Anda di halaman 1dari 6

Apa itu Gangguan Kepribadian Histrionik?

Orang dengan gangguan kepribadian histrionik dikenal sebagai pencari perhatian secara
ekstrem. Gangguan kepribadian ini menampilkan tingkah laku, yaitu mencari perhatian secara kontinu,
memiliki reaksi emosional berlebihan, dan mampu meyakinkan orang lain akan tindakannya. Apabila
dirinya tidak menjadi pusat perhatian, maka akan merasa tidak nyaman atau tidak dihargai.

Sebagai tambahan, perilaku seorang histrionik yang suka mendramatisasi situasi dapat merusak
hubungannya dengan orang lain dan berakibat pada depresi. Seorang histrionik memiliki kendala untuk
menyeimbangkan keinginan kuat atas perhatian dan kelekatan dengan realitas situasi hubungannya.

Ciri-Ciri Gangguan Kepribadian Histrionik

Setidaknya lima dari beberapa ciri di bawah ini harus dipenuhi untuk menyatakan seseorang memiliki
gangguan kepribadian histrionik. Ciri-ciri tersebut meliputi:

Merasa tidak nyaman ketika dirinya tidak menjadi pusat perhatian

Hal ini menyebabkan dirinya berusaha untuk terus mencari perhatian dan pengakuan secara kontinu.
Seringkali, ia memanfaatkan penampilan fisik untuk menarik perhatian.

Ketika berinteraksi dengan orang lain sering ditambahi dengan perilaku seksual yang menggoda
yang tidak sesuai atau tindakan provokatif

Seorang histrionik cenderung memakai pakaian yang terkesan menggoda orang lain secara seksual. Ia
seperti ingin memamerkan apa yang menonjol dari dirinya terhadap orang lain.

Memiliki keadaan emosi yang mudah berubah dan sempit

Keadaan emosi yang seperti ini membuat seorang histrionik memiliki toleransi yang rendah terhadap
frustrasi. Ia juga dapat mengancam atau mencoba untuk melakukan bunuh diri.

Memiliki gaya berbicara yang impresif namun kurang detail

Seorang histrionik mampu memanipulasi skenario cerita dan membuat orang lain percaya akan cerita
tersebut. Akan tetapi, bila diperhatikan lebih seksama, ada kejanggalan dalam skenario yang dibuatnya.
Hal-hal yang kurang detail yang terkesan membuat aneh dengan cerita yang diberikan.

Menampilkan dramatisasi diri, sandiwara, dan ekspresi emosi yang berlebihan

Ia sering bertingkah sangat dramatis dan penuh sandiwara, seolah-olah dalam pertunjukan yang tetap. Ia
bisa membohongi orang lain bahwa dirinya terkena sakit secara fisik ataupun mental untuk menarik
perhatian.

Menganggap hubungan yang ada lebih intim daripada sebenarnya

Keinginan untuk terus diperhatikan bagi seorang histrionik membuat dirinya mengganggap hubungan
yang ada bersifat sangat dekat. Padahal, belum tentu begitu kenyataannya. Bisa saja malah orang
terdekatnya merasa lelah dan ingin menjauh dari dirinya. Oleh karena itu, sesungguhnya dirinya
membutuhkan pengakuan, perhatian, penguatan, dan kasih sayang yang membenarkan bahwa dirinya
berharga.

Mudah dipengaruhi orang lain atau keadaan

Ia lebih sering memutuskan sesuatu secara terburu-buru tanpa mementingkan logika terlebih dahulu. Hal
ini menyebabkan jawaban yang diberikan oleh dirinya bisa berubah-ubah. Sekarang bisa saja berkata A,
namun di lain waktu menjadi berkata B.

Saran Menghadapi Seorang Histrionik

Berikut beberapa saran yang dapat digunakan untuk menghadapi seorang histrionik:

 “Kamu terlihat baik hari ini”. Pernyataan tersebut adalah cara aman untuk memberi perhatian
yang dibutuhkan tanpa memperhatikan secara spesifik pakaian mereka. Ingatlah bahwa mereka
berpakaian secara provokatif dengan sengaja, sehingga jangan berlebihan dalam memberikan
pujian.
 Biarkan mereka menjadi pusat perhatian dalam jangka waktu tertentu. Dengan membiarkannya
dalam beberapa waktu, kita dapat mengeluarkan dirinya dari lingkaran pertunjukan mencari
perhatiannya. Setelah itu, ia cenderung akan berbagi perhatian dengan orang lain.
 Kurangi konflik ketika mereka ada di dekat kita atau mereka akan jatuh. Mereka bukan pejuang
yang hebat meskipun sering ingin terlihat di depan. Mereka sesungguhnya memiliki keadaan
emosi yang tidak stabil. Selain itu, mereka juga memiliki daya tahan yang rendah terhadap
permasalahannya.
 Jangan terlibat dalam momen dramatis mereka. Sebaliknya, buatlah batasan yang tegas dengan
mereka.
 Jangan ikut emosional. Hal ini disebabkan mereka seperti memiliki indra keenam tentang emosi
dan akan bermain di dalamnya.
 Berhati-hatilah karena mereka suka membuat keputusan yang terburu-buru. Mungkin saja
sekarang berkata setuju, tetapi nantinya tidak dilakukan.

Jadi, apa kalian sudah lebih memahami tentang gangguan kepribadian histrionik? Mungkin saja beberapa
ciri di atas pernah kamu alami atau melihat ada pada orang lain. Meskipun begitu, bukan berarti kamu
bisa langsung mengambil kesimpulan begitu saja. Temui para ahli untuk mengetahuinya lebih lanjut agar
kamu bisa lebih yakin.

Semoga ulasan kali ini dapat menyadarkan kita apabila orang seperti mereka ada di sekitar kita dan
terdapat penjelasan ilmiah di balik tindakan tersebut.

PENYEBAB

Penyebab gangguan histrionic sebenarnya masih belum jelas namun kebanyakan ahli psikiatri
menganggap bahwa gangguan ini disebabkan oleh faktor genetis dan pengalaman saat masa kanan-kanak

Gangguan ini mungkin muncul pada budaya yang bebas dalam menampilkan ekspresi emosinya. Orang
dengan gangguan histrionic yang kurang mendapatkan kritik atau hukuman saat masa kanak-kanak dan
perhatian atau peola asuh yang tidak tentu dan berubah-ubah dari orang tua bisa membuat kebingungan
pada anak mengenai perilaku apa yang boleh dan baik untuk dilakukan.
Dari perpektif biologis, hal ini disebabkan oleh faktor genetis dimana jika orang tua menunjukkan gejala
tersebut, maka anaknya memiliki resiko mewarisinya. Ciri-ciri karakter lainnya disebabkan oleh
kombinasi fenotip dari genetika dan lingkungan.

PREVENSI

Terdapat tiga macam prevensi yang dapat digunakan untuk menagani gangguan ini, diantaranya:

1. Prevensi Primer

Untuk mempelajari kondisi yang mungkin mempengaruhi munculnya gangguan ini, hal yang dapat
dilakukan adalah membantu anggota keluarga untuk mengenali pola reaktif meluasnya emosi antara
individu dengan gangguan histrionic.

2. Prevensi Sekunder

Diagnosis dini dapat dilakukan dengan mendidik orang-orang khususnya para


professional kesehatan mental tentang karakter orang dengan HPD sangat diperlukan karena mungkin
beberapa kasus ringan perilaku dramatis berkembang menjadi full-blown kasus maladaptive HPD.
Penelitian lebih lanjut dalam pencegahan ini diperlukan untuk menyelidiki hubungan antara variabel-
variabel seperti usia, jenis kelamin, budaya dan etnisitas dengan HPD.

3. Prevensi Tersier

Untuk seseorang yang mengalami HPD dapat diberikan pengobatan seperti pengkombinasian terapi dan
penggunaan obat. Penggunaan obat hanya disarankan apabila gejala-gejala yang terkait dengan gangguan
kepribadian, seperti gejala psikotik, kecemasan dan depresi sudah memasuki level menengah atau parah.
Sejumlah obat yang mungkin dipakai adalah obat-obatan pentstabil suasana hati dan obat penghambat
pelepasan serotonin (antidepresan). Sedangkan dari segi terapi, para terapis yang menggunakan teknik
kognitif-perilaku dapat menolong klien mengembangkan cara yang lebih efektif dalam melakukan
pendekatan masalah dan situasi. Terapis bekerja dengan klien yang terfokus pada tujuan dan akan
mengajarkan mereka bagaimana berpikir lebih tepat dan objektif. Dengan mengambil pendekatan
tersebut, para terapis mempraktikan perilaku menyelesaikan masalah dengan baik dan memberi klien
pertologan praktis dalam menangani berbagai masalah kehidupan. Para klien belajar strategi pemantauan
diri sendiri untuk menjaga kecenderungan impulsive mereka, kemampuan mengembangkan hubungan
interpersonal. namun dalam penanganan ini terdapat hambatan yaitu sifat tertutup dari klien yang akan
mempengaruhi keberhasilan penyembuhan ini. Karena keberhasilan proses penyembuhan tergantung dari
motivasi klien itu sendiri.

C.Gangguan kepribadian histrionik

Definisi:

G a n g g u a n h i s t r i o n i k i n i d i p e r u n t u k k a n b a g i o r a n g - o r a n g y a n g t e r l a l u dramatis
dan mencari perhatian. Gangguan kepribadian ini cenderung terjadi di k a l a n g a n o r a n g -
orang yang mengalami perpisahan dengan pasangannya dandihubungkan deng
an depresi serta kesehatan fisik yang buruk (Nestadt dkk,1990). Gangguan in
i l e b i h b a n y a k t e r j a d i p a d a w a n i t a d a r i p a d a p r i a d e n g a n prevalensi 2 persen.

Gejala: Kriteria gangguan kepribadian histrionik dalam DSM IV-TR

Terdapat lima atau lebih ciri-ciri di bawah ini:

Kebutuhan besar untuk menjadi pusat perhatian

Perilaku tidak senonoh secara seksual tidak pantas

Perubahan ekspresi emosi secara cepat

M e m a n f a a t k a n p e n a m p i l a n f i s i k u n t u k m e n a r i k p e r h a t i a n o r a n g l a i n p a d a diriny
a

Bicaranya sangat tidak tepat, penuh semangat mempertahankan pendapat yangkurang memiliki detail

Berlebihan, ekspresi emosional yang teatrikal

Sangat mudah disugesti

Menyalahartikan hubungan sebagai lebih intim dari yang sebenarnya

Etiologi:

T e o r i p s i k o a n a l i s a b e r p e n d a p a t b a h w a e m o s i o n
a l i t a s d a n ketidaksenonohan perilaku secara seksual didorong oleh keti
d a k s e n o n o h a n orangtua, terutama ayah kepada anak perempuannya. Sedangkan ekspresi
emosiyang berlebihan dipandang sebagai simtom-simtom konflik tersembunyi
tersebutd a n k e b u t u h a n u n t u k m e n j a d i p u s a t p e r h a t i a n d i p a n d a n g s e b a g a i c a r a u
n t u k mempertahankan diri dari perasaan yang sebenarnya yaitu harga diri yang rendah(Apt & Hurlbert,
1994; Stone, 1993).

Intervensi:

Ajarkan keterampilan sosial

Berikan umpan balik faktual tentang perilaku

Contoh kasus:

Film

A Streetcar Named Desire

menceritakan kisah Blanche DuBois, seorangwanita, yang menarik muda genit tapi
bermasalah, yang pindah ke New Orleansuntu k tinggal bersama kakaknya, Stella dan
suaminya, Stanley Kowalski setelah kematian
suaminya.B l a n c h e k u r a n g d a r i j u j u r t e n t a n g d i r i n y a s e n d i r i . D i a
m e n c o b a u n t u k menggunakan pesonanya untuk memanipulasi orang dan menutupi masa
lalunya,

termasuk bunuh diri suaminya, hubungan sementara dengan laki-laki, alkoholismenya, kehilangan
rumah dan bahwa dia dipecat sebagai guru karena berselingkuh dengan seorang
mahasiswa.S u a m i S t e l l a , S t a n l e y , m e m a i n k a n p e r a n s e o r a n g n a r s i s i s y a n g k a s a r ,
y a n g dominasi dan kontrol ditantang oleh kedatangan Blanche. Blanche mencoba untuk mengekspos,
menghadapi dan mengeksploitasi kerentanan nya. Marah dengan
hali n i d a n a k h i r n y a m e n e m u k a n k e s e m p a t a n , S t a n l e y s e r a n g a n b r u t a l B l a n c h e ,
pertama pada tingkat emosional, maka pada satu fisik. Pada akhirnya, diamembagi-bagikan-nya
dingin ke fasilitas psikiatri, sehingga dirinya kembali ke posisi
dominasi.B l a n c h e a d i k , S t e l l a , m e m a i n k a n p e r a n e n a b l e r k o d e p e n d e n , m e n c o b a
u n t u k menenangkan Stanley dan Blanche.

Sumber:

http://psikologiabnormal.wikispaces.com/Histrionic+Personality+Disorder
Seorang remaja putri berusia 17 tahun, dia selalu memperhatikan penampilannya. Dia termasuk anak
yang manja. Dia berkata bahwa seluruh keinginannya harus dipenuhi jika tidak ia akan marah-marah.
Terkadang dia berani berbohong untuk mendapatkan keinginannya. Dia juga sering membayangkan hal
yang belum terjadi. Dia mempunyai perilaku yang angkuh, dia dapat menunjukan keriangan yang
berlebihan saat bertemu dengan seseorang atau menjadi sangat marah saat seseorang tidak menyadari
penampilan barunya.

Anda mungkin juga menyukai