Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

GANGGUAN MOOD DAN BUNUH DIRI


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Emosi adalah perasaan yang dapat diekspresikan dengan berbagai macam cara
seperti; menangis untuk perasaan yang membuat sedih atau perasaan yang membuat
bahagia, tertawa merupakan ekspresi dari perasaan atau hal-hal yang membuat
bahagia dan tertawa juga merupakan sebuah ekspresi ketika melihat atau mendengar
hal-hal yang dianggap lucu, lalu membentak atau berteriak merupakan sebuah
ekspresi dari emosi marah, dan lain-lainnya.
Emosi dapat disebut juga mood. Faktor sehari-hari yang mempengaruhi mood
seperti putus dengan kekasih, kerabat dekat atau teman meninggal dunia, gagal
dalam ujian masuk universitas atau gagal ujian sekolah, kehilangan benda favorit
atau, atau kehilangan-kehilangan barang yang dianggap penting dapat membuat
seseorang mengalami emosi sedih yang dapat menyebabkan stres, sedih atau depresi
yang  berkepanjangan. Hal ini yang kemudian dapat dikategorikan sebagai
gangguan mood dan hal ini kemudian dapat merujuk kepada bunuh diri. Gangguan
mood merupakan faktor yang cukup berpengaruh menyebabkan seseorang untuk
bunuh diri.
Makalah ini diharapkan dapat memberi pengetahuan yang mendalam mengenai
Gangguan Mood dan Bunuh Diri. Makalah ini dapat dijadikan bahan acuan dan
pembelajaran bagi pembaca. Sehingga diharapkan pembaca dapat mengatasi
tekanan yang dialami dan lebih memaknai hidup dengan belajar dari kondisi yang
ada pada diri  pembaca.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gangguan mood ?
2. Apa saja macam-macam gangguan mood dan ciri-cirinya ?
3. Apa saja faktor yang menyebabkan gangguan mood ?
4. Bagaimana cara mengobati gangguan mood ?
C. Tujuan Makalah
1. Apa yang dimaksud dengan gangguan mood ?
2. Apa saja macam-macam gangguan mood dan ciri-cirinya ?
3. Apa saja faktor yang menyebabkan gangguan mood ?
4. Bagaimana cara mengobati gangguan mood ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Mood
Mood adalah kondisi perasaan yang terus ada dan mewarnai kehidupan
psikologis kita. Perasaan sedih atau depresi bukanlah yang abnormal dalam konteks
peristiwa atau situasi yang penuh tekanan. Mereka yang mengalami gangguan mood
ini akan mengalami perubahan mood yang ekstrem, bagaikan roller coaster
emosional dengan ketinggian yang membuat pusing dan turunan yang bukan
kepalang ketika dunia disekitarnya tetap stabil (Nevid, 2003). Umumnya gangguan
mood ini terjadi pada semua usia, ekspresi gangguan mood pada anak-anak
bervariasi tergantung pada usia mereka (Kaplan dkk, 1997).
Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan bahwa gangguan mood ini
merupakan suatu gejala yang menyebabkan perubahan suasana perasaan pada
seseorang secara ekstrem dan membuat penderitanya terlarut dalam suasana
perasaannya dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga mengganggu
kemampuan mereka untuk berfungsi dalam memenuhi tanggung jawab secara
normal.
B. Macam-macam Gangguan Mood dan Ciri-cirinya
Gangguan mood umumnya digolongkan sebagai berikut.
1. Episode Manic
Orang yang mengalami episode manic ini akan memperolok orang lain dengan
memberikan lelucon yang keterlaluan (Nevid, 2003).
2. Gangguan Depresi (Unipolar)
Gejala atau ciri-ciri utama adalah kehilangan minat dan kegembiraan, dan
berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan yang mudah lelah dan
menurunnya aktivitas.
3. Distimia
Gangguan distimia ini tidak disebabkan oleh penyalahgunaaan obat atau bahan
kimiawi. Namun, gejala ini mengakibatkan kerusakan klinis yang signifikan
dalam fungsi social, pekerjaan atau area-area penting lain dalam kehidupan si
penderita (Meier, 2000).
4. Gangguan Perubahan Mood (Bipolar)
Gangguan bipolar merupakan suatu psikosis afektif, ada gangguan emosi, baik
akibat kebiasaan maupun menyembunyikan kecemasan dan perasaan malu. Pada
fase depresi, pendiam, mendendam perasaan, emosional sensitive (Jacoby,
2009).
5. Gangguan Siklotimik
Gangguan siklomatik cenderung berada di salah satu keadaan suasana
perasaan selama bertahun-tahun dengan relatif sedikit suasana netral (Durand,
2006).
6. Kehilangan
Orang dengan kehilangan ini umumnya dapat dikenali dari gejala-gejala
berikut: a)  Perasaan sedih, b)  Insomnia, c) Menghilangnya nafsu makan,
d)  dan di beberapa kasus terjadi penurunan berat badan.
7. Bunuh Diri
Perilaku bunuh diri bukanlah suatu gangguan psikologis, tetapi sering
merupakan ciri atau symptom dari gangguan psikologis yang mendasarinya,
dan biasanya adalah gangguan mood yang menjadi alasan dibalik perilaku
percobaan bunuh diri (Nevid, 2003).
C. Faktor-faktor yang Menyebabkan Gangguan Mood
Faktor-faktor penyebab gangguan mood, sebagai berikut.
1. Faktor Biologis, seperti pola tidur yang tidak baik, gangguan neurontransmitter,
dan pengaruh keluarga
2. Faktor Psikologis, seperti stress terhadap hubungan percintaan, maupun
pekerjaan.
3. Faktor Sosial dan Kultural, seperti pertemanan yang tidak suportif,
permasalahan pada hubungan perkawinan.
D. Terapi untuk Gangguan Mood
1. Pengobatan, pengobatan dapar dilakukan dengan pemberian obat antidepresan
2. Terapi Kognitif-Behavioral
Penanganannya melibatkan tindakan mengkoreksi kesalahan-kesalahan berpikir
dan menggantinya dengan pemikiran yang kurang menyebabkan depresi dan
(mungkin) lebih relistis.
3. Psikoterapi Interpersonal, Psikoterapi Interpersonal ini memfokuskan pada
penyelesaian berbagai masalah dalam hubungan yang sudah ada dan belajar
membangun hubungan-hubungan interpersonal yang penting dan baru.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini yaitu :
1. Gangguan mood ini merupakan suatu gejala yang menyebabkan perubahan
suasana perasaan pada seseorang secara ekstrem dan membuat penderitanya
terlarut dalam suasana perasaannya dalam jangka waktu yang cukup lama
sehingga mengganggu kemampuan mereka untuk berfungsi dalam memenuhi
tanggung jawab secara normal.
2. Macam-macam gangguan mood yaitu episode manic, gangguan depresi,
distimia, bipolar, gangguan siklotimik, kehilangan, dan bunuh diri.
3. Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan mood yaitu gangguan biologis,
gangguan psikologi, dan gangguan psiko-kultural.
4. Terapi untuk pengobatan gangguan mood yaitu penggunaan obat anti depresan,
terapi kognitif-behavioral, dan terapi interpersonal.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca
DAFTAR PUSTAKA

Davidson, Gerald C., (2006). Psikoloogi Abnormal, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Durand, V. Mark. (2006). Psikologi Abnormal, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Jacoby, David B. (2009). Pustaka Kesehatan Populer, PT Bhuana Ilmu Populer
Kaplan, Harold L., dkk.(1997). Sinopsis Psikiatri Jilid 2, Jakarta: Binarupa Aksara
Maslim, Rusdi. (2003). Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Jakarta: Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya
Meier, Paul, dkk (2000). Mengendalikan Mood Anda, Yogyakarta: Yayasan Andi
Nevid, Jeffrey S., dkk (2003). Psikologi Abnormal, Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai