DISUSUN OLEH :
2023/2024
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Dengan segala rahmatnya hidayah
dan karunianya dengan ini makalah tersebut bias doi selesaikan. Sholawat dan salam
semoga Allah curah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa zaman
kegelapan hingga saat ini dan semoga kita mendapat syafaatnya dan di akui sebagai
ummatnya.
Penulis menyadari pembuatan makalah ini belum sempurna dan masi banyak kekurangan
baik dalam hal kedalaman materi maupun dari segi tata bahasa akademik. Oleh sebab itu,
kritik dan saran yang membangun di harapakan guna perbaikan dan penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan kepada semua pihak yang telah berjasa dalam
pembuatan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
2
KATAPENGANTAR...................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
A. GANGGUAN KECEMASAN..................................................................................................................5
1. GANGGUAN PANIK........................................................................................................................6
4. PHOBIA..........................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................11
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hari manusia dihadapkan pada berbagai situasi atau kejadian yang dapat
memicu munculnya kecemasan. Misalnya ujian medadak, dan sebagainya. Sebenarnya
kecemasan adalah reaksi yang wjar yang dapat di alami oleh siapapun , sebagai respon
terhadap situasi yang di anggap mengancam atau membahayakan. Namun jika
kecemasan tersebut berlebih dan tidak dengan proporsi ancamannya, maka dapat
mengarah ke gangguan yang akan menghambat fungsi seseorang dalam kehidupannya.
Menurut data National Institute Of Mental Health (2005) di Amerika serikat tedapat
40 juta orang mengalami gangguan kecemasan pada usia 18 tahun sampai pada usia
lanjut. Gangguan kecemasan di perkirakan di derita oleh 1 dari 10 manusia, Kecemasan
pada individu dapat muncul pada situasi biasanya di anggap sebagai moment yang
berarti dalam hidupnya, seperti mahasiswa baru yang mengalami ecemasan pada hari
pertama kuliahnyapada saat berbicara di depan umum seperti presentasi atau diskusi
besar, apabila akan melaksanakan ujian atau bahkan orang dewasa yang cemas menanti
hari pernikahannya, dan lain – lainnya. Gangguan kecemasan akan muncul apabila rasa
cemas tersebut terus berulang, dan akan terjadi perubahan perilaku atau perubahan
metabolisme tubuh.
Berdasarkan pemapaparan tersebut di atas, maka makalah ini meberikan informasi
penting untuk mengetahui batasan – batasan yang jelas kapan kecemasan tersebut di
katakan sebagai gangguan, apa saja gejala yang di munculkan, apa saja jenisnya.
Bagaimana perspektif teoritas menjelaskan mengenai terjadinya gangguan tersebut,
serta upaya penanganan apa yang dapat ddi berikan untuk mengatasi kecemasan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan gangguan kecemasan (anxiety Di Sorder) ?
2. Mengapa bisa terjadi gangguan kecemasan ?
3. Bagaiman karakteristik dari gangguan kecemasan ?
4. Bagaimana cara yang di gunakan dalam penanganan gangguan kecemasan ?
C. Tujuan
1. Dapat memahami devinisi dari gangguan kecemasan
2. Untuk mengetahui penyebab dari gangguan kecemasan
3. Unutk memahami karakterisrtik gangguan kecemasan
4. Unutk mengetahui cara yang di gunakan dalam penanganan gangguan kecemasan
BAB II
4
PEMBAHASAN
5
D. Merasa terancam oleh seseorang atau peristiwa
E. Ketakutan atau kehilangan kontrol
F. Ketakutan akan ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah
6
Meskipun GAD secara tipikal kurang intens dalam respon fisiologisnya di bandingkan
dengan gangguan panik, setres, emosional yang diasosiakan dengan GAD cukup parah
untuk mengganggu kehidupan sehari - hari. GAD sering ada bersama gangguan lain
seperti despresi atau gangguan kecemasan lainnya seperti agaraphobia dan obsesif
komplusif.
4. Phobia
Kata Phobia berasal dari kata yunani Phobos, berarti takut. Takut adalah perasaan
cemas dan agitasi sebaagai respon terhadap ancaman. Ganggun phobia adalah rasa
takut yanag parsisten terhadap objek atau situasi yang tidak sebanding dengan
acamannya. Orang denagan gangguan phobia tida kehilangaan kontak dengan realitas,
mereka biasanya tahu bhawa ketakutan mereka itu berlebeihan dan tidak pada
tempatnya. Orangan dengan Phobia mengalami ketakutan untuk hal-hal yang biasannya
untuk orang lain sudak tidak dipikirkan lagi, seperti naik elevator atau naiak mobil di
jalan raya. Phobia terdiri dari tiga tipe, Yaitu :
1. Phobia Spesifik
Adalah ketakutan yang beralasan yang di sebabkan oleh kehadira tau antisipasi
suatu objek atau situasi spesifik
2. Phobia sosial
Adalah ketakutan yang menetap yang tidak rasional yang umumnya berkaitan
dengan keberadaan orang lain. Individu yang menderita phobia sosial biasanya
mencoba menghidari sitiasi yang membuatnya mungkin di nilai dan menunjukan
7
tanda - tanda kecemasan atau berperilaku secara memalukan. Phobia sosial dapat
bersifat umum atau khusus, tergantung rentang siatuasi yang ditakuti dan dihindari.
3. Agoraphobia
Berasal dari bahaasa yunani yang berarti takut kepada pasar, yang sugestif untuk
ketakutan berada di tempat – tempat terbuka dan ramai. Agorophobia dapat terjad
bersamaan deangn atau tidak dengan gangguan panik yang menyertai. Pada gangguan
panik agrophobia, orang hidup dengan ketakutan terjadinya serangan yang berulang
dan memghindari tempat-tempat umum. Orang-oramng dengan agorophobia yang
tidak denagn gangguan panik dapat mengalami sedikit siptom panik seperti pusing
yang menghalangi mereka untuk keluar dari tempat tersebut
8
training relaksasi intensif, dengan harapan bahwa belajar untuk rileks ketika merasa
tegang seiring mereka menjalani hidup akan mencegah kecemasan beerkembang
tanpa terkendali. Pendekatan Kognitif, menekankan bahwa tingkah laku adlah proses
mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai,
membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu
menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebeleum memberikan reaksi atas
stimulus yang datang. Pendekatan biologis, Pemberian obat-obatan khusus.
4. Gangguan Phobia
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kecemasan merupakan suatu sensasi aprehensif atau takut yang menyeluruh yang
berisfiat normal pada berbagai kondisi, namun dpat menjadi abnormal jika berlebihan
dan tidak sesuai dengan proporsi ancamannya. Pola–pola tingkah laku terganggu
dimana kecemasan menjadi ciri yang paling menonjol diberi label gangguan
kecemaasan. Ada beberapa jenis gangguan kecemasan yaitu gangguan panik,
gangguan cemas menyeluruh, gangguan obsesif inklusif, gangguan phobia dan setres
akut serta setres pasca trauma. Berbagai perspektif teoritis menjelaskan mengenai
terjadinya gangguan kecemasan ini, seperti perspektif psikoanalisa, behavioral,
kognitif, dan biologis. Perbedaan perspektif tersbut juga berdampak pada perbedaan
untuk penanganan yang diberikan untuk mengatasi gangguan kecemasan.
Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Muslim. Rusdi. (2013). Diagnosis gangguanj jiwa, rujukan ringkas dari PPDGJ-III dan DSM 5.
Cetakan 2 bagian ilmu kedokteran jiwa.
11
12