Anda di halaman 1dari 38

Reaksi Terhadap Stres Berat, Gangguan

Penyesuaian, dan Gangguan Kepribadian Khas

Hidayat
I11109084

Definisi stres
stres keadaan internal yang dapat diakibatkan

oleh tuntutan fisik dari tubuh (kondisi penyakit,


latihan, dan lain-lain) atau oleh kondisi lingkungan
dan sosial yang dinilai potensial membahayakan,
tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu
untuk melakukan coping.

STRE
S

Sumber stres
PSIKOLOGIK

ORGANOBIOLOGIK

SOSIOBUDAYA

STRES

Tanda stres :
Gelisah dan tidak

dapat bersantai
Lekas marah.
perasaan sangat lelah
Sukar berkosentrasi
Kehilangan minat
terhadap rekreasi

khawatir pada hal

yang tak dapat


diselesaikan
Bekerja berlebihan,
biarpun tidak efektif.
Makin banyak
merokok atau
minuman keras .
merasa masa depan
suram

F43 Reaksi Terhadap Stres Berat


dan Gangguan Penyesuaian
F43.0 Reaksi Stres Akut
F43.1 Reaksi Stres
Paskatrauma
F43.2 Gangguan
Penyesuaian

Reaksi Stres Akut

traumatik luar biasa,


ancaman serius terhadap
keamanan atau integritas
fisik dari individu atau
orang-orang yang dicintai
perubahan mendadak
yang tak biasa, yang
mengancam kedudukan
sosial

Anxietas, kegelisahan,
insomnia, panik,
depersonalisasi dan
derealisasi
palpitasi, berkeringat dan
tremor.

STRESSOR

REAKSI
MENDADAK
MAKS 1
BULAN

Pedoman diagnostik
Kaitan waktu yang jelas antara terjadinya stressor

luar biasa dengan onset gejala, biasanya


beberapa menit atau segera setelah kejadian
Ditemukan gejala campuran yang tidak saling
mendominasi
Daze
Depresi
Anxietas
Kecewa
Overaktif
Penarikan diri

Pada kasus yang dapat dialihkan dari lingkungan

stressor, gejala dapat menghilang dengan cepat

Tatalaksana
Mengurangi respon emosional

Mendorong pengingatan kembali


Mengembangkan strategi coping
Menolong masalah residual.

Gangguan Stres Pascatrauma


sindrom yang
timbul setelah
seseorang
melihat,
terlibat di
dalam, atau
mendengar
stresor
traumatik yang
ekstrem.

timbul dalam
waktu enam
bulan setelah
terjadinya
peristiwa
traumatik.

Gejala
Mengalami kembali peristiwa tarumatik secara

involunter dalam mimpi atau bayangan yang


menerobos masuk ke dalam kesadaran secara
tiba-tiba
Meningkatnya keterjagaan
Anxietas hebat, Iritabilitas, insomnia dan

konsentrasi buruk
Kesulitan mengingat kembali bagian penting

peristiwa tersebut
Kadang-kadang depersonalisasi, derealisasi
Perilaku maladaptif

Pedoman Diagnostik
timbul dalam waktu 6 bulan setelah kejadian

traumatik berat.
harus didapatkan bayang-bayang atau mimpimimpi dari kejadian traumatik tersebut secara
berulang-ulang kembali (flashback).
Gangguan otonomik, gangguan afek, dan
kelainan tingkah laku semuanya dapat mewarnai
diagnosis tetapi tidak khas

Tatalaksana
Farmakoterapi
Gejala depresi : SSRI, trisiklik
Gejala anxietas ; benzodiazepine, buspiron dan

antidepresan.
Gangguan tidur: antidepresan sedatif,
siproheptadin atau hipnotika.
Pikiran intrusif : karbamazepim, lithium,
fluvoksamin
Keterjagaan berlebihan : SSRI, lithium, valproat.
Gejala psikotik/agresi atau agitasi yang hebat :
antipsikotik

Psikoterapi
Terapi kognitif
Pendidikan tentang PTSD
Swa-pantau gejala
Manajemen anxietas
Manajemen kemarahan

Gangguan Penyesuaian
terjadi dalam satu bulan setelah stresor

psikososial dan berlangsung tidak lama dari


enam bulan setelah stresor tersebut menghilang
Stressor
Remaja
Masalah sekolah
Penolakan orangtua dan perceraian
Penyalahgunaan zat
Dewasa
Masalah peernikahan
Perceraian
Pindah ke lingkungan baru
Masalah keuangan

Kriteria Diagnostik

gejala emosional atau perilaku sebagai respons

terhadap stresor yang terjadi dalam 3 bulan sejak


onset stresor.
Gejala atau perilaku ini secara klinis bermakna seperti
berikut :
Penderitaan yang nyata dan berlebihan dari apa yang

dapat diperkirakan terjadi akibat pajanan terhadap


stresor
Hendaya fungsi sosial atau pekerjaan bermakna.
Gangguan terkait stres tidak memenuhi kriteria

gangguan Aksis I spesifik lainnya dan bukan hanya


perburukan dari gangguan Aksis I dan II yang telah
ada sebelumnya.
Gejala tidak menunjukkan berkabung
Ketika stresor berakhir; gejala tidak berlangsung

Tatalaksana
Psikoterapi suportif

Anxiolitika atau hipnotika jika terdapat gejala

distres dan persisten.

F60 Gangguan Kepribadian Khas


F60.0 gangguan kepribadian paranoid
F60.1 Gangguan kepribadian skizoid
F60.2 Gangguan kepribadian dissosial
F60.3 Gangguan kepribadian emosional tidak

stabil
F60.4 Gangguan kepribadian histrionik
F60.5 Gangguan kepribadian anakastik
F60.6 Gangguan kepribadian cemas
F60.7 Gangguan kepribadian dependen
F60.8 Gangguan kepribadian khas lainnya
F60.9 Gangguan kepribadian yang tak

Kepribadian
Perilaku khas seseorang yang

menyebabkan orang itu dapat dikenal dan


dibedakan dari orang lain karena pola
perilakunya.

Gangguan Kepribadian
Kepribadian yang mengakibatkan penderitaan

pada individu itu sendiri dan/atau orang lain.


Jalan pikirannya masih realistik, hanya saja
sudah di luar dari keadaan dan lingkungan
dimana ia berada.
kesulitan relasi interpersonal dan mengalami
banyak stres

F60.0 Gangguan Kepribadian


Paranoid
sifat curiga yang menonjol.

Cenderung :
melemparkan kesalahan dan tanggung jawab

kepada orang lain,


menolak sifat-sifat orang lain yang tidak memenuhi
ukuran yang telah dibuatnya sendiri
Untuk mempertahankan rasa harga diri, dibuatnya
keterangan yang tidak masuk akal tentang
kesalahan-kesalahannya, tetapi yang hanya
memuaskan emosinya sendiri.
Sering diduganya bahwa orang lainlah yang tidak
adil, bermusuhan dan agresif

Pedoman Diagnostik
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri :
Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan

penolakan
menyimpan dendam, misalnya menolak untuk
memaafkan suatu penghinaan dan luka hati atau
masalah kecil.
Kecurigaan dan kecendrungan mendalam untuk
mendistorsikan pengalaman dengan
menyalahartikan tindakan orang lain yang netral
atau bersahabat sebagai permusuhan.
Perasaan bermusuhan dan ngotot tentang hak
pribadi tanpa memperhatikan situasi yang ada.

Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar, tentang

kesetiaan seksual dari pasangannya.


Kecendrungan untuk merasa dirinya penting
secara berlebihan, yang bermanifestasi dalam
sikap yang selalu merujuk ke diri sendiri.
Preokupasi dengan penjelasan-penjelasan yang
tidak substantif dari suatu peristiwa, baik yang
menyangkut diri sendiri maupun dunia pada
umumnya

Tatalaksana
Antiansietas

Antipsikotik
Psikoterapi

F60.1 Gang. Kepribadian skizoid


Pada pasien yang menunjukkan pola

penarikan diri dari kehidupan sosial


seumur hidup.
Ciri utama cara menyesuaikan dan
membela dirinya adalah menarik diri,
mengasingkan diri dan sering aneh
(eksentrik). Terdapat juga cara
pemikiran autistik dan ia melamun
berlebihan.

Pedoman diagnostik
Sedikit (bila ada) aktivitas yang memberikan

kesenangan.
Emosi dingin, afek mendatar atau tak perduli
(detachment)
Kurang mampu mengekspresikan kehangatan,
kelembutan atau kemarahan
ketidakpedulian terhadap pujian atau kecaman
Kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual
dengan orang lain (perhitungkan usia penderita)
memlilih aktivitas yang dilakukan sendiri
Preokupasi dengan fantasi dan introspeksi yang
berlebihan
Tidak mempunyai teman dekat
Sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan
sosial yang berlaku.

Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari

Penanganan
Psikoterapi suportif

Antipsikotik, antidepresan, dan psikostimultan

F60.2 Gangguan kepribadian disosial


Indvidu dengan gangguan kepribadian dissosal

adalah orang yang tidak tersosialisasi.


Perilakunya berulang kali mengakibatkan konflik
dengan masyarakat dan tak dapat belajar dari
pengalaman
Mencuri, tidak dapat dikoreksi, bolos sekolah dll
Gejala-gejala sudah mulai kelihatan pada masa
anak (sebelum umur 12-15 tahun)

Pedoman Diagnostik
tidak perduli dengan perasaan orang lain
tidak bertanggung jawab dan berlangsung terus

menerus, serta tidak perduli terhadap norma, peraturan


dan kewajiban sosial.
Tidak mampu memiliki hubungan dalam waktu lama,
meskipun tidak ada kesulitan untuk
mengembangkannya.
Toleransi frustasi yang rendah dan ambang yang
rendah untuk melampiaskan agresi, termasuk tindakan
kekerasan.
Tidak mampu mengalami rasa salah dan menarik
manfaat dari pengalaman, khususnya dari hukuman.
Cendrung menyalahkan orang lain, atau menawarkan
rasionalisasi yang masuk akal, untuk perilaku yang
membuat pasien konflik dengan masyarakat

F60.3 Gangguan Kepribadian


Emosional Tidak Stabil
memperilhatkan sifat yang lain dari perilakunya

sehari-hari, yaitu ledakan-ledakan amarah dan


agresivitas terhadap stres yang kecil saja tanpa
mempertimbangkan akibatnya.
Pedoman diagnostik :
Kecendrungan mencolok untuk bertindak secara
impulsif tanpa mempertimbangkan
konsekuensinya bersamaan dengan ketidakstabilan emosional
Dua varian yang khas adalah berkaitan dengan
impulsivitas dan kekurangan pengendalian diri

F60.4 Gangguan Kepribadian


Histrionik
Egosentrik, emosi tidak stabil. menarik perhatian

dengan ekspresi emosi yang dibuat-buat, terlalu


peduli dengan daya tarik fisiknya, kelihatan provokatif
Pedoman Diagnostik (3 dari gejala):
Ekspresi emosi yang dibuat-buat (self dramatization)
seperti bersandiwara (theatrically), yang dibesarbesarkan.
Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain
atau oleh keadaan.
Keadaan afektif yang dangkal dan labil
mencari kegairahan (excitement), penghargaan dari
orang lain, dan aktivitas dimana pasien menjadi pusat
perhatian
Penampilan atau perilaku merangsang yang tidak
memadai
Terlalu peduli dengan daya tarik fisik

F60.4 Gangguan Kepribadian


Anankastik
perfeksionisme dan keteraturan.

sering atau berulang kali melakukan segala

sesuatu dari lingkungannya, agar tertib.


Kaku, pemalu, pengawasan diri tinggi
Diagnosis (3 dari gejala):
Keragu-raguan dan hati-hati yang berlebihan
Preokupasi dengan hal-hal yang rinci (details),

peraturan, daftar, urutan, organisasi atau jadwal;


Perfeksionisme yang mempengaruhi penyelesaian
tugas

Ketelitian yang terlalu berlebihan, terlalu hati-hati

dan keterikatan yang tidak semestinya pada


produktivitas sampai mengabaikan kepuasan dan
hubungan interpersonal.
Keterpakuan dan keterikatan yang berlebihan pada
kebiasaan sosial
Kaku dan keras kepala
Pemaksaan yang tak beralasan agar orang lain
mengikuti persis caranya mengerjakan sesuatu, atau
keengganan yang tak beralasan untuk mengizinkan
orang lain mengerjakan ssuatu
Mencampur adukkan pikiran atau dorongan yang
memaksa dan yang enggan

F60.5 Gangguan Kepribadian Cemas


Individu dengan gangguan ini terus menerus

merasa tegang dan takut yang mendalam.


merasa tidak mampu dalam segala hal dan
dirinya tidak menarik atau lebih rendah dari orang
lain, enggan melibatkan diri, kecuali bila yakin
akan disukai, menghindari aktivitas sosial atau
pekerjaan yang mempunyai banyak kontak
interpersonal karena takut dikritik, tidak didukung
atau ditolak

Pedoman diagnostik
Perasaan takut dan tegang yang menetap dan

perfasif
Merasa dirinya tak mampu, tidak menarik, atau
lebih rendah dari orang lain
Preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan
penolakan dalam situasi sosial
Keengganan untuk terlibat dengan orang kecuali
merasa yakin akan disukai
Pembatasan dalam gaya hidup karena alasan
keamanan fisik

F60.5 Gangguan Kepribadian


Dependen
menempatkan kebutuhan mereka sendiri

dibawah kebutuhan orang lain.


Meminta orang lain untuk mengambil tanggung
jawab
tidak memiliki kepercayaan diri, rasa tidak
nyaman yang kuat jika sedang sendirian lebih
dari suatu periode yang singkat

Pedoman Diagnostik
Mendorong atau membiarkan orang lain untuk

mengambil sebagian besar keputusan penting untuk


dirinya.
Meletakkan kebutuhn sendiri lebih rendah dari orang
lain kepada siapa ia bergantung, dan kepatuhan yang
tidak semestinya terhadap keinginan mereka.
Keengganan menutut secara layak kepada orang
tempat dia bergantung
Perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila
sendirian karena ketakutan yang dibesar-besarkan
tentang ketidakmampuan mengurus diri sendiri
Preokupasi dengan ketakutan akan ditinggalkan oleh
orang yang dekat dengannya.
Keterbatasan membuat keputusan sehari-hari

F60.8 Gangguan Kepribadian Khas Lainnya

F.60.9 Gangguan Kepribadian YTT

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai