Dosen Pengampu:
Di susun oleh :
Misbahul Arifin
Alex Muntaha
Akbar
Kafa
Ari
Umar
Muhid
Sopyan
Rizky
Puja dan puji syukur kepada Tuhan yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kita semua,sehingga kami berdua dapat menyelesaikan makalah
khusus tentang “GANGGUAN GANGGUAN ANXIETAS”.
Dengan menyelesaikan makalah ini, penulis berusaha untuk belajar akan pentingnya
mengetahui keadaan tegang yang berlebihan atau tidak pada tempatnya yang ditandai
oleh perasaan khawatir, cemas, tidak menentu atau takut
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................
1.Gangguan Panik/Cemas............................................................................
3.Gangguan Komplusif................................................................................
4.Fobia.........................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................................
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap hari manusia dihadapkan pada berbagai situasi atau kejadian yang dapat memicu
munculnya kecemasan.Misalnya ujian mendadak,presentasi tugas,terlambat masuk
kelas,deadline pekerjaan,dan sebagainya.Sebenarnya kecemasan adalah reaksi yang wajar
yang dapat dialami oleh siapapun,sebagai respon terhadap situasi yang di anggap
mengancam atau membahayakan.Namun,jika kecemasan tersebut berlebihan dan serta
tidak sesuai dengan proporsi ancamannya,maka dapat mengarah ke gangguan yang akan
menghambat fungsi seseorang dalam kehidupannya.
Menurut data National Institute of Mental Health(2005)di Amerika Serikat terdapat 40
juta orang mengalami gangguan kecemasan pada usia 18 tahun sampai pada usia
lanjut.Gangguan kecemasan di perkirakan di derita oleh 1 dari 10 manusia.
Berdasarkan pemaparan tersebut di atas,maka makalah ini memberikan informasi
penting untuk memahami Batasan-batasan yang jelas kapan kecemasan yang di alami
dikatakan sebagai gangguan,apa saja symptom atau gejala yang dimunculkan,apa saja
jenisnya,bagaimana perspektif teoritis menjelaskan mengenai terjadinya gangguan
terebut,serta upaya penanganan apa yang dapat di berikan untuk mengatasi gangguan
kecemasan.Kemudian yang diharapkan akan dapat membantu dalam memahami ciri-ciri
maupun penyebab dari gangguan kecemasan tersebut.
B .Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan gangguan kecemasan?
2.Mengapa bisa terjadi gangguan kecemasan?
3.Bagaimana cara yang digunakan dalam penanganan gangguan kecemasan?
C.Tujuan Masalah
1.Dapat memahami definisi gangguan kecemasan.
2.Untuk mengetahui penyebab dari penyebab gangguan kecemasan.
3.Untuk mengetahui cara yang digunakan dalam penanganan gangguan kecemasan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. KECEMASAN (ANXIETY)
1. Pengertian Kecemasan
Kecemasan adalah suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang
mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi (Nevid,dkk 2005). Banyak hal
yang harus dicemaskan, misalnya kesehatan, relasi sosial, ujian, karir, kondisi lingkungan dan
sebagaianya. Adalah normal, bahkan adaptif, untuk sedikit cemas mengenai aspek-aspek
hidup tersebut. Kecemasan bermanfaat bila hal tersebut mendorong untuk melakukan
pemeriksaan medis secara reguler atau memotivasi untuk belajar menjelang ujian.
Kecemasan adalah respon yang tepat terhadap ancaman, tetapi kecemasan bisa menjadi
abnormal bila tingkatannya tidak sesuai dengan proporsi ancaman, atau sepertinya datang
tanpa ada penyebabnya – yaitu bila bukan merupakan respon terhadap perubahan
lingkungan (Nevid, dkk 2005).
Gangguan kecemasan diklasifikasikan sebagai neurosis hampir sepanjang abad ke-
19. Istilah neurosis diambil dari akar kata yang berarti „suatu kondisi abnormal atau sakit
dari sistem saraf‟ dan ditemukan oleh Cullen (Nevid, dkk, 2005) pada abad ke-18. Neurosis
dilihat sebagai suatu penyakit pada sistem saraf. Kemudian berganti dengan pengertian dari
Freud pada abad ke-20. Freud mengatakan bahwa tingkah laku neurotik terjadi karena
adanya ancaman bahwa ide-ide pembangkit kecemasan yang tidak dapat diterima akan
muncul ke dalam alam sadar. Semua gangguan ini mencerminkan usaha ego untuk
mempertahankan dirinya sendiri melawan kecemasan. Saat ini beberapa klini
mengelompokkan masalah tingkah laku yang lebih ringan di mana orang-orang yang
dikelompokkan di neurosis relatif masih mempunyai kontak yang baik dengan realitas
sedangkan psikosis mempunyai ciri kehilangan kontak dengan realitas.
2. Ciri-ciri
Kecemasan Berikut ini dijelaskan ciri-ciri kecemasan (Nevid, dkk 2005):
1 Ciri – ciri fisik kecemasan
a. Kegelisahan, kegugupan
b. Tangan atau anggota tubuh bergetar
c. Banyak berkeringat
d. Telapak tangan berkeringat
e. Pening
f. Mulut atau kerongkongan terasa kering
g. Sulit berbicara
h. Sulit bernapas
i. Bernapas pendek
j. Jantung berdebar keras atau berdetak kencang
k. Suara yang bergetar
l. Jari-jari atau anggota tubuh menjadi dingin
m.Leher atau punggung terasa kaku
n. Sensasi seperti tercekik atau tertahan
o. Sakit perut atau mual
2
p. Sering buang air kecil
q. Wajah terasa memerah
r. Diare
3
2.Gangguan Cemas Menyeluruh
Gangguan cemas menyeluruh sulit ditangani dengan berhasil. Perludilakukan
terapi mencakup pendekatan psikoanalisis, behavioral, kognitif danbiologis.
Pendekatan psikoanalisis
, gangguan kecemasan berakar dari konflik-konflik yangditekan, sehingga penting membantu
pasien menghadapi sumber-sumber konflikyang sebenarnya. Maka psikoanalisis menganalisa
dan mengontrol pada kehidupanpasien masa lalu dan masa kini untuk berhubungan dengan
orang lain.
Pendekatan behavioral
, menangani kecemasan menyeluruh dan menganggapserangkaian respon terhadap berbagai
situasi yang dapat di identifikasi. Terapi yangdilakukan seperti training relaksasi intensif,
dengan harapan bahwa belajar untukrileks ketika merasa tegang seiring mereka menjalani
hidup akan mencegahkecemasan berkembang tanpa kendali.
Pendekatan kognitif
, menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental,dimana individu (organisme) aktif dalam
menangkap, menilai, membandingkan,dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi.
Individu menerima stimuluslalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas
stimulus yangdatang.
Pendekatan biologis
, pemberian obat-obatan khusus.
4.Gangguan Fobia
Penanganan fobia dilakukan dengan pendekatan psikoanalisis,
pendekatanbehavioral, pendekatan kognitif serta pendekatan biologis.
4
Gangguan cemas menyeluruh sulit ditangani dengan berhasil. Perludilakukan
terapi mencakup pendekatan psikoanalisis, behavioral, kognitif danbiologis.
4.Gangguan Fobia
Penanganan fobia dilakukan dengan pendekatan psikoanalisis,
pendekatanbehavioral, pendekatan kognitif serta pendekatan biologis.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
5
DAFTAR PUSTAKA
Maslim, Rusdi. (2013).
Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas dariPPDGJ-III dan DSM 5
. Cetakan 2 Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-UnikaAtmajaya. Jakarta: PT Nuh Jaya.Saleh,
Umniyah. (2019).
Anxiety Disorder (memahami gangguan kecemasan: jenis-jenis, gejala, perspektif teoritis
dan penanganan).
FK-UNHAS. Jakarta.