Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MATA KULIAH PROBLEMATIK ANAK DAN REMAJA

“KECEMASAN”

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Dra. Titin Indah Pratiwi, M.Pd.

Disusun oleh :

Shanty Pudji Wahyuni (20010014006)

Daniel Dwi Virdiansyah (20010014044)

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKUKTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVESRITAS NEGERI SURABAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena nikmat dan karunia-Nya.
Karena memberikan kami kesehatan, kesempatan dan kelancaran dalan menyelesaikan
makalah ini yang ditujukan untuk memenuhi tugas yang berjudul “Kecemasan” dalam mata
kuliah Problematik Anak dan Remaja. Kami selaku anggota kelompok berharap makalah ini
dapat menjadi sumber pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca dan memberikan banyak
manfaat.

Adapun dalam proses membuat makalah kami menyadari bahwa terkadang masih
mengalami hambatan dan kesulitan. Baik dalam mencari referensi jurnal yang relevan maupun
dalam penulisan isi materi. Namun kami yakin dengan adanya ketekunan dan keseriusan dalam
mengerjakan makalah ini. Hingga pada akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.

Selain itu, kami berharap bagi para pembaca menyampaiakn saran yang dapat
membangun kami agar untuk waktu selanjutnya kami dapat menyusun makalah dengan lebih
baik.

Tim Penyusun

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3

BAB I ......................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 5

BAB II ....................................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 6

A. Pengertian Kecemasan .................................................................................................... 6

B. Tanda Tanda Kecemasan ................................................................................................ 6

C. Faktor Penyebab Kecemasan .......................................................................................... 7

D. Tingkat Kecemasan ......................................................................................................... 8

E. Dampak Kecemasan........................................................................................................ 9

F. Cara Mengatasi Kecemasan ............................................................................................ 9

BAB III.................................................................................................................................... 10

PENUTUP............................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 10

B. Saran ............................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketika menghadapi suatu keadaan yang menekan, menegangkan, ataupun
mengancam, seseorang seringkali merasa cemas atau tegang, perasaan itu merupakan
suatu reaksi yang normal terhadap stres. Kecemasan dianggap gangguan apabila terjadi
pada situasi yang tidak dapat ditangani dan terjadi secara terus menerus.
Kecemasan memiliki kata dasar cemas, menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kata cemas adalah tidak tentram hati (karena khawatir, takut); gelisah.
Gangguan kecemasan merupakan suatu bagian gangguan psikologis yang berasal dari
keadaan emosional seseorang, dimana menyebabkan penderitanya mengalami rasa
cemas, khawatir, gelisah, takut yang berlebihan dan sering terjadi secara terus menerus
dan biasana dialami tanpa alasan yang kuat disertai beberapa tanda dan gejala tertentu
sehingga menganggu rutinitas penderitanya.
Setiap orang (anak- anak, remaja, dan dewasa) juga pasti mengalami rasa cemas
dalam menghadapi masalah yang berbeda. Rasa cemas harus di hadapi dan tidak dapat
di hindari oleh setiap orang. Pernyataan tersebut sama dikemukan oleh (Gunasa &
Gunarsa, 2007) “Kecemasan dapat ditimbulkan oleh bahaya dari luar, juga bahaya dari
dalam diri dan pada umumnya ancaman itu samar-samar (tidak jelas) bahaya dari dalam
timbul bila ada sesuatu hal yang tidak dapat diterimanya, seperti pikiran, perasaan,
keinginan dan dorongan”.
Kecenderungan yang di alami oleh rasa cemas ini di tandai dengan
kekhawatiran, ketidakenakan, dan ada rasa tidak enak. Dalam tingkatan kecemasan
dapat di golongkan dan terbagi menjadi 4 yaitu berat sekali, berat, sedang, dan tidak
ada rasa cemas. Menurut Stuart dan Sundeen (2000), tingkat kecemasan dibagi menjadi
beberapa tingkatan yaitu: kecemasan ringan (mild anxiety), kecemasan sedang
(moderate anxiety), dan kecemasan berat (servere anxiety).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kecemasan?
2. Apa saja tanda tanda kecemasan?

4
3. Apa saja faktor penyebab kecemasan?
4. Bagaimana dengan tingkat kecemasan?
5. Apa dampak dari kecemasan?
6. Bagaimana cara mengatasi kecemasan?

C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan pengertian dari kecemasan
2. Mengidentifikasi tanda tanda kecemasan
3. Mengidentifikasi faktor penyebab kecemasan
4. Mengetahui tingkat kecemasan
5. Mengidentifikasi dampak dari kecemasan
6. Mengetahui cara untuk mengatasi kecemasan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kecemasan
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia kecemasan adalah emosi yang ditandai
dengan keadaan yang tidak menyenangkan dari kekacauan batin, sering kali disertai
dengan perilaku gugup seperti mondar-mandir, keluhan somatik, dan perenungan.
Kecemasan mencakup perasaan takut yang secara subyektif tidak menyenangkan atas
kejadian yang diantisipasi. Dalam buku Savitri (2003) yang berjudul “Kecemasan,
Bagaimana Mengatasi Penyebabnya” kecemasan bukanlah suatu penyakit, melainkan
suatu gejala. Kebanyakan orang mengalami kecemasan pada waktu waktu tertentu
dalam kehidupannya. Biasanya, kecemasan muncul sebagai reaksi normal terhadap
situasi yang sangat menekan, dan karena itu berlangsung sebentar saja. Sedangkan,
menurut Kholil Lur Rochman ( 2010 : 104) dalam (Sari 2020), kecemasan merupakan
suatu perasaan subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai
reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa
aman.
Sehingga dari beberapa pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
kecemasan adalah manifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur, yang terjadi
ketika orang sedang mengalami tekanan perasaan (frustrasi) dan pertentangan batin.
Kecemasan mempunyai segi yang disadari seperti rasa takut, terkejut, tidak berdaya,
rasa berdosa atau bersalah, terancam dan sebagainya. Juga ada segi-segi yang terjadi di
luar kesadaran dan tidak bisa menghindari perasaan yang tidak menyenangkan tersebut.

B. Tanda Tanda Kecemasan


Menurut Jeffrey S. Nevid, dkk (2005: 164) dalam (Ifdil and Anissa 2016) ada beberapa
tanda-tanda kecemasan, yaitu :
a. Tanda-Tanda Fisik Kecemasan,
Tanda fisik kecemasan diantaranya yaitu : kegelisahan, kegugupan,, tangan atau
anggota tubuh yang bergetar atau gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di
sekitar dahi, kekencangan pada pori-pori kulit perut atau dada, banyak berkeringat,
telapak tangan yang berkeringat, pening atau pingsan, mulut atau kerongkongan

6
terasa kering, sulit berbicara, sulit bernafas, bernafas pendek, jantung yang berdebar
keras atau berdetak kencang, suara yang bergetar, jari-jari atau anggota tubuh yang
menjadi dingin, pusing, merasa lemas atau mati rasa, sulit menelan, kerongkongan
merasa tersekat, leher atau punggung terasa kaku, sensasi seperti tercekik atau
tertahan, tangan yang dingin dan lembab, terdapat gangguan sakit perut atau mual,
panas dingin, sering buang air kecil, wajah terasa memerah, diare, dan merasa
sensitif atau “mudah marah”.
b. Tanda-Tanda Behavioral Kecemasan,
Tanda-tanda behavorial kecemasan diantaranya yaitu : perilaku menghindar,
perilaku melekat dan dependen, dan perilaku terguncang.
c. Tanda-Tanda Kognitif Kecemasan
Tanda-tanda kognitif kecemasan diantaranya : khawatir tentang sesuatu,
perasaan terganggu akan ketakutan atau aprehensi terhadap sesuatu yang terjadi di
masa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi (tanpa
ada penjelasan yang jelas), terpaku pada sensasi kebutuhan, sangat waspada
terhadap sensasi ketubuhan, merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang
normalnya hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian, ketakutan akan kehilangan
kontrol, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, berpikir bahwa
dunia mengalami keruntuhan, berpikir bahwa semuanya tidak lagi bisa
dikendalikan, berpikir bahwa semuanya terasa sangat membingungkan tanpa bisa
diatasi, khawatir terhadap hal-hal yang sepele, berpikir tentang hal mengganggu
yang sama secara berulang-ulang, berpikir bahwa harus bisa kabur dari keramaian
(kalau tidak pasti akan pingsan), pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan,
tidak mampu menghilangkan pikiran-pikiran terganggu, berpikir akan segera mati
(meskipun dokter tidak menemukan sesuatu yang salah secara medis), khawatir
akan ditinggal sendirian, dan sulit berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran.

C. Faktor Penyebab Kecemasan


Dalam buku Bachtiar (2020) yang berjudul “Obat Minder” dijelaskan bahwa
faktor penyebab kecemasan dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor predisposisi dan faktor
presipitasi.
a. Faktor Predisposisi
Dalam faktor predisposisi dijelaskan bahwa terdapat beberapa poin, yaitu :

7
1. Peristiwa trumatik
2. Konflik emosional
3. Konsep diri terganggu
4. Frustasi
5. Pola mekanisme koping keluarga
6. Riwayat gangguan kecemasan
7. Medikasi
b. Faktor Presipitasi
Dalam faktor presipitasi juga dibagi menjadi beberapa poin, yaitu :
1. Ancaman terhadap integritas fisik
2. Ancaman terhadap harga diri

D. Tingkat Kecemasan
Dalam buku Bachtiar (2020) yang berjudul “Obat Minder” dijelaskan bahwa ada 4
tingkat dalam kecemasan, antara lain :
1. Kecemasan Ringan
Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan
sehari hari.
2. Kecemasan Sedang
Pada tingkat ini, persepsi terhadap lingkungan menurun. Individu lebih
memfokuskan pada hal penting pada saat itu dan mengesampingkan hal lain.
3. Kecemasan Berat
Pada kecemasan berat, persepsi menjadi lebih sempit. Individu cenderung
memikirkan hal kecil saja dan mengabaikan hal yang lainnya. Individu tidak
mampu berpikir berat lagi dan membutuhkan banyak pengaarahan atau tuntunan.
4. Panik
Pada tingkat ini, persepsi sudah terganggu, sehingga individu sudah tidak dapat
mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa apa walaupun sudah diberi
pengarahan atau tuntunan.

8
E. Dampak Kecemasan
(Jarnawi 2020). Ketakutan, kekhawatiran dan kegelisahan yang tidak beralasan
pada akhirnya menghadirkan kecemasan, dan kecemasan ini tentu akan berdampak
pada perubahan perilaku, seperti :
1. Menarik diri dari lingkungan,
2. Sulit fokus dalam beraktivitas,
3. Susah makan,
4. Mudah tersinggung,
5. Rendahnya pengendalian emosi amarah,
6. Sensitive,
7. Tidak logis,
8. Susah tidur.

F. Cara Mengatasi Kecemasan


Menurut Ramaiah (2003) Ada beberapa Cara mengatasi kecemasan,yaitu
sebagai berikut:
1. Pengendalian diri
2. Segala usaha yang mengendalikan berbagai keinginan pribadi yang sudah tidak
sesuai dengan kondisinya.
3. Dukungan dari keluarga dan teman teman dapat memberikan kesembuhan terhadap
Kecemasan.
4. Tindakan fisik seperti, melakukan kegiatan–kegiatan fisik seperti olahraga. Hal itu
akan sangat baik untuk menghilangkan rasa cemas.
5. Tidur yang cukup dengan tidur enam sampai delapan jam pada malam hari dapat
mengembalikan kesegaran dan kebugaran.
6. Mendengarkan musik musik lembut juga dapat membantu menenangkan pikiran
dan Perasaan.
7. Komsumsi makanan yang mengandung gizi dan vitamin sangat baik untuk menjaga
kesehatan.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kecemasan adalah manifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur,
yang terjadi ketika orang sedang mengalami tekanan perasaan (frustrasi) dan
pertentangan batin. Kecemasan mempunyai segi yang disadari seperti rasa takut,
terkejut, tidak berdaya, rasa berdosa atau bersalah, terancam dan sebagainya. Juga ada
segi-segi yang terjadi di luar kesadaran dan tidak bisa menghindari perasaan yang tidak
menyenangkan tersebut. Tingkat kecemasan dibagi menjadi 4 yaitu, kecemasan tingkat
rendah, kecemasan tingkat sedang, kecemasan tingkat berat, dan panik. Kecemasan bisa
diatasi dengan pengendalian diri dan juga melakukan hal hal positif.

B. Saran
Remaja yang mengalami gangguan kecemasan membutuhkan bantuan dari
orang orang terdekatnya seperti keluarga, guru, orang tua, dan teman individu tersebut.
Gangguan kecemasan ini harus segera diatasi, karena hal tersebut akan mengganggu
proses pertumbuhan karakter individu dan juga kehidupan sosialnya. Orang tua akan
menjadi peran paling penting dalam mengatasi gangguan kecemasan ini, dikarenakan
orang tua adalah orang yang paling dekat dan juga paling mengerti tentang individu
tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Jamil, J. (2018). Sebab dan akibat stres, depresi dan kecemasan serta
penanggulangannya. Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam, 1(01), 123-138.

Kusumawardhani, A., Prihartanti, N., & Psi, U. K. S. (2014). Pelatihan resiliensi untuk
menurunkan tingkat kecemasan akademik pada remaja (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).

Khoirunnisa, M. L., Maula, L. H., & Arwen, D. (2018). Hubungan tindakan bullying
dengan tingkat kecemasan pada pelajar sekolah menengah kejuruan (smk) pgri 1
tangerang. Jurnal JKFT, 3(2), 59-69.

Kurniawati, A. (2012). Perbedaan Tingkat Kecemasan Pada Remaja dengan Ciri


Kepribadian Introvert dan Ekstrovert di Kelas X SMA Negeri 4 Surakarta (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Bachtiar, A. (2020). OBAT MINDER Rahasia Menjadi Pribadi Percaya Diri, Berani
Tampil Beda dan Dikagumi. Yogyakarta : Araska.

Ramaiah, S. (2003). Kecemasan, Bagaimana Mengatasi Penyebabnya. Jakarta :


Pustaka Populer Obor.

Rusyidi, A. (2015). Kecemasan dan Psikoterapi Spiritual Islam. Yogyakarta : Istana


Publishing.

11

Anda mungkin juga menyukai