A. PETUNJUK PENGISIAN
Skala ini merupakan skala untuk mengungkap tingkat kemampuan
empati peserta didik. Pada skala ini terdapat 60 pernyataan. Baca dan pahami
pernyataan pada setiap nomornya. Beri tanda cheklist (√) pada salah satu
kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi Anda saat ini.
Skala ini tidak berhubungan dengan nilai sekolah, jadi jawablah dengan
sejujur-jujurnya sesuai dengan kondisi Anda saat ini (bukan sesuai dengan
yang Anda inginkan). Isilah seluruh pernyataan tanpa ada nomor yang
terlewat. Jawaban Anda akan dijamin kerahasiannya. Isilah terlebih dahulu
identitas diri Anda sebelum membaca 60 pernyataan yang ada.
Adapun alternatif jawaban yang bisa Anda pilih, yaitu:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
KS : Kurang Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS: Sangat Tidak Sesuai
Contoh Pernyataan
NO PERNYATAAN
1. Saya memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengungkapkan pendapatnya
Contoh Jawaban
NO ALTERNATIF JAWABAN
SS S KS TS STS
1.
2.
Atas kesediaan dan kerjasama Anda dalam mengisi skala ini saya
ucapkan terima kasih.
~ SELAMAT MENGERJAKAN ~
NO PERNYATAAN
1. Saya lebih mementingkan kepentingan orang lain daripada kepentingan saya.
2. Saya merasa kesal dengan orang yang tidak sependapat dengan saya.
3. Saya tipe orang yang masa bodoh dengan apa yang difikirkan orang lain mengenai saya
4. Saya lebih suka mengerjakan tugas secara kelompok daripada secara individual
5. Menurut saya kerja kelompok hanya membuang-buang waktu dan membebani saya.
6. Saya dapat mengambil pelajaran dari setiap kejadian
7. Melihat kasus Bullying membuat saya takut untuk menyakiti teman saya
8. Saya senang diberikan nasihat oleh orang lain
9. Apa yang dilakukan dan diperbuat oleh saya sama sekali tidak berpengaruh bagi saya.
10. Menurut saya pengemis dijalan adalah kumpulan dari orang-orang malas.
14. Saya tidak ingin ikut campur dalam permasalahan orang lain karena itu bukan
tanggung jawab saya.
15. Saya merasa sedih apaila tidak bisa membantu menyelesaikan permasalahan teman
saya.
16. Saat membaca cerita dalam novel saya merasa diri saya hadir dan masuk dalam cerita
tersebut.
17. Ketika menonton film-film yang mengharukan tak terasa saya meneteskan air mata.
18. Saya lebih menyukai film-film action dari pada film-film dramatis.
19. Menurut saya orang yang menonton film sampai meneteskan air mata adalah orang-
orang yang cengeng.
20. Saya tidak bisa memahami makna dari sebuah film atau cerita.
21. Saat saya melihat teman tidak bergairah saat mengikuti pelajaran saya akan
menanyakan keadaan nya.
22. Saya tidak memberikan ucapan selamat kepada teman yang sedang berbahagia.
24. Jika ada teman yang bertengkar saya memilih untuk menghindar.
25. Saya akan marah apabila ada teman yang dihina atau dipermalukan.
26. Saya malas menanggapi teman yang ingin curhat kepada saya.
27. Saya ingin menolong teman yang mengalami kesulitan.
30. Saya pura-pura tidak tahu jika ada teman yang membutuhkan pertolongan.
31. Jika bertemu dengan teman saya menyapa dan menanyakan kabarnya.
35. Saya malas memikirkan orang lain, karena belum tentu orang lain memikirkan saya.
36. Melihat teman besedih karena mendapat nilai ujian rendah, saya pun ikut bersedih.
38. Hati saya merasa iba jika melihat para penyandang cacat.
42. Saya dapat mengetahui teman yang mempunyai masalah dari ekspresi wajahnya.
43. Bagi saya wajar jika ada teman yang mendapatkan prestasi rendah jika ia tidak
memiliki buku penunjang dan fasilitas belajar yang memadai dirumah.
44. Saya tidak bisa menerima kekurangan dan kelebihan yang dimiliki teman saya.
45. Orang yang berbuat salah harus dihukum tanpa alasan apapun
47. Ketika mendengar kabar yang menyedihkan, spontan badan saya menjadi lemas.
48. Perasaan saya biasa-biasa saja saat melihat ada orang yang pinsan.
49. Mengetahui ada teman yang berhenti sekolah hati saya sangat terpukul.
51. Saya tidak merasa takut teman saya akan frustasi jika ia selalu gagal meraih apa yang ia
inginkan.
52. Saya menyesal jika tidak bisa membantu menyelesaikan permasalahan teman saya,
karena saya khawatir dia akan depresi.
53. Saya tidak sanggup melihat korban kecelakaan.
54. Melihat teman diolok-olok dan dipermalukan, perasaan saya biasa saja.
55. Saya takut mendekati teman yang sering murung dan menyendiri.
56. Saya gelisah jika meninggalkan teman yang mengalami musibah sendirian.
57. Masalah yang dihadapi teman saya membuat saya mengalami gangguan tidur akibat
turut memikirkannya.
58. Hati saya was-was dan risau jika mengetahui ada teman yang bermasalah.