SKIZOFRENIA
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, makalah kami yang
berjudul “Skizofrenia” telah terselesaikan tepat waktu. Adapun makalah ini saya
susun sebagai salah satu tugas pada mata kuliah psikologi khususnya terkait
skizofrenia. Makalah ini dapat terselesaikan karena dukungan dosen dan teman-
teman.
Demikian makalah ini saya susun, semoga dapat bermanfaat bagi
keilmuan khususnya dIBidang Keperawatan.
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
PENDAHULUAN
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Manfaat
Dapat mengetahui dan tau tentang apa itu gangguan mental seperti skizofrenia
dan dapat memahami tentang penyakit ini
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Skozofrenia
Pasien menarik diri dari banyak orang dan realitas, seringkali kedalam kehidupan
fantasi yang penuh waham dan halusinasi.Skozofrenia termasuk dalam salah satu
gangguan mental yangdisebut psikosis, pasien psikotik tidak dapat mengenali atau
tidak memiliki kontak dengan realitas (Setiadi, 2006).Skizofrenia berasal dari kata
Yunani yang bermakna schizo artinyaterbagi, terpecah dan phrenia artinya
pikiran. Jadi pikirannya terbagi atau terpecah. (Rudyanto, 2007).Eugene Bleuler
mengemukakan manifestasi primer skizofrenia ialah gangguan pikiran, emosi
menumpul dan terganggu. Ia
menganggap bahwa gangguan pikiran dan menumpulnya emosi sebagai gejala uta
madaripada skizofrenia dan adanya halusinasi atau delusi (waham)merupakan
gejala sekunder atau tambahan terhadap ini
(Lumbantobing,2007).Skizofrenia dapat didefinisikan sebagai suatu sindrom deng
an variasi penyebab (banyak yang belum diketahui), dan perjalanan penyakit(tak
selalu bersifat kronis) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya (Kaplan andSadock, 2010).
dementia praecox,
istilah awal untukSkizozrenia pada tahun 1898. Dia membedakan dua kelompok
utama psikosis yang disebutnya endogenic, atau disebabkan secara internal: penya
kit manik-depresi dan dementia praecox. Meskipun berbagai gangguan tersebut
secara simtomatik berbeda, Kraepelin yakin mereka memiliki kesamaan inti dan
istila dementia praecox mencerminkan apayang diyakininya merupakan inti
tersebut-yaitu terjadi pada usia awal(praecox) dan perjalanan yang memburuk
yang ditandai oleh deteriorasi intelektual progresif (demensia).Pandangan Eugen
Bleuer, mencerminkan upaya spesifik untuk mendefinisikan inti gangguan dan
mengubah titik berat Kraepelin padausia terjadinya gangguan dan pada perjalanan
penyakit dalam defenisinya.Pendapat Bleurer berbeda dengan Kraepelin terkait
dua poin utama: ia yakin bahwa gangguan tersebut tidak selalu terjadi pada usia
dini, dan ia yakin gangguan tersebut tidak akan berkembang menjadi demensia
tanpa dapat dihindari. Dengan demikian, sebutan dementia Praecox tidak sesuai
lagi, dan pada tahun 1908 Bleurer mengajukan istilahnya sendiri,Skizofrenia,
yang berasal dari bahasa Yunani schizein, yang artinya
2.Skizofrenia KatatonikCiri utama pada skizofrenia tipe ini adalah gangguan pada
psikomotoryang dapat meliputi ketidakbergerakan (motoric immobility),
aktivitasmotoric yang berlebihan, negativism yang ekstrim, mutism (samasekali
tidak mau berbicara atau berkomunikasi), gerakan-gerakan yangtidak terkendali,
echolia (mengulang ucapan orang lain) atauechopraxia (mengikuti tingkah laku
orang lain). Motoric immobilitydapat dimunculkan berupacatalepsy (waxy
flexibility – tubuh menjadisangat fleksibel untuk digerakkan atau diposisikan
dengan berbagaicara (Setiadi, 2006).
a)Delusi (waham)
Pasien yakin bahwa mereka adalah seseorang yangsangat luar biasa, misalnya
seorang artis terkenal,atau seorang nabi atau merasa diri sebagai Tuhan.
b)Halusinasi
2.Simtom negative
b)Alogia
d).Afek datarPada pasien yng memiliki afek datar hampir tidak ada yangdapat
memunculkan respon emosional. Pasien menatapdengan pandangan kosong, otot-
otot wajah meraka kendurdan mata mereka tidak hidup. Ketika diajak bicara,
pasienmenjawab dengan suara datar dan tanpa nada. Konsep afekdatar hanya
merujuk pada ekspresi emosi yang tampak dantidak pada pengalaman diri pasien,
yang bisa saja samasekali tidak mengalami pemiskinan.
1.Penanganan Biologis
a)Haldol (haloperidol)
b)Mellaril (thioridazine)
c) Navane (thiothixene)
d)Prolixin (fluphenazine)
e)Stelazine ( trifluoperazine)
f)Thorazine ( chlorpromazine)
g)Trilafon (perphenazine)
Kedua, bila pasienmengalami kesulitan minum pil secara reguler. Prolixin dan
Haldoldapat diberikan dalam jangka waktu yang lama (long acting)dengan
interval 2-4 minggu (disebut juga depot formulations).Dengan depot formulation,
obat dapat disimpan terlebih dahulu didalam tubuh lalu dilepaskan secara
perlahan-lahan. Sistem depot formulation ini tidak dapat digunakan pada newer
atypicantipsychotic.
a)Risperdal (risperidone)
b)Seroquel (quetiapine)
c)Zyprexa (olanzopine)
Newer atypical antipsycoic merupakn terapi pilihan untuk penderitaSkizofrenia
episode pertama karena efek samping yang ditimbulkanminimal dan resiko untuk
terken tardive dyskinesia lebih rendah.Biasanya obat antipsikotik membutuhkan
waktu beberapa saat untuk mulai bekerja. Sebelum diputuskan
pemberian salah satu obat gagal dan diganti dengan obat lain, para ahli biasanya
akan mencoba memberikan obatselama 6 minggu (2 kali lebih lama pada Clozaril)
Biasanya timbul bila pendrita berhenti minum obat, untuk itu, sangat penting
untuk mengetahui alasan mengapa penderita berhenti minum obat.Terkadang
penderita berhenti minum obat karena efek samping yangditimbulkan oleh obat
tersebut. Apabila hal ini terjadi, dokter dapatmenurunkan dosis menambah obat
untuk efek sampingnya, ataumengganti dengan obat lain yang efek sampingnya
lebih rendah. Apabila penderita berhenti minum obat karena alasan lain, dokter
dapat menggantiobat oral dengan injeksi yang bersifat long acting , diberikan tiap
2- 4minggu. Pemberian obat dengan injeksi lebih simpel dalam
penerapannya.Terkadang pasien dapat kambuh walaupun sudah mengkonsumsi
obatsesuai anjuran. Hal ini merupakan alasan yang tepat untuk
menggantinyadengan obat obatan yang lain, misalnya antipsikotik konvensonal
dapatdiganti dengan newer atipycal antipsychotic atau newer atipycal
antipsychotic diganti dengan antipsikotik atipikal lainnya. Clozapine
dapatmenjadi cadangan yang dapat bekerja bila terapi dengan obat-obatan
diatasgagal.
2.Penanganan psikologisa.
(2)token
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
bizzare,
3.2 SARAN
Davidson, G.C., Neale, J.M., Kring, A.M. 2012. Psikologi Abnormal (Ed.9, Cet.3.
Jakarta: Rajawali PersArif, I.S . 2006. Skizofrenia Memahami Dinamika Keluarga
Pasien.Bandung: Refika Aditama