REYHAN WICAKSANA
(21732010012)
DAFFA HANI SYAHIRAH
(21732010001)
SYAFIRA FAHLUPI
(21732010033)
FAKULTAS PSIKOLOGI
1
Tahun Pelajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur senantiasa kita ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia yang telah diberikan, kami dapat menyusun makalah mengenai
“Gangguan Kepribadian dan Gangguan Kendali Impuls” sebagai tugas mata kuliah Psikologi
Abnormal. Makalah ini merupakan hasil membaca berbagai referensi yang telah kami
lakukan sebelumnya. Makalah yang kami susun bertujuan agar para pembaca dapat lebih
memahami mengenai Gangguan Kepribadian dan Gangguan Kendali Impuls.
Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna serta
bermanfaat dalam proses belajar dan dalam kehidupan sehari-hari. Dari lubuk hati yang
paling dalam, kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh sebab
itu, kritik dan saran membangun sangat kami harapkan. Tak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada dosen mata kuliah yang telah memberikan masukan dalam membuat makalah ini,
serta semua orang yang telah membantu kelancaran pembuatan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar...................................................................................
2
Daftar isi .............................................................................................
3
Bab l Pendahuluan ............................................................................ 4
Latar Belakang.....................................................................................
4
Rumusan masalah ................................................................................
4
Tujuan penulisan makalah ...................................................................
5
Bab ll Pembahasan ............................................................................
6
Definisi Gangguan Kepribadian ..........................................................
6
Jenis Jenis Gangguan Kepribadian .....................................................
6
Perspektif Perspektif Teoritis...............................................................
8
Penanganan Gangguan Kepribadian.................................................... 8
Gangguan Kendali Impuls....................................................................
9
Kleptomania......................................................................................... 9
Eksplosif Intermeten.......................................................................... 10
Piromania........................................................................................... 10
Bab III Penutup................................................................................
11
Simpulan............................................................................................ 11
Saran.................................................................................................. 11
3
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan psikologis adalah pola perilaku abnormal yang diasosiasikan dengan kondisi
tingginya tekanan emosional pada diri seseorang. Seperti kecemasan atau depresi, atau
diasosiasikan dengan perilaku menyimpang atau kesulitan untuk berfungsi, seperti sulit
menyelesaikan pekerjaannya atau bahkan sulit membedakan kenyataan dengan fantasi.
Psikologi abnormal adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari perilaku
abnormal dan cara menolong orng orang orang yang memiliki gangguan psikologis. Didalam
psikologi abnormal terdapat berbagai macam ilmu dan gangguan yang dipelajari salah satu
diantaranya adalah gangguan kepribadian dan kendali impuls.
4
Gangguan Kendali Impuls adalah suatu kondisi ketika seseorang memiliki kesulitan untuk
mengendalikan emosi atau perilaku. Beberapa penyakit mental yang termasuk dalam
gangguan kontrol impuls adalah gangguan eksplosif intermiten, kleptomania, dan pyromania.
Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
5
BAB II
PEMBAHASAN
Gangguan kepribadian adalah pola perilaku yang maladaptif, kaku, ataupun sifat kepribadian
yang berhubungan dengan kondisi distres pribadi yang menurunkan kemampuan seseorang
untuk berfungsi dalam peran sosial atau pekerjaan. Orang dengan gangguan kepribadian
umumnya tidak menyadari kebutuhan untuk mengubah dirinya.
Gangguan Kepribadian ditandai dengan pola pola perilaku mencerminkan variasi ekstrem
dari ciri ciri kepribadian, seperti kecurigaan tanpa sebab, kualitas emosional yang berlebihan,
dan impulsivitas ( Clark, 2009 ). Sifat sifat bermasalah ini akan semakin jelas saat remaja
atau masa dewasa awal. DSM mengelompokkan Gangguan kepribadian kedalam tiga
kelompok :
6
1. Kelompok A : Orang yang dianggap aneh atau eksentrik. Kelompok ini meliputi
gangguan kepribadian paranoid, skizoid, dan skizotipal.
2. Kelompok B : Orang yang perilakunya terlalu dramatis, emosional, atau tidak
menentu ( berubah ubah ). Pengelompokan ini terdiri dari gangguan kepribadian anti
sosial, ambang, histrionik, dan narsitik.
3. Kelompok C : Orang yang sering tampak cemas atau ketakutan. Kelompok ini
meliputi gangguan kepribadian menghindar, dependen, dan obsesif kompulsif.
Gangguan kepribadian kelompok A :
a. Paranoid
Kecurigaan dan kecenderungan untuk menafsirkan perilaku orang lain sebagai
hal yang mengancam atau merendahkan. Orang yang memiliki gangguan
kepribadian paranoid cenderung terlalu sensitif terhadap kritik, entah itu nyata
atau hanya imajinasi.
b. Skizoid
Isolasi sosial ada ciri utama gangguan kepribadian skizoid. Seringkali
digambarkan sebagai penyendiri atau orang yang eksentrik, seseorang dengan
kepribadian skizoid kurang tertarik pada hubungan sosial.
c. Skizotipal
Orang dengan gangguan skizotipal memiliki kesulitan yang persisten dalam
menjalin hubungan dekat dengan orang lain serta menunjukkan pola perilaku,
perangai, dan pikiran yang tampak ganjil atau aneh. Mereka bisa
mengembangkan ide referensi, seperti percaya bahwa orang lain
membicarakan mereka secara diam diam. Mereka bisa terlibat dalam pikiran
magic, seperti percaya bahwa mereka memiliki indera keenam.
a. Antisosial
Antisosial dalam artian bahwa mereka sering menyalahi hak orang lain, mengabaikan
norma dana kebiasaan sosial, dan dalam beberapa kasus melanggar hukum. Gangguan
kepribadian antisosial lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Orang yang
diklasifikasikan memiliki kepribadian antisosial, orang yang perilakunya amoral,
asosial, dan impulsif, serta yang tidak memiliki rasa menyesal dan rasa malu. Awal
mula kata psikopat berfokus pada pemikiran bahwa ada sesuatu yang salah (patologis)
dalam fungsi psikologis dari seseorang.Sifat psikopatik dapat digolongkan menjadi 4
bagian : (1) faktor interpersonal ditandai dengan sifat bermuluk muluk, superfisial,
dan ketidakjujuran; (2) faktor afektif yang ditandai dengan kurangnya belas kasih dan
empati; (3) faktor gaya hidup yang ditandai dengan impulsivitas dan kurangnya
tujuan; (4) faktor antisosial ditandai dengan kendali perilaku yang buruk dan perilaku
antisosial.
b. Ambang
Gangguan kepribadian ambang ditandai dengan karakteristik seperti rasa kekosongan
yang mendalam, gambaran diri yang tidak stabil, riwayat hubungan yang penuh
7
gejolak dan tidak stabil, perubahan mood yang dramatis, impulsivitas, kesulitan
mengatur emosi negatif, perilaku yang melukai diri, dan perilaku bunuh diri yang
tidak selalu kambuh. Psikoanalis menafsirkan pergeseran mendadak dalam perasaan
ini sebagai tanda pemisahan, atau ketidakmampuan untuk menyesuaikanaspek positif
dan negatif dari pengalaman diri sendiri dan orang lain.
c. Histrionik
Gangguan kepribadian histrionik ditandai dengan emosionalitas yang berlebihan dan
kebutuhan yang sangat besar untuk menjadi pusat perhatian.
d. Narsistik
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik memiliki perasaan diri yang hebat dan
kebutuhan yang ekstrem akan kekaguman. Mereka membual tentang prestasinya dan
berharap orang lain akan memberikan pujian.
a. Menghindar
Orang dengan gangguan kepribadian menghindar begitu takut akan penolakan dan
kritik sehingga mereka biasanya tidak mau terlibat dalam hubungan tanpa adanya
jaminan yang kuat tentang penerimaan. Akibatnya mungkin mereka memiliki sedikit
hubungan yang erat diluar dari keluarga dekat mereka.
b. Dependen
Gangguan kepribadian dependen menggambarkan orang orang yang memiliki
kebutuhan berlebih untuk diurus oleh orang lain.
c. Obsesif-Kompulsif
Ciri ciri mencolok dari gangguan kepribadian ini memiliki keteraturan berlebih,
perfeksionisme, kekakuan, sulit mengatasi ambiguitas, kesulitan mengungkapkan
perasaan, dan ketelitian dalam kebiasaan kerja.
1. Perspektif Psikodinamika:
Psikodinamika berfokus pada mengatasi konflik Oedipal, ketika menjelaskan
perkembangan kepribadian normal dan abnormal. Teoritikus Psikodinamika terkini
berfokus pada periode pra Oedipal ketika menjelaskan gangguan kepribadian, seperti
gangguan kepribadian narsistik dan ambang.
2. Perspektif Pembelajaran:
Teoritikus pembelajaran memandang gangguan kepribadian dalam istilah pola
perilaku maladaptif alih alih trait kepribadian.
3. Perspektif Keluarga
Hubungan keluarga yang terganggu akan memainkan peran formatif bagi
perkembangan gangguan kepribadian. Sebagai contoh, teoritikus menghubungkan
8
gangguan kepribadian antisosial dengan penolakan atau penelantaran orang tua dan
pemodelan perilaku antisosial dalam pola asuh.
4. Perspektif Biologis
Penjelasan biologis tentang kepribadian antisosial berfokus pada kemungkinan peran
dari kurangnya responsivitas emosional terhadap stimulasi yang mengancam secara
fisik dan berkurangnya tingkat reaktivitas ANS, serta kebutuhan akan tingkat
stimulasi yang lebih tinggi demi menjaga tingkat gairah yang optimal pada orang
dengan kepribadian anti sosial.
5. Perspektif Sosio Budaya
Teoritikus sosiobudaya berfokus pada peran kemiskinan, penyakit sosial perkotaan,
dan penyalahgunaan obat yang menyebabkan disorganisasi dan disintegrasi keluarga
yang membuat anak kurang mendapat asuhan dan dukungan yang mereka butuhkan
demi membutuhkan lebih banyak kepribadian adaptif secara sosial.
Ada beberapa penanganan yang dapat dilakukan untuk mengurangi ataupun mengatasi
gangguan kepribadian yaitu dengan melakukan pendekatan. Dibawah ini terdapat pendekatan
yang dapat dilakukan, diantaranya ialah:
1. Pendekatan Psikodinamika
Pendekatan Psikodinamika sering digunakan untuk membantu orang orang yang
didiagnosis menderita gangguan kepribadian agar menjadi sadar akan asal mula pola
perilaku mereka yang merusak diri dan mempelajari lebih banyak cara yang adaptif
dalam berhubungan dengan orang lain.
2. Pendekatan Kognitif Perilaku
Terapi kognitif perilaku berfokus pada mengubah perilaku maladaptif klien dan pola
pikir disfungsional alih alih struktur kepribadian mereka. Mereka dapat menggunakan
teknik perilaku seperti pemodelan dan penguatan demi membantu klien
mengembangkan lebih banyak perilaku adaptif.
3. Pendekatan Biologis
Terapi obat tidak secara langsung menangani/mengatasi gangguan kepribadian.
Namun, obat anti-depresan dan anti-kecemasan terkadang digunakan untuk
menangani depresi serta kecemasan/kegelisahan pada orang yang menderita gangguan
kepribadian.
Gangguan kendali impulsif adalah gangguan pola kegagalan terus menerus dalam
menahan atau mengendalikan impuls dalam dirimya yang menyebabkan kerugian dalam diri
dan orang lain.DSM memasukkan kategori gangguan mental ditandai dengan kesulitan
9
mengendalikan atau menahan impuls. Dalam DSM mengelompokkan dalam kategori yang
lebih luas,yaitu gangguan disruptif,kendali-impulsif,dan tingkah laku.
Kleptomania
Kleptomania berasal dati bahasa Yunani kleptes yang berarti pencuri dan mania yang
berarti kegilaan atau hiruk pikuk. Kleptomania adalah pola pencurian kompulsif yang selalu
kambuh ,dan dianggap sebagai kondisi langka yang menyerang kurang dari 1% populasi
umum,namun lebih banyak menyerang wanita dengan rasio 3 banding 1 (APA,2013;
Shonfeld & Dannon, 2012).
Amarah atau kemarahan bukanlah kriteria akan tetapi seringkali menjadi ciri dari
gangguan Eksplosif Intermeten. Intermeten explosif disorder-IED yaitu jenis gangguan
kendali impuls yang ditandai dengan kekerasan atau agresif yang tak terkendali seperti
melukai diri atau orang lain dan merusak barang sekitar. Ciri utama iED adalah agresif
Impulsif yaitu kecenderungan untuk kehilangan kendalali (Coccaro, 2010)
Orang IED biasanya akan mengalami ketegangan dalam tubuh mereka sebelum
melakukan penuh kekerasan dan rasa lega setelahnya,dan mereka akan melakukan
pembenaran terhadap perilaku yang mereka lakukan. Dalam penelitian awal mungkin IED ini
adalah kondisi yang langka tapi penelitian terkini mengindikasikan bahwa gangguan ini sama
umum nya dengan gangguan psikiatrik lainnya (Coccaro,2012;
Tamam,Eroglou,&Paltaci,2011)
Piromania
Piromania berasal dari bahasa latin pyr yang artinya api dan dan bahasa Yunani
mania yang berarti kegilaan. Ditandai dengan tindakan pembakaran kompulsif yang berulang
merespons desakan yang tidak dapat ditahan. Motif yang paling umum adalah tindakan
pembakaran nya yaitu kemarahan yang balas dedam,bukan gangguan (Grant& Odlaug,2011).
10
Penyebab asal mula piromania ini belum pasti,taou tampaknya ada keterkaitan yang tinggi
sejak kecil dengan api (Lejoyux & Germain,2012)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
effrey Nevid, Spencer A Rathus, Beverly Greene. 2018, Psikologi Abnormal Jilid
2 Edisi Kesembilan ( halaman 115 - 160 ). Penerbit Erlangga : Jakarta
12