Anda di halaman 1dari 12

Makalah Kesehatan Mental

GANGGUAN JIWA RINGAN

DOSEN PENGAMPUH: Dr. Zainun, MA.

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2

1. Putri Gunti Isnaini (0102183165)


2. Rizky Parlaungan Siregar (0102183168)
3. Putri Tri Armita (0102183157)
4. Okky Anas Azizy (0102183142)
5. Putri Hasanah (0102183147)

PRODI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM D/V


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TAHUN 2020-2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Kami berterima kasih kepada Bapak Dosen pengampu mata kuliah Kesehatan Mental
yang telah membimbing kami. Makalah ini kami membahas dan menjelaskan mengenai
“Gangguan Jiwa Ringan” yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca
mengenai materi ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk
para pembaca. Bahkan kami berarap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari. Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 15 November 2020

penulis

ii
DAFTAR ISI

KESEHATAN MENTAL................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I............................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan.................................................................................................. 1
BAB II .............................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2
A. Gangguan Jiwa ......................................................................................................... 2
B. Jenis-jenis Gangguan Jiwa Ringan ............................................................................. 2
C. Gejala-gejala Gangguan Jiwa Ringan ..................................................................... 4
D. Manusia Penyebab Gangguan Jiwa Ringan ............................................................. 4
BAB III ........................................................................................................................... 8
PENUTUP ...................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gangguan jiwa yaitu suatu sindrom atau pola perilaku yang secara klinis bermakna yang
berhubungan dengan distres atau penderitaan dan menimbulkan gangguan pada satu atau lebih
fungsi kehidupan manusia. Fenomena gangguan jiwa pada saat ini mengalami peningkatan yang
sangat signifikan, dan setiap tahun di berbagai belahan dunia jumlah penderita gangguan jiwa
bertambah.
Gangguan jiwa juga merupakan suatu masalah kesehatan yang serius dikarenakan jumlah
penderita gangguan jiwa yang terus mengalami peningkatan. Gangguan jiwa adalah salah satu
dari empat masalah kesehatan utama, baik di negara maju maupun negara berkembang. Gangguan
jiwa tidak hanya dianggap sebagai gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung.
Namun juga menimbulkan ketidakmampuan individu untuk berperilaku tidak produktif.

A. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertingan Dari Gangguan Jiwa ?
2. Sebutkan Jenis-Jenis Gangguan Jiwa Ringan!
3. Jelasakan Gejala-Gejala Gangguan Jiwa Ringan!
4. Jelaskan Penyebab Gangguan Jiwa Ringan !

B. Tujuan Masalah
1. Agar Dapat Memahami Pengertingan Dari Gangguan Jiwa.
2. Agar Dapat Mengetahui Jenis-Jenis Gangguan Jiwa Ringan.
3. Agar Dapat Mengetahui Gejala-Gejala Gangguan Jiwa Ringan.
4. Agar Dapat Memahami Penyebab Gangguan Jiwa Ringan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gangguan Jiwa


Gangguan jiwa adalah gangguan yang mengenal salah satu atau lebih fungsi jiwa.
Ganguan jiwa adalah ganguan otak yang ditandai oleh tergannggunya emosi, proses berpikir,
perilaku dan persepsi (penangkapan panca indera). Gangguan jiwa ini menimbulkan steress dan
penderitaan bagi penderita.1
Gangguan jiwa dapat mengenai setiap orang, tanpa mengenal umur, ras, agama, maupun
status sosial-ekonomi. Gangguan jiwa bukan disebabkan oleh kelemahan pribadi. Di masyarakat
banyak beredar kepercayaan atau mitos yang salah mengenai gangguan jiwa, ada yang percaya
bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh roh jahat, ada yang menuduh bahwa itu akibat guna-guna,
karena kutukan atau hukuman atas dosanya. Kepercayaan yang salah ini hanya akan merugikan
penderita dan keluarganya karena pengidap gangguan jiwa tidak mendapat pengobatan secara
cepat dan tepat.
Jiwa atau mental yang sehat tidak berarti bebas dari gangguan. Seseorang bisa dikatakan
jiwanya sehat jika ia bisa dan mampu untuk menikmati hidup, punya keseimbangan antara
aktivitas kehidupannya, dan mapu menangani masalah secara sehat, serta berprilaku normal dan
wajar sesuai dengan tempat atau budaya dimana dia berada. Orang yang jiwanya sehat juga
mampu mengekpresikan emosinya secara baik. Dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya,
sesuai dengan kebutuhan.

B. Jenis-jenis Gangguan Jiwa Ringan


Beberapa penyakit kejiwaan ringan yang bisa saja dialami seseorang yaitu : 2
1. Gangguan Kecemasan
Seseorang dengan gejala kecemasan berlebih dalam merespon sebuah situasi dan objek-
objek tertentu, apalagi jika gejala tersebut disertai dengan rasa ketakutan, berkeringat,
panik, bahkan disertai dengan detak jantung yang menjadi lebih cepat menjadi salah satu
ciri yang terliha jelas pada gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan ini bisa juga
berupa fobia dalam situasi tertentu, gangguan panik, maupun gangguan kecemasa sosial.
2. Gangguan Kepribadian

1
Agustinus Sipayung, Hati-hati Mengatakan Anda Tidak Sakit Jiwa, (Jakarta: PT. Gramedia, 2010), hal 13.
2
https://www.academia.edu/7585658/Jenis_Jenis_Gangguan_Mental_yang_Biasa_Terjadi_pada_Anak_Oleh
_S_Gelmani_Rabiah_in_Psikologi?auto=download

2
Gangguan kepribadian ini memiliki beberapa jenis, seperti paranoid personality
disorder, gangguan identitas gender, gangguan kepribadian antisosial, dan masih banyak
lainnya. Seseorang yang mengalami gangguan kepribadian pada umumnya memiliki
karakter-karakter kaku dan ekstrem yang mana tidak sesuai pada kebiasaan masyarakat di
lingkungannya.
3. Gangguan Tak Mampu Mengendalikan Keinginan
Gangguan ini menyebabkan penderitanya tidak mampu nuntuk mengendalikan keinginna
serta juga tidak mampu untuk menolak segala macam dorongan yang mana berasal dari
dirinya sendiri, meskipun kenyataannya dorongan tersebut dapat membahayakan diri
sendiri dan orang lain di sekitarnya. Hal-hal esktrem akan dilakukan olehnya, semisal
piromania, kleptomania, menyulut api, dan lainnya. Meskipun terlihat sederhana, namun
kebiasaan ini menjadi salah satu gangguan jiwa yang perlu diwaspadai.
4. Gangguan pasca-trauma/post-traumatic stress disorder (PTSD)
Gangguan PTSD ini merupakan gangguan mental yang mana terjadi ketika seseorang
telah mengalami kejadian-kejadian yang menakutkan semisal pelecehan seksual, bencana
alam, kematian anggota keluarga, dan lainnya.
5. Gangguan Pola Makan
Gangguan ini akan menyebabkan seseorang mengalami perubahan emosi, perilaku, hingga
kebiasaan yang sering terlihat dan berkaitan dengan berat badan dan makan. Salah satu
contoh dari gangguan ini yang sering terjadi dapat anda lihat tanda-tanda anoreksia. Pada
gangguan anoreksia akan terlihat jika penderitanya sangat ketakutan jika berat badannya
mengalami kenaikan yang mana dianggap abnormal. Sehingga ketika berat badan
meningkat, mereka enggan untuk makan. Selain itu contoh lainnya dapat terlihat
pada penyakit bulimia, yang mana penderitanya akan terus makan bahkan hingga
berlebihan dan setelah itu akan memuntahkannya secara sengaja.
6. Gangguan Psikosis
Seseorang yang mengalami gangguan psikosis biasanya akan mengalami gangguan mental
yang membuat pikiran seseorang menjadi kacau beserta kesadarannya. Halusinasi serta
delusi menjadi gejala gejala yang sering kali terjadi pada penderita gangguan ini.
Halusinasi merupakan gangguan saat seseorang mendengar maupun melihat suara yang
dalam kenyataannya sebenarnya tidak ada .Sedangkan delusi merupakan kondisi berbeda
dari halusinasi. Delusi merupakan sebuah hal yang diyakini kebenarannya namun sama
sekali tidak ada. Misalnya saja seperti delusi kejar, yang mana penderita nya akan merasa
terganggu terus menerus seperti diikuti oleh orang lain.
7. Enosimania
3
Enosimania merupakan kondisi dimana seseorang mengalami ketakutan untuk melakukan
kesalahan-kesalahan yang besar, takut untuk menerima kritikan, serta lainnya. Gejala-
gejala yang biasanya diderita oleh penderita enosimania adalah detak jantung yang tidak
beraturan, berkeringan berlebih, nafas menjadi cepat dan pendek, serta timbul rasa muak.
Namun enosimania ini juga dapat berdampak positif, misalnya membuat seseorang
menjadi bersikap penuh kehati -hatian, perfect, serta lainnya.

C. Gejala-gejalah Gangguan Jiwa Ringan

Gejala gangguan jiwa ringan (cemas) adalah sebagai berikut:3


 Perasan khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri dan mudah tersinggung.
 Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut.
 Takut sendirian, takut pada keramaian, dan banyak orang.
 Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan.
 Gangguan konsentrasi dan daya ingat.
 Keluhan-keluhan somatik seperti rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdenging
(tinitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan dan
sakit kepala.

Sedangkan menurut NIMH USA tanda dan gejalanya diantaranya adalah :4


 Rasa sedih yang terus-menerus.
 Rasa putus asa dan pesimis.
 Rasa bersalah, tidak berharga dan tidak berdaya.
 Kehilangan minat.
 Energi lemah, menjadi lamban.
 Sulit tidur (insomnia) atau tidur berlebihan (hipersomnia).
 Sulit makan atau rakus makan (menjadi kurus atau kegemukan).
 Tidak tenang dan gampang tersinggung.
 Berpikir ingin mati atau bunuh diri.

D. Penyebab Gangguan Jiwa Ringan


Pada umumnya orang awam beranggapan bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh santet atau

3
Antara Samara, Gelombang Lautan Jiwa, (Jakarta : PT. Gramedia), 2012, hal 53.
4
Ibid, hal 56.
4
diguna-guna atau kekuatan supra natural. Akan tetapi sesungguhnya gangguan jiwa disebabkan
oleh banyak faktor yang beriteraksi satu sama lain diantaranya :

1. Pengalaman traumatis
Ketika seseorang mengalami peristiwa traumatis, pertahanan tubuh juga terpengaruh.
Efeknya, tubuh merespons dengan stres, yang membuat seseorang merasakan berbagai gejala
fisik, berperilaku berbeda, dan mengalami emosi yang lebih kuat. Respons tubuh ini kemudian
memicu tubuh menghasilkan bahan kimia yang mempersiapkan tubuh untuk keadaan darurat.
Maka itu dapat muncul beberapa gejala, antara lain: 5
 Tekanan darah meningkat.
 Peningkatan denyut jantung.
 Keringat berlebihan.
 Aktivitas perut berkurang (nafsu makan hilang).

2. Faktor Biologis
Faktor biologis atau disebut gangguan mental organik dapat memicu gangguan jiwa
diantaranya adalah :

 Gangguan pada fungsi sel saraf di otak.6


 Infeksi, misalnya akibat bakteri Streptococcus.
 Kelainan bawaan atau cedera pada otak.
 Kerusakan otak akibat terbentur atau kecelakaan.
 Kekurangan oksigen pada otak bayi saat proses persalinan.
 Memiliki orang tua atau keluarga penderita gangguan mental.
 Penyalahgunaan NAPZA dalam jangka panjang, misalnya heroin dan kokain.
 Kekurangan nutrisi

Sedangkan faktor psikologis juga dapat memicu gangguan jiwa diantaranya adalah :

 Peristiwa traumatik, seperti kekerasan dan pelecehan seksual.


 Kehilangan orang tua atau disia-siakan di masa kecil.
 Kurang mampu bergaul dengan orang lain.
 Perceraian atau ditinggal mati oleh pasangan.
 Perasaan rendah diri, tidak mampu, marah, atau kesepian.
5
Suryana, Penaganan Kesehatan Jiwa, (Bandung : PT. Alfabeta , 2002) , hal 40.
6
Ibid, hal 43.
5
3. Faktor psikoedukasi
Faktor psikoedukasi diantaranya adalah :

 Melindungi anak secara berlebihan karena memanjakannya 7.


 Melindungi anak secara berlebihan karena sikap “berkuasa” dan “harus tunduk saja”.
 Sikap penolakan terhadap kehadiran si anak (rejected child).
 Menentukan norma-norma etika dan moral yang terlalu tinggi.
 Penanaman disiplin yang terlalu keras.
 Penetapan aturan yang tidak teratur atau yang bertentangan.
 Adanya perselisihan dan pertengkaran antara kedua orang tua.
 Perceraian.
 Persaingan dengan sibling yang tidak sehat.
 Nilai-nilai yang buruk (yang tidak bermoral).
 Perfeksionisme dan ambisi (cita-cita yang terlalu tinggi bagi si anak).
 Ayah dan atau ibu mengalami gangguan jiwa (psikotik atau non-psikotik).

4. Faktor koping
Secara umum ada dua strategi koping yang biasanya digunakan yaitu:

 Problem-solving focused coping, dimana individu secara aktif mencari penyelesaian dari
masalah untuk menghilangkan kondisi atau situasi yang menimbulkan stres
 Emotion-focused coping, dimana individu melibatkan usaha-usaha untuk mengatur
emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang akan timbul akibat suatu
kondisi atau situasi yang penuh tekanan.

Individu yang menggunakan problem-solving focused coping cenderung berorientasi pada


pemecahan masalah yang dialaminya sehingga bisa terhindar dari stres yang berkepanjangan
sebaliknya individu yang senantiasa menggunakan emotion-focused coping cenderung berfokus
pada ego mereka sehingga masalah yang dihadapi tidak pernah ada pemecahannya yang membuat
mereka mengalami stres yang berkepanjangan bahkan akhirnya bisa jatuh kekeadaan gangguan
jiwa berat.

7
https://www.academia.edu/14674608/KONSEP_GANGGUAN_JIWA

6
5. Stressor psikososial

Faktor stressor psikososial juga turut berkontribusi terhadap terjadinya gangguan jiwa.
Seberapa berat stressor yang dialami seseorang sangat mempengaruhi respon dan koping mereka.
Seseorang mengalami stressor yang berat seperti kehilangan suami tentunya berbeda dengan
seseorang yang hanya mengalami strssor ringan seperti terkena macet dijalan. Banyaknya stressor
dan seringnya mengalami sebuah stressor juga mempengaruhi respon dan koping. Seseorang yang
mengalami banyak masalah tentu berbeda dengan seseorang yang tidak punya banyak masalah.

6. Pemahaman dan keyakinan agama

Pemahaman dan keyakinan agama ternyata juga berkontribusi terhadap kejadian gangguan
jiwa.8 Misalnya lemahnya iman dan kurangnya ibadah dalam kehidupan sehari-hari seseorang
akan mengalami halusinasi pendengaran atau pun hal-hal lainnya, halusinasinya akan tidak
muncul jika kondisi keimanan mereka kuat.

8
https://www.academia.edu/14674608/KONSEP_GANGGUAN_JIWA

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Gangguan jiwa adalah penyakit kronis yang tidak terjadi begitu saja. Gangguan jiwa bukan
disebabkan oleh hal -hal yang bersifat supra natural seperti santet dan diguna-guna. Hingga saat
ini belum ditemukan penyebab spesifik dari gangguan jiwa. Akan tetapi, beberapa penelitian telah
menunjukkan adanya bebrapa faktor yang berhubungan dengan kejadian gangguan jiwa seperti
faktor pengalaman traumatis, faktor biologis, faktor psikoedukasi. faktor koping, faktor stressor
psikososial, dan faktor pemahaman dan keyakinan agama seseorang.

B. SARAN
Kami membuat makalah Kesehatan Mental yang berjudul “Gangguan Jiwa Ringan” ini untuk
pembelajaran bersama dan kami berharap juga makalah ini menjadi masukan dan tambahan dalam
memahami perkara-perkara Gangguan Jiwa Ringan, dan kami juga mengambil materi dari
berbagai sumber. Apabila dosen pengampuh dan teman-teman menemukan kesalahan dan
kurangnya sempurna makalah kami, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada
seluruh teman-teman dan dosen pengampuh yang telah membaca makalah kami.

8
DAFTAR PUSTKA

Sipayung, Agustinus. 2010. Hati-hati Mengatakan Anda Tidak Sakit Jiwa. Jakarta: PT.
Gramedia.
https://www.academia.edu/7585658/Jenis_Jenis_Gangguan_Mental_yang_Biasa_Terjadi_pa
da_Anak_Oleh_S_Gelmani_Rabiah_in_Psikologi?auto=download
Samar, Antara. 2012. Gelombang Lautan Jiwa. Jakarta : PT. Gramedia..
Suryana.2002. Penaganan Kesehatan Jiwa. Bandung : PT. Alfabeta .
https://www.academia.edu/14674608/KONSEP_GANGGUAN_JIWA

Anda mungkin juga menyukai