Disusun Oleh:
Ayun Nuranisyah 20181770006
Qamara Sacmita Wardhani 20181770051
Lauren David Rangga Wardhana 20181770092
Arfa Istnaini Aqidatul I 20181770118
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kami atas kehadirat Allah SWT. Sehingga penulis
telah menyelesaikan tugas model program modifikasi perilaku yang berjudul “Perilaku
Gangguan Tidur Pada Remaja” ini dengan tepat waktu.
Salah satu tujuan penulis dalam menulis tugas ini adalah sebagai bentuk evaluasi dari pada
kegiatan merancang program modifikasi perilaku.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada beberapa pihak yang ikut mendukung proses
pembuatan laporan ini hingga selesai, yaitu:
1. Allah SWTselaku pencipta dan penguasa alam semesta yang telah memudahkan segala
urusan penulis selama melakukan kegiatan mengajar.
2. Ibu Nurul Hidayati, S,Psi., M.Psi selaku dosen pengampu mata kuliah modifikasi perilaku,
yang telah mendampingi, membimbing serta memberi saran terbaik untuk penulis dalam
membuat racangan modifikasi perilaku dengan baik dan benar.
3. Ayun, Arfa, Lauren dan Qamara selaku tim yang telah membantu penulis dalam hal
merancang program modifikasi perilaku.
4. Orang Tua penulis sebagai pendukung utama segala kegiatan yang penulis lakukan.
Penulis menyadari atas ketidaksempurnaan dalam penyusunan tugas modifikasi perilaku ini.
Namun penulis tetap berharap tugas ini akan memberikan manfaat bagi pembaca. Demi
kemajuan penulis, penulis juga mengharapkan adanya masukan berupa kritik atau saran yang
berguna.
Terima kasih.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
S merupakan seorang remaja laki-laki berusia 12 tahun yang saat ini menempuh jenjang
pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), S merupakan pelajar kelas VII. S
merupakan anak ke….. dari .. bersuadara. Menurut pengakuan dari Ibu subjek, S selalu
mengalami ketakutan ketika hendak tidur, S merasa bahwa selalu ada yang mengawasi.
Sehingga S mengalami gangguan tidur dan kerap kali tidur di atas jam tidur pada
umumnya.
B. Inti Permasalahan
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang di atas, penulis menetapkan inti
permasalahan adalah S mengalami gangguan tidur.
C. Tujuan Pengukuran
Tujuan adanya program modifikasi perilaku ialah membentuk perilaku tidur tepat waktu,
pada umumnya yaitu pukul 20.00 dan di harapkan subjek S mampu bangun pada pagi hari
serta melaksanakan sholat subuh.
3
BAB II
KASUS
Seorang awal remaja berusia 12 tahun berinisial “S” kelas VII Sekolah Menengah Pertama
(SMP), memiliki perilaku yang lain dari pada remaja awal pada umumnya. Menurut
penejalasan dari orang tua subjek, S sering kali mengalami gangguan tidur, hal tersebut
dikarenakan S selalu mengalami ketakuan ketika hendak tidur malam. Sehingga S memiliki
kebiasaan tidur hingga larut malam.
Ketakutan S ini bersumber dari kebiasaan S sewaktu masa anak-anak selalu tidur bersama
dengan kedua orang tua.
4
BAB III
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN KASUS
Menurut Erliana (2009), gangguan tidur adalah keluhan individu tentang kurangnya
kualitas tidur yang disebabkan oleh beberapa hal, seperti: sering terbangun di malam hari
kemudian tidur kembali, bangun terlalu pagi, dan tidur yang tidak nyenyak.
5
BAB IV
INTERVENSI DAN EVALUASI
Rancangan intervensi yang digunakan : Token economy
Token economy adalah pemberian satu kepingan (atau satu tanda, satu syarat) sesegera mungkin setiap kali setelah perilaku sasaran muncul.
Kepingan-kepingan ini nantinya dapat ditukar dengan benda atau aktivitas pengukuh yang diingin oleh subyek (Santrock 2012). Token yang
diberikan dapat berupa kepingan kartu, terutama potongan-potongan kertas bewarna yang diberi tanda, koin, dan lain sebagainya (Ormord,
2008).
2 19.30
Menggosok gigi Mengubah perilaku disiplin pada anak 2
6
Perilaku membersihkan tempat tidur
Membersihkan tempat tidur bertujuan memberikan kenyamanan 3
4 19.40
tidur anak
Base line
1. Anak mengalami gangguan tidur
2. Anak tidur larut malam
7
Maka Intervensi dapat dilaksanakan oleh subjek S yaitu selama 3 bulan, dilaksanakan
setiaphari. Jika anak melanggar anak akan mendapatkan punishment ringan berupa mencuci
piring. Untuk reinsforcement anak diberi reward (penghargaan) yaitu berupa 1 susu bear
brand 3 snack dan pujian. Hal ini dilakukan agar anak dapat menerapkan kegiatan yang telah
di tentukan.
Metode Cheklist
Dengan adanya metode cheklist akan dapat mengetahui perilaku-perilaku yang diharapkan
sudah terpenuhi atau belum. Waktu pelaksanaan selama 3 bulan, setiap hari. Evaluasi akan
dilaksanakan setiap 1 minggu 1 kali. Setiap keberhasilan rancangan program evaluasi akan
diberi reward berupa 1 susu bear brend, 3 snack dan pujian. Jika anak mengumpulkan token
sebanyak 20 token atau seluruhnya maka akan diberi 1 susu bear breand, 3 snack dan pujian.
Sedangkan jika anak hanya bisa mengumpulkan token sebnyak 15 token maka akan diberi 2
snak dan pujian. Jika anak hanya mampu mengumpulkan token sebanyak 10, maka anak
hanya akan mendapatkan pujian.
8
Cheklist
9
Evaluasi
10
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
13