PENDAHULUA
N
seperti
BAB II
TINJAUAN
KEPUSTAKAAN
Anatomi dan Fisiologi Nervus Fasialis
Otot-Otot Mimik
Wajah
Definisi
salah satu sisi wajah atau sering disebut dengan paralisis nervus facialis
Motor Neuron.
Epidemiologi
Penyebab 60-75% dari total kasus
paralisis fasial unilateral akut.
Penyebab bell’s palsy masih belum diketahui secara pasti (idiopatik), diduga penyebab
terbanyak adalah infeksi virus. Virus yang menyebabkan infeksi ini diduga adalah herpes simpleks
(Ramsay Hunt Syndrom). Beberapa penderita diabetes melitus dan hipertensi menjadi salah satu
faktor resiko pada Bell’s palsy disebabkan iskemia oleh karena diabetes dan aterosklerosis. Hal ini
mungkin menjadi faktor meningkatnya insiden bell’s palsy pada usia tua.
Manifestasi klinis Bell’s palsy dapat berbeda tergantung
lesi pada perjalanan saraf fasialis Sebagai berikut :
M
A (lesi pada foramen stylomastoideus)
N
Paralisis otot ekspresi wajah, saat menutup kelopak mata kedua bola mata melakukan
K rotasi ke atas disebut Bell’s phenomenon.
I L
F I
(Lesi pada kanalis fasialis)
Pengecapan menghilang pada 2/3 anterior lidah pada sisi yang sama.
E N
S I (lesi pada ganglion genikulatum)
T S
Adanya lakrimasi dan berkurangnya salivasi
Pemeriksaan
Penunjang
EMG
Diagnosis dan Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan
neurologis (saraf kranialis, motorik, sensorik).
Banding
Jika diagnosis klinis masih meragukan atau paralisis berlangsung lebih dari 6-8
Diagnosis minggu, dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti MRI. Pemeriksaan
Nerve Conduction Studies dan elektromiografi (EMG) pada otot wajah
dilakukan untuk menentukan letak lesi dan derajat keparahan kerusakan saraf
fasialis perifer.
Tatalaksan
Fisioterapi a
Operasi
• Dianjurkan pada stadium akut.
Tujuan fisioterapi untuk Indikasi dilakukan tindakan operatif
mempertahankan tonus otot yang apabila :
lumpuh. - Tidak terdapat penyembuhan spontan
• Akupuntur dapat dilakukan setelah - Tidak terdapat perbaikan dengan
melewati fase akut ( ± 2 minggu). pengobatan prednisone
Prognosis
c
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Bell’s palsy merupakan kelemahan atau kelumpuhan saraf fasialis perifer yang bersifat akut dan penyebabnya
masih belum diketahui secara pasti (idiopatik). Bell’s palsy diperkirakan merupakan penyebab 60-75% dari total
kasus paralisis fasial unilateral akut. Pemberian terapi prednison dapat mengurangi odem dan mempercepat
reinervasi pada bell’s palsy, fisioterapi dapat dianjurkan pada stadium akut untuk mempertahankan tonus otot yang
lumpuh. Tindakan operatif dilakukan apabila tidak terdapat penyembuhan spontan, tidak terdapat perbaikan
dengan pengobatan prednisone. Tingkat keparahan kerusakan saraf menentukan proses penyembuhan.