Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MUHAMAD RIJAL JULIAN

PRODI : MANAJEMEN

SEMESTER : 2

TAHUN : 2021

KELAS : MANAJEMEN C

RESUME MATERI STUDI ISLAM 2

IBADAH (THOHAROH)
Pengertian
• Pengertian thoharoh: An-Nadhofatu wa an-nazaahatu ‘anil al-aqdzaari wa alaosaakh
sawaun kaanat hissiyyatan ao ma’nawiyatan: Membersihkan segala sesuatu
yg kotor baik yg berwujud (darah, air kencing dls) maupun yg brsft maknawi/tak
terlihat (hadats dan dosa).
Thoharoh Dari Hadats
1. Wudhu
bahasa : baik, indah dan bersih
istilah: isti’malu al-maai fii a’dhoin makhshushotin bikayfiyatin makhshushotin:
Menggunakan air pd anggota tubuh tertntu dg cara yg ditentukan.

2. Mandi

Mandi menurut bahasa adalah perbuatan yang dikerjakan oleh seseorang denga cara menyiramkan air ke
seluruh badan dengan disertai menggosoknya. Menurut istilah syara mandi berarti mengunakan air yang
mensucikan pada sekujur badan dengan cara-cara yang ditentukan pula.

3. Tayamum

Tayamum menurut arti bahasa ialah bermaksud (menyengaja), arti tayamum menurut syara ialah
bermaksud menggunakan tanah (debu) untuk mengusap muka dan kedua telapak tangan dengan niat
untuk melaksanakan salat dan selainnya (Nailul Author: As-Syaukani)

Dasar hukum firman Alloh QS An-Nisa (4): 43, “Dan jika kamu sakit atau dalam musafir atau datang dari
tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka
bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci), yakni sapulah mukamu dengan kedua tanganmu ...;
dalam hadits yang diriwayatkan Muslim: “kita (kaum muslim) diberi tiga keistimewaan, shaf (barisan
dalam sholat) kita sperti barisan malaikat, seluruh bumi bagi kita berfungsi sebagai masjid, dan debunya
sebagai alat bersuci apabila tidak mendapat air (HR Muslim)

HAIDH, NIFAS DAN ISTIHADHAH

Haid menurut bahasa yaitu cairan. Sedangkan menurut syara yaitu darah yang berasal dari rahim
seseorang wanita dengan sifat-sifat tertentu yang keluar melalui vagina dalam waktu-waktu tertentu dan
bukan disebabkan melahirkan, keguguran, atau penyakit, tetapi karena tidak terjadinya pembuahan pada
sel telur (ovum) yang sudah matang.

1. Waktu haid

Kebanyakan ulama berpendapat bahwa haid itu takkan terjadi sebelum anak perempuan mencapai umiur
9 tahun. Jadi kalau keluar darah sebelum usia 9 tahun, itu bukan darah haid tetapi darah istihadah atau
darah penyakit. Keluarnya darah haid biasanya berlangsung tiap bulan sekali sampai masa menopause.

2. Lama Haid

Darah haid keluar paling sedikit tiga hari tiga malam, sebanyak-banyaknya 15 hari. Al-Jaziri (I,
1987:128)berpendapat, masa haid terpendek sehari semalam dan yang terpanjang 15 hari.Hadits yang
diriwayatkan dari Al-Rabi Ibnu Shabih bahwa dia pernah mendengar Anas (sahabat Nabi Saw)
mengatakan: “haid tak lebih dari sepuluh hari”.Hadits lain dari Utsman Ibnu Abu Al-Ash ra.bahwa dia
mengatakan “bila wanita mengeluarkan haid lebih dari sepuluh hari, maka kedudukannya seperti wanita
yang istihadah. Dia wajib mandi lalu sholat.Syaikh Mahmud Khittab Al-Subki mengatakan: bahwa masa
haid yang tiga atau sepuluh hari itu tidak dipersyaratkan keluarnya darah terus menerus tanpa henti. Kalau
keluar terus menerus dalam sehari itu bukan darah haid (Al-Din Al-Kholish 1:440).

3. Nifas

Darah yang keluar dari wanita sehabis melahirkan anak, baikanak normal atau guguran, itu disebut darah
nifas.Masa nifas paling lama 40 hari. Dan tidak ada ketentuan masa nifas yang singkat. Menurut mazhab
Syafii, masa nifas yang paling lama adalah 60 hari. Sedang yang 40 hari adalah umumnya yang dialami
kaum wanita. Mazab Maliki berpendapat bahwa masa nifas yang terpanjang adalah 60 hari (Al-Jaziri, I,
1987: 131 – 132).

4. Istihazhah

Istihazhah adalah darah yang keluar dari bagian bawah Rahim bukan dalam waktu haid atau nifas. Jadi
istihazhah adalah darah yang keluar melebihi masa haid atau nifas terpendek dan darah yang keluar dari
wanita yang belum mencapai umur dewasa (9 tahun).

SHOLAT

Pengertian sholat.

Pengertian sholat ditinjau dari segi bahasa berarti al-du’aa bi khoirin (dua untuk kebaikan), seperti
yang tercantum dalam salah satu ayat Al-Quran sholli ‘alaihim, yakni berarti doakan mereka. Adapun
pengertian sholat menurut istilah syara adalah:
“Ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, dan diakhiri dengan salam, sebagai bentuk ibadah
kepada Alloh, dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. (Al-Jaziri, 1987, I, 175)

Dasar hukum sholat


Ibadah sholat disyariatkan kepada ummat Islam sebagai suatu kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh setiap individu muslim/muslimah yang sudah masuk akil balig.
Pentingnya sholat dijelaskan oleh hadits Nabi melalui sabdanya antara lain yang berarti:
1. Sebagai tiang agama
2. Sebagai benteng terakhir
3. Sebagai identitas keislaman
4. Amalan pertama saat akan di hisab
5. Sebagai sarana merawat fitroh
6. Sebagai obat penyakit hati
7. Sebagai sarana pencuci dosa
8. Sebagai pencegah maksiat

AZAN DAN IQOMAH

Azan adalah pemberitahuan tentang masuknya waktu sholat dengan lafadz-lafadz


tertenu sebagai syiar, dan berfungsi untuk mengajak sholat berjamaah.

Orang yang mendengar azan hendaklah menirukan bacaan azan kecuali lafadz hyya ‘alaa
as-sholaah dan hayya ‘alaa al-falaah membaca laa haola wa laa quwwata illa billahi.
Orang yang menirukan azan akan dimasukan ke dalam surga. (HR. Muslim)

Setelah azan selesai dikumandangkan hendaklah berdoa, karena waktu antara azan dan
iqomah adalah mustajab. Doanya Allohumma robba hadzihi da’wati taammah wa sholaati
al-qooimah aati Muhammadani al-washilaah wa al-fadhilaah wa abatshu maqooma
mahmuudah alladzi wa’adtah.

SUJUD SAHWI
Penyebab sujud sahwi

1. kelebihan rakaat dalam sholat.


2. kekurangan rakaat dalam sholat
3. lupa atau ketinggalan melakukan tasyahud awal
4. ragu dalam bilangan rokaat sholat
jika seseorang di antaramu ragu dalam sholatnya sehingga dia tidak tahu apakah sudah satu
rakaat atau dua rokaat, maka tetapkanlah satu rokaat. Jika ia tidak tahu apakah sudah dua
rokaat atau tiga rokaat, maka tetapkanlah dua rokaat, dan jika ia tidak tahu apakah sudah
tiga rokaat atau sudah empat rokaat, maka tetapkanlah tiga rokaat, lalu hendaklah ia sujud
dua kali sebelum membaca salam. (HR. Ahmad)

ZAKAT
Pengertian Zakat
Di tinjau dari segi bahasa zakat mempunyai arti yaitu
keberkahan,kesucian,pertumbuhan,dan perkembangan(barakatun,tharatun,dan nama`un).
Sedangkan menurut syarak ada;ah pemberian yang wajib diberikan dari harta tertentu ,
menurut sifat sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu.jadi zakat itu adalah
sebagian kekayaan yang diambil dari milik seseorang yang punya dan di berikan sesuai
dengan ketentuannya kepada yang berhak menerimanya.
Ibadah Puasa: Ketentuan, Syarat, dan Rukun Puasa
Puasa berarti menahan, baik menahan diri dari makan dan minum serta segala sesuatu
yang membatalkan puasa. Puasa adalah ibadah yang dilakukan untuk Allah SWT sejak terbit
fajar sampai terbenam matahari. Tidak semua orang wajib atau bisa melaksanakan puasa,
karena ibadah ini memiliki ketentuan dan syarat tertentu.

Syarat Puasa
Dalam melakukan ibadah puasa, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
Syarat Wajib Puasa Ramadan
Berikut ini syarat wajib untuk menjalankan puasa Ramadan yang baik dan benar:
 Mempunyai keyakinan Islam atau beragama Islam.
 Telah melalui masa baligh atau telah mencapai umur dewasa.
 Mempunyai akal.
 Sehat jasmani dan rohani.
 Bukan seorang musafir atau sedang melakukan perjalanan jauh.
 Suci dari haid dan nifas.
 Mampu atau kuat melaksanakan ibadah puasa Ramadan.

Rukun Puasa
Selain memperhatikan syarat puasa, kita juga harus mengetahui rukun puasa. Rukun puasa
adalah ketentuan yang harus dipenuhi dalam melakukan suatu pekerjaan/ibadah. Bila salah
satu rukun tersebut tidak terpenuhi, maka ibadah tersebut tidak sah. Rukun puasa ada dua,
yaitu:
Berniat Puasa
Niat puasa adalah keinginan di dalam hati untuk melakukan puasa semata-mata karena
mengharapkan ridha dari Allah SWT.
Menahan Diri dari Segala Hal yang Membatalkan Puasa
Seseorang yang berpuasa harus mampu menahan diri dari segala hal-hal yang membatalkan
puasa, dimulai dari terbitnya fajar hingga waktu magrib.

IBADAH HAJI
Pengertian Haji
Pengetian haji menurut bahasa al-qoshdu, menyengaja menuju suci, dan menurut
istilah,haji adalah seorang muslim bermaksud berziarah ke baitul harom (kabah) untuk
melaksanakan manasik haji dengan maksud mendekatkan diri kepada Alloh SWT. Dengan
melakukan wukuf di padang Arofah, thowaf di masjidil harom, dan sa’I antara bukit shofa
dan marwah dengan cara tertentu dalam waktu dan niat tertentu.

Hukum melaksanakan ibadah haji adalah fardhu ‘ain, yang diwajibkan sekali seumur hidup
atas setiap muslim pria ataupun wanita yang telah memenuhi syarat sebagai berikut: 1)
islam, 2) berakal, 3) baligh, 4) merdeka, dan 5) mampu.
keabsahan haji, maka harus dipenuhi rukunnya yaitu:
1) Ihrom, ialah niat menunaikan ibadah haji
2) Wukuf, yakni diam di padang Arofah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
3) Thowaf, yaitu mengelilingi kabah sebanyak tujuh putaran, thowaf haji ini disebut thowaf
ifadhoh
4) Sa’i, yaitu berjalan atau berlari kecil dari bukit shofa menuju bukit marwah, dan kembali
dari bukit marwah ke bukit shofa dilakukan tujuh kali perjalanan
5) Tahallul, artinya mengakhiri ihrom dengan menggunting rambut kepala.
6) Tertib, yaitu berurutan dalam melakukan rukun tersebut di atas.
Wajib Haji, yaitu
1. Keharusan mulai melaksanakan ihrom dari miqot (batas-batas tempat dan waktu yang
telah ditentukan).
2. Bermalam di muzdalifah setelah keluar dari Arofah menuju ke Mina.
3. Bermalam di mina dua atau tiga malam pada hari-hari tasyriq
4. Melempar jumroh ‘aqobah pada tanggal 10 Dzulhijjah, dan ketiga jumroh; ‘ula, wustho,
dan ‘aqobah pada hari-hari tasyri
5. Meninggalkan segala larangan ihrom.

UMROH

1. Pengertian Umroh
Umroh menurut arti bahasa adalah ziarah, sedangkan menurut istilah, adalah menziarahi
kabah untuk melaksanakan ibadah umroh dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.

Pelaksanaan ibadah umroh dapat dilaksanakan kapan saja, tidak sama dengan pelaksanaan
haji yang harus dilakukan hanya pada bulan haji yaitu bulan syawwal, Dzulqo’dah dan
sepuluh hari pertama pada bulan Dzulhijjah.

HAJI DAN UMROH (LANJUTAN)

Pelaksanaan Sa’i

Setelah selesai mengerjakan Tthowaf tujuh putaran, dilanjutkan menuju bukit Shofa untuk
memulai melaksanakan Sa’i menuju bukit Marwah dan kembali dari bukit Marwah menuju
bukit Shofa. Perjalanan dari bukit Shofa menuju bukit Marwah dihitung satu kali perjalanan
Sa’i, dan perjalanan kembali dari bukit Marwah ke bukit Shofa dihitung satu kali perjalanan
juga, jadi tujuh balikan pelaksanaan Sa’i antara bukit Shofa dan bukit Marwah, dimulai dari
bukit Shofa dan berakhir di bukit Marwah.

Setelah selesai melaksanakan ibadah Sa’i, laksanakanlah tahallul dengan cara bercukur atau
memotong rambut kepala dengan demikian selesailah ibadah Umroh dan berakhirlah semua
larangan ihrom.

Semua jamaah haji tetap berada di Mekah menuju tanggal 8 (delapan) Dzulhijjah, yaitu saat
permulaan ihrom untuk haji.

Pergi ke Arofah

Pada hari Tarwiyah (yaitu tanggal 8 Dzulhijjah), maka bersiap-siaplah berihrom untuk haji
dari Mekah, lakukan persiapan ihrom seperti yang dilakukan ketika ihrom Umroh (mandi,
memakai wangi-wangian, dan memakai kain ihrom).

Thowaf Wada

Setelah rangkaian ibadah haji selesai dan tiba saatnya pulang ke tanah air, maka kerjakanlah
Thowaf Wada yaitu Thowaf Perpisahan, caranya seperti Thowaf Umroh atau Thowaf Haji,
kemudian setelah Thowaf lakukan sholat sunnat dua rakaat di Maqom Ibrohim. Bagi wanita
yang sedang haid diperbolehkan meninggalkan Mekah tanpa harus melakukan Thowaf
Wada.

Anda mungkin juga menyukai