Anda di halaman 1dari 41

LATIHAN TERAPETIK

presentan : dr. Ayu Lidya Rahmah


pembimbing : dr. I Made Widagda, Sp.KFR
Terapi latihan adalah performa gerakan tubuh, postur
dan aktivitas fisik yang sistematis dan terencana atau
aktifitas fisik yang bertujuan untuk memberikan pasien
atau klien seperti dibawah ini :

1.Mengurangi atau mencegah impairment


2.Memperbaiki, meningkatkan dan mengembalikan
fungsi fisik
3.Mencegah atau mengurangi faktor resiko yang
berhubungan dengan kesehatan
4.Mengoptimalkan secara keseluruhan status kesehatan
dan kebugaran.
Kontraindikasi rehabilitasi jantung untuk pasien
rawat inap dan rawat jalan:
• Angina tidak stabil
• HT tidak terkontrol, sistolik > 180mmHg dan/atau diastolik > 110 mmHg
• Penurunan tekanan darah ortostatik > 20 mmHg dengan gejala
• Stenosis aorta berat (area katup aorta < 1cm2
• Aritmia atrial atau ventrikular tidak terkontrol
• Sinus takikardi tidak terkontrol (>120x/min)
• Gagal jantung tidak terkompensasi
• AV block derajat 3 tanpa pacemaker
• Perikarditis atau miokarditis aktif
• Recent embolism
• Thrombophlebitis akut
• Penyakit sistemik akut atau demam
• Diabetes tidak terkontrol (glukosa > 400 mg/dl)
• Kondisi metabolik lain (tiroiditis akut, hipokalemia, hiperkalemia, hipokalemia) sampai ditangani secara
adekuat
Perhatian khusus pada pasien Hipertensi

• resting SBP>200 mmHg dan/atau DBP >110 mmHg merupakan


kontra indikasi relatif untuk uji latih
• Saat latihan tekanan darah harus dijaga dalam range SBP ≤
220mmHg dan/ DBP ≤105mmHg
• Untuk individu dengan episode iskemi selama latihan →
intensitas latihan dijaga: HR ≤ 10x/mnt dibawah ambang iskemi
• Perhatikan obat- obatan yang dikonsumsi pasien
• Hati-hati dengan hipotensi post exercise
• Hindari manuver valsava saat latihan resistance
Hiperglikemia
o Bila kadar gula darah >300 mg/dL atau 16,7 mmol/L tanpa
disertai ketosis (keton dalam urin) dapat melakukan latihan
fisik. Bila ketosis tidak dapat diketahui dengan pasti sebaiknya
latihan fisik ditunda dahulu
o Pada keadaan hiperglikemi setelah makan latihan aerobik
tetap dapat dilakukan karena pada saat itu kadar insulin
endogen meningkat sehingga dapat menurunkan kadar
glukosa. Perhatikan hidrasi individu DM saat melakukan
latihan fisik
o Perhatikan tanda dan gejala terjadinya hiperglikemia saat
melakukan latihan fisik

Tanda dan gejala hiperglikemia : kulit kering, mual/muntah,


penglihatan kabur, BAK >>>, rasa haus yang hebat, mengantuk,
nafas berbau aseton
Hipoglikemia
o Bila kadar glukosa darah < 70 mg/dL atau <3,89mmol/L
(ACSM)
o Individu DM yang menggunakan insulin dengan kadar glukosa
darah <100 mg/dL atau 6,5 mmol/L dianjurkan untuk
menggunakan insulin atau obat peningkat sekresi insulin
(mis. sulfonilurea) dan mengonsumsi 15 gr glukosa sebelum
melakukan latihan fisik tingkat sedang. Jumlah glukosa yang
dikonsumsi bergantung dari durasi dan intensitas latihan fisik
serta pemantauan kadar glukosa darah
o Kurangi dosis insulin bila latihan fisik sedang dilakukan > 1
jam
o Individu DM dengan pengaturan diet dan penggunaan obat
anti diabetes oral tidak perlu mengonsumsi glukosa bila
latihan fisik < 1 jam
• Late onset hipoglikemia dapat terjadi pada individu DM yang melakukan
latihan fisik tingkat berat. Pemberian glukosa 5-30 gr selama latihan fisik
tingkat berat dan dalam waktu 30 menit setelah latihan fisik tingkat berat
dapat menurunkan resiko hipoglikemia

• Tanda dan gejala hipoglikemia :


- Pusing dan sakit kepala
- Lesu dan lemah
- Takikardi
- Bekeringat
- Berbicara tidak jelas
- Lapar
- Bingung
- Gelisah
Latihan Mobilitas

A.Latihan ROM

Tidak sama dengan stretching, latihan ROM mempertahankan


ROM pada range yang pasien bisa lakukan, sedangkan pada
stretching ROM ditingkatkan dengan memanjangkan maupun
memendekkan struktur seperti jaringan konektif, termasuk
kapsul sendi, otot, dan tendon melebihi ROM yang sudah
dapat dicapai.
Tipe ROM :
1. Active ROM (AROM)
2. Active Assistive ROM (A-AROM)
3. Passive ROM
B. Stretching

Adalah manuver terapetik dari mobilitas jaringan


lunak untuk memperbaiki ROM dengan
memanjangkan struktur yang memendek dan
menjadi hipomobile. Stretching di indikasikan saat
ROM menjadi terbatas akibat Adhesi, kontraktur
dan pembentukan jaringan parut yang
menyebabkan keterbatasan fungsional dan
disabilitas.
Macam stretching :
• Manual stretching
• Active stretching
• Mechanical stretching
• Prolonged mechanical (positional passive)
stretching
• intermitten mechanical stretching.
Latihan Tahanan ( Resistance )
1. Latihan Isometrik
2. Latihan Dinamis ( open-chain exercise dan close-chain exercise )
3. Latihan Isokinetik
Isometrik
Dinamik
Tipe dari latihan dinamis :
• Dynamic constant external
resistance (DCER) exercise

• Dynamic variable resistance


(DVR) exercise
Isokinetik
Cybex Biodex
KinCom Upper Body
Exerciser
En-Tree NK Table
Cardiopulmonary endurance exercise
Juga dikenal sebagai conditioning atau total body
endurance exercise yang artinya low intensity, high repetition
exercise pada kelompok otot besar untuk meningkatkan
kebugaran kardiopulmoner dari seseorang.
Latihan ini meningkatkan kemampuan sesorang untuk
melakukan aktivitas motorik di ke hidupan sehari-hari
contohnya berjalan dan menaiki tangga.
Latihan Aerobik
Meliputi penguatan dan cardiopulmonary endurance. Latihan
menggunakan jumlah otot yang besar untuk meningkatkan
konsumsi oksigen secara bertahap. Setiap sesi aerobic endurance
exercise harus berisi 5-10 menit pemanasan, diikuti 20-30 menit
latihan aerobik di 40-60% ( intensitas rendah), 60-70% ( intensitas
sedang), 70-85%, (intensitas berat) pada kapasitas maksimal
fungsional. Diakhiri dengan 5-10 menit pendingin.
Latihan Anaerobik
Dilakukan untuk menghabiskan sistem glikolitik yang berfungsi di
menit 1-2 pertama latihan. Tahanan besar, durasi pendek pada 80%
kapasitas maksimum eksersi. Latihan interval dengan durasi pendek
dan intensif selama 1-2 menit.
Komponen dari sesi latihan :
1.Warm up
Paling tidak 5-10 menit intensitas ringan sampai sedang aerobic
dan aktivitas endurance muscular. Pemanasan meningkatkan ROM,
menurunkan resiko cedera.
2.Conditioning
Paling tidak 20-60 menit yang berisikan latihan aerobic, resistance,
fleksibilitas dan latihan neuromotor atau aktivitas olahraga.
3.Cool Down
Paling tidak 5-10 menit intensitas ringan sampai sedang latihan
cardiorespirasi dann aktivitas muscular endurance. Tujuan dari pendinginan
ini untuk memberikan pemulihan bertahap dari denyut jantung, tekanan
darah dan menghilangkan sisa produk metabolik dari otot yang digunakan
selama latihan intens pada fase conditioning

4.Stretching
Paling tidak 5 menit latihan peregangan sdilakukan setelah warm up dan
cool down
Motor coordination and skill exercises
Frenkel Exercises
Sebuah seri latihan yang meberikan tingkatan kesulitan untuk
memperbaiki kontrol propioseptif pada ekstremitas bawah.
2.Pendekatan Tradisional
Menekankan pada kebutuhan repetisi dari gerakan spesific
untuk pembelajaran motorik, pentingnya sensasi dari kontrol
gerakan dan kebutuhan untuk mengembangkan gerakan dan
postur dasar, contohnya :
a.Propioseptif neuromuscular facilitation (PNF)
b.Movement therapy ( Brunnstrom approach )
c.Neurodevelopmental technique (NDT) (Bobath approach)
d.Sensorimotor approach (Rood approach)
PNF
Brunnstorm Approach
NDT ( Bobath Approach )
Peresepan Latihan
• FITT
1. Frekuensi
2. Intensitas
3. Time ( Waktu )
4. Tipe
Exercise Recommendations for Older Adult
Aerobic Exercise
• ≥ 5d/week for moderate intensity
• ≥3d/week for vigorous intensity
F • 3-5d/week for combinantion of moderate and vigorous intensity

• On scale of 0-10 for level of physical exertion


• 5-6 for moderate intensity
I • 7-8 for vigorous intensity

• Cumulative physical activity 30-60 minutes/day or total 150-300 min/week for


moderate activity
T • At least 20-30min/day or total 75-100min/week for vigorous intensity

• Any modality that does not impose excessive orthopedic stress


T • walking is the most common type of activity, Aquatic exercise, stationary cycle

Pescatello, Linda S. ACSM’s Guidelines for Exercise Testing and Prescription 9th Ed. Lippincott
39
William&Wilkins. 2014 : 209
FITT RECOMMENDATIONS FOR OLDER ADULTS
STRENGTHENING/ FLEXIBILITY
ENDURANCE
FREQUENCY ≥ 2d/week ≥ 2d/week

INTENSITY Moderate intensity:60-70% Stretch to the point of feeling


1RM tightness or slight discomfort
Light intensity: 40-50% 1RM

TIME ≥1 set of 10–15 repetitions Hold stretch for 30–60 second


each

TYPE Progressive weight training Any physical activities that


program, stair climbing, other maintain or increase flexibility
strengthening use major using slow movements that
muscle groups terminate in sustained stretches
for each major muscle group using
static stretches rather than rapid
ballistic movements 40
TERIMA KASIH
Mohon Asupannya

Anda mungkin juga menyukai