusahakan selurus mungkin.

 Sebuah bantal diletakkan di bawah punggung pasien

Kepala : tidak bersandar, bebas bergerak.

Badan : tegak

Pinggul : ditekuk 900, berat badan dibebankan pada kedua pinggul.

Lengan : diluruskan ke depan : siku disandrakan pada meja ranjang pasien

(boleh meletakkan lengan pada bantal).

7
DARI POSISI BERBARING KE DUDUK (Gb. 10 & 11)

Secara pasif (gb. 10)

 Pasien dimiringkan ke sisi tubuh yang lumpuh dengan menekuk kedua lututnya.

 Pasien menyandar dengan tangan yang sehat di tepi ranjang

Secara aktif (gb. 11)

 Pasien berbaring pada sisi yang lumpuh.

 Pasien menekan tepi ranjang dengan tangannya yang normal.

 Pelatih membantu mengarahkan gerakan ini dengan menahan pinggul yang sehat dan
menuntun bahu yang sehat ke arah bawah.

8
MENGGESER PANTAT (Gb. 12 & 13)

Secara pasif (Gb. 12)

 Berat badan pasien dipindahkan dari satu sisi ke sisi lainnya dan sambil melakukan hal
tersebut, pasien menggeser pantatnya.

 Pasien tetap merentangkan tangan yang lumpuh ke depan.

 Gunakan gerakan yang teratur dan saling bergantian antara kedua bahu dan panggul.

Secara aktif (Gb. 13)

 Pasien tetap merentangkan tangan yang lumpuh ke depan.

9
PINDAH DARI KURSI KE RANJANG DAN SEBALIKNYA (Gb. 14, 15, 16, 17)

Secara pasif (Gb. 14-15)

 Peleatih berdiri di depan pasien.

 Pelatih menopang lengan yang lumpuh dan mengapitnya di antara lengan dan badannya
serta menuntun pasien mulai dari daerah bahu.

 Lutut pasien pada sisi yang lumpuh dijepit di antara ke dua lutut pelatih.

 Berat badan dipindahkan ke depan melalui kedua kakinya.

 Dengan menunutun bahu pasien ke depan dan ke bawah maka pantat pasien terangkat.

 Pelatih kemudian meletakkan kedua tangannya di pinggul pasien untuk mempermudah


pemidahan berat badan.

 Selama melakukan seluruh gerakan tersebut, tungkai yang lumpuh tetap berada dalam
jepitan lutut dan kaki pelatih.

10
Secara aktif dengan bantuan (Gb. 16)

 Untuk memudahkan pasien membungkuk ke depan, letakkan kursi kecil di depannya.


Pasien dapat menyandarkan kedua tangannya pada kursi itu sambil tetap saling
menggenggam seprti halnya ketika berdiri.

 Adalah penting untuk menempatkan kedua tumit ke lantai, posisi kedua kaki harus berada
di bawah lutut.

 Dengan kedua tangan saling menggenggam, rentangkan ke depan dan sandarkan pada
kursi.

 Angkat pantat dan alihkan berat badan ke bagian depan sehingga posisi kepala akan
berada di depan kaki.

 Pindah ke kursi atau ranjang.

 Pelatih menuntun pemindahan mulai dari pinggul agar prosesnya berjalan lancar.

 Dengan cara yang sama, juga dapat dilakukan pemindahan pasif.

 Pelatih berada di sisi lain, ia membungkukkan pasien, menjepitnya di antara kedua siku
dan meletakkan kedua tangannya di bawah pinggul. Satu kaki mencegah pasien agar
tidak tergelincir selama proses pemindahan.

11
Secara aktif (Gb. 17)

 Tanpa bantuan kursi roda.

 Pastikan pijakan kaki sudah stabil.

 Kedua tangan direntangkan.

 Membungkuk.

 Pindahkan berat badan ke depan dan angkat pantat.

 Putar badan ke arah kursi roda.

 Gerakan dituntun mulai dari kedua bahu.

12
BERPINDAH TANPA BANTUAN (Gb. 18)

 Badan bersandar ke depan dan raih dengan kedua tangan.

 Angkat pantat, jika bisa, berdiri.

 Berpindah ke kursi roda atau ranjang melalui sisi yang lumpuh.

DUDUK DI KURSI RODA DI BELAKANG MEJA (Gb. 19-20)

 Bantal : diletakkan di punggung bawah.

 Kedua tangan direntangkan, kedua siku bersandar pada meja. Perhatikan posisi tangan

yang benar.

 Kedua kaki diletakkan di atas lantai atau kursi kecil.

13
DARI POSISI DUDUK KE POSISI BERDIRI (Gb. 21)

 Letakkan sebuah kursi tanpa sandaran di depan pasien.

 Pasien merentangkan tangan yang lumpuh ke depan, kemudian membungkukkan

badannya sehingga posisi kepala berada di depan kaki sambil mengangkat pantatnya.

 Bantuan yang diberikan pelatih :

- Berdiri pada sisi yang lumpuh.

- Satu tangan menahan pinggul pasien yang sehat.

- Satu tangan yang lainnya ditaruh di atas lutut yang lumpuh.

14
BERJALAN (Gb. 22-23)

 Pelatih berdiri di depan pasien.

 Lengan yang lumpuh diletakkan di atas bahu pelatih.

 Pelatih meletakkan tangannya di bawah bahu yang lumpuh sambil menopang lengan

yang lumpuh.

 Tangan pelatih yang lainnya membimbing pemindahan berat badan melalui pangggul
pasien.

 Pelatih berdiri di sisi yang lumpuh dan menopang bahu serta tangan pasien.

15
16

Anda mungkin juga menyukai