Anda di halaman 1dari 4

Penjelasan:

Skizoid adalah gangguan kepribadian di mana penderitanya mengalami


ketidakmampuan dalam membentuk hubungan sosial. Orang dengan
gangguan ini secara konsisten menghindari interaksi dengan orang lain
dan enggan terlibat dalam aktivitas sosial.

Sebuah studi menunjukkan bahwa gangguan skizoid memiliki prevalensi


kurang dari 1 persen. Orang yang menderita gangguan ini memiliki
ekspresi emosional yang terbatas. Kurangnya interaksi sosial yang terjadi,
juga bisa mengacaukan hidup penderitanya. 

Tanda-tanda gangguan skizoid

Gangguan skizoid umumnya dimulai pada awal fase dewasa, tapi beberapa
ciri mungkin sudah terlihat sejak masa kanak-kanak. Berikut ciri-ciri yang
dapat ditunjukkan seseorang yang memiliki gangguan
kepribadian skizoid:

 Lebih suka menyendiri


 Memilih untuk melakukan aktivitas sendiri
 Tidak menginginkan atau tidak menikmati hubungan yang dekat
 Seperti tidak merasakan kesenangan
 Mengalami kesulitan mengekspresikan emosi dan bereaksi dengan
tepat terhadap suatu situasi
 Tampak tidak memiliki selera humor
 Bersikap acuh tak acuh atau dingin pada orang lain
 Tampak kurang motivasi dan tujuan
 Tidak bereaksi terhadap pujian atau komentar kritis dari orang lain
 Seringkali tidak menikah
 Tidak tertarik pada hubungan seksual
 Tidak memiliki teman dekat
 Sering melamun.
Berbeda dengan gangguan skizotipal dan skizofrenia, gangguan skizoid
tidak mengalami paranoid, halusinasi, serta tidak memiliki pola
percakapan yang aneh sehingga masih masuk akal ketika berbicara. 

Orang dengan gangguan kepribadian ini juga dapat bekerja lebih baik
dalam pekerjaan yang mengharuskannya bekerja sendiri. 

Akan tetapi, gangguan skizoid dapat menyulitkan penderitanya untuk


berfungsi dengan baik di sekolah, pekerjaan, sosial, atau bidang lainnya
yang membutuhkan interaksi sosial 

Penyebab gangguan skizoid

Penyebab pasti gangguan kepribadian skizoid belum diketahui, tetapi


perpaduan faktor genetik dan lingkungan, terutama pada anak usia dini,
dapat berperan dalam mengembangkan gangguan tersebut. 

Adapun faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena


gangguan skizoid, yaitu:

 Memiliki orang tua atau kerabat dengan gangguan kepribadian


skizoid, skisotipal, atau skizofrenia.
 Memiliki orang tua yang dingin, lalai, atau tidak responsif terhadap
kebutuhan emosional anaknya.
 Masa kanak-kanak yang suram di mana tidak ada kehangatan dan
emosi yang didapatkan.

Jika tidak segera diatasi, penderita gangguan skizoid dapat mengalami


gangguan kepribadian lainnya, depresi mayor, atau gangguan
kecemasan yang dapat memperburuk kehidupannya. 

Oleh sebab itu, jangan ragu untuk berkonsultasi pada psikolog atau
psikiater supaya segera mendapat penanganan yang tepat.
Baca Juga
 Memahami kriteria pasien yang harus mendapatkan perawatan di
rumah sakit jiwa
 Manfaat mendengarkan lagu sedih untuk Kesehatan mental
 12 tips memiliki keluarga Bahagia agar keharmonisan rumah tangga
terjaga

Cara mengatasi gangguan skizoid

Orang yang menderita gangguan kepribadian skizoid sering kali tidak


mencari pengobatan karena isolasi sosial yang dilakukannya. Ia juga
mungkin kesulitan dalam mengembangkan interaksi bersama terapis.

Padahal mengobati gangguan skizoid dapat memberi dampak positif bagi


kualitas hidup penderitanya. Adapun pilihan pengobatan yang umumnya
digunakan untuk mengatasi skizoid, antara lain:

 Psikoterapi

Dalam psikoterapi, penderita gangguan skizoid akan bertemu dengan


terapis dan membicarakan kesulitannya untuk terbuka secara emosi dan
sosial. 

Terapi perilaku kognitif juga mungkin diperlukan guna mengubah


keyakinan dan perilaku yang menjadi masalah Anda selama ini. 

Terapis akan senantiasa mendengarkan dan membimbing penderita


gangguan skizoid tanpa memaksakan diri terlalu keras sehingga ia bisa
nyaman mengikutinya.

 Terapi kelompok

Terapi berkelompok memungkinkan penderita skizoid berinteraksi


dengan orang lain yang juga tengah mempraktikan keterampilan
interpersonal baru. Selain itu, terapi ini dapat memberi dukungan dan
meningkatkan keterampilan sosial penderita gangguan skizoid.
 Obat-obatan

Meski tidak ada obat khusus untuk mengobati gangguan kepribadian


skizoid, obat-obatan tertentu dapat membantu mengatasi masalah
kecemasan atau depresi yang mungkin terjadi.

Di samping itu, dukungan dari keluarga juga sangat diperlukan agar


kondisi penderita skizoid segera teratasi. Dengan mendapat perawatan
yang tepat, gangguan skizoid bisa dikendalikan sehingga kehidupan
penderitanya menjadi lebih baik.

Nama kelompok :

1. Stefania armelia rihi (XI MP)


2. Nancy fransiskus (XI BP)

Anda mungkin juga menyukai