Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

GANGGUAN KEPRIBADIAN EKSPLOSIF

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Nama : Ester Della Marandof
NIM : 19101013
Mata Kuliah : Kesehatan Mental
Dosen Pengampu : Meike Endang Hartati SH., S.Psi., M.Si

UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PSIKOLOGI 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
‘Gangguan Kepribadian Eksplosif’ ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mandiri dari dosen mata kuliah ‘Kesehatan Mental’. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang ‘Gangguan Kepribadian
Eksplosif’ bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Meike Endang Hartati, selaku
dosen mata kuliah Kesehatan Mental yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.

Tomohon, 20 Januari 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................3
BAB I................................................................................................................4-5
A. Latar Belakang........................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................4
C. Tujuan.....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................6-7
A. Pengertian Gangguan Kepribadian Eksplosif..........................................6
B. Gejala Gangguan Kepribadian Eksplosif.................................................6
C. Ciri-Ciri Gangguan Eksplosif..................................................................6
D. Cara Pencegahan Gangguan Eksplosif....................................................7
E. Cara Mengatasi Gangguan Eksplosif......................................................7
BAB III PENUTUP............................................................................................8
A. Kesimpulan...............................................................................................8
B. Kritik dan Saran........................................................................................8

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gangguan kepribadian menurut Rusdi Malim (1998) yang merujuk pada
PPGDJ-III (Pedoman Penggolongan diagnose Gangguan Jiwa III) adalah
paranoid, schizoid, emosional tak stabil tipe implusif dan ambang,
historic, anankastik, cemas (menghindar), dependen, khas lainnya yang
tidak tergolongkan. Gangguan Kepribadian adalah istilah umum untuk
suatu jenis penyakit mental di mana cara berpikir, memahami situasi, dan
berhubungan dengan orang lain tidak berfungsi.

Sedangkan gangguan kepribadian menurut Kaplan dan Saddock adalah


suatu varian dari sifat karakter tersebut yang diluar rentang yang
ditemukan pada sebagian besar orang. Hanya jika sifat kepribadian tidak
fleksibel dan maladaptif dan dapat menyebabkan gangguan fungsional
yang bermakna atau penderitaan subyektif maka dimasukkan sebagai
kelas gangguan kepribadian.

Pengertian gangguan eksplosif atau eksplosif intermitten yaitu suatu


tindakan yang melibatkan sesuatu yang berulang dari perilaku bersifat
kekerasan impulsif sampai ke arah agresif. Biasanya dilakukan dengan
marah yang meledak – ledak secara lisan dan juga tindakan. Contoh kasus
yang terjadi pada kemarahan, kekerasan dalam rumah tangga, dengan
cara melempar atau merusak benda di sekitar, atau amarah lain yang
mungkin terjadi dari tanda-tanda dari gangguan eksplosif intermiten.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gangguan kepribadian eksplosif ?
2. Apa saja gejala-gejala dari gangguan kepribadian eksplosif ?
3. Apa ciri-ciri dari gangguan eksplosif ?
4. Bagaimana cara pencegahan gangguan eksplosif ?
5. Bagaimana cara mengatasi gangguan eksplosif ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian gangguan kepribadian eksplosif.
2. Untuk mengetahui apa saja gejala-gejala dari gangguan kepribadian
eksplosif.

4
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari gangguan eksplosif.
4. Untuk memahami cara pencegahan gangguan eksplosif.
5. Untuk memahami cara mengatasi gangguan eksplosif.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gangguan Kepribadian Eksplosif


Gangguan Kepribadian Eksplosif, adalah pola kepribadian yang
didominasi oleh hilangnya pengendalian emosi yang mengakibatkan
tindakan kekerasan dan kekuasaan dan kerusakan harta benda. Pengertian
gangguan eksplosif yaitu suatu tindakan yang melibatkan sesuatu yang
berulang dari perilaku bersifat kekerasan impulsif sampai ke arah agresif.
Biasanya dilakukan dengan marah yang meledak – ledak secara lisan dan
juga tindakan. Contoh kasus yang terjadi pada kemarahan, kekerasan
dalam rumah tangga, dengan cara melempar atau merusak benda di
sekitar, atau amarah lain yang mungkin terjadi dari tanda-tanda dari
gangguan eksplosif.

B. Gejala Gangguan Kepribadian Eksplosif


Berikut merupakan gejala-gejala dari gangguan kepribadian eksplosif,
yaitu :
1. Mudah dan lekas marah
2. Adanya peningkatan energi
3. Kemarahan meninggi
4. Pengalaman yang kacau
5. Rasa kesemutan
6. Terjadi tremor
7. Palpitasi
8. Dada terasa sesak
9. Merasa adanya tekanan di kepala
10.Tingkat Depresi, kelelahan atau bantuan dapat terjadi setelah episode
tersebut meningkat.

C. Ciri-Ciri Gangguan Eksplosif


Beberapa ciri yang bisa diketahui apabila terjadi gangguan eksplosif pada
diri seseorang, yaitu :
1. Sering gelisah
2. Mudah sekali marah dan emosi
3. Adanya gerakan pada anggota tubuh tertentu karena amarah tinggi.
4. Nafas terasa terengah – engah
5. Jantung terasa berdebar kencang

6
6. Secara fisik penderita terlihat buruk
7. Penderita sering mengeluh sakit kepala berat

D. Cara Pencegahan Gangguan Eksplosif


Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah terjadinya gejala eksplosif
intermitten, berikut ini contohnya :
 Lakukan proses perawatan secara rutin seperti terapi emosi.
 Lakukan teknik relaksasi.
 Berpikir dengan cara rasional, harapan dan masuk akal.
 Gunakan solusi untuk memecahkan suatu masalah.
 belajar mengenai cara untuk meningkatkan gaya komunikasi Anda.
 Hindari lingkungan atau situasi yang membuat Anda menjadi marah
atau emosian.
 Jauhi alkohol dan penggunaan obat terlarang.

E. Cara Mengatasi Gangguan Eksplosif


Apabila kondisi Anda sudah memasuki kategori darurat, maka beberapa
langkah yang bisa dilakukan seperti :
1. Psikoterapi, yaitu terapi yang umum digunakan seperti melakukan
terapi perilaku kognitif, dengan cara mengajarkan orang untuk
mengatasi kemarahan dan mengontrol respon yang tidak pantas.
Hal ini dilakukan dengan teknik seperti latihan relaksasi, berpikir
restrukturisasi kognitif dan keterampilan.
2. Obat, penanganan dengan cara pemberian obat – obatan seperti
Antidepresan, Antikonvulsan, dan obat anti-kecemasan. Masalah
dan gejala gangguan stres Pascatrauma panjang.
3. Penanganan melalui dukungan dan motivasi dari keluarga dan
kerabat paling utama dalam mengatasi gangguan ini.
4. Serta kepercayaan diri dalam melawan emosi yang berlebihan
sangat membantu untuk mengatasi masalah gangguan ini.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gangguan Kepribadian adalah istilah umum untuk suatu jenis penyakit
mental di mana cara berpikir, memahami situasi, dan berhubungan
dengan orang lain tidak berfungsi. Gangguan Kepribadian Eksplosif,
adalah pola kepribadian yang didominasi oleh hilangnya pengendalian
emosi yang mengakibatkan tindakan kekerasan dan kekuasaan dan
kerusakan harta benda.

Gejala dari Gangguan Kepribadian Eksplosif yaitu mudah dan lekas


marah, adanya peningkatan energi, kemarahan meninggi, pengalaman
yang kacau, rasa kesemutan, terjadi tremor. Untuk mengetahui bagaimana
cara mencegah terjadinya gejala eksplosif intermitten, berikut ini
contohnya : lakukan proses perawatan secara rutin seperti terapi emosi,
Lakukan teknik relaksasi, berpikir dengan cara rasional, harapan dan
masuk akal, gunakan solusi untuk memecahkan suatu masalah.

B. Kritik dan Saran


Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan pada makalah ini. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran.

Anda mungkin juga menyukai