(Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Psikologi Abnormal)
Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
Dr. Siti Amanah, S. Pd., M. Pd., Kons.
Drs. Rasimin, M. Pd.
Affan Yusra, S.Pd., M.Pd
Muhammad Ferdiansyah, S.Pd., M.Pd., Kons
UNIVERSITAS JAMBI
2023
1. Konsep Abnormal
Pendekatan perilaku
Pendekatan perilaku psikologi abnormal berfokus pada perilaku yang dapat diamati.
Behavioris percaya bahwa tindakan kita sebagian besar dikondisikan oleh pengalaman
daripada patologi yang mendasari kekuatan bawah sadar. Oleh karena itu, kelainan dianggap
sebagai perkembangan pola perilaku maladaptif (yaitu, berbahaya) bagi individu.
Pendekatan ini menekankan pada lingkungan dan bagaimana perilaku abnormal
diperoleh. Behaviorisme menyatakan bahwa semua perilaku (termasuk perilaku abnormal)
dipelajari dari lingkungan dan bahwa semua perilaku yang telah dipelajari juga dapat “tidak
bermoral” (yaitu bagaimana perilaku abnormal diperlakukan).
Dalam terapi perilaku, fokusnya adalah pada penguatan perilaku positif dan
menghilangkan penguat yang mungkin dimiliki oleh perilaku maladaptif. Dengan demikian,
pendekatan behavioral mengesampingkan pengaruh pemrosesan informasi itu sendiri dan
berfokus pada anteseden (stimuli/penguatan) dan konsekuensi (perilaku).
Pendekatan medis / biologis
Pendekatan medis / biologis untuk psikologi abnormal percaya bahwa gangguan memiliki
penyebab organik atau fisik, sehingga berfokus pada kemungkinan penyebab biologis
penyakit mental. Pendekatan ini menekankan pemahaman penyebab gangguan; dengan
demikian, asalnya dapat ditemukan dalam warisan genetik, penyakit fisik terkait, infeksi dan
ketidakseimbangan kimia.
Pendekatan ini berpendapat bahwa gangguan mental terkait dengan struktur fisik dan
fungsi otak. Dengan demikian, perawatan medis seringkali pada dasarnya
bersifat farmakologis, meskipun pengobatan sering digunakan bersamaan dengan beberapa
bentuk psikoterapi.
Pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif terhadap psikologi abnormal berfokus pada pikiran dan kekuatannya
untuk memengaruhi cara kita berperilaku dan merasa. Pendekatan ini mempelajari
bagaimana informasi diproses di otak dan dampak pemrosesan ini pada perilaku.