Terapi Psikodinamika
Freud tidak percaya bahwa psikoanalisis tradisional sangat sesuai untuk
menangani skizofrenia. Penarikan diri kedalam dunia fantasi yang menjadi ciri
skizofrenia, mencegah individu untuk membentuk hubungan yang bermakna dengan
psikoanalisis. Teknik psikoanalis klasik, tulis Freud harus “diganti dengan yang
lainnya; dan kita belum tahu apakah kita berhasil menemukan penggantinya”.
Psikoanalisis lainnya, seperti Harry Stack Sullivan dan Frieda Fromm
Reichmann, mengadopsi teknik psikoanalisis khusus untuk penanganan skizofrenia.
Namun, penelitian gagal menunjukkan efektivitas terapi psikoanalisis atau
psikodinamika untuk menangani skizofrenia. Namun, hasil yang menjanjikan
dilaporkan untuk membentuk terapi psikodinamika yang telah dimodifikasi, yang
didasarkan pada model diatesis stress, yang membantu pasien mengatasi stress dan
membangun keterampilan sosial, seperti belajar menghadapi kritik dari orang lain
(Busrillo et al., 2001; Hogarty et al.,1997).
Rehabilitasi Psikososial
Orang dengan skizofrenia biasanya sulit menjalankan fungsinya dalam peran
sosial dan pekerjaan serta melakuakn pekerjaan yang bergantung pada kemampuan
kognitif dasar yang melibatkan atensi dan ingatan. Sejumlah klub self help atau umum
disebut kelompok sosial dan pusat rehabilitasi bermunculan untuk membantu orang
dengan skizofrenia menemukan tempatnya di masyrakat. Banyak pusat rehabilitasi
yang didirikan oleh non-profesional atau oleh penderita skizofrenia itu sendiri,
sebagian besar karena lembaga kesehatan mental sering kali gagal memberikan
pelayanan yang sebanding. “Kelompok sosial” ini bukanlah rumah, justru kelompok
ini bertindak sebagai komunitas mandiri yang memberikan anggotanya dukungan
sosial dan membantu mereka menemukan peluang pendidikan dan pekerjaan.