Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID


Mata Kuliah : Kesehatan Mental
Dosen Pengampu : Meike Endang Hartati SH., S.Psi., M.Si

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
1. Avrilia G. F. Tampi 19101065
2. Ester Della Marandof 19101013
3. Relianna T. Simamora 19101129

UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PSIKOLOGI 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Gangguan Kepribadian Skizoid ini tepat pada waktunya.
Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu dosen Meike Endang
Hartati SH., S.Psi., M.Si mata kuliah Kesehatan Mental. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
gangguan kepribadian skizoid bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Tomohon, 22 Januari
2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................3
BAB I......................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................5-8
A. Pengertian Gangguan Kepribadian Skizoid..................................5
B. Penyebab Skizoid.........................................................................5
C. Ciri dan Gejala Skizoid.................................................................6
D. Faktor Risiko Skizoid....................................................................6
E. Diagnosis Skizoid.......................................................................6-7
F. Pengobatan Skizoid...................................................................7-8
G. Komplikasi Skizoid........................................................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................9
A. Kesimpulan....................................................................................9
B. Kritik dan Saran.............................................................................9
C. Laporan Presentasi........................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Skizoid adalah salah satu dari sekian jenis gangguan kepribadian,
khususnya gangguan kepribadian klaster A (eksentrik). Orang
dengan kelainan perilaku ini cenderung jauh, terlepas, dan acuh
tak acuh terhadap hubungan sosial. Mereka umumnya merupakan
seorang penyendiri yang lebih menyukai aktivitas menyendiri dan
jarang mengekspresikan emosi secara kuat. Meskipun namanya
terdengar mirip dan mungkin memiliki beberapa gejala yang
serupa, perlu Anda tahu jika gangguan kepribadian skizoid tidak
sama dengan skizofrenia. Banyak penderita gangguan kepribadian
skizoid yang mampu beraktivitas dengan cukup baik, meskipun
mereka cenderung memilih pekerjaan yang memungkinkan
mereka untuk bekerja sendiri alih-alih secara tim.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan gangguan kepribadian
skizoid ?
2. Apa penyebab gangguan kepribadian skizoid ?
3. Apa ciri dan gejala gangguan kepribadian skizoid ?
4. Apa saja faktor resiko dari gangguan kepribadian skizoid ?
5. Bagaimana diagnosis gangguan kepribadian skizoid ?
6. Bagaimana pengobatan gangguan kepribadian skizoid ?
7. Bagaimana komplikasi gangguan kepribadian skizoid ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian gangguan kepribadian skizoid.
2. Untuk mengetahui penyebab gangguan kepribadian skizoid.
3. Untuk mengetahui ciri dan gejala gangguan kepribadian
skizoid.
4. Untuk mengetahui faktor resiko dari gangguan kepribadian
skizoid.
5. Untuk memahami diagnosis gangguan kepribadian skizoid.
4
6. Untuk memahami pengobatan gangguan kepribadian skizoid.
7. Untuk memahami komplikasi gangguan kepribadian skizoid.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gangguan Kepribadian Skizoid


Skizoid adalah gangguan kepribadian di mana penderitanya tidak
mampu membentuk hubungan sosial. Orang yang mengalami
kondisi ini suka menyendiri, sulit mengekspresikan emosi, dan
seperti tidak merasakan kesenangan.

Skizoid adalah gangguan kepribadian di mana penderitanya


mengalami ketidakmampuan dalam membentuk hubungan sosial.
Orang dengan gangguan ini secara konsisten menghindari interaksi
dengan orang lain dan enggan terlibat dalam aktivitas sosial.

Sebuah menunjukkan bahwa gangguan skizoid memiliki prevalensi


kurang dari 1 persen. Orang yang menderita gangguan ini memiliki
ekspresi emosional yang terbatas. Kurangnya interaksi sosial yang
terjadi, juga bisa mengacaukan hidup penderitanya.

B. Penyebab Skizoid
Lantas, apa penyebab dari gangguan kepribadian skizoid? Hingga
kini para ahli medis pun belum dapat mengetahui secara pasti
mengapa seseorang bisa mengalami hal tersebut. Ada yang
mengatakan jika hal ini berkaitan dengan gangguan mental lainnya
yaitu skizofrenia dan skizotipal. Selain itu, faktor genetik dan
lingkungan juga kabarnya memainkan peran dalam
mengembangkan skizoid. Pasalnya, kepribadian adalah kombinasi
dari pikiran, emosi, dan perilaku yang membuat Anda unik. Ini
adalah cara Anda memandang, memahami, dan berhubungan
dengan dunia luar, serta cara Anda memandang diri sendiri. Nah,
bentuk kepribadian terbentuk selama masa kanak-kanak, yang
mana ini terjadi melalui interaksi dengan lingkungan sekitar,
terutama keluarga.

C. Ciri dan Gejala Skizoid

5
Pengidap gangguan kepribadian skizoid cenderung tertutup dan
akan sebisa mungkin untuk menghindari kontak dengan orang lain.
Banyak yang memilih tidak menikah atau mungkin terus hidup
dengan orang tua mereka setelah dewasa. Ciri-ciri umum lainnya
dari orang-orang dengan gangguan ini antara lain:
 Tidak menginginkan atau menikmati hubungan dekat bahkan
dengan anggota keluarga.
 Memilih pekerjaan dan kegiatan soliter.
 Mengambil kesenangan dalam beberapa hal, termasuk seks.
 Tidak memiliki teman dekat, kecuali saudara kandung.
 Mengalami kesulitan berhubungan dengan orang lain.
 Acuh terhadap pujian atau kritik.
 Lebih suka menyendiri dan menunjukkan sedikit emosi.
 Sering melamun atau berfantasi tentang kehidupan batinnya
yang kompleks.
 Kurang motivasi.

D. Faktor Risiko Skizoid


Sementara itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
risiko seseorang untuk mengidap gangguan kepribadian yang
satu ini. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
 Memiliki orang tua atau kerabat lain yang memiliki
gangguan kepribadian skizoid, gangguan kepribadian
skizotipal, atau skizofrenia.
 Memiliki orang tua yang dingin, lalai atau tidak responsif
terhadap kebutuhan emosional. Akan tetapi, hal ini tidak
menjadi jaminan jika anak sudah pasti akan mengidap
schizoid personality disorder pada masa mendatang.
Seperti yang tadi telah disinggung, faktor lingkungan sosial juga
turut andil dalam mengembangkan potensi seseorang untuk
mengidap schizoid.

E. Diagnosis Skizoid
Jika gejala gangguan kepribadian ini hadir, dokter akan mulai
mengevaluasi riwayat medis secara lengkap dan melakukan
pemeriksaan fisik. Meskipun tidak ada tes laboratorium yang
secara khusus mendiagnosis gangguan kepribadian ini, dokter
mungkin akan melakukan sejumlah tes untuk menyingkirkan
penyakit fisik yang mungkin turut menyertai. Jika dokter tidak
menemukan alasan fisik untuk gejala, ia mungkin akan merujuk

6
pasien ke psikiater, psikolog, maupun tenaga medis profesional
lainnya yang secara khusus dilatih untuk mendiagnosis dan
mengobati penyakit mental.
Psikiater dan psikolog menggunakan wawancara yang
dirancang khusus dan alat penilaian untuk mengevaluasi
seseorang dengan gangguan kepribadian.

F. Pengobatan Skizoid
Secara umum, metode pengobatan umum untuk mengatasi
skizoid terdiri dari: Terapi psikis (psikoterapi) Terapi perilaku
kognitif Terapi kelompok Terapi obat-obatan Orang dengan
gangguan kepribadian ini sebenarnya jarang melakukan
pengobatan karena pikiran dan perilaku mereka umumnya tidak
sampai menyebabkan munculnya tekanan mental. Namun,
kondisi ini mungkin saja perlu mendapatkan semacam terapi
pengobatan, dan psikoterapi dalam bentuk konseling adalah
bentuk pengobatan yang paling umum. Pengidap masalah
kepribadian ini kemungkinan juga akan menjalani terapi
peningkatan keterampilan umum, interaksi sosial, komunikasi,
dan harga diri. Pasalnya, orang-orang dengan gangguan
kepribadian skizoid mengalami kesulitan untuk menjalin relasi
sosial dengan orang lain.

Pelatihan keterampilan sosial ini merupakan komponen penting


dari pengobatan. Sementara itu, jarang ada terapi obat-obatan
untuk mengobati gangguan kepribadian ini. Tidak ada pula obat
yang telah mendapat rekomendasi dari United States Food and
Drugs Administration (USFDA) untuk mengobati masalah
kepribadian ini. Akan tetapi, obat-obatan dapat digunakan untuk
mengobati kondisi lain yang terjadi bersamaan dengan schizoid,
seperti depresi atau gangguan kecemasan. Obat-obatan tersebut
meliputi: Obat bupropion, berfungsi untuk memperbaiki suasana
hati (mood). Obat antipsikotik, berfungsi untuk mengatasi
perasaan acuh.

G. Komplikasi Skizoid
Kurangnya interaksi sosial adalah komplikasi utama gangguan
kepribadian skizoid. Orang dengan gangguan kepribadian ini
jarang melakukan kekerasan karena mereka memilih untuk tidak
berinteraksi dengan orang-orang. Kondisi lain yang mungkin terjadi

7
adalah gangguan suasana hati, gangguan kecemasan, dan
gangguan kepribadian lainnya. Meskipun beberapa dari perilaku
mereka mungkin aneh, orang-orang dengan gangguan kepribadian
schizoid umumnya mampu beraktivitas normal dalam kehidupan
sehari-hari. Namun, mereka mungkin tidak membentuk hubungan
yang bermakna, bahkan dengan orang-orang terdekat seperti
keluarga. Sayangnya, beberapa penelitian telah menunjukkan jika
pengidap schizoid berpotensi mengalami masalah sosial, masalah
keuangan, dan pekerjaan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Skizoid adalah salah satu dari sekian jenis gangguan
kepribadian, khususnya gangguan kepribadian klaster A
(eksentrik). Orang dengan kelainan perilaku ini cenderung jauh,
terlepas, dan acuh tak acuh terhadap hubungan sosial. Faktor
genetik dan lingkungan juga kabarnya memainkan peran dalam
mengembangkan skizoid. Pasalnya, kepribadian adalah
kombinasi dari pikiran, emosi, dan perilaku yang membuat
Anda unik. Ini adalah cara Anda memandang, memahami, dan
berhubungan dengan dunia luar, serta cara Anda memandang
diri sendiri. Pengidap gangguan kepribadian skizoid cenderung
tertutup dan akan sebisa mungkin untuk menghindari kontak
dengan orang lain. Psikiater dan psikolog menggunakan
wawancara yang dirancang khusus dan alat penilaian untuk
mengevaluasi seseorang dengan gangguan kepribadian.
Kurangnya interaksi sosial adalah komplikasi utama gangguan
kepribadian skizoid. Orang dengan gangguan kepribadian ini
jarang melakukan kekerasan karena mereka memilih untuk
tidak berinteraksi dengan orang-orang. Kurangnya interaksi
sosial adalah komplikasi utama gangguan kepribadian skizoid.
Orang dengan gangguan kepribadian ini jarang melakukan
kekerasan karena mereka memilih untuk tidak berinteraksi
dengan orang-orang.

B. Kritik dan Saran


Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan pada makalah
ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran.

C. Laporan Presentasi
Mata Kuliah : Kesehatan Mental
Kelompok : 4 (empat)
Judul Materi : Gangguan Kepribadian Skizoid
Hari/Tanggal Prensentasi : 21 Januari 2021

9
Waktu Presentasi : 17.00 wita s/d Selesai
Media yang digunakan : Google Meet

Pertanyaan :
1. Apakah gangguan skizoid berhubungan dengan skizofrenia
dan skizotipal? (Nadia Thessalonika Lie_Kelompok 7)

Jawaban :
Kalau di perhatikan gangguan skizotipal dan skizofrenia
berbeda dengan gangguan skizoid. Gangguan skizoid tidak
sampai mengalami paranoid, halusinasi, dan masih masuk
akal ketika berbicara. Nah, yang sama disini adalah sama-
sama tidak nyaman dalam bersosialisasi dan penyebabnya
sama-sama masih belum di ketahui.

10

Anda mungkin juga menyukai