Anda di halaman 1dari 16

Makalah Ilmu Budaya Dasar

Manusia dan Kegelisahan

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Anggota Kelompok 7

1. Davin Saguna Diva 2211213055


2. Daniatul Fitri 2211212043
3. Hanum Salsabila 2211211022
4. Husnul Hasanah 2211213077

Dosen Pengampu :
Wira Iqbal, SKM., MPH

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Andalas
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatnya lah kami dapat menyelesaikan makalah Manusia dan Kegelisahan ini. Tujuan dari
penulisan makalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam diri manusia dan juga
sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang diampu oleh bapak Wira Iqbal,
SKM., MPH

Makalah ini berisi tentang materi yang berkaitan dengan kegelisahan manusia dalam
kehidupannya terhadap keluarga, masyarakat, tuhan maupun dengan dirinya sendiri. Serta dapat
memberikan informasi kepada para pembaca tentang materi Manusia dan Kegelisahan tersebut.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna,
Oleh karena itu kami dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca. Kami juga berharap makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak.

Padang, 16 Februari 2023

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................................ 3
BAB 1 ........................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................ 4
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................................................ 4
BAB 2 ........................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Kegelisahan .................................................................................................................... 6
2.2 Sebab-sebab Orang Gelisah ....................................................................................................... 7
2.3 Bentuk- bentuk Kegelisahan ...................................................................................................... 9
2.4 Usaha- usaha Mengatasi Kegelisahan ..................................................................................... 10
2.5 Studi Kasus Manusia dan Kegelisahan ................................................................................... 11
BAB 3 ......................................................................................................................................................... 14
PENUTUP .................................................................................................................................................. 14
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 14
3.2 Saran .......................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 16
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia terkadang pernah mengalami beberapa permasalahan yang dapat membuat
seseorang mengalami kegelisahan. Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berartikan
tidak tentram hatinya atau cemas. Kegelisahan dapat diketahui melalui gejala tingkah laku
atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu.
Nyatanya banyak hal yang menyebabkan seseorang menjadi gelisah. Diantaranya ada
perasaan tidak tenang dan lain sebagainya. Timbulnya rasa gelisah didalam diri manusia
dapat disebabkan karena ada rasa takut yang berlebihan karena takut kehilangan atas hak nya
dan penyebab yang lain nya.
Dalam menghilangkan perasaan gelisah, ada beberapa cara yang perlu kita ketahui dalam
mengatasi kegelisahan. Diantaranya dengan bersikap tenang dan memerlukan sedikit
pemikiran untuk intropeksi diri. Apabila kita sudah mengetahui beberapa cara untuk
mengatasi kegelisahan, maka perasaan gelisah dapat dihilangkan atau diatasi. Sesuai dengan
penjelasan diatas, di dalam makalah ini akan lebih dibahas tentang manusia dan kegelisahan.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa itu Kegelisahan ?
2) Apa Saja Sebab-sebab yang Membuat Orang Gelisah?
3) Apa Saja Bentuk-bentuk Kegelisahan?
4) Apa Saja Upaya untuk Mengatasi Kegelisahan ?

1.3 Tujuan Masalah


1) Mengetahui definisi dari Kegelisahan
2) Mengetahui sebab-sebab apa saja yang menyebabkan seseorang mengalami Kegelisahan
3) Mengetahui bentuk-bentuk dari Kegelisahan
4) Mengetahui apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi Kegelisahan
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kegelisahan


Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa
khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang
menggambarkan seseorang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak
tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

Banyak yang menilai kegelisahan ada macam-macam diantaranya adalah kegelisahan negatif
dan positif yang di artikan sebagai berikut :

1. Kegelisahan Negatif
Kegelisahan yang berlebih-lebihan, atau yang melewati batas, yaitu kegelisahan
yang berhenti pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama
sekali tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah konkret untuk
berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kegelisahan dalam ‘menanti-nanti’
sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada. Tentu saja hal ini merupakan ancaman bagi
eksistensi manusia sebagai kesatuan yang integral.

2. Kegelisahan Positif
Dasar kehidupan atau sebagai kesadaran yang dapat menjadi spirit dalam
memecahkan banyak permasalahan, atau sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan
kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang secara tiba-tiba dan tak
terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat
membantu dalam beradaptasi. Singkatnya, ia merupakan faktor penting yang dibutuhkan
manusia. Sedangkan “kegelisahan negatif” jelas sangat membahayakan, seperti gula pada
darah; ketika ketinggian kadarnya membahayakan kesehatan manusia.
2.2 Sebab-sebab Orang Gelisah

Gelisah terkadang membuat seseorang tidak nyaman. Kegelisahan berasal


dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir,
dan cemas. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan orang-orang menjadi
gelisah. Diantaranya :

1. Panik
Panik adalah sebuah perasaan dari ketakutan dan kecemasan. Panik merupakan
ketakutan dan kecemasan yang terjadi secara mendadak dari sebuah peristiwa yang
terjadi. Rasa panik dapat menyebabkan seseorang menjadi gelisah. Dengan adanya
rasa panik otomatis timbulnya perasaan tidak tenang dan mengakibatkan seseorang
menjadi gelisah.

2. Kesulitan Ekonomi
Kesulitan ekonomi merupakan kesulitan yang dialami ketika seseorang merasakan
kondisi sulit dalam kehidupan ekonomi. Seperti hal nya tidak mempunyai uang atau
kelangkaan dalam suatu barang pemuas kebutuhan. Dengan adanya kesulitan
ekonomi, ada beberapa orang yang merasa terdesak dan gelisah untuk berfikir
bagaimana caranya agar bisa menyelesaikan kesulitan ekonomi tersebut.

3. Persiapan yang Tidak Matang


Segala sesuatu kegiatan yang dilakukan, harus dengan persiapan yang matang.
Apabila kita akan melakukan sesuatu tetapi belum ada persiapan yang matang, maka
dapat terjadi kegelisahan. Contoh nya seperti dalam menghadapi ujian, tetapi belum
ada persiapan yang matang dalam menjalani ujian tersebut, maka kemungkinan
perasaan gelisah akan timbul.

Penyebab lain kegelisahan karena adanya kemampuan seseorang untuk membaca


dunia dan mengetahui misteri hidup. Kehidupan ini yang menyebabkan mereka
menjadi gelisah. Mereka sendiri sering tidak tahu mengapa mereka gelisah, mereka
hidupnya kosong dan tidak mempunyai arti. Orang yang tidak mempunyai dasar
dalam menjalankan tugas (hidup), sering ditimpa kegelisahan. Kegelisahan yang
demikian sifatnya abstrak sehingga disebut kegelisahan murni, yaitu kegelisahan
murni tanpa mengetahui apa penyebabnya. Bentuk- bentuk kegelisahan manusia
berupa keterasingan, kesepian, ketidakpastian. Perasaan-perasaan semacam ini silih
berganti dengan kebahagiaan, kegembiraan dalam kehidupan manusia. Tentang
perasaan kegelisahan ini, Sigmund Freud membedakannya menjadi tiga macam,
yaitu:

a. Kegelisahan Obyektif (Kenyataan)


Kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan dan kegelisahan ini
timbul akibat adanya pengaruh dari luar atau lingkungan sekitar.
Contoh: Tini seorang ibu muda, mempunyai anak berumur dua tahun, Tina
namanya. Tina tumbuh sehat, montok, lucu, lincah, dan sangat akrab dengan
ibunya. Hampir seluruh waktu Tini tercurahkan untuk Tina. Ia keluar kerja demi
Tina, anak yang baru seorang itu. Sekonyong-konyong Tina sakit ; muntah-
muntah disertai buang air. Tini bingung, anaknya segera dibawa kerumah sakit.
Kata dokter, Tina harus dirawat di rumah sakit dan tidak boleh ditunggui. Tina
menangis terus, tetapi ibunya harus meninggalkannya. Tini gelisah, cemas,
khawatir, memikirkan nasib anaknya. Pada contoh tersebut jelas bagi kita, bahwa
kegelisahan yang diderita oleh ibu Tini adalah karena adanya bahaya dari luar
yang mengancam anaknya.

b. Kegelisahan Neurotik (Saraf)


Kegelisahan ini berhubungan dengan sistem syaraf. Syaraf-syaraf yang
bekerja secara alami ketika tubuh merasa terancam atau mengetahui akan ada
suatu hal berbahaya yang akan terjadi. Tubuh tidak diperintahkan untuk
melakukannya. Singkatnya kegelisahan ini ditimbulkan oleh suatu pengamatan
tentang bahaya naluriah.
Contohnya: Kegelisahan para peserta Indonesia Mencari Bakat ketika akan
mengetahui siapa yang harus pulang pada malam mereka tampil dan kegelisahan
murid-murid sekolah ketika menunggu hasil ujian akhir.

c. Kegelisahan Moral
Kegelisahan ini mucul dari dalam diri sendiri. Sebagian besar karena rasa
bersalah atau malu dalam ego yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan bahaya
dari hati nurani. Hal ini timbul karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai
hari nurani dan sadar atau tidak mereka tahu mana hal yang benar dan mana yang
salah. Walaupun mereka melakukan kejahatan, setiap orang pastilah tahu hal yang
dilakukannya itu adalah salah. Keadaan mungkin yang memaksa mereka
melakukannya. Jadi, mereka tetap mempunyai rasa bersalah dan mengalami
kegelisahan moral itu.
Contohnya: Setelah terungkap permasalahan korupsi di tubuh KPU, banyak pihak
yang terkait merasa gelisah.

2.3 Bentuk- bentuk Kegelisahan

1. Keterasingan
Kegelisahan ini mucul dari dalam diri sendiri. Sebagian besar karena rasa bersalah
atau malu dalam ego yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan bahaya dari hati
nurani. Hal ini timbul karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai hari nurani
dan sadar atau tidak mereka tahu mana hal yang benar dan mana yang salah.
Walaupun mereka melakukan kejahatan, setiap orang pastilah tahu hal yang
dilakukannya itu adalah salah. Keadaan mungkin yang memaksa mereka
melakukannya. Jadi, mereka tetap mempunyai rasa bersalah dan mengalami
kegelisahan moral itu.
Contohnya: Setelah terungkap permasalahan korupsi di tubuh KPU, banyak pihak
yang terkait merasa gelisah.
2. Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata
kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah
mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itu
bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya. Kesepian itu akibat dari
keterasingan. Keterasingan dapat disebabkan sikap buruk seperti sombong, angkuh,
keras kepala, yang membuat manusia diasingkan oleh kehidupan sosialnya.

3. Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat
ditentukan, tanpa arah yang jelas atau tanpa usul-usul yang jelas. Ketidakpastian
adalah sebutan yang digunakan dengan berbagai cara disejumlah bidang termaksud
filosofi,fisika, statistika dan lain-lain nya.

2.4 Usaha- usaha Mengatasi Kegelisahan

Kegelisahan nyatanya membuat pikiran dan perasaan seseorang merasa tidak


nyaman. Ada beberapa usaha – usaha yang perlu kita ketahui untuk mengatasi
kegelisahan, diantaranya:

1. Bersikap Tenang
Tenang merupakan sikap mengontrol perasaan menjadi rileks. Pada saat
seseorang merasa gelisah, sikap tenang dapat membantu menghilangkan atau
mengurangi kegelisahan dengan merileks kan perasaan serta fikiran.

2. Intropeksi Diri
Pada saat gelisah, intropeksi diri sangat diperlukan untuk membantu
menghilangkanperasaan gelisah. Dengan adanya intropeksi diri seseorang akan mulai
berfikir apa penyebab kegelisahan nya dan bagaimana cara menyelesaikan
permasalahan nya tanpa harus merasa gelisah.

3. Bercerita kepada seseorang


Apabila sedang mengalami kegelisahan, alangkah baik nya apabila seseorang
dapat menceritakan permasalahan yang membuatnya gelisah. Dengan adanya
bercerita kepada seseorang, permasalahan yang sedang dialami bisa mendapatkan
pendapat ataupun saran. Jadi kemungkinan kegelisahan tidak akan bertambah dengan
adanya pendapat atau saran yang diterima.

4. Berserah Diri Kepada Tuhan


Kegelisahan terkadang membuat diri seseorang lupa akan ada nya Tuhan
yang selalu siap membantu. Apapun yang membuat kita gelisah, apabila kita
memasrahkan diri kepada tuhan kemungkinan tuhan akan memberikan jalan keluar
dari kegelisahan yang kita alami.

2.5 Studi Kasus Manusia dan Kegelisahan

Penyebaran Kasus Campak di Indonesia

1. Kasus

Kasus campak kembali meningkat di Tanah Air. Kejadian ini ditetapkan sebagai Kejadian
Luar Biasa (KLB) di beberapa wilayah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 3.341
kasus campak sepanjang 2022 yang tersebar di 31 provinsi. Jumlah ini meningkat 32 kali lipat
dibandingkan tahun 2021. KLB itu tersebar dari Pulau Sumatera hingga Provinsi Papua. suatu
wilayah bisa dinyatakan dan ditetapkan sebagai KLB bila memiliki minimal 5 kasus campak.
Menurut Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, sebanyak 55 daerah di 34
kabupatan/kota mengumumkan penyebaran kasus campak sebagai kejadian luar biasa (KLB)
campak. Data kasus campak yang dikonfirmasi oleh laboratorium selama 2022, sebagian
dikarenakan tidak pernah di imunisasi (58%). Hanya terdapat 7% kasus yang sudah mendapat 2
dosis atau lebih imunisasi campak-rubela. Selanjutnya, terdapat 5% kasus mendapat 1 dosis
imunisasi campak-rubela, sedangkan 30% kasus tidak diketahui status imunisasinya.

Peningkatan kasus campak yang terjadi di Indonesia tidak lain disebabkan oleh pandemi
Covid-19 dan kebijakan pemerintah yang mengimbau masyarakat untuk di rumah saja. Kondisi
ini membuat orang tua tidak berani membawa anaknya ke luar rumah, sehingga angka imunisasi
pun turun

Sementara itu, capaian Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) pada 2022 hanya sebesar
72,5%. Padahal imunisasi campak rutin harus diberikan kepada anak sebanyak 3 kali. Pertama saat
masih bayi, kedua diberikan sebelum 2 tahun atau saat 18 bulan. Dan ketiga, diberikan saat
memasuki kelas 1 sekolah dasar.

Dari jabaran kasus di atas, dapat di lihat bahwa peningkatan kasus tersebut menyebabkan
kegelisahan di kalangan masyarakat maupun pemerintah dan juga pihak kesehatan. Sebab campak
merupakan salah satu penyakit menular yang nantinya dapat menyebabkan wabah jika terlalu lama
di biarkan tanpa ditangani dengan baik. Berbagai faktor yang dapat menyebabkan kegelisahan
disini salah satunya adalah karena panik akan tertular campak namun masih saja tidak mengikuti
arahan pemerintah untuk vaksin karena budaya dalam masyarakat yang cenderung kurang percaya
terhadap upaya pemerintah memberhentikan wabah penyakit.

2. Solusi

Solusi yang dapat dilakukan agar kegelisahan terkait wabah yang mungkin saja terjadi
adalah dengan memastikan mayoritas masyarakat di suatu tempat tertentu terutama tempat yang
paling berkemungkinan terjangkit wabah, seperti tempat tinggal yang dekat dengan trmpat
pembuangan akhir sampah, desa, dan lainnya, untuk dapat divaksin. Bayi, balita dan anak-anak
juga rentan terhadap wabah ini, oleh karena itu, range usia ini perlu mendapat perhatian khusus
agar tidak menularkan dengan orang lain. Cara yang dapat dilakukan:

1. Memberikan edukasi terkait wabah yang mungkin terjadi


2. Memberikan edukasi terkait manfaat dari vaksinasi tersebut
3. Menunjukkan bukti nyata kepada masyarakat terkait keberhasilan vaksinasi tersebut
yang telah dapat melindungi masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin yang mana
mereka tidak terjangkit wabah campak.
4. Memberikan fasilitas kepada masyarakat secara maksimal agar masyarakat tersebut
dapat menerima vaksinasi.
5. Bekerjasama dengan pemuka atau orang kepercayaan di suatu daerah yang menjadi
fokus kita agar masyarakat di daerah tersebut dapat menerima vaksinasi, untuk dapat
meyakinkan masyarakatnya bahwa vaksinasi tersebut berguna untuk kita bersama.

Solusi-solusi di atas dilakukan agar vaksinasi dapat berjalan dengan lancar, sehingga wabah
penyakit tidak terjadi di masyarakat atau di suatu masyarakat yang mana apabila terjadi wabah
penyakit tersebut akan menyebabkan kegelisahan. Sehingga pada akhirnya kegelisahan yang
terjadi di masyarakat dapat teratasi ataupun dapat dihindari dan tidak terjadi.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kegelisahan merupakan bagian hidup manusia. Tiap manusia, dengan tidak


memperdulikan segala latar belakang dan kemampuannya, pasti akan mengalami
kegelisahan, entah sebentar atau lama, relative ringan ataupun berat. Yang demikian
ini boleh jadi sangat wajar mengingat manusia mempunyai hati dan perasaan.
Berbicara tentang manusia, berbicara pula tentang media tempat manusia hidup yaitu
Dunia. Untuk bisa memahami hakikat manusia maka harus pula memahami hakikat
dunia dan hakikat kehidupan manusia didunia.
Pada dasarnya konsep mendiami dunia mengandung arti pemenuhan kebutuhan
atas aspek-aspek yang membentuk manusia. Apabila manusia tidak bisa menjaga
hakikat dirinya dan hakikat hidupnya maka yang timbul adalah kegelisahan .sumber
dari kegelisahan adalah hawa nafsu dan sikap pamrih (tidak ikhlas). Kedua hal ini
akan menyebabkan munculnya sikap keserakahan dan konflik yang juga
memunculkan rasa panik, kekecewaan, kesuliatan ekonomi serta persiapan yang tidak
matang dan pada akhirnya adalah timbulnya kegelisahan.
Adapun bentuk-bentuk kegelisahan berupa keterasingan, kesepian, dan
ketidakpastian mempunyai hubungan yang erat dan mempengaruhi satu sama lain.
Keterasingan dalam satu dan lain kesempatan bisa membuahkan kegelisahan. Dan
sebaliknya, kegelisahan yang begitu hebat bisa saja menimbulkan keterasingan.
Kemudian dari keterasingan yang dialami seseorang bisa saja menciptakan kondisi
kesepian dan karena kesepian itupun bisa saja menimbulkan ketidakpastian.
Keterasingan bisa jadi merupakan perilaku sosiopatik dan sikap apatis yang tidak
menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan tidak bisa hidup
sendiri.
Untuk mengatasi kegelisahan yang dialami manusia, cara yang paling ampuh adalah
kita dituntut untuk bersikap tenang, intropeksi diri, bercerita kepada seseorang, dan
berserah diri kepada Tuhan YME.

3.2 Saran

Dari uraian pembahasan mengenai MANUSIA dan KEGELISAHAN yang telah


kami paparkan pada makalah di atas, maka kami sebagai penulis dapat menyimpulkan
bahwa kegelisahan merupakan bagian hidup manusia. Tiap manusia, dengan tidak
memperdulikan segala latar belakang dan kemampuannya, pasti akan mengalami
kegelisahan, entah sebentar atau lama, relative ringan ataupun berat. Yang demikian
ini boleh jadi sangat wajar mengingat manusia mempunyai hati dan perasaan.
Kami sebagai penulis memberikan saran agar kita selalu bersifat qana’ah (berfikir
positif), percaya diri, bersikap tenang, intropeksi diri dan kembalikan semuanya
kepada Allah SWT dan selalu mengingat Allah SWT, semoga kita semua bisa
menyelesaikan semua persoalan hidup terutama dalam menghadapi kegelisahan.
DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo, joko Tri, Drs., Ilmu budaya Dasar, Rineka Cipta. Jakarta,2004.

Http://nothingwrongwithmylongblackhair. Wordpress.com/2010/05/24/manusia-dan-
kegelisahan/

Http://manusia dan kegelisahan. Whay world’s. Blogspot.com

http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1993679-manusia-dan-
kegelisahan/#ixzz1MLTLt5J5

http://denis-exavro.blogspot.com/2010/06/kesepian.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Ketidakpastian

Anda mungkin juga menyukai