Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
pengantar terapi wicara yang berjudul “25 Organ Artikulasi” yang diampu oleh Bapak Sudarman,SST,TW,.M,Pd.
Saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat guna menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu
pedoman dalam proses pembelajaran.
Saya juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari segi materi dan juga tata bahasa dari makalah tingkat kesadaran ini. Selain itu saya berharap
dengan makalah ini saya bisa mengetahui kesalahan serta kekurangan dalam pembuatan makalah dan juga kritik dan saran yang membangun untuk saya agar
kedepanya saya bisa lebih sempurna lagi dalam makalah berikutnya
Penyususun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................ i
BAB I ......................................................................................................................... 1
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 12
B. Saran ................................................................................................................... 12
Daftar Pustaka .......................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Alat ucap adalah organ pada tubuh manusia yang berfungsi dalam pengucapan bunyi bahasa. Organ-organ yang terlibat antara lain adalah paru-
paru, laring, faring, rongga hidung, rongga mulut, bibir, gigi, lidah, alveolum, palatum, velum, dan uvula.
Alat ucap terbagi dua yaitu artikulator pasif dan artikulator aktif. Artikulator pasif adalah organ-organ yang tak bergerak sewaktu terjadi
artikulasi suara seperti bibir atas, gigi atas dan alveolum. Artikulator aktif bergerak ke arah artikulator pasif untuk menghasilkan berbagai bunyi
bahasa dengan berbagai cara. Artikulator aktif utama adalah lidah, uvula, dan rahang bawah (termasuk gigi bawah dan bibir bawah).
B. TUJUAN
1. Mendeskripsikan pengertian dari organ-organ artikulasi.
2. Menyebutkan serta menjelaskan bentuk – bentuk dari organ artikulasi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
No.. Gambar Nama organ Fungsi
5
1. Paru-paru(lungs) Paru-Paru adalah organ vital yang memiliki
fungsi penting di dalam kehidupan manusia.
Karena tanpa paru-paru maka manusia tidak
dapat bernafas. Dalam sistem ekskresi, paru-
paru berfungsi mengeluarkan
karbondioksida(CO2) dan uap air (H2O). paru-
paru adalah sumber arus uadara yang
merupakan syarat mutlak untuk terjadinya bunyi
bahasa. Namun, perlu diketahui bahwa bunyi
bahsa dapat juga dihasilkan dengan arus
udarayang datang dari luar mulut. Bunyi egresif
dan ingresif dibedakan berdasarkan arus udara.
Bunyi egresif dibentuk dengan cara
mengeluarkan arus udara dari dalam paru-paru,
sedangkan bunyi ingresif dibentuk dengan cara
menghisap udara kedalam paru-paru.
Kebanyakan bunyi bahasa Indonesia merupakan
bunyi egresif.Bunyi egresif dibedakan lagi atas
bunyi egresif pulmonik dan bunyi egresif glotalik
6
2. Batang Trakea menghubungkan rongga hidung maupun
tenggorokam /faringal rongga mulut, dengan paru-paru. Udara
(trachea wind pipe) pernapsan dapat diambil melalui hidung
maupun mulut. Lapisan bersilia yang terdapat di
dalam trakea berfungsi untuk menahan debu
atau kotoran dalam udara agar seluruhnya serta
mengandung bakteri dan virus, akan
mengakibatkan infeksi radang tenggorokan dan
mengganggu jalannya pernapasan. Jika
pernapasan terganggu, maka proses bicara juga
akan terganggu. Karena proses bicara sangat
berkaitan dengan sistem pernapasan
7
rapat, udara yang ada di dalam paru-paru akan
terpisah dari udara di dalam mulut atau hidung.
Apabila klep itu terbuka lebar-lebar, udara dari
paru-paru atau ke dalam paru-paru akan
mengalir dengan lancar dan bebas.
4. Pita suara (vocal Fungsi utama pita suara ialah sebagai pintu klep
chords) yang mengatur pengawasan arus udara antara
paru paru dengan mulut atau hidung . Pita suara
adalah komponen penting dalam memproduksi
bicara dan bernyanyi. Istilah medis untuk pita
suara adalah “pita suara” – karena fungsi
mereka untuk bernafas dan berbicara. Ketika
salah satu atau kedua pita suara tidak bekerja
dengan benar; bicara menjadi mendesah dan
tersedak dapat terjadi. Bunyi yang dihasilkan
pita suara diatur oleh sistem otot aritenoid. Pita
suara bagian depan mengait pada tulang rawan
tiroid. Adapun pita suara bagian belakang
mengait pada tulang rawan Aritenoid
5. Krikoid (cricoid) krikoid berfungsi untuk udara dari paru-paru,
rongga tersebut dapat membuka dan menutup.
tenggorokan adalah rongga di ujung saluran
pernapasan. Pangkal tenggorokan ini terdiri atas
empat komponen, yakni: (1) tulang rawan
krikoid, (2) tulang rawan Aritenoid, (3) sepasang
pita suara, dan (4) tulang rawan tiroid.
Tenggorokan (larynx), rongga anak tekak
8
(pharinx), pita suara (vokal cords), dan anak
tekak (uvula). Tenggorokan berfungsi untuk
mengeluarkan udara dari paru-paru, rongga
tersebut dapat membuka atau menutup.
9
8. Rongga kerongkongan Fungsi produksi : faring berfungsi sebagai
(pharynx) “tabung udara” yang akan ikut bergetar bila pita
suara bergetar. Bunyi bahasa yang di hasilkan di
sebut bunyi faringal. Bunyi faringal adalah
fonem yang juga ditempatkan artikulasi yang
berada di rongga leher, di bawah glotis. Bunyi
fenem ini di realisakan denga menggerakan
ujung belakang lidah ke belakang. Bunyi faringal,
bunyi yang dihasilkan atau yang proses
penghasilannya berada didalam rongga faring.
Contoh : [h].
10. Akar lidah (roof of the Akar Lidah terletak di antara tulang hyoid dan
tongue) rahang bawah. Bagian punggung duduk di
orofaring. Menempel lidah ke langit-langit
mulut. akar lidah berfungsi untuk menelan
makanan atau minuman yang masuk kedalam
10
mulut. akar lidah dalam pembentukan bunyi
bahasa selalu menjadi artikulator aktif, yakni
artikulator yang bergerak. Kategorisasi bunyi
keras (fortis) dan bunyi lunak (lenis) dobedakan
berdasarkan ada tidaknya ketegangan arus
udara pada waktu bunyi itu diartikulasikan
(Malmberg, 1963:51-52). Bunyi bahasa disebut
keras apabila pada waktu diartikulasikan disertai
ketegangan kekuatan arus udara. Sebaliknya,
apabila pada waktu diartikulasikan tidak disertai
ketgangan kekuatan arus udara, bunyi itu
disebut lunak.
11
dihasilkan dengan udara melalui sisi lidah yang
menghalangi keluarnya udara. Contoh : [│]
3. Bunyi getar, bunyi yang dihasilkan dengan
cara udara tergetar di dalam mulut yang
disebabkan oleh getaran lidah. Contoh: [r].
4. Dihasilkan tengah lidah dan langit-langit keras
[ny]
12
13. Daun lidah (blade od daun lidah (blade of the tongue, lamine atau
the tongue, lamine laminal) menghasilkan bunyi:
atau laminal) 1. lamioalveolar, bunyi yang dihasilkan oleh
daun lidah (lamina) dan pangkal gigi (alveolum).
Contoh bunyi, [s].
2. penyempitan daun lidah dan lengkung kaki
gigi [s], [z];
14. Ujung lidah (tip of the Konsonan Letupan, dihasilkan dengan cara udara
tongue, apico) dihambat kemudian diletupkan oleh artikulator.
Konsonan letupan dibagi atas lima jenis yaitu:
a. yang dihasilkan di antara bibir [p], [b];
b. yang dihasilkan oleh ujung lidah dan langit-
langit keras;
c. yang dihasilkan oleh ujung lidah dan lengkung
kaki gigi [t], [d];
d. yang dihasilkan oleh tengah lidah dan langit-
langit keras [c], [j].
e. yang dihasilkan oleh pangkal lidah dan langit-
langit tekak [k],
13
15. Anak tekak ( uvular) Organ ini berfungsi menghasilkan bunyi yang di
hasilkan tekak, yaitu bunyi uvula, bunyi yang di
hasilkan oelah belakang lidah dan anak tekak
(uvula). Contoh [q], dan bunyi [r] yang tidak jelas
14
17. Lamgit-langit keras 1. Bunyi apikopalatal, bunyi yang dihasilkan oleh
(hard plate,palatall) ujung lidah dan langit-langit keras. Bila ujung
lidah itu membalik ke arah belakang, maka bunyi
yang dihasilkan adalah bunyi retrofleks.
Contoh: [d].
2. Bunyi laminopalatal, bunyi yang dihasilkan
oleh lamina dan langit-langit keras.
Contoh: [c], [j].
15
19. Gigi atas (upper teeth) Gigi terbagi dua, yaitu gigi atas dan gigi bawah.
Ketika membentuk bunyi bahasa, gigi yang
berperan penting yaitu gigi atas. Gigi atas
biasanya bersama-sama dengan bibir bawah
atau ujung lidah. Bunyi bahasa yang dihasilkan
oleh gigi atas dan gigi bawah disebut bunyi
dental, bunyi bahasa yang dihasilkan oleh gigi
atas dan bibir bawah disebut labio-dental.
Adapun bunyi bahasa yang terbentuk oleh gigi
atas dan ujung lidah disebut bunyi apiko-dental
16
21. Bibir atas(uper lip, Bunyi bunyi yang dihasilkan bibir: 1. Bunyi vokal
labium atau labial) yang di hasilkan dengan suara tanoa hambatan,
contohnya [a],[i],[u], 2. Bunyi konsonan, bunyi
yang di hasilkan dengan suara udara mengalami
hambatan,contohnya: [b],[d], 3.bunyi hambar,
kedua bibir terkatup, saluran ke rongga hidung
tertutup, kemudian katup bibir dibuka tiba tiba
misal, (p) dan (b)
22. Bibir bawah (lower lip, sebagai pembentuk bunyi vokal, Apabila bibir
labium atau labial) membulat maka akan terjadilah vokal (u) atau
dlommah,apabila bibir semi bulat maka
terjadilah vokal (o), apabila bibir netral, maka
terjadilah vokal (a) atau fathah, apabila bibir
membentang terjadilah vokal ( i ) atau kasroh,
apabila bibir semi membentang maka terjadilah
vokal (e) atau imalah,Disamping itu, kerja sama
antara bibir atas dengan bibir bawah merupakan
makhraj (wawu-mim-ba), sedangkan kerja sama
antara bibir bawah dengan ujung gigi menjadi
makhraj bunyi (fa).
17
23. Mulut (mouth) Artikulator adalah alat ucap yang bersentuhan
atau yang didekatkan untuk membentuk bunyi
bahasa. Daerah artikulasi adalah daerah
pertemuan antara dua artikulator , berikut
penjelasannya:
1. Bilabial-bibir atas dan bibir bawah
(keuda bibir terkatup) misal p,b,m
2. Labiodental- bibir bawah dan ujung gigi
atas misal f
3. alveolar- ujung/daun lidah
menyentuh/mendekati gusi misal t,d,s
4. dental- ujung/daun lidah
menyentuh/mendekati gigi depan atas
5. palatal-depan lidah menyentuh langit-
langit keras misal c,j,y
6. velar-belakang lidah
menepel/mendekati langit-langit lunak
misa k,g
7. glotal (hamzah)- pita suara didekatkan
cukup rapat sehingga arus udara dari
paru-paru tertahan misal; bunyyi yang
memisahkan bunyi a pertama dan a
kedua pada kata
18
24. Rongga mulut (mouth Bunyi yang di hasilkan rongga mulut adalah
cavity atau oral cavity) bunyi nasal dan oral. Bunyi nasal arau sengau
dibedakan dari bunyi oral berdasarkan jalan
keluarnya arus udara. Bunyi nasal dihasilkan
dengan menutup arus udara ke luar melalui
rongga mulut , tetapi membuka jalan agar dapat
keluar melalui rongga hidung
25. Rongga hidung (nose bunyi bahasa yang dihasilkan oleh rongga hidung
cavity datau nasal disebut bunyi nasal. Bunyi nasal ini dihasilkan
cavity) dengan cara menutup rapa-rapatarus udara di
rongga mulut, dan menyalurkannya keluar
melalui rongga hidung. Yang dalam bahasa
indonesia adalah bunyi nasal bilabial [m], bunyi
nasal apikeolvelar [ŋ] bunyi nasal laminopalatal
[ň], bunyi nasal dorsovelar [ŋ]. Dan ], [d] Bunyi
nasal, bunyi yang dihasilkan dengan udara lewat
rongga hidung. Contoh: [m], [n]
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Organ-organ bicara manusia terdiri dari sistem pernapasan,keronggkongan,rongga mulut,hidung dan tenggorokan yang saling bekerja sama untuk
menghasilkan bunyi Bahasa,Cara mengucapkannya dan karakter bersuara atau tidak bersuara dari masing-masing konsonan.selain itu juga harus
memperhatikan arah arus udara dalam pembentukan bunyi Bahasa.
B. SARAN
Saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari tulisan maupun materi yang ditulis dan narasumber, oleh
karena itu bagi yang pembaca makalah ini bisa memberi saran agar kedepannya bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan makalah ini dapat
dimanfaatkan untuk mendukung proses belajar dan menjadi wawasan bagi pembaca.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/406473423/25-Organ-Artikulasi
https://www.freedomsiana.id/arti-artikulasi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Artikulasi
21