Anda di halaman 1dari 17

Jawaban Tanya Jawab

Coass Starter Pack #1


DR. ROCHMI ISNAINI RISMAWANTI
30 JUNI 2020
Link Sumber Belajar & Prioritas
Stase Sumber
Kardiovaskular 1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FK UI.
2. Harrison’s Principle of Internal Medicine, edisi 19, 2015. Mc Grow Hill, New York.
3. Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang IPD. 2015.
4. Panduan Praktek Klinis Prosedur di Bidang IPD. 2015
5. Guideline : AHA, ESC, Perkeni
Respirasi 1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FK UI.
2. Harrison’s Principle of Internal Medicine, edisi 19, 2015. Mc Grow Hill, New York.
3. Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang IPD. 2015.
4. Panduan Praktek Klinis Prosedur di Bidang IPD. 2015
5. Guideline : GINA, GOLD
Neurobehaviour 1. Standar pelayanan Medis dan Standar Prosedur operasional Neurologi Perdossi , 2008.
Link Sumber Belajar & Prioritas
Stase Sumber
Gastrointestinal 1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FK UI.
2. Harrison’s Principle of Internal Medicine, edisi 19, 2015. Mc Grow Hill, New York.
3. Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang IPD. 2015.
4. Panduan Praktek Klinis Prosedur di Bidang IPD. 2015
Reproduksi 1. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, edisi 1,
2013, Kemenkes RI
2. Williams, Obstetric and Gynecology
3. PNPK PPK POGI
4. Berghella, Obstetric Gynecology
Anak 1. Nelson Essential of Pediatric Edisi ke 7.
2. Pedoman Pelayanan Medis IDAI (PPM IDAI) Buku I dan II Tahun 2011.
3. Pedoman Imunisasi Satgas Imunisasi IDAI tahun 2014.
Radiologi 1. William Herring. Learning Radiology-Recognize the Basic. 3rd ed. Elsevier. 2015.
2. Website : Radiopedia
Link Sumber Belajar & Prioritas
Stase Sumber
HOM 1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FK UI.
2. Harrison’s Principle of Internal Medicine, edisi 19, 2015. Mc Grow Hill, New York.
3. Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang IPD. 2015.
4. Panduan Praktek Klinis Prosedur di Bidang IPD. 2015.
Endokrin metabolic 1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 6, tahun 2014. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FK UI.
2. Harrison’s Principle of Internal Medicine, edisi 19, 2015. Mc Grow Hill, New York.
3. Panduan Praktek Klinis Penatalaksanaan di Bidang IPD. 2015.
4. Panduan Praktek Klinis Prosedur di Bidang IPD. 2015
5. Guideline : ADA, Perkeni
THT-KL 1. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher Edisi ketujuh
Editor: Efiaty Soepardi, Nurbaiti Iskandar, Jenny Bashiruddin, Ratna Dwi Restuti, 2012.
2. Bailey’s Head & Neck Surgery Otolaryngology. Byron J. Bayley MD FACS and Jonas T.
Johnson MD. 2014.
Link Sumber Belajar & Prioritas
Stase Sumber
Mata 1. Bowling B. Kanski’s Clinical ophthalmology: a systematic approach. London: Elsevier
Health Sciences; 2016
2. Prof. Dr. Hardjo SU, SP.M. Ilmu Kesehatan Mata. Universitas Gadjah Mada.
3. Artini W, Hutauruk J, Yudisianil. Pemeriksaan dasar mata. Jakarta: Badan Penerbit FKUI;
2011.
Integumen 1. Menaldi SL, Bramono K, Indriatmi W, editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke 7.
Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2015.
2. Departemen Kesehatan. Pedoman nasional penanganan infeksi menular seksual. 2015.
3. Wolff K, Johnson R, Saavedra A. Fitzpatricks color atlas and synopsis of clinical
4. dermatology. Edisi ke 8. McGraw-hill Professional.
Psikiatri 1. Buku Ajar Psikiatri Klinis: Kaplan dan Sadock (Edisi 2); Benjamin J. Sadock, Virginia
Sadock; EGC; 2010
2. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ III);
Departemen Kesehatan R. I; Cetakan Pertama; 1993
3. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa (Edisi 2); Willy F. Maramis dan Albert A. Maramis;
Airlangga University Press; 2009
4. Buku Ajar: Psikiatri (Edisi 2); Silvia D. Elvira; Balai Penerbit FK UI; 2013
Link Sumber Belajar & Prioritas
Stase Sumber
Anestesi 1. Morgan, Jr, GE, Mikhail MS. Clinical Anesthesiology ed 5 tahun 2013. New York:
2. McGraw Hill companies.
3. AHA , Guidelines Update For CPR and Emergency Cadiovascular care.
Forensik & Medikolegal 1. Simpson’s Forensic Medicine 13thed, James P.J et al, Hodder Arnold, 2011.
2. Mudah Membuat Visum et Repertum Kasus Luka, Departemen Ilmu Kedokteran
3. Forensik dan Medikolegal FKUI, Jakarta, 2013
Bedah 1. Buku Ajar Ilmu Bedah, ed. Hidayat S., de Jong. EGC.
2. Schwartz’s. Principles of Surgery . 10th ed. F. Charles Brunicardi. Mc Graw Hill Education.
3. Advanced Trauma Life Supports. ATLS. Student Course Manual American College of
Surgeons. 9th ed.
Orthopedi 1. Netter Orthopedi
2. Website : orthobullet
Urologi 1. Guideline IAUI
2. Basuki, Dasar-Dasar Urologi.
Tips mencatat data pasien
Kalau saat follow up di bangsal, kalian bisa bawa catatan kecil nanti disalin di format. Kalau saya
kadang sekalian karena biasanya format catatan sudah saya print dalam ukuran B5 sehingga
bisa masuk binder. Keuntungannya dia terekap, sehingga ketika membuat refleksi kasus atau
tutorial kita bisa menjelaskan kronologi pasien dari awal sampai akhir.
Highlight
◦ Kasus yang sering muncul : ini bisa dianalisis dalam 1 week, jadi bisa tahu epidemiologinya bagaimana
dan bisa prepare untuk kehidupan selanjutnya
◦ Tanda dan gejala yang prominent serta red flag saat pasien datang ke RS
◦ Pemeriksaan penunjang yang diberikan dan clinical reasoning
◦ Manajemen yang diberikan dan clinical reasoning
Tips mengatasi grogi saat pemeriksaan
dan penganan kepada pasien?
1. Belajar lebih dahulu di rumah Pertanyaan dari Fidya Ifah Alami, FKKMK UGM

2. Jika tidak yakin dengan kemampuan, minta disupervisi baik oleh teman yang sudah bisa,
perawat jaga, dokter jaga, residen jaga
3. Lakukan berulang-ulang
4. Jika tidak ada yang bisa supervisi dan tidak bisa melakukan, jangan nekat  pasien kita
manusia, bukan manikin OSCE
Sikap jika gemeli pato kanan atau kiri
Dalam kondisi santai, bisa diingatkan. Tapi jangan menggurui. Cukup disampaikan apa saja hal-
hal yang menurut kamu salah (dan pastikan bukan kamu yang sentiment ke temen yak, karena
kalo kamu benci, dia bernapas aja ngeselin wkwk)
◦ Benci sikapnya, bukan orangnya.

Kadang habis diingetin malah ngegas WKWK kan males yak koas masih lama  jadi kalo bisa
jangan sampe bertengkar. Besok masih jadi sejawat juga pula. Sabar sabarin dan jangan lupa
didoain :D
Biasanya cara pertama gagal wkwk sehingga ulang maksimal 3x. Kalau masih ndak bisa ya sudah
didoakan saja. Tugas kita adalah mengingatkan, bukan merubah kondisi dia. Yang merubah
adalah Allah SWT :”

Pertanyaan dari Roihan, FKKMK UGM; Muhammad Rafagih, Lambung Mangkurat


Batasan koas memberi arahan tentang
ibadah kepada pasien
Utamakan jika pasien bertanya, jika tidak maka tidak perlu Pertanyaan dari Roihan, FKKMK UGM
Karena agama itu salah satu topic yang cukup sensitive di masyarakat. Ndak semua pasien yang
datang ke kita itu religious, sehingga nanti kalau dia jadi ‘males’ sama kita karena kita terlalu
banyak ‘ceramah’ nanti malah dia blocking sama kita akhirnya manajemen tidak bisa maksimal

Sikap saat menemui kasus non medis
Belum pernah, Dek wkwk T__T Pertanyaan dari Roihan, FKKMK UGM

Aku takut dikatain sekuler wkwk tapi kalo dari aku ketika sudah jadi koas dan mode professional,
aku akan berusaha menyelesaikan dengan cara medis (karena cara medis kita akan dilindungi
UU di Indonesia, ada clinical pathway)
Tetapi tetap pikirkan kemungkinan non medis, tapi jangan jadikan itu sebagai patokan utama
dalam pengambilan keputusan. Karena kalau missal di kota, biasanya cukup sulit untuk
menjelaskan hal-hal seperti itu kepada pasien. Dan menurut saya, cukup kurang professional
juga jika langsung mengarah ke sana tanpa melakukan pertimbangan medis.
Sikap saat menemui kasus non medis
Misal ni kesurupan masuk IGD, kasih haloperidol sama diazepam dulu kalo aku. Kenapa ? Kalo
missal mau didoain (dan aku ndak punya kemampuan ini, jadi aku ndak mungkin ngelakuin sih)
dan ternyata dia memang sedang gangguan psikotik akut, nanti kita malah terluka secara fisik ..
Karena sebenarnya meskipun banyak ya hal hal magis dan belum terjawab secara medis,
ternyata ya kalau kelompok besarnya ada kok ilmunya. Meski patofisiologinya mungkin kurang
dalam yak wkwk
Misal dia ngamuk ngamuk liat setan, denger suara hantu gitu dan kondisi panas tinggi ->
halusinasi visual, auditori, ada gangguan fisik juga  susp GMO, nanti pasti perlu kerja sama
bagian psikiatri dan IPD juga buat cari penyebabnya

Pertanyaan dari Roihan, FKKMK UGM


Sikap saat menemui kasus non medis
Dulu pernah nih diceritain konsulen radiologi ada pasien dapatpaku di perut banyak banget
WKWK pas difoto abdomen. Eh 1 jam kemudian difoto lagi ilang WKWK … heboh kan … tapi ya
udin dia dapat dx corpus alienum di abdomen …
Dan anehnya emang ndak ada gangguan fisik lain kek ileus, peritonitis gitu gitu … ya udah ada
paku terus ilang aja wkwk
Hampir selalu ada dx untuk benda benda antic haha meskipun tetep belum semua siiih
Jangan tanya lebih rinci lagi wkwk itu doing ceritanya ndak ada lagi :D

Pertanyaan dari Roihan, FKKMK UGM


Cara membawa diri saat bersama konsulen,
PPDS, perawat dan teman koas selama koas
Perkenalkan diri dengan sopan.
Sadar posisi. Ingat kita itu koas, pelajar, pendatang dan banyak hal yang belum tahu.
Ramah dan sebarkan senyum. Ndak perlu sok kenal juga wkwk cukup ramah kemudian lihat
situasi untuk bisa masuk ke dalam lingkaran mereka.
Jangan sok tau : kalo memang ada dari beliau yang dirasa kurang tepat, jangan langsung
dipotong. Cari tau yang benar, jadikan pelajaran.
Kalau ada yang sikapnya di luar batas kewajaran, kita tetap harus mempertahankan nilai-nilai
yang kita pegang. Jangan mudah diombang-ambing atau diiming-imingi kebahagiaan sesaat.
Cara membawa diri saat bersama konsulen,
PPDS, perawat dan teman koas selama koas
Saya pernah bertengkar sama perawat dan teman koas juga wkwk itu inevitable menurutku
wkwk.
◦ Dan permintaan maaf tetap akan meninggalkan bekas wkwkw
◦ Pada akhirnya kadang menjadi baik lebih bijaksana daripada menjadi benar, jadi berhati-hati dalam
ambil sikap.

Pelajaran yang aku dapat


◦ Orang jenisnya macam-macam, bukan kewajiban kita mengubah mereka, tugas kita hanya sampai
mengingatkan dan tidak lebih dari itu.
◦ Sebaik apapun niat kita, bisa saja orang lain salah persepsi dengan kita. Jadi, itu wajar. Jangan terlalu
dipikirkan dan sampai mengganggu aktivitas harian kita. Dia aja nggak mikirin kita wkwk rugi bandar kita
nanti :”
◦ Allah SWT ndak pernah tidur. Percaya ini :D

Anda mungkin juga menyukai