Anda di halaman 1dari 17

Modu

Schizotypal Personality
lDisorder

Presentan:
dr. Muhammad Nur Arif

Supervisor:

dr. Silas Henry Ismanto Sp.KJ (K)


DEPARTEMEN PSIKIATRI UGM
Learning Objectives

• Mengetahui Gangguan Kepribadian


• Mampu Memahami Gangguan Kepribadian Skizotipal
• Mampu menegakkan diagnosis Ganggguan Kepribadian Skizotipal
Gangguan Kepribadian

• Ciri Kepribadian yang kaku dan mengalahkan diri sendiri, sehingga


mempengaruhi fungsinya dan bahkan menyebabkan gejala psikiatrik ,
menyebabkan penderitaan pada pasien, atau orang lain, atau keduanya
dan menimbulkan maladaptasi sosial (teman, keluarga, pekerjaan)
• Kepribadian demikian nampak tidak seimbang, tanpa koordinasi
perilaku yang harmonis
Epidemiologi

• Prevalensi Gangguan Kepribadian dari keseluruhan gangguan psikiatri


berkisar antara 10 -23 %
• Gangguan Kepribadian Skizotipal memiliki prevalensi 3,9 – 4,6 %
• Rasio jenis kelamin tidak diketahui, lebih sering terjadi pada pria
• Hubungan kasus yang lebih tinggi ada diantara kerabat biologis pasien
dengan skizofrenia
Pedoman Diagnosis Gangguan Kepribadian

• Tidak berkaitan langsung dengan kerusakan atau penyakit otak atau


gangguan jiwa lain
• Memenuhi kriteria:
 Disharmoni sikap dan perilaku yang cukup berat biasanya meliputi beberapa
bidang fungsi
 Pola perilaku abnormal berlangsung lama, jangka Panjang, tidak terbatas pada
episode gangguan jiwa
 Bersifat pervasive dan maladaptive
 Selalu muncul pada masa anak, remaja, dan dewasa
 Menyebabkan penderitaan pribadi
 Biasanya berkaitan dengan pekerjaan dan kinerja sosial
 Tergantung budaya setempat
Gangguan Kepribadian menurut DSM V

Kluster A : aneh, menyendiri, eksentrik


- Paranoid, Skizoid, Skizotipal
Kluster B : dramatis, impulsive, tidak menentu
- Histrionik, Borderline, Antisosial, Narsisistik
Kluster C : Cemas dan penuh ketakutan
- Menghindar, Dependen, Obsesif Kompulsif
Gangguan Kepribadian Skizotipal

• Gangguan Kepribadian skizotipal ditandai dengan ketidaknyamanan


yang meluas dan ketidakmampuan untuk mempertahankan
hubungan dekat , serta perilaku eksentrik.
• Pasien dengan Gangguan Kepribadian Skizotipal menunjukkan
pemikiran dan kominikasi yang terganggu
• Ucapan mungkin aneh dan mungkin hanya dimengerti oleh mereka
• Pasien ini percaya tahayul atau mengklaim kekuatan clairvoyanc
Gangguan Kepribadian Skizotipal

• Diagnosisnya mencakup pola defisit sosial dan interpersonal yang


meluas, termasuk penurunan kapasitas untuk hubungan dekat;
distorsi kognitif atau persepsi; dan eksentrisitas perilaku, biasanya
dimulai pada awal masa dewasa tetapi dalam beberapa kasus
pertama kali terlihat pada masa kanak-kanak dan remaja.
• Ditunjukkan oleh lima atau lebih gejala berikut:
Gangguan Kepribadian Skizotipal

1. Ideas of reference (tidak termasuk delusions of reference).


2.Keyakinan aneh atau pemikiran magis yang mempengaruhi perilaku
dan tidak sesuai dengan norma-norma subkultural
3. Pengalaman persepsi yang tidak biasa, termasuk ilusi tubuh
4.Pemikiran dan ucapan yang aneh (mis., samar-samar, tidak langsung,
metaforis, terlalu rumit,atau stereotip).
5. Kecurigaan atau ide paranoid.
6. Afek Inappropriate atau kontriksi
7. Perilaku atau penampilan yang ganjil, eksentrik.
8.Mempunyai sedikit teman dekat atau orang yang bisa dipercaya
selain saudara dekat
9.Kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak berkurang dengan
keakraban dan cenderung diasosiasikan dengan ketakutan paranoid
Dapat terjadi pada:
• Skizofrenia
• Gangguan bipolar
• Gangguan depresi dengan gejala psikotik
• Gangguan psikotik lain
• Autism Spectrum Disorder
Diferensial Diagnosis

• Gangguan mental lainnya dengan gejala psikotik.


• Gangguan perkembangan saraf.
• Kepribadian berubah karena kondisi medis lain.
• Gangguan penggunaan zat.
• Gangguan kepribadian dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
Masalah Diagnostik terkait Budaya

• Distorsi kognitif dan perseptual harus dievaluasi dalam konteks


individu dan budaya.
• Karakteristik yang ditentukan secara budaya meresap, terutama
yang berkenaan dengan keyakinan dan ritual keagamaan, dapat
tampak seperti skizotipal bagi orang luar yang tidak mendapat
informasi
(misalnya, voodoo, berbicara dalam bahasa roh, hidup setelah
kematian, perdukunan, membaca pikiran, keenam
rasa, mata jahat, keyakinan magis yang berkaitan dengan kesehatan dan
penyakit).
Therapy

Obat
Antipsikotik: Digunakan untuk mengurangi episode psikotik.
Antidepresan: Untuk mengobati gejala depresi.
Obat anti kecemasan: Untuk mengobati kecemasan.
Terapi
Terapi perilaku:Membantu pasien mengenali perilaku pola dan memodifikasinya.
Konseling keluarga:Membantu meningkatkan kepercayaan dan membangun
hubungan
Referens
i
• American Psychiatric Association., (2013). Diagnostic and Statictical Manual of
Mental Disorders. 5th ed. Washington, DC., London, England., American Psychiatric Publishing.
• Boland, Robert., Verduin, Marcia., Ruiz Pedro., (2022). Kaplan & Sadock’s Synopsis
of Psychiatri. 12th ed. Philadelphia, Wolters Kluwer.
TERIMA
KASIH
MOHON MASUKAN & SARAN

DEPARTEMEN PSIKIATRI UGM

Anda mungkin juga menyukai