Referat
FAKULTAS KEDOKTERAN
Oktober
UNIVERSITAS HASANUDDIN 2021
Disusun Oleh:
Supervisor Pembimbing :
dr. Husnul Mubarak, Sp. KFR(K)
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
DEPARTEMEN KEDOKTERAN FISIK & REHABILITASI MEDIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Makassar,Oktober 2021
Supervisor Pembimbing
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...................................................................................i
Halaman Pengesahan........................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................1
2.7 Penatalaksanaan..............................................................14
2.5 Prognosis.........................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................25
BAB I
PENDAHULUA
Lesi Pleksus Brakialis adalah cedera anyaman saraf tepi di daerah leher
(Cervical) dan bahu yang berakibat pada kelumpuhan otot-otot bahu, siku,
pergelangan tangan, dan jari-jari tangan. Anyaman saraf tepi daerah cervical yang
dibentuk oleh akar saraf cervical 5,6,7,8, dan thorakal 1, dapat mengalami
kerusakan yang disebabkan oleh peregangan yang berlebihan, kompresi, atau
terkena benda tajam dan mengakibatkan terputus atau bahkan tercabut. Kerusakan
yang terjadi dapat Sebagian maupun total dengan level cedera yang bervariasi,
baik yang supraclavicular maupun yang infraclavicular. Kelumpuhan akan terjadi
pada daerah bahu dan siku, jika kerusakan anyaman saraf tepi terjadi pada
anyaman saraf tepi bagian atas. Kelumpuhan akan terjadi pada daerah pergelangan
dan jari-jari tangan, jika kerusakan anyaman saraf tepi leher bagian bawah.
Kelumpuhan pada seluruh anggota gerak atas, mulai dari bahu, siku, pergelangan
tangan, dan jari-jari tangan terjadi jika kerusakan anyaman saraf tepi terjadi pada
keseluruhan bagian anyaman tersebut.4
Sebagian besar patologi dari lesi pleksus brakialis pada orang dewasa
adalah karena trauma tertutup. Lesi pada saraf dalam kasus ini disebabkan oleh
traksi (95% kasus) atau kompresi. Pada kasus traksi, saraf dapat mengalami
ruptur, avulsi pada tingkat medulla spinalis, atau tertarik secara signifikan tetapi
tetap intak.8,9 Terdapat lima tingkat dimana pleksus dapat mengalami lesi, yaitu :
5,9
1. Akar saraf: merupakan ramus primer anterior dari saraf spinal C5-T1
2. Ruptur : adalah cedera saraf yang diakibatkan oleh trauma traksi yang
terbelah secara inkomplit sehingga menyebabkan bentuk akhir iregular
proksimal dan distal.
AVULSI RUPTUR
menjadi17,18,21
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Klinis
Secara klinis trauma pleksus brakhialis dibagi sesuai lokasi trauma yaitu
pleksus brakhialis tipe upper (Erb`s Palsy) dan pleksus brakhialis tipe lower
(Klumpke`s palsy). Dalam trauma supraklavukula bahu akan adduksi dan
internal rotasi yang akan mengakibatkan pronasi siku. Trauma nervus
supraskapular yang berlokasi di posterior suprascapular notch akan
memberikan gambaran klinis nyeri diatas notch, kelemahan otot saat abduksi
bahu, dan eksternal rotasi. Lesi pada level spinoglenoid notch memberikan
gambaran klinis kelemahan otot infraspinatus. Trauma pada tingkat
infraklavikula mungkin disebabkan oleh mekanisme trauma energi tinggi pada
bahu dan berhubungan dengan rupturnya arteri aksilaris. Nervus aksilaris,
supraskapular, dan muskulokutaneus akan terpengaruh pada trauma tersebut.
Evaluasi nervus medianus, ulnaris, dan radialis dilakukan pada pemeriksaan
pergelangan tangan dan jari tangan. Lesi nervus muskulokutaneus dan lesi pada
nervus medianus diperiksa dengan fleksi dan ekstensi pada siku. Nervus
aksilaris diperiksa dengan abduksi bahu secara aktif dan peregangan otot
deltoid. Latisimus dorsi diinervasi oleh nervus thorakodorsal yang merupakan
cabang bagian posterior dan berlokasi di dalam dinding posterior fossa
aksilaris. Pektoralis mayor menerima inervasi dari saraf medial dan lateral.
Nervus lateral anterior thoracic menginervasi klavikula, nervus medial anterior
thoracic menginervasi otot sternokostal kepala. 4
14
Saraf Otot Aksi
Skapular Dorsal (C5) Rhomboid Stabilisasi Skapula
Long Thoracic (C5) Serratus Anterior Abduksi skapula
Supraskapular (C5) Supraspinatus Abduksi bahu
mayor
Thorakodorsal (C7) Latissimus dorsi Adduksi bahu
Muskulokutaneus (C5) Biceps brakhii dan Fleksi siku
brakhialis
Ulnar (C8,T1) Fleksor karpi ulnaris Fleksi pergelangan dan
Otot instrinsik pada jari
tangan Abduksi jari
Medianus (C6, C7, C8, Pronator lengan Pronasi lengan
T1) Otot fleksi pergelangan Fleksi pergelangan dan
dan jari jari
Radial (C6,C7,C8) Supinator Supinasi lengan
Triceps brachii
Eleksi siku, pergelangan
Otot ekstensi
dan jari
pergelangan dan jari
Aksilari (C5) Deltoid dan teres minor Abduksi bahu
15
3. Pemeriksaan Penunjang
2.7 Penatalaksanaan
Untuk semua pasien dengan cedera pleksus brakialis, ada sejumlah tujuan
rehabilitasi yang perlu dicapai tanpa membedakan etiologi, lokasi, luasan lesi,
atau kronisitas dari pleksopati. Prinsip ini meliputi: 6,18,20,22
a. Manajemen nyeri (penilaian dengan VAS).6
2. Pembedahan
Trauma saraf perifer dapat dibagi menjadi trauma terbuka dan trauma
tertutup. Repair secepat mungkin pada trauma laserasi akut harus dilakukan
dengan tujuan end-to-end suture repair primer jika memungkinkan. Repair
pleksus brakialis dapat ditempuh dengan beberapa cara, antara lain :21
a. Nerve Grafts
Graft saraf merupakan teknik yang paling banyak dilakukan pada repair
pleksus brakialis. Tension free nerve graft lebih baik dibandingkan dengan
repair under tension. Graft saraf yang tervaskularisasi sesuai untuk
jaringan skar dan untuk memperbaiki defek ukuran besar pada saraf.
Komplikasi vaskuler dapat menyebabkan hilangnya graft secara
keseluruhan, untuk menjembatani defek yang panjang (30 cm atau lebih),
seperti pada transfer kontralateral, graft saraf tervaskularisasi terbukti lebih
baik. 21
b. Nerve Transfers
Donor Resipien
Nervus Aksesori spinal Nervus Supraskapular atau muskulokutaneus
Nervus frenikus atau Radix C5 Nervus Aksilaris
Nervus Interkostal Nervus Musculokutaneus, Nervus Medial
dan Radial
Kontralateral Radix C7 Nervus Medial
Nervus untuk biseps Nervus aksilaris cabang anterior
Tabel 3. Donor dan Resipen pada Nerve Transfers
d. Setelah Reinervasi 19
e. Reedukasi otot
2.4 Prognosis
4. Strategi rehabilitasi harus disusun secara khas dan spesifik untuk tiap-tiap
pasien, dan hal ini hanya bisa dilakukan setelah dilakukan evaluasi
menyeluruh kondisi pasien.
5. Prinsip rehabilitasi meliputi: mempertahankan lingkup gerak sendi (Range of
Motion/ROM) ektremitas, memberikan support ekstremitas dengan perhatian
khusus pada sendi yang mengalami kelemahan atau paralisis, mempertahan
atau meningkatkan kekuatan otot yang mengalami kelemahan, mencegah
edema pada esktremitas yang mengalami kelemahan atau paralisis, latihan
ADL mandiri, edukasi penggunaan ekstremitas superior sisi yang sehat secara
23
proporsional untuk mencegah terjadinya gangguan muskuloskeletal akibat
overuse, dan manajemen nyeri.5,6,9
6. Permasalahan yang ditimbulkan dari lesi Pleksus Brakialis ini meliputi
berbagai aspek kehidupan, terutama kelumpuhan anggota gerak atas.
Kelumpuhan anggota gerak atas tentunya akan berdampak pada fungsi
kehidupan sehari-hari dan bahkan dalam pekerjaan. Kehilangan waktu bekerja
akan berdampak pada kehidupan keluarga dan sosial. Tidak kalah berat juga
terjadi dalam kehidupan pribadi, bahkan penderita dengan kehidupan pribadi
yang kurang matang dapat mengakibatkan percobaan bunuh diri.
24
DAFTAR PUSTAKA
14. Grant, G., R. Goodkin, and M. Kliot, Evaluation and treatment of traumatic
peripheral nerve injuries, in Neurosurgical Operative Atlas Spine and
Peripheral Nerves, B. Brandenburg, Editor. 2007, Thieme Medical Publisher:
New York. p. 888-94.
15. Baehr M, Frotscher M. DUUS’ Topical Diagnosis in Neurology. Germany:
Thieme; 2005.
16. Yoshikawa, T., et al., Brachial Pleksus Injury: Clinical Manifestations,
Conventional Imaging Findings, and the Latest Imaging
Techniques. Radiographics, 2006. 26: p. 133-44.
17. Bhandari, P., et al., Current trends in the management of brachial pleksus
injuries. Indian Journal of Neurotrauma, 2008. 5(1): p. 21-5.
18. Weiss, L. and J. Silver, Brachial Plexopathies in Easy EMG. 2004,
Eidenburgh: Butterworth Heinemann.
19. Kelly BM, Leonard JA. Rehabilitation Concept In Adult Brachial Pleksus
Injury. In: Chung KC, Yang LJ, McGillicuddy JE. Practical Management Of
Pediatrics And Adults Brachial Palsies. Elsevier Saunders. Philadelphia, 2012;
301-17
20. Spinner RJ, Shin AY, Hybert-Blouin MN, Elhassan BT, Bishop AT.
Traumatic Brachial Pleksus Injury. In: Wolfe SW, Hotchkiss RM, Pederson
WC, Kozin SH (Editor). Green’s Operative Hand Surgery. Elsevier Churchill
Livingstone, 2011. Chapter 38
21. Ensrud E, King JC. Plexopathy Brachial. In: Frontera WR, Silver JK, Rizzo
DR. Essential Of Physical Medicine And Rehabilitation. Elsevier Saunders.
Philadelphia, 2008;773-78
22. Baxter T, Jonathan K, Gerald Y, Brachial Plexopathy : A review of traumatic
and nontraumatic causes. 2012.
23. Jabaley ME. Primary Nerve Repair. In: Slutsky DJ, Hentz VR, editors.
Peripheral Nerve Surgery: Practical Applications in the Upper Extremity.
Philadelphia (PA): Churchill Livingstone; 2006. p. 23–38.
24. Thomas MA, Therattil M. Peripheral Neuropathy. In: Frontera WR, DeLisa
JA, Gans BM, Walsh NE, Robinson LR, editors. DeLisa’s Physical Medicine
& Rehabilitation: Principles and Practice. 5th ed. Philadelphia (PA):
Lippincott Williams & Wilkins; 2010. p. 741–56.
25. Kisner C, Colby L. Therapeutic Exercise Foundation and Techniques 6th ed.
Philadelphia : Davis Company : 2012.
26. Nath R. Family Guide Brachial Plexus Palsies. 2010. Texas Nerve & Paralysis
Institute.
27. Treatment Option for Brachial Plexus Injuries. ISRN Orthopedics. 2012; 11.
28. Kang L, Wolfe S. Traumatic Brachial Plexus Injuries. In: Skirven TM,
Osterman AL, Fedorczyk JM, Amadio PC, editors. Rehabilitation of the Hand
and Upper Extremity. 6th ed. Philadelphia (PA): Elsevier Mosby; 2011. p.
749–59.
29. Craig A, Richardson JK, Ayyangar R. Rehabilitation in Patients with
Peripheral Neuropathy. In: Cifu DX, editor. Braddom’s Physical Medicine &
Rehabilitation. 5th ed. Philadelphia (PA): ELSEVIER; 2016. p. 907–4
30. Tan TC, Black PM. The contributions of Otfrid Foerster (1873-1941) to
neurology and neurosurgery. Neurosurgery. 2001 Nov;49(5):1231-5;
discussion 1235-6.
31. Johnson EO, Vekris M, Demesticha T, Soucacos PN. Neuroanatomy of the
brachial plexus: normal and variant anatomy of its formation. Surg Radiol
Anat. 2010 Mar;32(3):291-7.
32. Leffert, Robert. The Anatomy of the Brachial Plexus. Brachial Plexus Injuries.
New York, NY: Churchill Livingstone; 1985.
28