Anda di halaman 1dari 30

Gangguan

Kepribadian
Oleh:
Mirna Ayu Permata Sari
I Putu Sukma Fajar

Pembimbing:
dr. Alif Mardijana, Sp.KJ
dr. Justina Evy Sp.KJ

Definisi Kepribadian
Menurut Willy F. Maramis
Kepribadian adalah ekspresi keluar dari
pengetahuan serta perasaan yang dialami
seseorang secara subjektif.
Ekspresi keluar yang dapat diamati ini, menunjuk
pada keseluruhan pola pikiran, perasaan dan
perilaku yang sering digunakan orang itu dalam
usaha menyesuaikan diri yang terus menerus dalam
hidupnya dan ia dapat dikenal dari polanya itu.

Definisi Gangguan
Kepribadian

Menurut Kurt Schneider

Gangguan kepribadian adalah suatu


kepribadian yang menyukarkan dan merugikan
dirinya sendiri dan atau masyarakat.
Gangguan kepribadian terjadi secara
konstitusional (bukan diperoleh karena
penyakit) dan sifat-sifat kepribadian yang
abnormal itu berbeda dari yang normal hanya
secara kuantitatif

Kriteria Gangguan
Kepribadian
1. Disharmoni sikap dan perilaku yang cukup berat
2. Pola perilaku abnormal berlangsung lama, berjangka
panjang, dan tidak terbatas pada episode gangguan
jiwa
3. Pola perilaku abnormalnya bersifat pervasif
(mendalam) dan maladaptif terhadap berbagai
keadaan pribadi dan sosial yang luas
4. Manifestasi di atas selalu muncul saat anak-anak atau
remaja, dan berlanjut sampai dewasa
5. Gangguan ini menyebabkan personal distress
6. Gangguan ini biasanya, tetapi tidak selalu berkaitan

Etiologi
a) Faktor Genetika
Pada kembar monozigot kesesuaian kepribadian >>
kembar dizigot
Introversi sosial, ada predominasi genetik
Masih terus diteliti
Salah satu buktinya berasal dari penelitian gangguan
psikiatrik pada 15.000 pasangan kembar di Amerika
Serikat.
b) Faktor Biologis
Hormonal
Neurotransmitter
Elektrofisiologi
c) Faktor Temperamental

Faktor Tempramental
Faktor temperamental yang diidentifikasi pada masa
anak-anak mungkin berhubungan dengan gangguan
kepribadian pada masa dewasa
Anak yang secara temperamental ketakutan mungkin
mengalami gangguan kepribadian menghindar
Gangguan kepribadian tertentu mungkin berasal dari
kesesuaian parental yang buruk; yaitu ketidaksesuaian
antara temperamen dan cara membesarkan anak
seorang anak yang pencemas dibesarkan oleh ibu
yang sama pencemasnya adalah lebih rentan
mengalami gangguan kepribadian dibandingkan anak
yang sama yang dibesarkan oleh ibu yang tenang

Faktor Biologis
Hormon
Orang yang menunjukkan sifat impulsive seringkali juga
menunjukkan peningkatan kadar testosterone, 17-estradiol dan
estrone.
Neurotransmitter
Kadar endorphin yang tinggi mungkin berhubungan dengan
orang yang flegmatik-pasif.
Meningkatnya kadar serotonin dengan obat tertentu
sepertifluoxetinedapat menghasilkan perubahan dramatik
pada beberapa karakteristik kepribadian. Serotonin
menurunkan depresi, impulsivitas.
Elektrofisiologi
Perubahan konduktansi elektrik pada elektroensefalogram
telah ditemukan pada beberapa pasien dengan gangguan

Klasifikasi

Jenis Gangguan Kepribadian


Gangguan kepribadian
Paranoid
Menurut PPDGJ III, dengan ciri-ciri :
Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan
Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam
Kecurigaan dan kecenderungan mendistorsikan pengalaman dengan
menyalahartikan tindakan orang lain yang netral atau bersahabat sebagai suatu
sikap permusuhan atau penghinaan
Perasaan bermusuhan dan ngotot tentang hak pribadi tanpa memperhatikan
situasi yang ada (actual situation)
Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar (justification) tentang kesetiaan seksual
dari pasangannya
Kecenderungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan yang
bermanifestasi dalam sikap yang selalu merujuk ke diri sendiri (self-referential
attitude)
Preokupasi dengan penjelasan-penjelasan yang bersekongkol dan tidak
substantif dari suatu peristiwa,baik yang menyangkut diri pasien sendiri maupun
dunia pada umumnya.

Penanganan Gangguan
Kepribadian Paranoid:
Bila diminta bantuan untuk orang
dengan gangguan kepribadian
paranoid,maka dalam bimbingan
dititik-beratkan pada pengalaman
subjektifnya dalam berinteraksi
dengan dokter dan jangan sering
membantah kecurigaannya.

Gangguan kepribadian
Skizoid

Menurut PPDGJ III, ditandai dengan deskripsi berikut :


Sedikitnya (bila ada) aktivitas yang memberikan kesenangan
Emosi dingin, afek mendatar, atau tak peduli (detachment)
Kurang mampu untuk mengekspresikan kehangatan, kelembutan atau
kemarahan terhadap orang lain
Tampak nyata ketidakpedulian baik terhadap pujian maupun kecaman
Kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual dengan orang lain
(perhitungkan usia penderita)
Hampir selalu memilih aktivitas yang dilakukan sendiri
Preokupasi dengan fantasi dan introspeksi yang berlebihan
Tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi yang akrab (kalau ada
hanya satu) dan tidak ada keinginan untuk menjalin hubungan seperti itu
Sangat sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial yang berlaku
Untuk mendiagnosa dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.

Penanganan Gangguan Kepribadian


Skizoid
Psikoterapi suportif, bimbingan dalam cara hidup,
anjuran untuk mengambil bagian dalam kegiatan
sosial dan latihan dalam mengadakan relasi
interpersonal
Nasihat kepada pasangan atau anggota keluarga
lain bahwa perhatian dan kasih sayang yang terus
menerus bisa membuat pasien menjadi lebih
terbuka

Gangguan kepribadian
Disosial
Mulai kelihatan pada masa anak (sebelum umur 12-15 tahun)
Menurut PPDGJ III, ditandai dengan :
Bersikap tidak peduli dengan perasaan orang lain
Sikap yang amat tidak bertanggung jawab dan berlangsung terus-menerus
(persistent), serta tidak peduli terhadap norma, peraturan dan kewajiban
sosial
Tidak mampu memelihara suatu hubungan agar berlangsung lama,
meskipun tidak ada kesulitan untuk mengembangkannya
Toleransi terhadap frustasi sangat rendah dan ambang yang rendah untuk
melampiaskan agresi, termasuk tindakan kekerasan
Tidak mampu mengalami rasa salah dan menarik manfaat dari
pengalaman, khususnya dari hukuman
Sangat cenderung menyalahkan orang lain, atau menawarkan
rasionalisasi yang masuk akal, untuk perilaku yang membuat pasien
konflik dengan masyarakat
Untuk diagnosa dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.

Penanganan Gangguan Kepribadian


Disosial
Belum diketahui pengobatan yang optimal
Dianjurkan untuk mendapatkan terapi individual dan
terapi kelompok
Kadang terjadi perbaikan terutama antara umur 30 dan
40 tahun, tetapi perbaikan ini tidak selalu disertai
dengan penyesuaian diri yang baik juga
Banyak dari penderita setelah mengalami perbaikan
gejala, masih terus memperlihatkan kesukaran
hubungan antar manusia, iritabilitas, rasa bermusuhan
terhadap suami/istri, tetangga dan atau agama

Gangguan Kepribadian Emosional Tidak Stabil


Ledakan-ledakan amarah dan agresivitas terhadap
stres yang kecil tanpa mempertimbangkan akibatnya
Segera sesudahnya, ia menyesal atas kejadian itu,
namun hanya sesaat
Tidak dapat menguasai dirinya saat kejadian
berlangsung karena ledakan afektif sehingga
terjadi disorganisasi pada persepsi, penilaian, dan
pemikirannya
Emosinya sangat tidak stabil
Terdapat dua varian yang khas yang berkaitan
dengan impulsivitas dan kurangnya kontrol diri (tipe

PEDOMAN DIAGNOSIS MENURUT PPDGJ III


(F60.3)
Terdapat kecenderungan yang mencolok
untuk bertindak secara impulsif tanpa
mempertimbangkan konsekuensinya
bersamaan dengan ketidakstabilan emosional
Dua varian yang khas adalah berkaitan dengan
impulsivitas dan kekurangan pengendalian diri
Penanganan
Pada waktu episode akut, bila perlu masuk
rumah sakit. Dengan bimbingan, anjuran,
nasihat serta SSRI dan obat antianxietas ada

GANGGUAN KEPRIBADIAN
HISTRIONIK

Menurut Willy F. Maramis di Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi 2:


Egosentrik dengan emosi yang tidak stabil
Menarik perhatian dengan ekspresi emosi yang dibuat-buat
(seperti bersandiwara)
Sugestif, lekas tersinggung tetapi dangkal
Perilaku yang dramatis dan mencari perhatian mengakibatkan ia
sering berdusta serta menunjukkan pseudologia fantastika
Terlalu peduli dengan penampilan fisik, terlihat provokatif,
menggoda, namun kadang dingin (frigid)
Dalam keadaan stres, kurang mampu membedakan antara
kenyataan, fantasi dan keyakinan akan motif orang lain
mendekati waham
Tidak dapat menyatakan perasaan secara tepat sering
menggunakan gerakan badan untuk komunikasi

PEDOMAN DIAGNOSIS MENURUT PPDGJ III F60.4


Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri
a. Ekspresi emosi yang dibuat-buat (self dramatization), seperti
sandiwara (theatricality), yang dibesar-besarkan
(exaggerated);
b. Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau
oleh
keadaan
c. Keadaan afektif yang dangkal dan labil
d. Terus menerus mencari kegairahan ( excitement),
penghargaan
(appreciation) dari orang lain, dan aktivitas dimana
pasien
menjadi pusat perhatian
e. Penampilan atau perilaku merangsang (seductive) yag
tidak
memadai
f.
Terlalu peduli dengan daya tarik fisik
Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari gejala diatas.

Penanganan Gangguan Kepribadian


Histrionik
Dokter harus waspada bila pada
permulaan pengobatan sudah kelihatan
perbaikan, karena ini mungkin hanya
untuk menyenangkannya
Karena kemampuan komunikasinya
kurang, maka yang dibimbing adalah
perilaku yang nyata saja

GANGGUAN KEPRIBADIAN
ANAKASTIK

Menurut Willy F. Maramis di Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi 2:


Ciri utama adalah: perfeksionisme dan keteraturan (ketertiban
dan kerapian).
Kaku, pemalu, spontanitas kurang, dan mempunyai pengawasan
diri yang tinggi
Sangat prihatin dengan konformitas
Menganut norma-norma, etik dan moral yang tinggi serta patuh
secara berlebihan
Memaksa orang lain secara tidak beralasan untuk mengikuti
caranya dan enggan menyetujui orang lain melakukan sesuatu
Jika dipaksa bekerja dalam keadaan yang tidak dapat diawasinya
maka ia akan cemas, marah, benci dan curiga terhadap
atasannya
Bila dilangkahi dalam promosi atau pujian akan muncul iri hati,

PEDOMAN DIAGNOSIS MENURUT PPDGJ III F60.5


Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri :
a.Perasaan ragu-ragu dan hati-hati yang berlebihan
b.Preokupasi dengan hal-hal yang rinci (detail, peraturan, daftar,
urutan, organisasi, atau jadwal)
c.Perfeksionisme yang mempengaruhi penyelesaian tugas
d.Ketelitian yang berlebihan, terlalu hati-hati, dan keterikatan yang
tidak semestinya pada produktivitas sampai mengabaikan
kepuasan dan hubungan interpersonal
e.Keterpakuan dan keterikatan yang berlebihan pada kebiasaan
sosial
f. Kaku dan keras kepala
g.Pemaksaan yang tak beralasan agar orang lain mengikuti persis
caranya mengerjakan sesuatu, atau keengganan yang tidak
beralasan untuk mengizinkan orang lain mengerjakan sesuatu
h.Mencampur-adukkan pikiran atau dorongan yang memaksa dan
yang enggan

Penanganan Gangguan Kepribadian


Anankastik
Individu seperti ini sama sekali tidak merasa terganggu,
abnormal atau menyimpang
Ia tidak dapat dibawa untuk berobat oleh orang-orang di
lingkungan yang menderita karenanya, karena perilakunya
sering bermanfaat dalam masyarakat atau pekerjaan
Bila ia mengalami gangguan badani atau gangguan
psikiatrik yang lain sehingga mengunjungi seorang dokter,
maka ini dapat dijadikan kesempatan untuk menasehati
pasien tentang keadaannya dan memberikan obat
sehingga keadaan dan akibat pada lingkungannya dapat
dicegah jangan sampai bertambah buruk

GANGGUAN KEPRIBADIAN
CEMAS (MENGHINDAR)
Menurut Willy F. Maramis di Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa
Edisi 2:
Terus menerus merasa tegang dan takut yang mendalam
Merasa tidak mampu dalam segala hal, merasa dirinya
tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain
Berpreokupasi berlebihan bila ada kritikan atau penolakan
dari lingkungan terhadap dirinya
Enggan melibatkan diri kecuali yakin akan disukai
Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang
mempunyai banyak kontak interpersonal karena takut
dikritik, tidak didukung, atau ditolak

PEDOMAN DIAGNOSIS MENURUT PPDGJ III F60.6


Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
a.Perasaan takut dan tegang yang menetap dan pervasif
b.Merasa dirinya tak mampu, tidak menarik atau lebih
rendah dari orang lain
c.Preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan
penolakan dalam situasi sosial
d.Keengganan untuk terlibat dengan orang terkecuali
merasa yakin akan disukai
e.Pembatasan dalam gaya hidup karena alasan
keamanan fisik
f.Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang
banyak melibatkan kontak interpersonal karena takut
dikritik, tidak didukung atau ditolak

GANGGUAN KEPRIBADIAN
DEPENDEN
Menurut Willy F. Maramis di Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa
Edisi 2:
Tidak terdapat gairah untuk menikmati kehidupan
Seumur hidup merasa lelah, lesu, tidak bertenaga dan lemah untuk
memulai sesuatu
Terdapat abulia (kekurangan kemauan) dan anhedonia (kekurangan
kemampuan menikmati sesuatu)
Tidak sanggup menahan stress hidup yang normal sehari-hari
Vitalitas,emosionalitas, dan motilitasnya sangat kurang
Libidonya lemah
Karier pekerjaan atau pernikahan dielakkan atau hanya dengan susah
payah dipertahankan

PEDOMAN DIAGNOSIS MENURUT PPDGJ III F60.7


Gangguan kepribadian dengn ciri-ciri
a.Mendorong atau membiarkan orang lain untuk mengambil
sebagian besar keputusan penting untuk dirinya
b.Meletakkan kebutuhan sendiri lebih rendah dari orang lain
kepada siapa dia bergantung, dan kepatuhan yang tidak
semestinya terhadap keinginan mereka
c.Keengganan untuk mengajukan permintaan yang layak kepada
orang dimana tempat dia bergantung
d.Perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian,
karena ketakutan yang dibesar-besarkan tentang
ketidakmampuan mengurus diri sendiri
e.Preokupasi dengan ketakutan akan ditinggalkan oleh orang yang
dekat dengannya dan dibiarkan untuk mengurus dirinya sendiri
f. Terbatasnya kemampuan untuk membuat keputusan sehari-hari
tanpa mendapat nasehat yang berlebihan dan dukungan dari

Penanganan Gangguan Kepribadian


Dependen
Penanganan manipulasi lingkungan agar
lingkungan hidup penderita sesuai dengan daya
tahan stresnya.
Sugesti dan persuasi dapat menambah sedikit
kemampuannya, namun dokter harus ingat akan
keterbatasannya
Dapat dipakai stimulan.
Bila terdapat gejala depresi atau gejala skizofrenia
maka diberi antidepresan dan neuroleptik

Perubahan Kepribadian yang


berlangsung lama setelah
katastrofa
KRITERIA DIAGNOSTIK:
Sikap bermusuhan/ tidak percaya terhadap semua
orang
Penarikan diri dari kehidupan bermasyarakat
Perasaan hampa/putus asa
Perasaan terpojok (on edge) yang kronis,seperti
terus menerus merasa terancam
Keterasingan

berlangsung 2 tahun

Perubahan Kepribadian yang berlangsung


lama setelah menderita gangguan jiwa
KRITERIA DIAGNOSTIK :
- Dependensi >> ketergantungan berlebihan pada orang lain dan sikap selalu minta
dibantu
- Merasa berubah / cacat karena penyakit terdahulu
- Ketidakmampuan membentuk dan mempertahankan hubungan pribadi yang dekat dan
dapat dipercaya
- Isolasi sosial
- Pasif, minat, keterlibatan dalam aktivitas rekreasi
- Selalu mengeluh sakit
- Hipokondrik
- Afek yang disforik atau labil yang tidak ada hubungannya dengan gangguan jiwa saat ini
atau gangguan jiwa sebelumnya dengan gejala afektif residual
- Hendaya yang bermakna dalam fungsi sosial dan pekerjaan

Berlangsung 2 tahun

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai