Farhan Ramadhan
Prodi : Manajemen
Semester :2
Tahun : 2020
Kelas : Manajemen C
THOHAROH
3. Tayamum
Dasar hukum firman Alloh QS An-Nisa (4): 43, “Dan jika kamu sakit atau dalam musafir atau
datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak
mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci), yakni sapulah mukamu
dengan kedua tanganmu ...;
Haid menurut bahasa yaitu cairan. Sedangkan menurut syara yaitu darah yang berasal dari rahim
seseorang wanita dengan sifat-sifat tertentu yang keluar melalui vagina dalam waktu-waktu tertentu dan
bukan disebabkan melahirkan, keguguran, atau penyakit, tetapi karena tidak terjadinya pembuahan pada
sel telur (ovum) yang sudah matang.
Haid
Kebanyakan ulama berpendapat bahwa haid itu takkan terjadi sebelum anak perempuan mencapai umiur
9 tahun. Keluarnya darah haid biasanya berlangsung tiap bulan sekali sampai masa menopause. Darah
haid keluar paling sedikit tiga hari yiga malam, sebanyak-banyaknya 15 hari. Al-Jaziri (I,
1987:128)berpendapat, masa haid terpendek sehari semalam dan yang terpanjang 15 hari.
Nifas
Darah yang keluar dari wanita sehabis melahirkan anak, baikanak normal atau guguran, itu disebut darah
nifas. Masa nifas paling lama 40 hari. Dan tidak ada ketentuan masa nifas yang singkat. Menurut mazhab
Syafii, masa nifas yang paling lama adalah 60 hari. Sedang yang 40 hari adalah umumnya yang dialami
kaum wanita. Mazab Maliki berpendapat bahwa masa nifas yang terpanjang adalah 60 hari (Al-Jaziri, I,
1987: 131 – 132)
Istihazhah
Istihazhah adalah darah yang keluar dari bagian bawah Rahim bukan dalam waktu haid atau nifas. Jadi
istihazhah adalah darah yang keluar melebihi masa haid atau nifas terpendek dan darah yang keluar dari
wanita yang belum mencapai umur dewasa (9 tahun).
SHOLAT
Pengertian sholat ditinjau dari segi bahasa berarti al-du’aa bi khoirin (dua untuk kebaikan), seperti yang
tercantum dalam salah satu ayat Al-Quran sholli ‘alaihim, yakni berarti doakan mereka. Adapun
pengertian sholat menurut istilah syara adalah Ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, dan
diakhiri dengan salam, sebagai bentuk ibadah kepada Alloh, dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
(Al-Jaziri, 1987, I,175)
Dasar hukum yang bersumber dari Al-Quran tentang perintah sholat antara lain:
1. Perintah sholat yang beriringan dengan zakat: “Tegakan sholat dan keluarkan zakat ...” (QS.
(2):43, 83, dan 110; QS. (4): 77: QS. (21): 73) dan banyak lagi dari surat Al–Quranlainnya.
2. Perintah sholat yang berhubungan dengan sabar, “Dan bermohonlah pertolongan kepada
Alloh dengan sabar dansholat”.
Kedudukan sholat diantaranya yaitu, Sholat sebagai tiang agama, Sholat sebagai benteng terakhir,
Sholat sebagai identitas keislaman, Sholat adalah amalan pertama yang akan dihisab, Sholat sebagai
sarana merawat fitroh, Sholat sebagai Obat penyakit hati, Sholat sebagai sarana pencuci dosa, dan Sholat
sebagai pencegah maksiat
a. 4 kali takbir yang pertama, sedang lafadz berikutnya dibaca 2 kali-2 kali, kecuali lafadz
Qodqoomati as-sholaah (HR. Khomsah dan dipandang shohih oleh At-Tirmidzi)
b. Takbir awal dan akhir serta qod qoomati as-sholaah dibaca dua kali, sedang yang lainnya
dibaca satu kali
c. Seperti cara nomor dua, hanya saja lafadz qod qoomati as-sholaah dibaca satu kali. (Sayyid
Sabiq, I, 1987: 102)
Orang yang mendengar azan hendaklah menirukan bacaan azan kecuali lafadz hyya ‘alaa as-sholaah dan
hayya ‘alaa al-falaah membaca laa haola wa laa quwwata illa billahi. Orang yang menirukan azan akan
dimasukan ke dalam surga. (HR. Muslim)
Setelah azan selesai dikumandangkan hendaklah berdoa, karena waktu antara azan dan iqomah adalah
mustajab. Doanya Allohumma robba hadzihi da’wati taammah wa sholaati al-qooimah aati
Muhammadani al-washilaah wa al-fadhilaah wa abatshu maqooma mahmuudah alladzi wa’adtah.
SUJUD SAHWI
Penyebab sujud sahwi diantaranya yaitu, Bila kelebihan rakaat dalam sholat, Bila kekurangan rakaat
dalam sholat, Jika lupa atau ketinggalan melakukan tasyahud awal, dan Jika ragu dalam bilangan rokaat
sholat
ZAKAT
Ditinjau dari segi bahasa zakat mempunyai beberapa arti yaitu keberkahan, kesucian, pertumbuhan, dan
perkembangan. Sedangkan zakat menurut syarak adalah pemberian yang wajib diberikan dari harta
tertentu, menurut sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu.
Hukum mengeluarkan zakat adalah wajib bagi seseorang yang sudah memenuhi batas minimal untuk
mengeluarkan zakat (nisab). Orang-orang yang berhak menerima zakat (mustahiq) sudah ditentukan
oleh Allah SWT dalam QS At-Taubah (9): 60.
IBADAH PUASA
Puasa berarti menahan, baik menahan diri dari makan dan minum serta segala sesuatu yang membatalkan
puasa. Puasa adalah ibadah yang dilakukan untuk Allah SWT sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.
Tidak semua orang wajib atau bisa melaksanakan puasa, karena ibadah ini memiliki ketentuan dan syarat
tertentu. (lihat, Tartila Aryani).
Rukun puasa ada dua, yaitu berniat puasa dan menahan diri segala hal yang membatalkan puasa
Hal yang Disunahkan ketika Berpuasa Sahur, Segera berbuka saat waktu buka puasa, Membaca doa
buka puasa, Berbuka dengan yang manis-manis, Memberi makan pada orang yang berbuka,
Memperbanyak ibadah, berderma, dan masih banyak lagi.
Hal yang Makruh saat Berpuasa Berbekam, Mengulum sesuatu di dalam mulut, Merasakan makanan
dengan lidah, contohnya saat memasak dan mencicipnya, Memakai wangi-wangian, Bersiwak atau
menggosok gigi saat terkena terik matahari, Berkumur di luar kumur wudu.
Hal-hal yang Memperbolehkan untuk Tidak Berpuasa atau Membatalkan Puasa Dalam perjalanan
jauh, Orang tua berusia lanjut, Dalam keadaan sakit, Wanita menyusui dan hamil.
Hikmah Puasa Ramadan Melatih kesabaran, Membentuk akhlaqul karimah, Memengaruhi kondisi fisik
menjadi sehat.
IBADAH HAJI
Haji adalah seorang muslim bermaksud berziarah ke baitul harom (kabah) untuk melaksanakan manasik
haji dengan maksud mendekatkan diri kepada Alloh SWT. Dengan melakukan wukuf di padang Arofah,
thowaf di masjidil harom, dan sa’I antara bukit shofa dan marwah dengan cara tertentu dalam waktu dan
niat tertentu.
Dasar melaksanakan ibadah haji adalah firman Alloh dalam al-Quran surat Ali Imron (3) ayat 97): Wa
lillahi a’la Aa-Naasi hijjul baiti man istathooa ilaihi sabiila. Dikuatkan dengan sabda Rosululloh Saw.
Dari Abu Hurairoh: Ayyuha an-Naas qod farozho Alloh ‘alaikum al-hajja fahujjuu
Hukum melaksanakan ibadah haji adalah fardhu ‘ain, yang diwajibkan sekali seumur hidup atas setiap
muslim pria ataupun wanita yang telah memenuhi syarat sebagai berikut: 1) islam, 2) berakal, 3) baligh,
4) merdeka, dan 5) mampu.
4) Sa’i, yaitu berjalan atau berlari kecil dari bukit shofa menuju bukit marwah, dan kembali dari bukit
marwah ke bukit shofa dilakukan tujuh kali perjalanan (setiap perjalanan dari shofa ke marwah dihitung
satu perjalanan, dan dari marwah ke shofa satu perjalanan)
5) Tahallul, artinya mengakhiri ihrom dengan menggunting rambut kepala.
6) Tertib, yaitu berurutan dalam melakukan rukun tersebut di atas.
Wajib Haji, yaitu:
1. Keharusan mulai melaksanakan ihrom dari miqot (batas-batas tempat dan waktu yang telah
ditentukan).
2. Bermalam di muzdalifah setelah keluar dari Arofah menuju ke Mina.
3. Bermalam di mina dua atau tiga malam pada hari-hari tasyriq
4. Melempar jumroh ‘aqobah pada tanggal 10 Dzulhijjah, dan ketiga jumroh; ‘ula, wustho, dan ‘aqobah
pada hari-hari tasyri
5. Meninggalkan segala larangan ihrom.
UMROH
Umroh menurut arti bahasa adalah ziarah, sedangkan menurut istilah, adalah menziarahi kabah untuk
melaksanakan ibadah umroh dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Pelaksanaan ibadah umroh dapat
dilaksanakan kapan saja, tidak sama dengan pelaksanaan haji yang harus dilakukan hanya pada bulan haji
yaitu bulan syawwal, Dzulqo’dah dan sepuluh hari pertama pada bulan Dzulhijjah.
a. Ihrom dan miqot (batas-batas tempat yang telah ditentukan untuk memulai berniat dan memakai
pakaian ihrom).
b. Thowaf, yaitu mengelilingi kabah tujuh balikan
c. Sa’i, yaitu berjalan atau berlari kecil bagi pria dimulai dari bukit shofa menuju bukit marwa
(diitung satu kali) dan sebaliknya dari bukit marwa menuju bukit shofa (dihitung satu kali)
d. Tahallul,yaitu mengakhiri ihrom dengan menggunting sedikit rambut kepala.
e. Tertib, yaitu berurutan dalam menunaikan rukun-rukun tersebut di atas.
Adapun wajib umroh adalah berihrom dari miqot dan menjauhkan diri dari semua larangan-larangan
ihrom.
Ada tiga cara melaksanakan ibadah haji, yaitu haji Tamattu, haji Ifrod, dan haji Qiron.
Haji Tamattu adalah ibadah haji yang mendahulukan ibadah umroh dari pada ibadah haji. Haji Tamattu
yang dilakukan oleh orang yang tidak membawa hadyu (binatang sembelihan) dari tempat asalnya, oleh
sebab itu dikenakan kepadanya dam tamattu; yaitu menyembelih seekor domba atau puasa tiga hari selagi
di Mekkah dan tujuh hari seteh dan tujuh hari setelah pulang dan berada di kampung halamannya.
Haji Ifrod adalah haji yang mendahulukan ibadah haji dari pada ibadah umroh, umumnya haji ifrod
dilaksanakan oleh penduduk Mekah.
Haji Qiron adalah melakukan ibadah haji dan umroh sekaligus bersama, pelaksanaan haji Qiron
dikenakan dam Qiron yaitu menyembelih seekor domba sebagaimana pelaksanaan haji Tamattu.