Kelompok 4:
(Hikmah Ibadah Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji)
Secara etimologi shalat berarti doa atau rahmat. Adapun seara terminologi,
shalat adalah suatu ibadah yang terdiri dari beberapa ucapan dan perbuatan,
yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.. Dalil
wajibnya shalat :
خيْ َر ل ََعلَّك ُ ْم تُفْل ِ ُح ْو َن
َ ْ اع ُب ُد ْوا َربَّك ُ ْم َواف َْعل ُوا ال ْ ٓيٰاَيُّ َها ال َّ ِذيْ َنا ٰ َمنُوا ْار َك ُع ْوا َو
ْ اس ُج ُد ْوا َو
“ Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah
Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapatkan kemenangan. “
(QS Al-Hajj (22):77)
Kedudukan Shalat Dalam
ISLAM
Tiang agama
Ibadah yang pertama diwajibkan
Ibadah yang pertama kali dihisab pada hari kiamat,
Garis pemisah antara muslim dan kafir
Syiar Islam yang utama dan tali penghubung antara hamba dengan Tuhannya
Kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan dalam kondisi apapun
Kedudukan Shalat Dalam
ISLAM
Berdiri bagi yang mampu
Niat, yaitu dengan sengaja mendirikan shalat karena Allah SWT
Takbiratul ihram
Membaca surat Al-fatihah di setiap raka’at
Ruku’ dan thuma’ninah
I’tidal dan thuma’ninah
Sujud dengan thuma’ninah
Duduk di antara dua sujud
Duduk tasyahud akhir
Membaca tasyahud akhir
Membaca shalawat nabi
Salam
Tertib
Hikmah Disyariatkannya Shalat
Menurut penelitian Dr. Alexis Carel seorang pemenang nobel dalam bidang
kedokteran, memberikan pernyataan sebagai berikut : Shalat memunculkan
aktivitas pada perangkat tubuh dan anggota tubuh bahkan sebagai sumber
aktivitas terbesar yang dikenal sampai saat ini.
Alasan mengapa mewajibkan Allah
SWT
Tujuan dan Fungsi Shalat
Tujuan melaksankan sholat adalah untuk melaksanakan kewajiban kepada Allah SWT sebagai
seorang muslim yang baik, sebagai tanda kepatuhan umat muslim kepada Sang Khaliq, sebagai
pembeda antara muslim dan non muslim. Ada beberapa fungsi Sholat, diantaranyaadalah
sebagai berikut :
Secara umum fungsi sholat adalah untuk mengingatkan kita kepada Allah, menghidupkan
rasa takut kepada Allah, menyuburkan pokok-pokok dan asas-asas tauhid, tali penghubung
yang menghubungkan hamba dengan Allah Khaliqnya, mendidik dan melatih kita menjadi
orang yang tenang, dapat menghadapi segala kesusahan dalam hati, menghilangkan tabiat loba,
tidak takut kemiskinan dan kealpaan karena banyak mengeluarkan harta di jalan Allah,
menghasilkan ketetapan pendirian, mengekalkan kita mengerjakan kebajikan, memelihara
aturan-aturan dan disiplin, menjadi penghalang untuk mengerjakan kemungkaran dan
keburukan. menyebabkan kita berani meninggalkan maksiat dan tidak berani meninggalkan taat
Alasan mengapa mewajibkan Allah
SWT
Dilihat secara etimologis kata zakat merupakan mashdar dan berasal dari kata kerja dasar
“zaka” yang berarti berkah, tumbuh, bersih dan baik. Sedangkan secara terminologis, para ahli
beragam pendapat dalam mendefinisikan. Misalnya dari segi istilah fikih berarti sejumlah harta
tertentu yang diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada orang yang berhak, di samping berarti
mengeluarkan jumlah tertentu itu sendiri.
Dengan mengeluarkan zakat diharapkan hati dan jiwa orang yang menunaikan kewajiban
zakat itu menjadi bersih. Hal ini sesuai dengan ayat QS. At-Taubah: 103 sebagai berikut:
“Pungutlah zakat dari kekayaan mereka, engkau bersihkan dan sucikan mereka denganya”.
TUJUAN ZAKAT
1. Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan hidup serta penderitaan,
2. Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh para gharimin,ibnussabil dan mustahiq lainya,
3. Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam dan manusia pada umumnya,
4. Menghilngkan sifta kikir dan atau loba pemilik harta,
5. Membersihkan diri dari sifat dengki dan iri (kecemburuan sosial) dalam hati orang-orang miskin,
6. Menjembatani jurang pemisah antara orang yang kaya dan yang miskin dalam suatu masyarakat,
7. Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri seseorang terutama pada mereka yang
mempunyai harta kekayaan,
8. Mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban dan menyerahkan hak orang lain yang ada
padanya,
9. Sarana pemerataan pendapatan (rezeki) untuk mencapai keadilan sosial.
Syarat-Syarat Harta yang Wajib
Dizakati
• Milik penuh
• Berkembang
• Cukup senishab
• Lebih dari kebutuhan
• Bebas dari hutang
• Berlaku setahun, atau telah sampai
haulnya
SUMBER ZAKAT
• Fakir
• Miskin
• ’Amil
• Muallaf.
• Hamba sahaya
• Gharimin
• Fi Sabilillah
• Ibnu sabil atau Musafir
ZAKAT ADA 2 MACAM
1. Zakat Mal adalah bagian dari harta kekayaan seseorang atau badan hukum
yang wajib diberikan kepada orang-orang tertentu setelah mencapai jumlah
minimal tertentu dan setelah dimiliki selama jangka waktu tertentu pula.
2. Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan pada akhir puasa Ramadhan
untuk mensucikan yang berpuasa dari ucapan kotor dan perbuatan yang
tidak ada gunanya. Hukumnya wajib atas setiap orang muslim, kecil, atau
dewasa, laki-laki atau perempuan, budak atau merdeka.
HIKMAH ZAKAT
1. Dengan berzakat berarti telah menjalankan salah satu dari Rukun Islam yang mengantarkan
seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat.
2. Merupakan sarana bagi hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, akan
menambah keimanan karena keberadaannya yang memuat beberapa macam ketaatan.
3. Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda, sebagaimana firman Allah,
yang artinya: "Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah" (QS: Al Baqarah: 276).
Dalam sebuah hadits yang muttafaq "alaih Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam" juga
menjelaskan bahwa sedekah dari harta yang baik akan ditumbuhkan kembangkan oleh Allah
berlipat ganda.
4. Zakat merupakan sarana penghapus dosa, seperti yang pernah disabdakan Rasulullah
Muhammad SAW.
HAJI
HAJI (al-hajju)
Artinya: Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (diantaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa
memasukinya (baitullah itu) menajdi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa
mengingkiari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu)
dari semesta alam (QS. Ali Imran 3:97)
Haji dan Umroh Zaman Rasulullah SAW
• An Nawawi rahimahullah berkata, “Pendapat yang paling kuat dan yang paling
terkenal, haji mabrur adalah haji yang tidak ternodai oleh dosa, diambil dari kata
-kata birr yang bermakna ketaatan. Ada juga yang berpendapat bahwa haji mabrur
adalah haji yang diterima. Di antara tanda diterimanya haji seseorang adalah
adanya perubahan menuju yang lebih baik setelah pulang dari pergi haji dan tidak
membiasakan diri melakukan berbagai maksiat. Ada pula yang mengatakan bahwa
haji mabrur adalah haji yang tidak tercampuri unsur riya. Ulama yang lain
berpendapat bahwa haji mabrur adalah jika sepulang haji tidak lagi bermaksiat.
PUASA
Puasa
Puasa (shaum) adalah kata yang berasal dari bahas arab al-shaum, yang
memiliki arti menahan diri, sedangkan secara istilah memiliki arti yaitu
adalah menahan diri dari segala perbuatan yang membatalkan puasa
mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa merupakan
ibadah yang harus dilakukan oleh setiap muslim dan muslimmah yang
sudah baligh, karena ibadah puasa adalah salah satu diantara rukun islam
yang lima. Tujuan ibadah yang paling utama adalah untuk mencapai
ketaqwaan kepada Allah SWT.
Syarat Wajib Puasa
Puasa yang hukumnya wajib selain puasa Ramadhan adalah puasa Qadha (ganti) yakni
membayar puasa ketika ia batal atau tidak mengerjakan puasa di bulan Ramadhan. Lalu
puasa nadzar yaitu berjanji untuk berpuasa jika ia sukses dalam suatu hal. Selain itu
adapula puasa yang hukumnya sunnah seperti puasa senin kamis, puasa daud, puasa
arafah dll. Sedangkan puasa yang diharamkan adalah puasa pada hari raya idul adha
dan hari raya idul fitri, puasa sepanjang tahun, dan puasa di hari tasyrik.