Anda di halaman 1dari 37

BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF

Referat
FAKULTAS KEDOKTERAN
Juli 2021
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

“STROKE NON-HEMORAGIC”

Disusun Oleh :
Dwi Astuti, S.Ked.
1051011 017 20

Pembimbing :
dr. Hartina Harun, M.Kes, Sp. S

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik Pada Bagian Ilmu


Penyakit Saraf

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:

Nama : Dwi Astuti, S.Ked

NIM : 1051011 017 20

Judul Laporan Kasus : Stroke Non-Hemoragik

Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu
Kesehatan Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makasssar, Juli 2021

Pembimbing

dr. Hartina Harun, M.Kes, Sp. S

1
BAB I
PENDAHULUAN

Cerebrovascular accidents (stroke) merupakan penyebab kematian kedua dan


urutan ketiga pada penyebab kecacatan. Stroke adalah kematian tiba-tiba dari sel-
sel otak yang diakibatkan oleh terganggunya suplai oksigen karena kehilangan
aliran darah menuju otak. Stroke merupakan penyakit yang tergolong dalam
kegawatdaruratan neurologis yang sifatnya akut dan merupakan salah satu
penyebab kecacatan dan kematian tinggi di beberapa negara di dunia. (1,2)

Pada tahun 2013 terdapat kurang lebih 25,7 juta kasus stroke dengan hampir
separuh kasus (10,3 juta kasus) merupakan stroke pertama. Sebanyak 6,5 juta
pasien mengalami kematian dan 11,3 juta pasien mengalami kecacatan.(2)

AHA (American Heart Association) melaporkan bahwa insiden terbanyak


adalah kejadian stroke iskemik yang mencapai 87% serta sisanya sisanya adalah
perdarahan intraserebral dan subarachnoid.(2)

Menurut American Stroke Association, stroke diklasifikasikan menjadi


beberapa jenis, antara lain stroke iskemik, stroke hemoragik, transient ischemic
attack (TIA), cryptogenic stroke, dan stroke brain. Stroke iskemik atau stroke non
hemoragik itu sendiri terjadi karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah
sehingga terjadi blocking pada darah yang kaya akan oksigen untuk mencapai
otak.(3,4)

2
BAB II

LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien

Nama : Ny. S

Umur : 71 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Makassar
Pekerjaan :-

B. ANAMNESIS

Keluhan Utama

Hemiparese lateralisasi sinistra, mual muntah, dan nyeri uluhati.

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien operan dari UGD dengan penurunan kesadaran sejak 1 jam yang
lalu sebelum masuk UGD. Sebelum pasien tidak sadarkan diri, pasien
mengeluhkan kelemahan setengah badan sebelah kiri saat sedang beristirahat.
Nyeri kepala disangkal, muntah dirasakan lebih dari 10x sebelum masuk
UGD, dan pasien merasakan nyeri uluhati. Pasien cenderung mengantuk.
BAB terakhir 2 hari yang lalu dan BAK menggunakan kateter.

Riwayat trauma kepala disangkal. Terdapat riwayat hipertensi tak


terkontrol. Terdapat riwayat meminum obat obatan herbal. Riwayat demam
disangkal. Keluhan kejang, sesak, penglihatan kabur disangkal. Riwayat
alergi disangkal, serta riwayat batuk disangkal.

3
Riwayat Penyakit Terdahulu

Penyakit serupa : disangkal

Hipertensi : (+)

Diabetes melitus : disangkal

Dyslipidemia : disangkal

Riwayat trauma : disangkal


Riwayat tumor : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

Penyakit serupa : disangkal

Hipertensi : disangkal

Diabetes Melitus : disangkal

Riwayat trauma : disangkal

Dyslipidemia : disangkal
Riwayat Tumor : disangkal

Riwayat Pengobatan

Riwayat pengobatan hipertensi tidak rutin.

4
Riwayat Sosial dan Ekonomi

Merokok : disangkal

Junk food : disangkal


Alkoholisme : disangkal

C. PEMERIKSAAN FISIK
Hari pertama (17-07-2021)

Keadaan umum : Lemah

Kesadaran : Somnolen

GCS : E2V2M4

Gizi : Baik

Tanda vital

Tekanan darah : 210/100 mmHg

Nadi : 90x/menit

Pernafasan : 24x/menit
Suhu : 36oC

SpO2 : 98%

STATUS GENERALIS

5
Mata : tidak dilakukan pemeriksaan

Telinga : tidak dilakukan pemeriksaan


Hidung : tidak dilakukan pemeriksaan
Gigi : tidak dilakukan pemeriksaan
Mulut : tidak dilakukan pemeriksaan
Thoraks
Jantung : Bunyi jantung I dan II jelas, bunyi tambahan (-)
Paru : ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : bising usus (-), nyeri tekan (-)

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Kesadaran : Somnolen

GCS : E2V2 M4

Sikap tubuh : berbaring terlentang

Cara berjalan : pasien tidak dapat berjalan

Gerakan abnormal : tidak ada

Rangsang meningeal

Kaku kuduk : -/-

Laseque : -/-
NERVUS CRANIALIS

6
Nervus I (N. olfactorius) : dalam batas normal

Nervus II (N. opticus)

Ketajaman penglihatan : tidak dilakukan pemeriksaan

Pengenalan warna : tidak dilakukan pemeriksaan

Lapang pandang : tidak dilakukan pemeriksaan

Funduskopi : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus III, IV, VI : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus V (N. trigeminus)

Menggigit : tidak dilakukan pemeriksaan

Sensibilitas wajah : tidak dilakukan pemeriksaan

Refleks masseter : tidak dilakukan pemeriksaan

Refleks zigomatikus : tidak dilakukan pemeriksaan

Refleks kornea : normal

Nervus VII (N. fasialis)

Mengangkat alis : tidak dilakukan pemeriksaan

7
Menutup mata : dalam batas normal

Mengedipkan mata : dalam batas normal

Bibir : dalam batas normal

Daya pengecapan lidah 2/3 depan : dalam batas normal

Hiperlakrimasi : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus VIII (N. acusticus)

Suara berbisik : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes rinne : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes weber : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes swabach : tidak dilakukan pemeriksaan

Serumen obturan : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus IX (N. glossopharyngeus)

Daya pengecap lidah 1/3 belakang : tidak dilakukan pemeriksaan

Refleks muntah : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus X (N. vagus)

8
Denyut nadi : teraba, reguler

Arkus faring : tidak dilakukan pemeriksaan

Berbicara : tidak dilakukan pemeriksaan

Menelan : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus XI (N. assesorius)

Memalingkan kepala : tidak dilakukan pemeriksaan

Mengangkat bahu : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus XII (N. hipoglosus)

Pergerakan lidah : dalam batas normal

Atrofi lidah : dalam batas normal

Tremor lidah : dalam batas normal


Fasikulasi : dalam batas normal

PEMERIKSAAN MOTORIK

Ekstremitas Atas Ekstremitas Bawah


Kanan Kiri Kanan Kiri
Pergerakan Normal Menurun Normal Menurun
Kekuatan 5 4 5 4
Tonus Normal Menurun Normal Menurun

9
Refleks Fisiologis Dextra Sinistra
Biceps +2 +1
Triceps +2 +1
Patella +2 +1
Achilles +2 +1

Refleks Patologis Dextra Sinistra


Babinski - +
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaefer - -
Hoffman Tromner - -

PEMERIKSAAN SENSORIS
Sulit dinilai.
FUNGSI OTONOM
Miksi : perkateter

Defekasi : BAB terakhir 2 hari yang lalu

Inkontinensia :-
Konstipasi :-

KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN

Tes Romberg : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes tandem : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes fukuda : tidak dilakukan pemeriksaan

10
Disdiadokinesis : tidak dilakukan pemeriksaan

Rebound phenomen : tidak dilakukan pemeriksaan

Dismetri : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes telunjuk hidung : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes telunjuk telunjuk: tidak dilakukan pemeriksaan

Tes tumit lutut : tidak dilakukan pemeriksaan


D. PEMERIKSAAN FISIK
Hari kedua (18-07-2021)

Keadaan umum : Lemah

Kesadaran : Somnolen

GCS : E3V4M5

Gizi : Baik

Tanda vital

Tekanan darah : 137/87 mmHg

Nadi : 80x/menit

Pernafasan : 20x/menit

11
Suhu : 36,5oC

STATUS GENERALIS

Mata : dalam batas normal

Telinga : dalam batas normal


Hidung : dalam batas normal
Gigi : dalam batas normal
Mulut : dalam batas normal
Thoraks
Jantung : Bunyi jantung I dan II jelas, bunyi tambahan (-)
Paru : ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : bising usus (-), nyeri tekan (-)

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Kesadaran : Somnolen

GCS : E3V4 M5

Sikap tubuh : berbaring terlentang

Cara berjalan : pasien tidak dapat berjalan

Gerakan abnormal : tidak ada

Rangsang meningeal

12
Kaku kuduk : -/-

Laseque : -/-
NERVUS CRANIALIS

Nervus I (N. olfactorius) : dalam batas normal

Nervus II (N. opticus)

Ketajaman penglihatan : tidak dilakukan pemeriksaan

Pengenalan warna : tidak dilakukan pemeriksaan

Lapang pandang : tidak dilakukan pemeriksaan

Funduskopi : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus III, IV, VI : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus V (N. trigeminus)

Menggigit : dalam batas normal

Sensibilitas wajah : dalam batas normal

Refleks masseter : dalam batas normal

Refleks zigomatikus : dalam batas normal

13
Refleks kornea : dalam batas normal

Nervus VII (N. fasialis)

Mengangkat alis : dalam batas normal

Menutup mata : dalam batas normal

Mengedipkan mata : dalam batas normal

Bibir : dalam batas normal

Daya pengecapan lidah 2/3 depan : dalam batas normal

Hiperlakrimasi : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus VIII (N. acusticus)

Suara berbisik : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes rinne : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes weber : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes swabach : tidak dilakukan pemeriksaan

Serumen obturan : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus IX (N. glossopharyngeus)

14
Daya pengecap lidah 1/3 belakang : tidak dilakukan pemeriksaan

Refleks muntah : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus X (N. vagus)

Denyut nadi : teraba, reguler

Arkus faring : tidak dilakukan pemeriksaan

Berbicara : dalam batas normal

Menelan : dalam batas normal

Nervus XI (N. assesorius)

Memalingkan kepala : dalam batas normal

Mengangkat bahu : dalam batas normal

Nervus XII (N. hipoglosus)

Pergerakan lidah : dalam batas normal

Atrofi lidah : dalam batas normal

Tremor lidah : dalam batas normal


Fasikulasi : dalam batas normal

15
PEMERIKSAAN MOTORIK

Ekstremitas Atas Ekstremitas Bawah


Kanan Kiri Kanan Kiri
Pergerakan Normal Menurun Normal Menurun
Kekuatan 5 4 5 4
Tonus Normal Menurun Normal Menurun

Refleks Fisiologis Dextra Sinistra


Biceps +2 +1
Triceps +2 +1
Patella +2 +1
Achilles +2 +1

Refleks Patologis Dextra Sinistra


Babinski - +
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaefer - -
Hoffman Tromner - -

PEMERIKSAAN SENSORIS
Sulit dinilai.
FUNGSI OTONOM
Miksi : perkateter

Defekasi : BAB terakhir 3 hari yang lalu

Inkontinensia :-
Konstipasi :-

KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN

16
Tes Romberg : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes tandem : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes fukuda : tidak dilakukan pemeriksaan

Disdiadokinesis : tidak dilakukan pemeriksaan

Rebound phenomen : tidak dilakukan pemeriksaan

Dismetri : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes telunjuk hidung : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes telunjuk telunjuk: tidak dilakukan pemeriksaan

Tes tumit lutut : tidak dilakukan pemeriksaan

E. PEMERIKSAAN FISIK
Hari kelima (21-07-2021)

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

GCS : E4V5M6

Gizi : Baik

17
Tanda vital

Tekanan darah : 143/69 mmHg

Nadi : 80x/menit

Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,5oC

STATUS GENERALIS

Mata : Normal

Telinga : Normal
Hidung : Normal
Gigi : Normal
Mulut : Normal
Thoraks
Jantung : Bunyi jantung I dan II jelas, bunyi tambahan (-)
Paru : ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : bising usus (-), nyeri tekan (-)

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Kesadaran :composmentis

GCS : E4V5 M6

Sikap tubuh : berbaring terlentang

18
Cara berjalan : pasien sudah bias berjalan

Gerakan abnormal : tidak ada

Rangsang meningeal

Kaku kuduk : -/-

Laseque : -/-
NERVUS CRANIALIS

Nervus I (N. olfactorius) : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus II (N. opticus)

Ketajaman penglihatan : tidak dilakukan pemeriksaan

Pengenalan warna : tidak dilakukan pemeriksaan

Lapang pandang : tidak dilakukan pemeriksaan

Funduskopi : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus III, IV, VI : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus V (N. trigeminus)

Menggigit : tidak dilakukan pemeriksaan

19
Sensibilitas wajah : tidak dilakukan pemeriksaan

Refleks masseter : tidak dilakukan pemeriksaan

Refleks zigomatikus : tidak dilakukan pemeriksaan

Refleks kornea : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus VII (N. fasialis)

Mengangkat alis : dalam batas normal

Menutup mata : dalam batas normal

Mengedipkan mata : dalam batas normal

Bibir : dalam batas normal

Daya pengecapan lidah 2/3 depan : dalam batas normal

Hiperlakrimasi : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus VIII (N. acusticus)

Suara berbisik : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes rinne : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes weber : tidak dilakukan pemeriksaan

20
Tes swabach : tidak dilakukan pemeriksaan

Serumen obturan : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus IX (N. glossopharyngeus)

Daya pengecap lidah 1/3 belakang : tidak dilakukan pemeriksaan

Refleks muntah : tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus X (N. vagus)

Denyut nadi : teraba, reguler

Arkus faring : tidak dilakukan pemeriksaan

Berbicara : dalam batas normal

Menelan : dalam batas normal

Nervus XI (N. assesorius)

Memalingkan kepala : baik

Mengangkat bahu : baik

Nervus XII (N. hipoglosus)

Pergerakan lidah : tidak dilakukan pemeriksaan

21
Atrofi lidah : tidak dilakukan pemeriksaan

Tremor lidah : tidak dilakukan pemeriksaan


Fasikulasi : tidak dilakukan pemeriksaan

PEMERIKSAAN MOTORIK

Ekstremitas Atas Ekstremitas Bawah


Kanan Kiri Kanan Kiri
Pergerakan Normal Normal Normal Normal
Kekuatan 5 5 5 5
Tonus Normal Normal Normal Normal

Refleks Fisiologis Dextra Sinistra


Biceps +2 +2
Triceps +2 +2
Patella +2 +2
Achilles +2 +2

Refleks Patologis Dextra Sinistra


Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaefer - -
Hoffman Tromner - -

PEMERIKSAAN SENSORIS
Sulit dinilai.
FUNGSI OTONOM
Miksi : perkateter

22
Defekasi : BAB terakhir 8 hari yang lalu

Inkontinensia :-
Konstipasi :-

KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN

Tes Romberg : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes tandem : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes fukuda : tidak dilakukan pemeriksaan

Disdiadokinesis : tidak dilakukan pemeriksaan

Rebound phenomen : tidak dilakukan pemeriksaan

Dismetri : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes telunjuk hidung : tidak dilakukan pemeriksaan

Tes telunjuk telunjuk: tidak dilakukan pemeriksaan

Tes tumit lutut : tidak dilakukan pemeriksaan

F. PEMERIKSAAN TAMBAHAN

Skor Hasanuddin : 23.5 (> 15)  mengarah ke Stroke Hemoragik

23
No. Kriteria Skor

1. Tekanan Darah
Sistole≥200:Diastole≥110 7,5
Sistole<200:Diastole<110 1

2. Waktu Serangan
Sedang bergiat 6,5
Tidak sedang bergiat 1

3. Sakit Kepala
Sangat hebat 10
Hebat 7,5
Ringan 1
Tidak 0

4. Kesadaran Menurun
Langsung, beberapa menit s/d 1 jam setelah 10
onset
1 jam s/d 24 jam setelah onset 7,5
Sesaat tapi pulih kembali 1
24 jam setelah onset
Tidak ada 0

5. Muntah Proyektil
Langsung, beberapa menit s/d 1 jam setelah 10
onset
1 jam s/d <24 jam setelah onset 7,5
24 jam setelah onset 1
Tidak ada 0

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium :

24
PT : 14.3 (N: 10.4-14.4 detik)

INR : 1.17

APTT : 27.3 (N: 26.4-37.6 detik)

SGOT : 35* (N: 0-31 U/L)

SGPT : 26 (N: 0-42 U/L)

Ureum : 25 (N: 10-50 mg/dl)

Kreatinin : 0.55* (N: 0.6-1.2 mg/dl)

GDS : 136 (N: 70-200 mg/dl)

WBC : 17.33* (N: 4.4 – 11.3 10^3/uL)

RBC : 3.48* (N: 3.8 – 5.2 10^6/uL)

HGB : 10.9* (N: 11.7-15.5 g/dl)

HCT : 29.8* (N: 35-47%)

MCV : 85.6 (N: 84-96 fl)

MCH : 31.3 (N: 26.5-33.5 pg)

PLT : 278 (N: 150 – 450 10^3/uL)

25
RDW-SD : 36.2* (N: 37-54%)

RDW-CV : 11.8 (N: 11-16%)

PDW : 9* (N: 11.5-14.5 fl)

MPV : 9.3 (N: 9-13 fl)

P-LCR : 18.1 (N: 13-43%)

PCT : 0.26 (N: 0.17-0.35%)

NRBC# : 0.00 (N: 0-24 10^3/uL)

NEUT# : 15.56* (N: 1.5-7 10^3/uL)

LYMPH# : 0.66* (N: 1-3.7 10^3/uL)

MONO# : 1.08* (N: 0-0.7 10^3/uL)

EO# : 0.01 (N: 0-0.4 10^3/uL)

BASO# : 0.02 (N: 0-0.1 10^3/uL)

IG# : 0.35 (N: 0-7 10^3/uL)

NRBC% :0 (N: 0-24%)

NEUT% : 89.8* (N: 50.0 – 70.0 %)

26
LYMPH% : 3.8* (N: 50-70%)

MONO% : 6.20 (N: 2-8%)

EO% : 0.1 (N: 0 – 0.4 %)

BASO% : 0.1 (N: 0-1%)


IG% : 2* (N: 0-0.5%)

MSCT scan kepala tanpa kontras

27
 Ossa calfaria : intake
 Parenkim serebri: multiple lesi hipodens posterior limb kapsula
interna dan kapsula eksterna bilateral serta lobus occipitalis kanan
 Tak tampak lesi blood density pada pemeriksaan ini
 Gyrus dan sulkus : prominent sulci
 Pons : normal
 Parenkim cerebelli : normal
 System ventrikel: normal
 Midline shift: Nil
 Orbita: normal
 Sinus paranasal: normal
 Mastoid : normal
 Soft tissue : homogeny

Kesan : Multiple infark cerebri bilateral

Atrofi cerebri

28
Foto thorax AP

H. RESUME
Pasien operan dari UGD dengan penurunan kesadaran sejak 1 jam yang
lalu dengan kelemahan setengah badan sebelah kiri saat sedang beristirahat
sebelum masuk UGD. Nyeri kepala (-), mual (+) muntah dirasakan lebih dari
10x sebelum masuk UGD. Nyeri uluhati (+). Pasien cenderung mengantuk.
BAB terakhir 2 hari yang lalu dan BAK menggunakan kateter.

Riwayat trauma kepala disangkal. Terdapat riwayat HT. Terdapat riwayat


meminum obat obatan herbal. Pada pemeriksaan fisis didapatkan keadaan
umum lemah, kesadaran somnolen (GCS E2V2M4). TD 210/100 mmHg,
nadi 90x/menit, pernafasan 24x/menit, dan suhu 36 derajat celcius. Refleks
fisiologis pasien menurun (+1). Refleks patologis Babinski sinistra (+).
Pemeriksaan motorik sebagai berikut
a. Gerakan : Normal Menurun
Normal Menurun
b. Kekuatan : 5 4
5 4

c. Tonus otot : Normal Menurun

29
Normal Menurun
Laboratorium menunjukkan adanya tanda-tanda infeksi.
I. DIAGNOSIS KERJA

Diagnosis klinis : Hemiparese Sinistra


Diagnosis topis : multiple lesi hipodens posterior limb kapsula
interna dan kapsula eksterna bilateral serta lobus
occipitalis dextra

Diagnosis etiologis : Stroke Non Hemoragik

J. PENATALAKSANAAN

IVFD RL 16 tpm

Mecobolamin 500 mg/24 jam/iv

Citicolin 500 mg/12 jam/iv

Kandesartan 16 mg 1x1/oral

Amlodipine 10 mg 1x1/oral

Ranitidine 50mg/12 jam/iv

30
BAB III

DISKUSI

TEORI KASUS
FAKTOR RISIKO
1. Dapat Dimodifikasi
 Hipertensi  Hipertensi
 Diabetes melitus
 Hiperkolestrolemia
 Atrial fibrillasi
 Perokok
 Alcholism(5)
2. Tidak Dapat Dimodifikasi
 Laki-laki lebih berisiko dari
pada perempuan(6)  71 tahun
 >65 tahun lebih rentan terkena
stroke iskemik(2)
ETIOPATOFISIOLOGI
Adanya sumbatan pembuluh darah oleh Kemungkinan etiopataogenesis yang
trombus atau emboli yang terjadi pada pasien adalah hipertensi
mengakibatkan sel otak mengalami lama. Hipertensi menyebabkan
gangguan metabolisme, karena tidak peningkatan tekanan darah perifer
mendapat suplai darah, oksigen, dan sehingga menyebabkan system
energi.(2) hemodinamik yang buruk dan terjadilah
penebalan pembuluh darah serta
hipertrofi daro otot jantung, sehingga
dapat menimbulkan plak aterosklerosis
secara terus menerus akan memicu
timbulnya stroke(2)
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
 Mulut tidak simetris  Kelemahan pada ekstremitas

31
 Kelumpuhan pada ekstremitas  Gangguan kesadaran
 Kesusahan dalam berbicara
 Gangguan fungsi keseimbangan
 Gangguan fungsi penghidu
 Gangguan fungsi pendengaran
 Gangguan fungsi somatis
 Gangguan fungsi kognitif
 Gangguan kesadaran
2. Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan nervus cranialis  Kelemahan pada ekstemitas kiri
(adanya parese)  Gangguan motorik
 GCS (penurunan kesadaran)
 Motorik (kelamahan)
 Defisit sensoris
 Gangguan otonom
 Gangguan kognitif
3. Pemeriksaan Penunjang
 CT-Scan (adanya lesi hipodens  Multiple infark cerebri bilateral
pada parenkim otak)  Atrofi cerebri
 Laboratorium (darah rutin,
fungsi ginjal, profil lipid, CRP,
LED, HbA1C)
DIAGNOSIS BANDING
Stroke Hemoragik
 Penurunan kesadaran  Terdapat penurunan kesadaran
 Muntah proyektil  Tidak ada muntah proyektil
 Nyeri kepala berat  Tidak ada nyeri kepala
 Saat sedang bergiat  Saat sedang istirahat
 Lesi hiperdens pada parenkim  Multiple lesi hipodens posterior
otak (CT-scan)(2) limb kapsula interna dan
kapsula eksterna bilateral serta
lobus occipitalis dextra (CT-
scan)

32
 Skor Hasanuddin ≥15  Skor hasanuddin 23.5
Abses Cerebri
 Demam  Tidak ada demam
 Meningismus  Meningismus (-)
 Riwayat infeksi  Tidak ada riwayat infeksi
 Ring-enhacing mass (7)  Lesi hipodens pada parenkim
otak bagian occipital dextra
(CT-scan)
Epidural Hematom
 Penurunan kesadaran  Terdapat penurunan kesadaran
 Riwayat trauma kepala  Tidak ada riwayat trauma
kepala
 Lucid interval  Tidak ada lucid interval
 Penglihatan kabur  Penglihatan normal
 Memar sekitar mata dan  Tidak ada memar sekitar mata
belakang telinga dan belakang telinga
 Lesi hiperdens bikonveks (CT-  Lesi hipodens pada parenkim
Scan)(8) otak bagian occipitalis dextra
(CT-scan)
Subdural Hematoma
 Penurunan kesadaran  Terdapat penurunan kesadaran
 Kaku kuduk  Tidak ada kaku kuduk
 Riwayat trauma kepala  Tidak ada riwayat trauma
kepala
 Lesi hiperdens berbentuk bulan  Lesi hipodens pada parenkim
sabit(9) otak bagian occipital dextra
(CT-scan)

PENATALAKSANAAN
 Stabilisasi jalan napas dan  IVFD RL 16 tpm
pernapasan  Mecobolamin 500 mg/24 jam/iv
 Stabilisasi hemodinamik  Citicolin 500 mg/12 jam/iv
 Pengendalian peningkatan  Kandesartan 16 mg 1x1/oral
tekanan intrakranial  Amlodipine 10 mg 1x1/oral
 Pengendalian kejang  Ranitidine 50mg/12 jam/iv
 Tatalaksana cairan

33
 Nutrisi
 Pencegahan dan mengatasi
komplikasi
 Penatalaksanaan medik umum
 Tatalaksana spesifik

34
DAFTAR PUSTAKA

1. Johnson W, Onuma O, Owolabic M, Sachdev S. Stroke: a global response


is needed. Bull World Heal Organ. 2016;94:634.

2. Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku 2


Buku Ajar Neurologi. 1st ed. Anindta T, Wiratman W, editors. Tangerang:
Penerbit Kedokteran Indonesia; 2017.

3. American Stroke Association. Types of Stroke [Internet]. [cited 2020 Oct


19]. Available from: https://www.google.com/search?
q=kind+of+stroke&oq=kind+of+stroke&aqs=chrome..69i57j0j0i22i30l6.38
01j1j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8

4. Centers for Disease Control and Prevention. Types of Stroke [Internet].


2020 [cited 2020 Oct 19]. Available from:
https://www.cdc.gov/stroke/types_of_stroke.htm#ischemic

5. Zafar A, Al-Khamis FA, Al-Bakr AI, Alsulaiman AA, Msmar AH. Risk
factors and subtypes of acute ischemic stroke: A study at King Fahd
Hospital of the University. Neurosciences. 2016;21(3):246–51.

6. Barker-Collo SL, Derrick A. Bennett RK, Parmar P, Feigin VL, Naghavi


M, Forouzanfar MH, et al. Sex Differences in Stroke Incidence,
Prevalence, Mortality and Disability-Adjusted Life Years: Results from the
Global Burden of Disease Study 2013. Neuroepidemiology. 2015;45:203–
214.

7. Valentino A, Anggraini GP. Abses Otak. JIK. 2019;13(2).

8. Bahan Ajar I Hematom Epidural. 2016 [Internet]. Available from:


https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2016/09/Bahan-
Ajar-1-_-Hematom-Epidural.pdf

9. BAHAN AJAR II HEMATOM SUBDURAL [Internet]. 2016. Available

35
from: https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-
content/uploads/2016/09/Bahan-Ajar-2_Hematom-Subdural.pdf

36

Anda mungkin juga menyukai