Mata Kuliah :
Psikologi
Dosen Pengampu :
Rubi Rimonda, M.pd
Disusun Oleh :
Widya Ningsih Safitri 2305902020100
Dedek Safitri Br.Pandiangan 2305902020064
Rahmad Ilham Syahrijal 2305902020115
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak,sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau
mengambil hikmah dalam menambah referensi yang telah ada.
Penulis
ii | P a g e
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3. Tujuan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1. Pengertian Kecemasan..................................................................................3
2.2. Penyebab Gangguan Kecemasan...................................................................3
2.3. Gejala Gangguan Kecemasan........................................................................4
2.4. Jenis-Jenis Anxiety Disorder.........................................................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
3.1. Kesimpulan..................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
iii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1|Page
berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan
sesuatu, dan juga bagaimana makhluk berfikir dan berperasaan.
1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan Makalah ini adalah.
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kecemasan
Cemas (anxiety) adalah perasaan gugup atau gelisah. Biasanya orang
akan mengalami rasa cemas ketika berhadapan dengan situasi tertentu, seperti
sebelum wawancara kerja, sebelum ujian, saat harus mengambil keputusan
penting, atau ketika menunggu hasil pemeriksaan dokter.
3|Page
2.3. Gejala Gangguan Kecemasan
Ada beberapa jenis gangguan kecemasan, yaitu gangguan panik,
gangguan kecemasan sosial, serta gangguan kecemasan umum atau
menyeluruh (GAD). Berikut ini adalah gejala dan cara mengatasi gangguan
kecemasan sesuai jenisnya:
Berikut ini adalah beberapa gejala yang dapat muncul saat terjadi
gangguan panik:
Berkeringat
Palpitasi (berdebar-debar)
Dada terasa sesak atau tersedak
Nyeri dada kanan maupun kiri
Merasa seperti mengalami serangan jantung
Ketakutan
Gemetar
Merasa seperti tidak berdaya
4|Page
Beberapa gejala gangguan kecemasan sosial adalah:
Berikut ini adalah beberapa gejala yang dapat dirasakan oleh penderita
gangguan kecemasan umum:
5|Page
•Sering merasa lelah
Sesak napas
Sering ingin buang air kecil
Tidak nafsu makan
Pengobatan untuk gangguan •kecemasan umum bisa ditempuh
dengan dua cara, yakni melalui psikoterapi dan pemberian obat-
obatan psikotropika atau obat penenang.
2.4.2. Fobia
6|Page
Individu dengan fobia umumnya akan menghindari hal-hal yang bisa
memicu fobianya muncul. Misalnya, jika takut dengan warna merah, mereka
akan berusaha untuk menghindari apa pun yang berhubungan dengan warna
merah. Atau, bila mereka mampu memaksa diri menghadapi hal tersebut,
maka mereka akan menghadapinya dengan penderitaan yang hebat.
Saat melihat hal yang sangat ditakuti, individu dengan fobia akan
bereaksi secara berlebihan, misalnya dengan berlari tanpa arah, bersembunyi,
dan menghindari hal yang sangat ditakuti tersebut. Dalam kondisi puncak,
fobia dapat membuat jantung berdegup kencang, keluar keringat dingin,
hingga pingsan.
Umumnya, perasaan khawatir ini dipicu oleh ketakutan atau malu saat
berada di keramaian, takut dipandang salah, takut salah bicara, dan
sebagainya. Dalam berkomunikasi, mereka akan cenderung mengalihkan
wajah atau menghindari kontak mata dengan lawan bicara.
2.4.5. Panik
7|Page
Gangguan panik merupakan sebuah kondisi yang ditandai dengan
adanya episode serangan panik berulang yang muncul tiba-tiba, tanpa ada
penyebab jelas, bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Kondisi ini bisa
terjadi secara berulang dan akan mengganggu aktivitas harian maupun
hubungan dengan orang lain.
Karena sifatnya yang dapat muncul kapan saja dan di mana saja,
penderita gangguan cemas biasanya akan menarik diri dari kehidupan sosial,
membatasi aktivitas harian, dan lebih suka menghabiskan waktu di dalam
kamar.
8|Page
Selain itu, menerapkan pola hidup sehat seperti berhenti merokok,
berhenti mengkonsumsi kafein, istirahat yang cukup, aktif berolahraga, dan
meditasi juga diharapkan dapat membantu meringankan gangguan
kecemasan.
9|Page
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Biasanya orang akan mengalami rasa cemas ketika berhadapan dengan
situasi tertentu, seperti sebelum wawancara kerja, sebelum ujian, saat harus
mengambil keputusan penting, atau ketika menunggu hasil pemeriksaan
dokter.
10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2023), Gangguan Kecemasan: Jenis, Gejala, dan Cara
Mengatasinya,Kementerian Kesehatan Indonesia.
Ahmad Fauzi, (2004), Manusia bukan saja makhluk sosial yang harus hidup
dengan sesamanya tetapi selalu membutuhkan kerja sama. Lebih dari itu
manusia mempunyai kepekaan sosial, yang berarti kemampuan untuk
menyesuaikan diri, dan perbuatan. Seseorang akan berbeda menghadapi
orang yang sedang marah, sedang gembira, sedih, dan lainlain. Tingkah
laku atau perbuatan manusia tidak terjadi secara sporadis (timbul dan
hilang di saat-saat tertentu) tetapi selalu ada kelangsungan antara satu
perbuatan dengan perbuatan berikutnya. Psikologi Umum Bandung:
Pustaka Setia.
Bandelow B, Boerner JR, Kasper S, Linden M, Wittchen HU, Möller HJ, (2013),
Diagnosis dan pengobatan gangguan kecemasan umum. Dtsch Arztebl
Int .
Muhibbin Syah, (2008), Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, cet. ke-
14 Bandung: Remaja Rosda Karya.
11 | P a g e