Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENTINGNYA KESEHATAN MENTAL

Kelompok 7 :

Eimanuella Kristina Lasfeto

Yaner Imenuel Isa

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SO’E

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasihNya, sehingga
karya tulis ilmiah (makalah) yang berjudul Kesehatan Mental ini dapat tersusun sampai dengan selesai.
Tidak lupa kami sebagai penulis mengucapkan limpah terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik moril maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
khususnya tentang Kesehatan Mental bagi para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca maupun penulis praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penulis dan penyusun, merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik ataupun saran saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

So’E, 2 Januari 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman

COVER ………………………………………………………………………………………………………………………. 1

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………………. 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………………. 4

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………………… 4

1.3 Tujuan ………………………………………………………………………………………….............................. 4

BAB II ISI

A. Mental dan Kesehatan Mental ……………………………………………………………………………………… 5

B. Penyebab Seseorang Dapat Terkena Masalah Pada Mental …….………………………………………………….. 6

C. Jenis-Jenis Gangguan Mental (Mental Illness) ……………………………………………………………………… 7

D. Gejala Orang yang Terkena Masalah Mental Illness ………………………………………………………………... 8

E. Pencegahan …………………………………………………………………………………………………………... 9

F. Pengobatan …………………………………………………………………………………………………………… 9

G. Cara Menjaga Kesehatan Mental Tetap Optimal …………………………………………………………………….. 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………………. 12

B. Saran …………………………………………………………………………………………………………………... 12

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesadaran akan kesehatan mental di Indonesia belum sepenuhnya baik, terutama yang dialami
oleh perempuan. Wanita memiliki potensi mengalami masalah mental yang lebih tinggi dibanding
pria.
Penelitian dari Homewood Health United Kingdom menunjukan, sebesar 47% perempuan
beresiko tinggi terkena masalah kesehatan mental dibandingkan dengan laki-laki. Perempuan
beresiko mengalami depresi 2 kali lebih tinggi dibanding laki-laki. Selain itu tanggung jawab yang
berlebihan membuat perempuan rentan mengalami masalah kecemasan dan depresi.
Kesehatan mental dipengaruhi oleh banyak perisitiwa dalam kehidupan yang menimbulkan
dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat
berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak atau stress berat jangka panjang. Jika
kesehatan mental terganggu, maka akan menimbulkan gangguan mental atau penyakit mental.
Gangguan mental dapat mengubah perilaku seseorang dalam menangani sesuatu.
Beberapa jenis gangguan mental yang umum ditemukan antara lain depresi, gangguan
kecemasan, bipolar, gangguan stress pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif (OCD) dan
psiokosis. Beberapa penyakit mental hanya terjadi pada pengidap tertentu, seperti postpartum
depression.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mental dan Kesehatan Mental
2. Penyebab Seseorang Dapat Terkena Masalah Pada Kesehatan Mental
3. Jenis-jenis Gangguan Mental (Mental Illness)
4. Gejala Orang yang Terkena Masalah Pada Mental
5. Pencegahan
6. Pengobatan
7. Cara Menjaga Kesehatan Mental Tetap Optimal

1.3 Tujuan

1. Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk meningkatkan kesadaran para pembaca, betapa
pentingnya kesehatan mental bagi setiap individu

2. Agar penulis dan pembaca mengenali gejala, tau jenis-jenis Mental Illness, pencegahan serta
pengobatan bagi orang yang terkena mental illness

4
BAB II
ISI

A. Mental dan Kesehatan Mental


Banyak orang yang sering menyebut kata “mental” tanpa tau arti sebenarnya dari kata ini dan
mengakibatkan beberapa orang salah paham tentang mental sendiri. Di Indonesia pun agak tabu
jika kita berbicara tentang mental. Banyak juga orang yang menganggap remeh tentang mental dan
kesehatan mental seseorang.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), mental adalah hal yang bersangkutan
dengan batin dan watak manusia yang bukan bersifat badan atau tenaga. Mental juga dapat
diartikan sebagai “Tindakan yang dipengaruhi pikiran”. Kita juga tidak bisa melihat makna mental
hanya dalam satu pemikiran saja karena mental sendiri sangatlah dalam dan luas.
Sedangkan menurut para ahli kesehatan mental adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak
mengalami perasasn bersalah terhadap dirinya sendiri, memiliki estimasi yang realistis terhadap
dirinya sendiri dan dapat menerima kekurangan atau kelemahannya, kemampuan menghadapi
masalah-masalah dalam hidupnya (Pieper dan Uden, 2006).
Dilansir dari Wikipedia kesehatan jiwa atau kesehatan mental adalah keadaan sejahtera
dimana individu menyadari potensi yang dimilikinya, mampu menanggulangi tekanan hidup
normal, bekerja secara produktif serta mampu memberikan kontribusi bagi lingkungannya. Selain
kesehatan jasmani, kita juga perlu menjaga dan memperhatikan kesehatan mental, karena kesehatan
mental sendiri sangat penting agar kita bisa mewujudkan potensi masing-masing. Kesehatan mental
juga bersifat pribadi dan individu. Hal ini juga yang menentukan seseorang dapat berhubungan
dengan orang lain, membuat pilihan dan menangani stress. Masalah kesehatan mental juga sering
mengganggu suasana hati seseorang, pemikiran, perilaku atau cara seseorang berinteraksi dengan
orang disekitarnya. Kondisi kesehatan mental sendiri bisa digolongkan ringan, sedang dan berat
yang dapat ditentukan berdasarkan seberapa jauh dampaknya terhadap fungsi harian seseorang.
Meski rumit, gangguan kesehatan mental termasuk penyakit yang masih bisa dapat diobati.
Bahkan, sebagian bsar penderita mental disorder masih dapat menjalani kehidupan sehari-hari
seperti orang normal. Namun pada kondisi tertentu atau kondisi yang lebih buruk seseorang
mungkin harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit unruk menangani kondisinya.
Sebelum lebih buruk biasanya orang yg terkena mental illness akan disarankan ke psikiatri atau
psikolog untuk mendapatkan penanganan lanjut. Tak jarang, kondisi ini pun dapat memicu
keinginan atau hasrat seseorang untuk menyakiti diri sendiri atau yang lebih buruk memilih
mengakhiri hidupnya sendiri.

5
B. Penyebab Seseorang Dapat Terkena Masalah Pada Kesehatan Mental
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang dapat terkena masalah pada kesehatan
mental. Kondisi ini juga umumnya terjadi pada pria, wanita, anak-anak, remaja, ataupun lansia.
Menurut WHO (World Health Organization), 1 dari 5 anak-anak dan remaja di dunia memiliki
gangguan mental. Sementara pada orang dewasa, kondisi ini mempengaruhi 1 dari 4 orang di dunia.
Dari kasus ini, sekitar setengahnya dimulai pada remaja dibawah usia 14 tahun, dimana ini
merupakan usia yang kerap rawan munculnya gangguan mental.
Banyak faktor yang bisa memicu terjadinya gangguan mental, mulai dari menderita penyakit
tertentu sampai mengalami stres akibat peristiwa traumatis. Faktor lainnya yang dapat
mempengaruhi kesehatan mental atau penyebab mental disorder adalah faktor genetik. Faktor
biologis, seperti ketidakseimbangan kimiawi di otak, cedera otak, traumatis atau epilepsy.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab mental disorder:
1. Faktor genetik
2. Faktor biologis
3. Faktor psikologis dari trauma yang signifikan seperti pelecehan, pertempuran militer,
kecelakaan, kejahatan atau kekerasan yang pernah dialami, isolasi sosial atau kesepian
4. Faktor paparan lingkungan saat didalam kandungan seperti zat kimia, alcohol atau obat-obatan
5. Faktor lingkungan lainnya, seperti kematian orang dekat, kehilangan pekerjaan, kemiskinan dan
terlilit utang ataupun brokenhome
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang beresiko lebih tinggi terkena mental
illness, yaitu :
1. Orang-orang yang dilahirkan dengan kelainan pada otak atau mengalami kerusakan otak akibat
cedera serius
2. Orang yang memiliki anggota keluarga atau keluarga dengan gangguan mental
3. Memiliki kondisi medis kronis seperti kanker
4. Orang-orang yang memiliki pekerjaan yang memicu stress seperti Dokter, Pengusaha atau
Mahasiswa
5. Orang yang memiliki masalah pada masa kanak-kanak atau masalah gaya hidup
6. Orang-orang yang mengalami kegagalan dalam hidup, seperti sekolah atau kehidupan kerja
7. Orang yang pernah mengalami penyakit mental sebelumnya
8. Orang yang mengalami diskriminasi dan stigma
9. Orang yang mengalami kehilangan atau kematian seseorang yang sangat dekat
10. Orang yang mengalami kerugian sosial seperti masalah kemiskinan atau utang

6
C. Jenis-jenis Gangguan Mental (Mental Illnes)
Pengertian tentang jenis-jenis gangguan mental (Mental Illnes), di dunia ini ada lebih dari 200
jenis gangguan mental yang dapat merusak psikis seseorang. Namun secara umum ada beberapa jenis
gangguan mental yang sering di temukan, antara lain;

 Depresi

Depresi adalah jenis gangguan mental yang paling sering terjadi. Jenis gangguan mental ini
ditandai dengan kesedihan yang terlalu lama hingga penderitanya bisa merasa putus asa, bersalah,
tidak berharga, tidak termotivasi, hingga berbagai keluhan fisik yang tidak jelas penyebabnya.

 Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan adalah perasan cemas yang sangat kuat, berlebihan, serta
berlangsung lama dan bisa memburuk seiring waktu, hingga terasa sangat membebani. Jenis
gangguan ini meliputi serangan panik, gangguan obsesif kompulsi (OCD) dan Phobia.

 Gangguan Bipolar

Gangguan Bipolar adalah penyakit mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati
yang tidak biasa. Perubahan ini bisa terjadi dari sangat bahagia menjadi sangat sedih dan putus asa.

 Gangguan Makan

Gangguan makan adalah masalah mental yang melibatkan pikiran Anda tentang makanan
dan perilaku makan. Anda mungkin makan lebih sedikit atau lebih banyak dari yang dibutuhkan.
Kondisi ini pun umumnya terkait dengan kecemasan atau kekhawatiran berlebih terhadap berat dan
bentuk tubuh.

 Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD)

Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD) adalah gangguan kesehatan mental yang terjadi setelah
seseorang mengalami atau melihat peristiwa traumatis. Peristiwa ini bisa berupa kejadian yang
mengancam jiwa, seperti bencana alam, kecelakaan mobil, atau kekerasan seksual, atau pengalaman
lain yang membuatnya trauma.

7
 Psikosis

Gangguan psikosis adalah tipe mental disorder parah yang menyebabkan pemikiran dan
persepsi seseorang tidak normal. Kondisi ini ditandai dengan delusi dan halusinasi pada
penderitanya. Adapun zkizofrenia merupakan salah satu jenis gangguan psikosis yang umum
terjadi.

  Anxiety

Anxiety adalah Kekhawatiran dan rasa takut yang intens, berlebihan, dan terus-menerus
sehubungan dengan situasi sehari-hari. Dapat terjadi hal-hal seperti jantung berdenyut kencang,
napas tersengal-sengal, berkeringat, dan merasa lelah.

D. Gejala Orang yang Terkena Masalah Mental Illness


Di dalam masalah kesehatan mental kita dapat menemukan gejala yang perpotensi
mengakibatkan masalah gangguan mental itu sendiri, contohnya:

 Berteriak atau berkelahi dengan keluarga dan teman-teman.


 Delusi, paranoia, atau halusinasi.
 Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi.
 Ketakutan, kekhawatiran, atau perasaan bersalah yang selalu menghantui.
 Ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari.
 Marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan.
 Memiliki pengalaman dan kenangan buruk yang tidak dapat dilupakan.
 Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.
 Menarik diri dari orang-orang dan kegiatan sehari-hari.
 Mendengar suara atau mempercayai sesuatu yang tidak benar.
 Mengalami nyeri yang tidak dapat dijelaskan.
 Mengalami perubahan suasana hati drastis yang menyebabkan masalah dalam hubungan dengan
orang lain.
 Merasa bingung, pelupa, marah, tersinggung, cemas, kesal, khawatir, dan takut yang tidak biasa.
 Merasa sedih, tidak berarti, tidak berdaya, putus asa, atau tanpa harapan.
 Merokok, minum alkohol lebih dari biasanya, atau bahkan menggunakan narkoba.
 Perubahan drastis dalam kebiasaan makan, seperti makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.
 Perubahan gairah seks.
 Rasa lelah yang signifikan, energi menurun, atau mengalami masalah tidur.

8
E. Pencegahan
Terlepas dari penyebab dan jenis-jenis gangguan mental illness, ada beberapa cara pencegahan yang
patut diterapkan dalam kehidupan setiap hari agar menghindari gangguan pada kesehatan mental, yaitu :
1. Tetap berpartisipasi aktif dalam pergaulan dan aktivitas yang disenangi
2. Berbagilah dengan teman dan keluarga saat menghadapi masalah
3. Lakukan olahraga rutin, makan teratur dan kelola stress dengan baik
4. Tidur dan bangun tidur teratur pada waktu yang sama setiap harinya
5. Coba latihan untuk menenangkan pikiran dan relaksasi, misalnya dengan meditasi dan yoga
6. Jangan merokok dan menggunakan NAPZA
7. Batasi konsumsi minuman beralkohol dan minuman berkafein
8. Konsumsi obat-obatan yang diresepkan Dokter, sesuai dosis dan aturan pakai
9. Segera ke Dokter atau psikolog untuk menjalani Skrining awal kesehatan mental atau bila muncul
gejala gangguan mental

F. Pengobatan
Masalah kesehatan mental juga bisa diobati tergantung dari jenis masalahnya. Berikut ini adalah jenis-
jenis pengobatan yang sering dilakukan para Dokter dalam menangani mental illness :
1. Psikoterapi. Psikoterapi merupakan terapi bicara yang memberikan media yang aman untuk pengidap
dalam mengungkapkan perasaan dan meminta saran. Psikiater atau Psikologis akan memberikan
bantuan dengan membimbing pengidap dalam mengontrol perasaan. Psikoterapi biasanya juga
menggunakan obat-obatan yang merupakan cara paling efektif. Beberapa contoh psikoterapi, antara lain
cognitive behavioral therapy, exposure therapy, dialectical behavior therapy dan sebagainya.
2. Obat-obatan. Pemberian obat-obatan untuk mengobati penyakit mental umumnya bertujuan untuk
mengubah senyawa kimia di otak. Obat-obatan tersebut berupa golongan selective serotonin-
norepinephrine reuptake inhibitor (SNRIs) dan antidepresan trisklik.
3. Rawat inap. Rawat inap diperlukan jika pengidap membutuhkan pemantauan ketat terhadap gejala-
gejala penyakit yang dialaminya atau terdapat kegawatdaruratan di bidang psikiatri, misalnya percobaan
bunuh diri (Suicide).
4. Support Group. Support Group umumnya beranggotakan pengidap penyakit mental yang sejenis atau
yang sudah dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Biasanya mereka berkumpul untuk berbagi
pengalaman dan membimbing satu sama lain menuju pemulihan.
5. Stimulasi otak. Stimulasi otak berupa terapi elektrokonvulsif, stimulasi magnetik transkranial,
pengobatan eksperimental yang disebut stimulasi otak dalam dan stimulasi saraf vagus.

9
G. Cara Menjaga Kesehatan Mental Tetap Optimal

Setiap orang perlu menjaga kesehatan mental seperti halnya kesehatan fisik, kita perlu menjaga dan
memeliharanya, karena kesehatan mental juga penting dan berdampak pada kondisi kita setiap hari. Ada
beberapa cara agar kita bisa menjaga kesehatan, yaitu :

1. Katakan Hal Positif pada Diri Sendiri

Penelitian menunjukkan bahwa cara seseorang berpikir tentng diri sendiri dapat memiliki efek yang
kuat pada kejiwaan seseorang. Ketika seseorang memandang dirinya ataupun hidupnya secara negatif,
maka orang tersebut juga akan merasakan efek negatifnya. Sebaliknya, jika membiasakn diri menggunakan
kata-kata yang membuat diri dan pemikiran lebbih positif, maka hal ini juga akan membuat seseorang
lebih optimis, percaya diri, ceria, produktif dan ini akan membawa dampak yang baik bagi kesehatan fisik
dan kesehatan mental.

2. Selalu Bersyukur dalam Segala Hal

Rasa bersyukur juga sangat erat kaitannya dengan peningkatan kesejahteraan, kualitas kesehatan
mental, serta kebahagiaan. Salah satu hal kecil tapi bermanfaat dan berdampak untuk meningkatkan rasa
bersyukur adalah membuat jurnal dan menuliskan berbagai hal yang patut disyukuri atau diapresiasi setiap
harinya. Cara ini juga efektif dan tentunya seseorang akan mendapatkan manfaat jangka panjang.

3. Fokus pada Satu Hal dalam Satu Waktu

Fokus kepada tujuan mampu melepaskan emosi negatif atau sulit dari pengalaman masa lalu atau
trauma yang membebani. Mulailah dengan membawa kesadaran bahkan untuk hal-hal sederhana seperti
mandi, makan tepat waktu, banyak minum air putih, istirahat yang cukup, banyak makan buah-buahan,
mengkonsumsi vitamin, olahraga dan melakukan hal-hal yang menjadi hobi. Memberi perhatian pada
sensasi fisik, suara, bau atau rasa dari pengalaman ini juga membantu seseorang untuk fokus.

4. Olahraga

Tubuh manusia akan melepaskan senyawa endorphin yang bertugas untuk membantu menyingkirkan
stress dan meningkatkan suasana hati seseorang sebelum dan sesudah berolahraga. Itulah sebababnya
olahraga adalah cara penangkal stress, kecemasan, depresi ataupun overthinking yang lumayan ampuh.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, lakukan olahraga setidkanya 30 menit setiap hari dan coba
melakukannya di luar ruangan. Paparan sinar matahari juga sangat membantu tubuh menghasilkan vitamin
D, yang meningkatkan tingkat serotonin di otak.

10
5. Memakan Makanan yang Bergizi

Selain memberikan nutrisi yang dibutuhkan, memakan makanan yang sehat juga menyehatkan otak dan
tubuh. Karbohidrat dalam jumlah sedang meningkatkan serotonin, bahan kimia yang terbukti memiliki
efek menenangkan pada suasana hati. Sayuran dan buah-buahan juga dipenuhi dengan nutrisi yang
mempengaruhi senyawa kimia yang ada di otak yang mengatur suasana hati. Sertakan makanan dengan
asam lemak tak jenuh ganda Omega-3 yang bisa ditemukan pada ikan, kacang-kacangan dan biji rami.
Nutrisi ini dapat meningkatkan suasana hati dan mengembalikan integritas struktural pada sel-sel otak
yang diperlukan untuk fungsi kognitif.

6. Mencoba Lebih Terbuka pada Seseorang

Belajar dan mau terbuka pada seseorang tentang kondisi yang dialaminya membuat seseorang lebih
mampu berpikir positif dan semakin mengenal diri sendiri.

7. Istirahat

Istirahat yang cukup terbukti ampuh menghadapi stress.

8. Tidur Tepat Waktu

Sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur memiliki efek negative yng signifikan pada
suasana hati. Hindari bermain gadget sebelum waktu tidur dan membatasi minuman berkafein untuk pagi
hari.

11
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Dari karya tulis ilmah ini penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa, kesehatan jiwa atau
kesehatan mental adalah keadaan sejahtera dimana individu menyadari potensi yang dimilikinya, mampu
menanggulangi tekanan hidup normal, bekerja secara produktif serta mampu memberikan kontribusi bagi
lingkungannya. Gangguan mental ataupun mental illness juga dapat mnyerang siapa saja, pria, wanita,
anak-anak, remaja, orang dewasa maupun lansia. Banyak orang-orang yang seringkali menganggap sepele
soal kesehatan mental. Hal ini membuat banyak masyarakat di Indonesia yang tidak menyadari dan tidak
cepat tanggap tentang betapa pentingnya kesehatan mental bagi seseorang dan seberapa besar dampaknya
pada si penderita mental illness, sehingga setiap tahunnya penderita dengan gangguan mental di Indonesia
terus meningkat.

Faktor genetik, biologis, maupun faktor lingkungan sangat berpengaruh penuh pada seseorang
dengan gangguan ini. Kejadian-kejadian buruk yang terjadi di masa lalu sehingga membuat si pengidap
atau penderita menjadi trauma juga adalah salah satu alasan kuat mengapa seseorang bisa terkena mental
illness. Orang-orang dengan tekanan di dunia kerja atau pendidikan, kesepian, overthinking, tidak percaya
diri, introvert, dan tidak percaya pada orang lain adalah orang-orang yang beresiko terkena penyakit
mental 2 kali lipat.

Ada lebih dari 200 jenis mental illness yang tidak semuanya diangkat dalam karya tulis ilmiah
ini dan setiap penyakit mental tentu saja mempunyai cara pencegahan maupun pengobatan. Menemui
psikiatri atau Psikolog, Dokter ataupun berusaha bercerita atau terbuka kepada orang terdekat sangat
membantu proses healing orang yg terkena mental illness.

B. Saran

Penulis berharap agar di era globalisasi seperti ini masyarakat Indonesia, pembaca maupun
penulis dapat lebih memperhatikan orang-orang disekitar kita, membantu mereka yang menunjukkan
gejala-gejala mental illness dan member motivasi maupun support serta membantu mereka dalam doa agar
segera pulih. Penulis juga berharap alangkah baiknya orang-orang yang mulai merasakan gejala-gejala dari
mental illness dapat segera berkonsultasi dengan Psikiater atau Psikolog ataupun mulai terbuka dan
berbicara dengan orang-orang terdekat yang dipercaya. Metode ini seringkali digunakan oleh mereka yang
sudah merasakan gejala-gejala dan terbukti cukup ampuh agar si penderita merasa lebih baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

RedaksihaloDoc.2019. “Kesehatan Mental-Pengertian, Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, Diagnosis, Pencegahan,


Pengobatan, Kapan Harus ke Dokter”, https://www.halodoc.com/kesehatan/kesehatan-mental

Dr.Gabriella.2018.”9 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental”,https://halodoc.com/artikel/9-cara-sederhana-


menjaga –kesehatan-mental

Ihda.2021.”Mental Illness (Gangguan Mental)”, https://hellosehat.com/mental/penyakit-mental/?amp=1

13

Anda mungkin juga menyukai