Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Praktik Proses Keperawatan: Askep Gangguan Psikososial.


Disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah PPK
Dosen pengampu : Agustiningsih, S.Kep., Ns

Disusun

Oleh :kelompok 8

1. Ririn Septiana Saputri /20211339


2. Galuh Oktaviani Dyah Palupi /20211324
3. Merlyn Pentagraf Agam/2021132

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


AKADEMIK KEPERAWATAN KARYA BAKTI HUSADA
YOGYAKARTA TA. 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Askep
Gangguan Psikososial.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah PPK, serta bertujuan
untuk memberikan informasi terkait dengan gangguan protein pada manusia. Kami ucapkan
terimakasih kepada semua orang yang terlibat dalam proses penyusunan makalah ini,
khususnya kepada :

1. Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini,
2. Orang tua kami, yang telah memfasilitasi kami dalam menyelesaikan penyusunan makalah
ini,
3. Ibu Agustiningsih,S.Kep., Ns. selaku dosen pengampu, yang telah memberikan arahan
kepada kami,
4. Teman-teman mahasiswa program studi D3 Keperawatan Akademik Keperawatan Karya
Bakti Husada Yogyakarta tahun ajaran 2021/2022, yang telah memberikan dukungan
semangat selama proses penyusunan makalah ini.

Atas segala kekurangan dalam pembuatan makalah ini, kami penulis menerima segala kritik
dan saran yang membangun, agar kedepannya kami dapat mengerjakan tugas serupa dengan lebih
baik.

24 Februari 2022

Kelompok 8

2
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................

KATA PENGANTAR........................................................................... 2

DAFTAR ISI.......................................................................................... 3

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................ 4
B. Rumusan Masalah....................................................................... 4
C. Tujuan ......................................................................................... 4

BAB II. PEMBAHASAN

1. Definisi Gangguan Kecemasan....................................................... 5


2. Etiologi............................................................................................ 5
3. Tanda Dan Gejala Kecemasan........................................................ 6
4. . Penatalaksanaan Kecemasan……………………………………. 7
5. Asuhan Keperawatan Gangguan Psikososial (Kecemasan)............ 9

3
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kecemasan adalah suatu istilah yang menggambarkan gangguan psikologis yang


dapat memiliki karakteristik yaitu berupa rasa takut, keprihatinan terhadap masa depan,
kekhawatiran yang berkepanjangan, dan rasa gugup. Rasa cemas memang biasa dihadapi
semua orang. Namun, rasa cemas disebut gangguan psikologis ketika rasa cemas
menghalangi seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari dan menjalani kegiatan
produktif.

Rumusan Masalah

1. Pengertian gangguan kecemasan?.


2. Apa saja penyebab gangguan kecemasan?
3. Cara penanganan pada penderita gangguan kecemasan.
4. Pemicu apa saja yang dapat menyebabkan gangguan kecemasan?

Tujuan

1. Mengetahui apa itu gangguan kecemasan.


2. Mengetahui apa saja penyebab gangguan rasa nyaman.
3. Mampu merumuskan diagnosis gangguan kecemasan
4. Mampu menyusun rencana intervensi gangguan kecemasan.
5. Mampu melakukan implementasi pada gangguan kecemasan.
6. Mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan kecemasan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL(KECEMASAN)

A.Definisi

psikososial bisa diartikan sebagai suatu perubahan yang muncul di dalam kehidupan
sebuah individu, baik di dalamnya yang termasuk hal yang sifat psikologik ataupun adanya
hubungan sosial yang terdapat pengaruh hubungan timbal balik.

Menurut Lynn S. Bickley (2009) kecemasan merupakan reaksi yang sering terjadi
pada keadaan sakit, pengobatan, dan sistem perawatan kesehatan itu sendiri, bagi sebagian
klien kecemasan merupakan saringan terhadap persepsi dan reaksi mereka, bagi sebagian
lainnya kecemasan dapat menjadi bagian dari sakit yang dideritanya."

Kecemasan adalah ketegangan, rasa tidak aman dan kekawatiran yang timbul karena
dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi sumbernya sebagian besar tidak
diketahui dan berasal dari dalam (DepKes RI, 1990). Kecemasan dapat didefininisikan suatu
keadaan perasaan keprihatinan, rasa gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari kenyataan atau
persepsi ancaman sumber aktual yang tidak diketahui atau dikenal (Stuart and Sundeens,
1998).

Kecemasan mungkin hadir pada beberapa tingkat dalam kehidupan setiap individu,
tetapi derajat dan frekuensi dengan yang memanifestasikan berbeda secara luas. Respon
masing-masing individu memiliki kecemasan berbeda. Tepi emosional yang memprovokasi
kecemasan untuk merangsang kreativitas atau kemampuan pemecahan masalah, yang lainnya
dapat menjadi bergerak ke tingkat patologis. Perasaan umumnya dikategorikan menjadi
empat tingkat untuk tujuan pengobatan : ringan, sedang, berat, dan panik. Perawat dapat
menemukan klien cemas di mana saja di rumah sakit atau lingkup masyarakat.

B. Etiologi

1. Faktor Predisposisi

Stressor predisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat


menyebabkan timbulnya kecemasan (Suliswati, 2005). Ketegangan dalam kehidupan tersebut
dapat berupa:

5
a. Peristiwa Traumatik, yang dapat memicu terjadinya kecemasan berkaitan dengan
krisis yang dialami individu baik krisis perkembangan atau situasional.

b. Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan mempengaruh respons individu


dalam berespons terhadap konflik dan mengatasi kecemasannya.

c. Frustasi akan menimbulkan rasa ketidakberdayaan untuk mengambil keputusan yang


berdampak terhadap ego.

C. Tanda Dan Gejala Kecemasan

1. Respons fisik:

a. Kardiovaskular

Palpitasi, Jantung Bedebar, Tekanan Darah Meninggi, Denyut Nadi Cepat

b. Pernafasan

Napas Cepal, Napas Pendek. Tekanan Pada Dada, Napas Dangkal,


Pembengkakan Pada Tenggorokan, Terengah-Engah

c. Neuromuskular

Refleks Meningkat, Insomnia, Tremor, Gelisah, Wajah Tegang. Kelemahan


Umum, Kaki Goyah, Gerakan Yang Janggal

d. Gastrointestinal

Anoreksia, Diare/Konstipasi, Mual, Rasa Tidak Nyaman Pd Abdomen

e. Traktur Urinarius

Sering Berkemih Dan Tidak Dapat Menahan Kencing

f. Kulit

Wajah Kemerahan, Berkeringat, Gatal. Rasa Panas Pada Kulit

2. Respons Kognitif:

Lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima rangsang luar, berfokus pada
apa yang menjadi perhatiannya

3. Respons Perilaku :

Gerakan tersentak-sentak, bicara berlebihan dan cepat, perasaan tidak aman

4. Respons Emosi:

6
Menyesal, iritabel, kesedihan mendalam, takut, gugup, sukacita berlebihan.
ketidakberdayaan meningkat secara menetap, ketidakpastian, kekhawatiran meningkat, fokus
pada diri sendiri, perasaan tidak adekuat, ketakutan,distressed, khawatir, prihatin.

D. Penatalaksanaan Kecemasan.

Menurut Hawari (2008) penatalaksanaan ansietas pada tahap pencegahaan dan terapi
memerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat holistik, yaitu mencangkup fisik
(somatik), psikologik atau psikiatrik, psikososial dan psikoreligius. Selengkpanya seperti
pada uraian berikut:

a. Upaya meningkatkan kekebalan terhadap stress, dengan cara

1. Makan makanan yang berigizi dan seimbang

2. Tidur yang cukup

3. Olahraga yang teratur.

4. Tidak merokok dan tidak minum minuman keras

2. Terapi Psikofarmaka

Terapi psikofarmaka yang sering dipakai adalah obat anti cemas (anxiolytic), yaitu
seperti diazepam, clobazam, bromazepam, lorazepam, buspirone HCI. meprobamate dan
alprazolam.

E. Diagnosa

1. Ansietas

2. Risiko Distres Spiritual

3. Defisit Pengetahuan

7
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN "Ny, M"

DENGAN GANGGUAN ALAM PERASAAN: KECEMASAN

A. Identitas Klien.

Inisial : Ny. M

Umur : 53 tahun

Jenis kelamin : perempuan

Agama : islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Berdagang

Suku bangsa : Melayu

Status marita : Menikah

Alamat lengkap : Jln. Adisucipto Gg. Cempaka Putih Dalam

B. Alasan masuk:

Klien mengatakan terkena stroke 2 tahun yang lalu dan dibawa ke RSUD Soedarso.
Klien melakukan terapi di RS sebanyak 4 kali. Tetapi tidak ada perubahan yang signifikan.
Klien terkena stroke sudah 4 kali. Klien mengatakan bahwa ia sedih kehilangan anak
pertamanya yang disebabkan karena kecelakaan ia merasa tidak terima kenyataan bahwa
anaknya sudah meninggal dunia . Dan yang terakhir terkena stroke saat Idul Adha 2015 klien
tiba-tiba terjatuh saat ingin ke WC dan mengalami kelumpuhan di bagian kiri tubuh klien dari
ekstremitas atas ke ekstremitas bawah dan bicara jadi pelo.

Saat Pengkajian: Klien mengatakan merasa cemas dengan keadaannya. Klien


mengatakan sebelumnya 3 kali terkena tidak sampai seperti ini. Keluarga mengatakan
bingung melihat kondisi Ny. M seperti ini, tidak tahu cara perawatannya dan sudah lama
tidak kontrol ke-pelayanan kesehatan karena kondisi Ny. M yang tidak bisa berjalan seperti
dulu. Masalah Keperawatan Gangguan Alam Perasaan Kecemasan, Kurang Pengetahuan
Keluarga Dalam Merawat Klien Dirumah.

C. Faktor Predisposisi

1. Faktor perkembangan Klien mengatakan sebelumnya 3 kali terkena penyakit tapi


tidak sampai seperti ini.

8
2. Faktor komunikasi dalam keluarga Komunikasi antar anggota keluarga baik, saat
mempunyai masalah, klien sering menceritakannya kepada anggota keluarganya yang
lain terutama suaminya.

3. Faktor psikologis Klien termasuk tipe orang yang terbuka, dan tidak merasa dirinya
tidak berharga walaupun klien mengalami hambatan dalam mobilisasi.

4. Faktor genetic, Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan
klien. Kakak klien memiliki riwayat hipertensi Suami klien ada riwayat hipertensi.

D. Pemeriksaan fisik

1. Tanda-tanda vital:

TD: 220/100 mmhg N: 88x/menit S: 36,7c P: 22x/menit

2. Ukur

TB: 153 cm BB: 64 kg Turun (*) Naik ( )

Ya ( ) Tidak (*)

3. keluhan fisik :

Kelien mengatakan saat ini tidak ada keluhan fisik yang dirasakan.

E. Psikososial

1. Konsep Diri

a.Citra tubuh

Klien senang dengan keadaan tubuhnya dari rambut sampai ujung kaki. Klien juga
mengatakan tidak mempunyai bagian tubuh yang tidak disukai.

b. Identitas diri

Klien bekerja sebagai petani di ladangnya yang terletak di belakang mahnya.


Biasanya klien menghabiskan waktu luangnya dengan bertani. menonton TV dan berbincang-
bincang dengan anak dan suaminya. Semenjak sakit klien hanya bisa menonton TV dan
berbincang-bincang dengan anak dan suaminya

e. Peran diri

Klien berperan sebagai ibu rumah tangga. Semenjak sakit klien tidak bisa memenuhi
perannya.

9
d. Ideal Diri Klien

mengatakan bercita-cita untuk bisa menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya.

e. Harga Diri

Klien merasa tidak ada masalah dalam berhubungan dengan keluarga dan orang lain.

f. Hubungan Sosial

Klien memiliki orang yang berarti dalam kehidupannya yaitu suami dan anaknya. Klien
berkata jika ada masalah. klien akan menceritakan kepada suami dan anaknya pasti akan
membantu memecahkan masalah yang dialami klien. Klien tidak mengikuti kegiatan diluar
rumah karena kondisinya.

g. Spiritual

Klien beragama Islam dan yakin dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Klien
mengatakan sholat lima waktu walaupun dengan kodisinya saat ini.

F. Status Mental

1. Penampilan Klien berpenampilan rapi, pakaian yang digunakan sesuai dengan


tempatnya. Rambut klien tersisir rapi. Rambut pendek seleher.

2. Pembicaraan, Klien berbicara pelo (kurang jelas, harus mendengarkan dari dekat).
Klien menjawab pertanyaan yang diberikan dengan tepat, selama proses. wawancara
klien berbicara mengenai satu topik dengan jelas (Isi pembicaraan).

3. Alam perasaan, Klien mengatakan terkadang khawatir dengan kondisinya, takut ada
komplikasi lain Klien tidak menunjukkan ekspresi yang berlebihan saat sedih maupun
gembira Klien terlihat senang saat menceritakan pengalamannya yang menyenangkan.

4. Interaksi selama wawancara, Selama proses wawancara. Klien mau menjawab


pertanyaan perawat. Kontak mata klien ada dan klien menatap wajah perawat saat
wawancara dan mau menjawab pertanyaan perawat dengan panjang lebar.

5. Isi piker, Selama wawancara tidak ditemukan gangguan isi pikir. Pemikiran klien
realistis.

6. Memori, Klien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik di masa lalu
maupun saat ini. Klien juga ingat ketika ditanyakan apakah tadi klien sudah makan
atau belum, jam berapa. Klien tidak mengalami gangguan daya ingat baik jangka
panjang maupun jangka pendek.

7. Daya tilik diri, Klien mengetahui penyakit yang dideritanya.

10
G. Analisis data

No Data Etiologi Problem


1. DS:
 Klien mengatakan cemas dengan
kondisinya saat ini.
 Klien mengatakan saat ini tubuhnya
bagian kiri mati rasa.
 Keluarga sebelumnya klien sudah 4 Antisipasi
kali menjalani terapi, tetapi tidak ada kehilangan fungsi, Ansietas
perubahan signifikan. Dan kodisi klien dan bagian tu
saat ini seperti ini.
 Klien mengatakan bahwa ia sedih
kehilangan anak pertamanya yang
disebabkan karena kecelakaan
DO:

 Klien dan keluarga tampak cemas.


 Klien tampak gelisah.
 Klien dan keliarga bertanya-tanya
tentang kondisi klien saat ini.

DS: Kecemasan
2  Klien mengatakan terkadang khawatir
dengan kondisinya, takut ada Risiko Distres
komlikasi lain. Spiritual
DO:
 Wajah pasien tampak cemas.
 Bertanya-tanya kepada perawat.

3. . DS: Kurang Terpapar


 Keluarga mengatakan bingung melihat Informasi
kondisi Ny.M seperti ini tidak tau cara
perawatannya, dan sudah lama tidak
kontrol karena kondisi Ny.M yang Defisit
tidak bisa berjalan seperti dulu. pengetahuan
 Klien mengatakan sudah lama tidak
check up ke pel kesehatan, hanya
meminum obat warung dan berjemur
dipagi hari diteras rumah.
DO:
 Klien dan keluarga bertanya-tanya
kepada perawat.

11
H. Pohon Masalah

Ketakutan

Kecemasan

Kurang pengetahuan

I. Rencana dan Tindakan Keperawatan.

N TGL PERENC TTD


O ANAAN /
NAM
A
tujuan Kreteria Intervensi
Hasil
1. 15 Setelah Perilaku  Bina hubungan saling
Februar dilakukan gelisah percaya.
i 2022 Asuhan menurun,  Bantu klien
keperawatan Tekanan mengidentifikasi dan
selama 3x24 darah menguraikan
jam, Verbalisasi membaik perasaannya.
khawatir akibat  Bantu klien memahami
kondisi yang perspektif pasien
dihadapi terhadapa situasi sters
menurun dan kondisi yang
dialaminya sekarang
tidak akan sembuh
dalam waktu singkat.
 Dengarkan dengan
penuh perhatian.
 Ajarkan teknik
relaksasi nafas dalam
untuk kontrol
mengurangi kecemasan
yang dirasakan.

2. 16 Setelah Interaksi  Jelaskna pada klien


Februar dilakukan dengan orang tentang penyakitnya
i 2022 Asuhan membaik, dan komplikasi yang
keperawatan kewaspasaan bisa terjadi.

12
selama 3x24 berlebihan  Anjurkan klien dan
jam, perasaan menurun keluarga untuk check
takut menurun up ke pelayanan
kesehatan untuk
mengatasi kondisi
klient dan mencegah
terjadinya komloikasi
lain.

3. 19 Setelah Perilaku  Jelaskan pada klien


Februar dilakukan sesuai tentang penyakitmya
i 2022 Asuhan dengan dan komlikasi yang
keperawatan pengetahuan dapat terjadi.
selama 3x24 meningkat,  Ajarkan klien cara
jam, verbalisasi menjalani menggerakan bagian
minat dalam pemeriksaan tubuh yang mati rasa
belajar yang tepat untuk membantu
meningkat meningkat memperlancar
peredaran darah agar
tidak terjadi atrofi otot.
 Ajarkan klien dan
keluarga untuk check
up kepelayanan
kesehatan agar tidak
terjadi komplikasi
penyakit lain

J. Implementasi dan Evaluasi

Hari dan Tanggal Implementasi Evaluasi


15 Februari 2022 S:
a. Jelaskan tanda dan gejala,  Klien dan keluarga
penyebab dan akibat dari mengatakan sedikit
kecemasan tenang sudah diajarkan
cara mengatasi
b. Latihan cara mengatasi penyakit yang
kecemasan : 1) Teknik dirasakan klien.
relaksasi napas dalam 2.)  Klien mengatakan
Distraksi: bercakap-cakap akan mempraktikan
hal positif 3.) Hipnotis 5 cara yang sudah
jari fokus padahal-hal diajarkan perawat.
yang positif O:
 Klien dan keluarga
c. Bantu klien melakukan
masih tampak sdikit
latihan sesuai dengan
cemas.
jadwal kegiatan.
A:

13
 Masalah teratasi
sebagian.
P:
Intervensi dilanjutkan
16 Februari 2022 a. Mengidentifikasi S:
kesiapan dan kemampuan  Klien dan keluarga
menerima informasi. mengatakan sudah ada
gambaran tentang
b. Menyediakan materi dan penyakit yang dialami
media Kesehatan klien dan komplikasi
pemberian yang bisa terjadi.
c. KIE O:
 Klien dan keluarga
d. Menjadwalkan pemberian tampak mengerti
KIE kesepakatan dengan penjelasan
kesehatan perawat.
A:
e. Memberikan kesempatan
 Masalah teratasi.
untuk bertanya sesuai
P:
dengan kesehatannya
Evaluasi intervensi yang
sudah dilakukan
f. Menjelaskan penanganan
masalah kesehatan
19 Februari 2022 a. Mengetahui pesan non  S: klien dapat
verbal tentang kebutuhan menjelaskan kembali
spiritual klien apa yang sudah
dijelaskan oleh
b. . Berespons secara perawat.
singkat spesifik dan
faktual  O: klien terlihat dapat
menjawab pertanyaan
c. Mendengarkan secara yang diajukan perawat
aktif dan menunjukkan seperti
empati
 A : masalah teratasi
d. Menerapkan tehnik
komunikasi terapeutik
 P: Evaluasi intervensi
e. . Meningkatkan kesadaran yang sudah dilakukan
dengan kepekaan pada
pesan verbal klien

f. . Memahami masalah
klien tanpa menghukum
walaupun tidak perasaan
klien berarti menyetujui
klien

14
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan

Kecemasan mungkin hadir pada beberapa tingkat dalam kehidupan setiap individu,
tetapi derajat dan frekuensi dengan yang memanifestasikan berbeda secara luas. Respon
masing-masing individu memiliki kecemasan berbeda. Tepi emosional yang memprovokasi
kecemasan untuk merangsang kreativitas atau kemampuan pemecahan masalah, yang lainnya
dapat menjadi bergerak ke tingkat patologis. Perasaan umumnya dikategorikan menjadi
empat tingkat untuk tujuan pengobatan : ringan, sedang, berat, dan panik. Perawat dapat
menemukan klien cemas di mana saja di rumah sakit atau lingkup masyarakat.

B. Saran

Pasien disarankan untuk melakukan aktivitas ringan dan memerlukan konsentrasi


seperti menonton TV, membaca buku, mengisi teka teki silang. Keluarga disarankan
untuk melakukan perawatan dan memberikan dukungan kepada pasien Dengan gangguan
psikososial

Daftar Pustaka

15
Hawari, D.,2008,Menejemen Stres Cemas Dan Depresi, Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Mansjoer, A., 1999, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jilid 1, Jakarta : Penerbit
Aesculapius.
Sulastri, S.Kep. 2013. Keperawatan Kesehatan Jiwa.

16

Anda mungkin juga menyukai