NIM : 2102026049
Matkul:PAI
Arti thaharah adalah bersih dan suci dari segala hal yang kotor, baik yang
bersifat hissiy (dapat diindera) atau bersifat ma’nawiy (abstrak). Thaharah
merupakan perintah agama yang levelnya lebih tinggi dari sekadar bersih-bersih
karena tidak semua yang bersih itu suci.
HUKUM THAHARAH
Hukum thahârah (bersuci) ini adalah wajib, khususnya bagi orang yang
akan melaksanakan shalat.Bersih dari najis dan menghilangkannya merupakan
suatu kewajiban bagi yang tahu akan hukum dan mampu melaksanakannya.
Wa siyaabaka fatahhir
Thaharah secara umum dapat dilakukan dengan empat cara berikut ini:
HIKMAH THAHARAH
Kedua, menjaga kemuliaan dan wibawa umat Islam. Orang Islam mencintai
kehidupan bermasyarakat yang aman dan nyaman.Islam tidak menginginkan
umatnya tersingkir atau dijauhi dari pergaulan lantaran persoalan kebersihan.
Seriusnya Islam soal perintah bersuci ini menunjukkan komitmennya yang tinggi
akan kemuliaan para pemeluknya.
Keempat, menyiapkan diri dengan kondisi terbaik saat menghadap Allah: tidak
hanya bersih tapi juga suci.Dalam shalat, doa, dan munajatnya, seorang hamba
memang seharusnya dalam keadaan suci secara lahir batin, bersih jasmani dan
rohani, karena Allah yuhhibbut tawwâbîna yayuhibbul mutathahhirîna
(mencintai orang-orang yang bertobat dan menyucikan diri).
HIKMAH SHALAT
HIKMAH PUASA
• Melatih diri melawan hawa nafsu.
• Mengajarkan untuk hidup sederhana.
• Menjaga kesehatan.
• Melatih diri membiasakan istiqomah beribadah.
• Memperoleh kenikmatan sebagai umat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.
Zakat adalah ibadah wajib bagi semua umat Islam dan termasuk ke dalam
rukun Islam keempat. Secara bahasa, zakat artinya bersih, suci, berkat dan
berkembang. Dari segi istilah, zakat mengacu kepada harta tertentu yang wajib
dikeluarkan oleh setiap orang yang beragama Islam dan diberikan kepada yang
berhak menerimanya.
HIKMAH ZAKAT
Pergi haji hukumnya wajib bagi setiap orang Muslim dewasa yang telah
memenuhi syarat.Syarat yang dimaksud adalah mampu secara fisik, ilmu, dan
mampu secara ekonomi untuk mengadakan perjalanan ke Baitullah, Arab Saudi,
minimal satu kali dalam seumur hidup.Kewajiban melaksanakan haji bagi yang
mampu ini didasarkan pada firman Allah SWT pada Al-Qur’an surat Ali Imran
ayat 97 sebagai berikut:“Dan kewajiban manusia (kepada Allah) bagi yang sudah
mampu melaksanakan ibadah haji, adalah segera dengan segera
menunaikannya.”
Pelaksanaan ibadah haji waktunya terbatas, yaitu pada saat waktu awal
bulan Syawal sampai Hari Raya Iduladha di bulan Dzulhijjah.
Kewajiban ibadah haji ada lima. Syekh Zainuddin Abdul Aziz al-Malibari
berkata:
“Kewajiban-kewajiban haji yaitu ihram dari miqat, menginap di Muzdalifah dan
Mina, tawaf wada’ dan melempar batu.” (Syekh Zainuddin Abdul Aziz al-
Malibari, Qurrah al-Aini, al-Haramain, hal. 210)
HIKMAH HAJI