com/gangguan-kepribadian/amp/
Satu hal yang khas dalam gangguan kepribadian adalah dia merasa apa yang
dilakukannya nggak salah.Jadi, walaupun apa yang dilakukannya membawa
masalah, dan mengganggu orang lain, dia merasa bahwa pola pikir dan caranya adalah
benar.
Selain itu, ada juga tiga ciri-ciri lain yang hampir selalu muncul:
Cara hidupmu bikin kamu mengalami banyak masalah besar. Contohnya,
kebiasaan berlebihanmu dalam menjaga kebersihan membuat kamu sulit pergi ke
mana-mana tepat waktu.
Cara hidupmu bikin kamu memiliki masalah di banyak aspek kehidupanmu.
Misalnya kamu sulit mengikuti peraturan yang ada, sulit menahan diri agar bersikap
baik, atau kamu mengalami kesulitan untuk hidup di kehidupan sosial.
Kejadiannya udah dari lama. Biasanya gangguan kepribadian sudah keliatan
dari kecil, dan kebawa sampe bertambah dewasa.
Secara garis besar, gangguan kepribadian dibagi tiga kluster. Kluster A, B, dan C.
Perlu diingat, kluster ini bukan tingkatan ya. Cuma pengelompokan aja.
Gaya bicara yang aneh dan cara berpakaian yang nyentrik sering jadi tanda-tanda
dalam gangguan ini. Orang dengan gangguan kepribadian skizotipal mungkin
responnya akan aneh kalo diajak ngobrol, nggak merespon, atau bahkan malah
menjawab dengan cara ngomong sendiri.
Orang dengan gangguan kepribadian skizotipal biasanya cuma punya sedikit teman,
dan biasanya itu karena keinginannya sendiri. Ini karena orang dengan skizotipal ini
biasanya nggak memandang hubungan sebagai sesuatu yang penting.
Orang dengan gangguan kepribadian skizotipal cenderung percaya banget dengan hal-
hal paranormal dan takhayul.
Jadi kalau ada situasi yang aneh sedikit langsung dihubungkan dengan takhayul atau
ada hal-hal spiritual.
Tapi belum tentu yang percaya takhayul itu gangguan kepribadian yaa.
Orang dengan skizotipal memang punya pikiran-pikiran aneh. Tapi, terapis atau
psikolog harus tetap ingat bahwa: tujuan terapi bukan untuk mengubah pikiran
delusional tersebut secara langsung.
Yang paling penting adalah dukungan dan penerimaan untuk klien.
Jadi, dalam terapi untuk skizotipal, kita nggak boleh bilang khayalannya aneh. Kita
juga nggak boleh bilang, “kamu nggak punya indera keenam.” Yang penting, terima
dan kasih dia dukungan sosial. Jadi temannya.
Pengobatan mungkin saja dilakukan dengan kerjasama antara psikolog dan psikiater.
Mereka berpikir bahwa mereka sedang dalam bahaya, selalu mencari tanda-tanda
kemunculan bahaya tersebut, dan nggak percaya kalau dikasih tau bahwa bahaya itu
nggak ada.
Orang dengan gangguan ini selalu meminta perlindungan dan curigaan dan secara
emosi hampir selalu terkekang. Kemampuan mereka dalam menciptakan hubungan
emosional dengan orang lain sudah hampir nggak ada, menyebabkan mereka sendiri
merasa terasing selama hidupnya.
Orang dengan gangguan paranoid pun suka mendendam, curigaan, tersinggungan, dan
sering merasa bahwa apa-apa yang terjadi selalu ditujukan untuknya. Klien dengan
gangguan ini pun bisa juga terkomplikasi dengan gangguan kepribadian lain.
Ciri-ciri
Dari PPDGJ, orang dengan gangguan kepribadian paranoid punya ciri-ciri sebagai
berikut.
Untuk penyebab pastinya sendiri belum diketahui. Namun, peneliti meyakini bahwa
gangguan ini disebabkan karena faktor genetik dan pengaruh lingkungan.
Gangguan ini lebih sering muncul pada keluarga dengan sejarah skizofrenia dan
gangguan delusional. Trauma masa kecil juga bisa jadi salah satu faktor.
Namun kalau si pemilik gangguan ini mau menerima terapi, maka konseling dan
psikoterapi ini bisa sangat membantu. Metode penanganan paranoid ini di antaranya:
Tapi bukan berarti semua yang penyendiri itu skizoid ya. Orang skizoid juga berbeda
denganintrovert.
Segimanapun orang introvert, mereka masih bisa dan mau berhubungan sama orang
lain. Minimal chat lewat hape lah. Kalau orang skizoid, enggak. Mereka mungkin aja
bisa, tapi mereka merasa nggak butuh ngomong sama orang.
Skizoid juga masih berhubungan dengan skizotipal (yang udah kita omongin tadi) dan
skizofrenia. Mirip tapi gak sama. Tapi, beberapa penelitian menyebut bahwa faktor
genetik antara skizoid, skizotipal, dan skizofrenia punya kemiripan. Makanya,
gangguan kepribadian skizoid disebut juga dengan gangguan spektrum skizofrenia.
Lalu muncul pertanyaan: kan ada tuh orang-orang yang menyendiri dari kehidupan
dunia, katakanlah untuk mengejar kehidupan yang lebih tinggi seperti nirwana.
Apakah layak orang seperti itu disebut skizoid?
Ada beberapa kritik yang bilang bahwa definisi skizoid ini bisa bentrok dengan
budaya atau agama tertentu. Jika memang ada bentrokan semacam itu, perlu dilihat
lagi bagaimana kualitas hidup orang tersebut.
Perlu dilihat juga bagaimana orang tersebut memandang kehidupan sosial. Apakah dia
menjauh atau menyepi karena kebutuhan agama (contoh: mau bertapa), atau apakah
dia menjauh karena memang benci orang lain.
Seseorang dengan gangguan skizoid akan memberikan dampak negatif, entah pada
dirinya sendiri atau ke orang lain. Perlu dilihat juga kualitas hubungannya dengan
orang lain, status sosialnya, dan bagaimana kesejahteraannya.
Penanganan
Gangguan skizoid ini memang masih jarang dipelajari. Data klinisnya juga dikit,
karena memang masalah ini jarang dihadapi di dunia klinis. Banyak, tapi jarang yang
akhirnya datang ke psikolog atau psikiater.
Karena jarang ini, penanganannya yang paling efektif masih belum diketahui.
Mereka meyakini kalau psikopat adalah gangguan yang diagnosanya punya kesamaan
dengan antisosial, tapi ada beberapa ciri-ciri psikopat yang nggak bisa dibilang
antisosial.
Salah satu alasannya adalah psikopat masih bisa berhubungan dengan dunia sosial,
walaupun itu katakanlah hanya akting. Meskipun akting, tapi kan dia masih bisa?
Ini beda dengan sosiopat ataupun antisosial, yang udah fix nggak bisa berhubungan
dengan masyarakat.
Penanganan
Penanganan untuk gangguan kepribadian antisosial bisa dibilang sulit.
Meskipun kita menyebutnya sebagai gangguan, namun yang paling terganggu adalah
kita sebagai masyarakat. Orang yang memiliki gangguan itu sendiri malah merasa
fine-fine aja. Ini menyebabkan penanganan sulit dilakukan.
Keadaan ini diperparah dengan orang itu sendiri yang memang tidak suka dengan
orang lain.
Namun jika ingin melakukan penanganan, psikoterapi dengan terapi bicara bisa
dilakukan. Psikiater juga bisa meresepkan obat untuk mengurangi kecemasan dan
depresi seperti prozac. Obat lain juga bisa diberikan, tergantung gejala perilaku apa
yang muncul.
Ciri-ciri
Orang dengan gangguan borderline punya ciri-ciri:
takut ditinggalkan atau diabaikan, dan melakukan apapun biar itu nggak terjadi
emosi yang kuat namun naik turun dengan drastis karena perkara sepele. Jam 8
ceria bahagia, jam 8 lewat 5 udah nangis.
seperti nggak punya pendirian, perilaku berubah total tergantung dia lagi sama
siapa
sulit membangun dan mempertahankan hubungan
bertindak tanpa berpikir, dan seringkali tindakannya berbahaya. misalnya
makan berlebih, ngedrugs, atau ngebut di jalanan sempit
punya keinginan bunuh diri atau melukai diri
merasa sendiri dan kosong
gampang sekali marah, dan jika marah nggak bisa dikontrol
Jika sedang stres, pemilik gangguan borderline cenderung merasakan:
perasaan paranoid
berhalusinasi, kayak mendengar atau melihat sesuatu tapi orang lain nggak
dengar/lihat
mati rasa atau sering melakukan sesuatu sambil ngelamun
sering lupa kalau dia habis melakukan sesuatu
Penyebab
Biasanya gangguan ini muncul di fase dewasa awal, atau habis masa remaja.
Penyebab gangguan kepribadian borderline ini masih belum jelas. Tapi kayaknya sih
kombinasi dari faktor genetik, kelainan di otak, pengaruh lingkungan, dan salah gaul.
Penelitian juga bilang bahwa kemungkinan mengalami gangguan borderline lima kali
lipat lebih besar jika punya kerabat dekat dengan gangguan serupa.
Ada juga yang bilang gangguan borderline bisa dipicu tumpukan kejadian yang
traumatis.
Namun, kita nggak bisa asal menyatakan seseorang kena gangguan borderline.
Diagnosa ini harus melalui uji medis lebih dulu. Soalnya, gangguan ini punya
beberapa kriteria yang mirip sama gangguan identitas atau gangguan penyahgunaan
alkohol, dan banyak kemungkinan lain.
Jadi walaupun ada seseorang di dekatmu punya ciri-ciri kayak di atas, sebaiknya
jangan langsung bilang dia borderline ya.
Penanganan Borderline
Ada beberapa penanganan yang bisa dilakukan untuk gangguan borderline. Bisa
dengan psikoterapi, bisa dengan kombinasi obat.
Obat semacam ini nggak bisa dibeli sembarangan, harus ada resep dari psikiater.
Rawat inap
Kalau sudah membahayakan orang lain, penanganan ini akan dilakukan di rumah
sakit. Jadi pasien dirawat inap. Pilihan rawat inap ini akan melindungi pasien dari
menyakiti orang lain, juga menjaga pasien dari pikiran dan tindakan bunuh diri.
Karakter utama dari gangguan ini adalah keinginan untuk jadi pusat perhatian. Mereka
berpenampilan yang mencolok dan seringkali nggak pantes, berlebihan dalam
berperilaku dan menunjukkan emosi, dan haus stimulasi seksual.
Orang dengan gangguan kepribadian histrionik menunjukkan perilaku yang provokatif
secara seksual. Mereka juga menunjukkan emosi dengan cara meniru-niru tokoh,
entah itu tokoh betulan atau tokoh film, dan juga mereka gampang dipengaruhi orang
lain.
Karakter lain yang juga muncul adalah sifat egois, merasa bahwa semesta berputar
untuk dirinya, selalu ingin dipuji, dan dalam memenuhi kebutuhan mereka berani
memanipulasi orang lain.
Apakah orang narsisistik bersikap begitu? No. Narsisistik memang mencari perhatian,
namun secara spesifik yang ia inginkan adalah pujian dan perasaan bahwa dirinya
penting. Ini akan kami bahas sebentar lagi.
Ciri-ciri
Orang dengan gangguan kepribadian histrionik punya ciri-ciri
Ada juga kasus di mana dua orang dengan histrionik masih punya hubungan darah
yang dekat. Ini menciptakan dugaan bahwa histrionik sebagian dibentuk dari genetik.
Di sisi lain, anak yang orang tuanya histrionik bisa memunculkan perilaku meniru
orang tuanya.
Adalagi dugaan lain: histrionik muncul dari kedisiplinan yang kurang dibentuk dan
perilaku lebay yang dituruti oleh orang sekitar. Anak bisa saja menciptakan perilaku
histrionik, karena mungkin itulah satu-satunya cara mendapatkan perhatian dari orang
tuanya.
Penanganan Histrionik
Penanganan histrionik termasuk sulit, soalnya pemilik gangguan ini tidak
menganggap histrionik sebagai gangguan. Selain itu proses penanganannya juga tidak
menyenangkan.
Namun jika si pemilik gangguan ini memutuskan untuk berubah, ada beberapa terapi
dan pengobatan yang bisa digunakan.
Psikoterapi adalah penanganan yang paling sering dan paling efektif. Penanganannya
melibatkan seorang psikolog, ngomongin perasaan dan pengalaman di masa lalu.
ARTIKEL TERKAIT
1.
Kepribadian Introvert – Semua yang Perlu Kamu Ketahui!
Kamu introvert? Atau penasaran tentang introvert? Pengen tahu lebih banyak tentang introvert? Masuk dan
jawab…
2.
Gimana Caranya Mengatasi Gugup Sebelum Bertanding?
Bagaimana cara mengatasi gugup sebelum bertanding? Atlet sering merasa grogi atau gugup, biasanya
malam sebelum…
Narsisistik diambil dari mitologi Yunani tentang seorang bernama Narcissus, jomblo
yang mencari cinta sejati. Namun walaupun banyak cewek suka sama dia, Narcissus
menolak. Malah, cewek yang datang ditolaknya.
Sampai suatu hari, Narcissus melihat sesosok indah di pantulan air. Narcissus terpana,
jantungnya berdebar. Sosok di pantulan air inilah “belahan jiwa” yang selama ini dia
cari.
Karena jatuh cinta dengan sosok itu, maka Narcissus menceburkan diri ke dalam
kolam. Akhirnya karena nggak mau keluar dari air, Narcissus mati di dalam kolam.
Walaupun mungkin nggak seperti Narcissus, namun ciri utama narsisistik adalah
mencintai dirinya sendiri, secara berlebihan.
Grandiose dan Anxiety
Beberapa ilmuwan membagi narsisistik jadi dua: narsisistik grandiose dan narsisistik
anxiety.
Yaaa mereka kelihatannya biasa aja, namun dalam hati mereka marah ketika nggak
diperlakukan istimewa. Makanya narsisistik anxiety sering terlihat marah besar untuk
sebab yang kadang kita sendiri anggap sepele.
percaya bahwa dia punya sesuatu yang spesial, unik, beda, pokoknya lebih baik
dari orang lain
punya self-esteem yang rapuh, menghargai dirinya berdasarkan seberapa besar
orang menyukainya
marah jika orang di sekitar cuek dan nggak ngasih apa yang dia inginkan
iri dengan kesuksesan orang lain
meletakkan kebutuhan mereka di atas kebutuhan orang lain, dan ingin orang
lain memakluminya
biasanya sudah terkenal egois
punya kebiasaan memanfaatkan orang lain
Penyebab
Penyebab narsisistik sendiri belum diketahui. Namun seperti gangguan kepribadian
yang sebelumnya udah kita bahas, faktor genetik dan lingkungan punya peranan.
Narsisistik juga dicurigai muncul karena perlakuan istimewa sejak kecil, namun
pendapat ini dianggap masih kurang kuat.
Untuk menyebut seseorang mengalami narsisistik, perlu diagnosa dari psikolog atau
psikiater dulu. Jadi walaupun katakanlah ada temenmu yang punya ciri-ciri di atas,
jangan langsung bilang dia narsisistik ya.
Penanganan Narsisistik
Penanganan narsisistik sendiri bisa dikatakan sulit. Ini karena orang narsis nggak
menganggap narsisnya sebagai masalah. Bahkan kalau orang di sekitar terganggu pun,
orang di sekitarnyalah yang dia anggap bermasalah.
Kalau akhirnya si narsis ini mau bekerjasama, terapi yang digunakan biasanya terapi
psikoanalisa dan terapi CBT. Kalau si narsisistik ini punya kecenderungan
membahayakan orang lain, dia berkesempatan menginap di rumah sakit. Ini supaya
proses terapi bisa dijalankan lebih intens. Tapi jarang sih yang rawat inap.
Obat khusus untuk narsisistik nggak ada, tapi psikiater mungkin akan meresepkan
obat kalau dia depresi, cemas, atau mengalami gangguan mood lain.
Selain itu mereka secara khawatir berkali-kali memeriksa semua hal, sehingga kadang
bikin telat kalau mau ke mana-mana sama mereka.
Gangguan kepribadian obsesif kompulsif terjadi pada 2-8% populasi umum, dengan
mayoritas pemilik gangguan ini adalah pria.
Walaupun namanya nyaris sama, tapi ada perbedaan antara gangguan obsesif
kompulsif dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif.
Keinginan yang berlebih akan keteraturan dan susunan yang simetris juga keliatan di
kedua gangguan ini.
Yang pertama, CBT. Selama menjalani CBT, kamu akan bertemu dengan psikolog
secara rutin. Setiap sesi akan meminta kamu untuk membicarakan semua kecemasan,
stres, atau depresi. Mungkin psikologmu akan meminta kamu untuk nggak mikirin
kerjaan, dan lebih fokus pada rekreasi, hubungan keluarga, dan hubungan pertemanan.
Mungkin kamu akan diajari juga terapi relaksasi, tapi tergantung lagi sama
psikologmu, dilihat kebutuhanmu juga.
Orang dengan gangguan kepribadian avoidan sering menganggap diri mereka tidak
menarik. Mereka juga menghindari interaksi sosial karena takut dibodohi,
dipermalukan, ditolak, atau tidak disukai.
Nah, bagaimana cara orang dengan gangguan kepribadian avoidant bertahan hidup?
Mereka bertahan hidup dengan cara menghindari semua yang mereka takutkan.
Gangguan kepribadian avoidant ini biasanya mulai kelihatan di masa dewasa awal,
dengan penolakan dari teman-teman sekitar dan pengalaman masa lalu yang buruk
ikut meningkatkan kemungkinan ini.
Ciri-ciri
Orang dengan gangguan kepribadian avoidant memiliki ciri-ciri:
Tujuan paling utama dari terapi, baik individu maupun sosial, adalah orang dengan
gangguan avoidant bisa mulai “melawan” keyakinan ngawur dalam diri mereka.
Memang sih gangguan ini biasanya sudah terlihat sejak kecil. Orang dengan gangguan
ini mengandalkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan emosional dan fisiknya,
dengan hanya sebagian kecil dari mereka yang sanggup menjadi mandiri.
Oh iya, perlu diingat ada perbedaan antara gangguan kepribadian dependen, dengan
kepribadian dependen.
Gangguan kepribadian dependen terjadi pada sekitar 0.6% dari populasi. Artinya, dari
1000 orang populasi umum, ada 60 orang yang punya kecenderungan mengalami
gangguan ini. Gangguan ini lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki.
Sebuah penelitian pada 2004 menduga ada faktor keturunan yang mempengaruhi
munculnya gangguan kepribadian dependen. Karena itulah, ada bukti signifikan
bahwa gangguan ini juga dipengaruhi oleh faktor keluarga. Anak dan remaja yang
punya gejala gangguan kecemasan dan pernah sakit fisik lama juga bisa mengalami
gangguan ini.
lemah, bergantung sama orang, dan nggak mampu membuat keputusan tanpa
bantuan orang lain
membiarkan orang lain mengatur banyak hal dalam hidupnya
membohongi diri sendiri agar tidak ditinggalkan oleh orang lain
takut ditinggalkan
punya rasa percaya diri yang rendah
melihat orang lain lebih mampu dibandingkan dirinya sendiri
orang lain menganggap dia terlalu menuntut dan pasif
meminta orang lain memutuskan keputusan penting dalam hidupnya, misal
pekerjaan, tempat sekolah, atau pasangan
merasa tidak nyaman atau tidak bisa apa-apa saat sendiri, karena ketakutkan
yang berlebihan dan ketidakmampuan untuk mengurus diri sendiri
bisa membuat keputusan sepele seperti mandi atau ke kamar kecil, namun ada
juga yang minta ditemani atau minta saran dulu.
Penanganan Gangguan Kepribadian Dependen
Gangguan kepribadian dependen biasanya didiagnosa lewat uji psikologi dulu.
Soalnya takut terjadi kerancuan dengan kepribadian dependen biasa. Nanti dari tes
psikologi itu akan ditentukan berapa lama dan seberapa parah gejala gangguan
kepribadian ini.
Terapi bicara adalah penanganan yang paling sering dan paling efektif untuk
gangguan ini. Tujuan terapi bicara adalah untuk menolong orang dengan gangguan
ini, untuk membuat banyak keputusan sendiri.
Obat untuk “menembak” gangguan ini langsung nggak ada sih. Tapi kalau pemilik
gangguan ini punya depresi atau kecemasan, mungkin aja kamu akan dirujuk ke
psikiater. Nanti psikiaternya yang ngeresepin obat.
Tidak termasuk dalam kluster dan tidak memiliki golongan khusus di ICD, DSM, dan
PPDGJ
Dua atau lebih kepribadian ini biasanya saling bertolak belakang. Kalau satu
kepribadian sedang muncul, kepribadian lainnya nggak sadar apa yang sedang terjadi.
Jadi ciri utama gangguan ini adalah ketika kepribadian lain sedang aktif, kepribadian
lainnya nggak sadar.
Malah dalam kasus ekstrim, bisa aja satu kepribadian perokok berat, kepribadian
lainnya batuk saat nyium bau rokok. Sampe ada juga yang kalo pindah kepribadian,
warna matanya ikut berubah.
Kalau kamu udah nonton film Split, nah itu contoh kepribadian ganda.
Sybil juga film yang wajib kamu tonton, kalo mau tau tentang kepribadian ganda.
kehidupan keluarga yang tak stabil dan kacau, seperti hidup sama keluarga
pecandu alkohol, atau salah satu orang tua punya gangguan mental
tidak atau sedikit dukungan dari figur orang tua – utamanya jika kamu
mengaami situasi atau kejadian traumatis dari orang tua kamu.
sedikit dukungan atau mengalami banyak pengalaman buruk di sekolah,
terutama dari teman sekelas atau dari sekolah
Jika kamu mempunyai masa kecil yang sulit atau pernah mengalami pengalaman
kayak yang kami bilang tadi, kamu mungkin aja akan mengembangkan keyakinan
yang keliru tentang orang lain dan hubungan. Kamu mengalami salah paham juga
tentang bagaimana membentuk hubungan antar dua orang.
Strategi yang kita bangun, pemahaman yang tertanam, dan pengalaman yang sudah
terjadi, secara bersama-sama membentuk kepribadian kita. Pengalaman hidup yang
berat dan pengalaman yang traumatis dapat berujung pada gangguan kepribadian.
Contoh pengalaman lainnya seperti:
Lagipula, sebagian teori kepribadian bilang bahwa ada juga elemen kepribadian kita
yang bawaan lahir. Kita terlahir dengan temperamen beda. Keaktifan, kemampuan
berkonsentrasi, dan kemampuan adaptasi tiap bayi aja bisa beda.
Makanya, ada juga ahli yang percaya bahwa elemen kepribadian yang dari lahir ini
punya peran dalam mengembangkan gangguan kepribadian.
Satu hal yang perlu diingat, orang dengan gangguan kepribadian tidak merasa punya
gangguan! Mereka merasa hidup mereka biasa aja. Kalau orang dengan gangguan
kepribadian dibawa ke RSJ atau ke psikolog, itu biasanya dibawa sama orang tua atau
kerabat, bukan atas kesadaran sendiri.
Inget, memberi label negatif sama diri sendiri itu bahaya. Apalagi, kalau kamu bilang
bahwa kamu punya gangguan kepribadian.
Apa kamu ngerasa terganggu dengan “gangguan kepribadian”
ini?
Pertanyaan berikutnya: apakah kamu merasa terganggu dengan gangguan kepribadian
ini?
Si pemilik gangguan justru malah biasa aja, bahkan walaupun katakanlah itu
menghambat dirinya sendiri, kayak di gangguan kepribadian anankastik (OCPD).
Jika iya, maka selamat! Kamu belum memiliki gangguan kepribadian. Balik lagi ke
yang kami bilang tadi, orang dengan gangguan kepribadian merasa dirinya sehat-sehat
aja. Mereka justru marah kalau disuruh ke psikolog.
Ini juga sih yang bikin gangguan kepribadian sulit di-treatment dan diteliti. Karena
kebanyakan mereka enggan ke psikolog, dan tidak merasa terganggu juga.
Tapi kalau memang mau periksa ke psikolog, nggak masalah. Waspada itu baik.
Sebelumnya, kamu boleh ceklangkah-langkah periksa ke psikolog di sini.