Pembimbing :
dr. HOTMA MARINTAN, Sp.KJ
dr. DINI MIRSANTI, Sp. KJ
Dr. ETTY CHRISTINA BABOE, Sp. KJ 1
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN JIWA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS/FK-UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PALANGKA RAYA
2018
PENDAHULUAN
3
Author. National Institute of Mental Health..
TINJAUAN PUSTAKA
Disosiasi/konversi
“Gangguan yang ditandai oleh adanya satu atau
lebih gejala neurologis (paralisis, kebutaan, parestesia) yg
tidak dapat dijelaskan oleh gangguan neurologis atau
medis yg diketahui” menurut dsm iv
HPA AXIS
Teori
Biologis
8
Gangguan disosiasi Pola Gejala
Amnesia Ketidakmampuan yang terjadi secara tiba-tiba untuk mengingat informasi pribadi
yang paling penting. Ketidakmampuan untuk mengingat itu tidak dapat dijelaskan
dengan kelupaan yang sifatnya biasa
Fugue Tiba-tiba meninggalkan rumah atau tempat kerja dan tidak mampu mengingat masa
lalunya.
Kepribadian ganda Di dalam individu terdapat dua atau lebih kepribadian yang berbeda. Bermacam-
macam kepribadian mengendalikan secara sempurna tingkah laku individu pada
waktu yang berbeda.
Depersonalisasi Mengalami diri sendiri sebagai yang terpisah dan mengamati diri dari posisi
pengamat dari luar atau mengamati perasaan mekanik atau seolah-olah berada dalam
suatu mimpi.
Kesurupan atau trance Suatu keadaan kesadaran yang berubah (trance) dimana kesadaran berkurang atau
secara selektif terfokus pada stimulus-stimulus tertentu, atau kepercayaan bahwa diri
Hilang ingatan (amnesia) terhadap periode waktu tertentu, kejadian
dan orang
Masalah gangguan mental, meliputi depresi dan kecemasan
Persepsi terhadap orang dan benda di sekitarnya tidak nyata
(derealisasi)
Identitas yang buram
Depersonalisasi
Gejala sensorik: anestesia, buta dan tuli
Kelumpuhan: afonia, hemiplegia atau hemiparesa, paralisa atau
paresa dari beberapa otot
Diskinesia: kejang
Diagnosis Banding Somatoform Malingering Miastenia gravis Neuritis optik Tumor otak
Terapi kognitif
Pengobatan juga bertujuan untuk
membantu orang tersebut:
Dapat menangani dan mengelola kejadian
yang menyakitkan;
Mengembangkan keterampilan hidup baru;
Kembali berfungsi semaksimal mungkin
Memperbaiki hubungan antara perasaan,
pikiran, persepsi, memori
AkutBaik
Kurang baik pada kasus kronik
Prognosis tergantung pada umur, intelegensi.
Melukai diri sendiri
Gangguan seksual
Gangguan makan
Mimpi buruk
Gangguan disosiasi adalah gangguan dengan terganggunya fungsi integrasi
kesadaran, ingatan, identitas atau persepsi terhadap lingkungan sekitar sebagai
karakteristiknya.
muncul sebagai respon terhadap kejadian traumatic
Gangguan ini terjadi pertama pada saat anak-anak namun tidak khas dan belum bisa
teridentifikasikan, dalam perjalanan penyakitnya gangguan disosiasi ini bisa terjadi
sewaktu-waktu dan trauma masa lalu pernah terjadi kembali, dan berulang-ulang
pada orang dengan gangguan disosiasi akan ditemukan gangguan-gangguan, yaitu
gangguan identitas, gangguan amnesia, fugue
disosiasi, depersonalisasi, dan derealisasi
Tujuan pengobatan untuk gangguan konversi adalah untuk menghilangkan gejala,
untuk memastikan pasien dan orang-orang disekitarnya aman, dan untuk
"menyambungkan kembali" orang tersebut dengan kenangan yang hilang
Sadock, Benjamin J. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis. Edisi 2. Jakarta :ECG, 2010
Hadisukanto Gita Yanti. Gangguan Konversi. Dalam Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: Dalam Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin; 2016. Hal 268-272
Mind. Understanding Dissosiative Disorders. Edisi Revisi. London: Mind (National Association for
Mental Health). 2016 halaman 3-4. https://nami.org/learn-more/mental-health-
conditions/dissociative-disorders. Diakses tanggal 06 Mei 2018.
Maslim, R. Gangguan Disosiatif dalam Diagnosis Gangguan Jiwa dari PPDGJ III, Jakarta, 2001.
Halaman 81-83.
Anonym. Diagnostic Criteria from DSM-IV-TR. American psychiatric Association, Washington DC:
239-241.
Semiun Yustinus. Kesehatan Mental 2. Penerbit Kanisius: Yogyakarta, 2006. Hal 390-398
Powsner,Seth. Conversion Disorder in Emergency Medicine Clinical Presentation. [onine]. 2013.
Available from: http//www.emedicine.medscape.com. Diakses tanggal 06 Mei 2018.
Owens, Colm and Dein, Simon. Conversion disorder: the modern hysteria. Advances in
Psychiatric Treatment (2006), vol. 12, hal. 152–157.
Beers, Mark H. The Merck Manual of Medical Information, Second Home Edition. Merck & Co. Inc:
New York, .2003. Halaman547-548; 578-582.
Gilig, Paulette Marie, and Brock P. Nolan. Dissosiative Disorders.[journal] Psychiatry 7 Part 2.
2003.
Sharon I. 2010. Dissociative Disorders Etiology and Introduction. Available
on: http://emedicine.medscape.com
Maramis WF, Maramis AA. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 2. Airlangga University Press:
Surabaya. 2009.
Lubis, D.B. Pedoman Kuliah ilmu Kedokteran Jiwa. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta 2003: 20-21.
Michael G. Gelder, Juan José López Ibor, Nancy C. Andreasen. New Oxford Textbook of Psychiatry,
Vol.2, Part 5: Psychiatry and Medicine: 5.2.4 Conversion and Dissociation. Oxford University Press:
2000.
Mind. Understanding Dissosiative Disorders. Edisi Revisi. London: Mind (National Association for
Mental Health). 2016 hal 3-4. https://nami.org/learn-more/mental-health-conditions/dissociative-
disorders. Diakses tanggal 06 Mei 2018.
Sieon Daphne, Orna et al. Hypothalamic pituitary Adrenal axis dysregulation in Depersonalization
Disorder. [Journal]. Neuropsychopharmacology, 25(5),793. Psychiatry Research. 2001.
Cleveland Clinic Foundation (CCF). Dissociative Amnesia. 2016. Available on:
https://my.clevelandclinic.org/health/dissociative-amnesia. Diakses tanggal 06 Mei 2018.