Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Fadillah H A

Prodi : Manajemen

Semester : 2

Tahun : 2020

Kelas : Manajemen C

SESI I
Ibadah Thoharoh
Pengertian thoharoh: An-Nadhofatu wa an-nazaahatu ‘anil al-aqdzaari wa alaosaakh sawaun kaanat hissiyyatan ao
ma’nawiyatan: Membersihkan segala sesuatu yg kotor baik yg berwujud (darah, air kencing dls) maupun yg brsft
maknawi/tak terlihat (hadats dan dosa)

Hanafiyah : : thoharoh menurut syara’ membersihkan hadats dan hubust yg meliputi hadats kecil dan hadats besar.

Hanabilah: : thaharoh sebagai upaya utk mengangkat hadats dan menghilangkan najis yg menghalangi sahnya sholat

Syafiiyah: Thoharoh adalah mengerjakan sesuatu yg dengan pekerjaan tsb dibolehkan melakukan sholat, pekerjaan
tersebut berupa wudhu, mandi, tayamum, dan menghilangkan naji

Klasifikasi Najis & Penyuciannya :

1. Mughaladhoh: 7 X Salah satu dengan tanah


2. Mutawasithoh: mencuci dg air sampai bersih
3. Mukhoffafah: dg percikan air as air seni bayi laki yg hanya makan minum asi

SESI II
I. Wudhu
bahasa : baik, indah dan bersih
istilah: isti’malu al-maai fii a’dhoin makhshushotin bikayfiyatin makhshushotin: Menggunakan air pd anggota
tubuh tertntu dg cara yg ditentukan.
II. Mandi
Mandi menurut bahasa adalah perbuatan yang dikerjakan oleh seseorang denga cara menyiramkan air ke
seluruh badan dengan disertai menggosoknya.
Menurut istilah syara mandi berarti mengunakan air yang mensucikan pada sekujur badan degan cara-
cara yang ditentukan pula

Hal yang mewajibkan mandi janabat:

- Keluar mani baik laki-laki ataupun perempuan waktun tidur ataupun terjaga
- Bersenggama
- Terhentinya darah haid dan nifas
III. Tayamum menurut arti bahasa ialah bermaksud (menyengaja), arti tayamum menurut syara ialah
bermaksud menggunakan tanah (debu) untuk mengusap muka dan kedua telapak tangan dengan niat
untuk melaksanakan salat dan selainnya
SESI III
Haid, NIfas, dan Istihadhah.
Haid menurut bahasa yaitu cairan. Sedangkan menurut syara yaitu darah yang berasal dari rahim seseorang
wanita dengan sifat-sifat tertentu yang keluar melalui vagina dalam waktu-waktu tertentu dan bukan disebabkan
melahirkan, keguguran, atau penyakit, tetapi karena tidak terjadinya pembuahan pada sel telur (ovum) yang
sudah matang.

Waktu haid : paling sedikit tiga hari yiga malam, sebanyak-banyaknya 15 hari. Dan , masa haid terpendek
sehari semalam dan yang terpanjang 15 hari.

Nifas adalah Darah yang keluar dari wanita sehabis melahirkan anak, baikanak normal atau guguran, itu disebut
darah nifas.

Masa nifas paling lama 40 hari. Dan tidak ada ketentuan masa nifas yang singkat. Menurut mazhab Syafii, masa
nifas yang paling lama adalah 60 hari. Sedang yang 40 hari adalah umumnya yang dialami kaum wanita.

Istihazhah adalah darah yang keluar dari bagian bawah Rahim bukan dalam waktu haid atau nifas. Jadi
istihazhah adalah darah yang keluar melebihi masa haid atau nifas terpendek dan darah yang keluar dari wanita
yang belum mencapai umur dewasa (9 tahun).

SESI IV

Sholat

Pengertian sholat ditinjau dari segi bahasa berarti al-du’aa bi khoirin (dua untuk kebaikan). Adapun pengertian
sholat menurut istilah syara adalah: Ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, dan diakhiri dengan
salam, sebagai bentuk ibadah kepada Alloh, dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
Kedudukan sholat
Sholat sebagai tiang agama, Sholat sebagai benteng terakhir, Sholat sebagai identitas keislaman, Sholat adalah
amalan pertama yang akan dihisab, Sholat sebagai sarana merawat fitroh, Sholat sebagai Obat penyakit hati, Sholat
sebagai sarana pencuci dosa, Sholat sebagai pencegah maksiat
SESI V
Adzan dan Iqomah
Azan adalah pemberitahuan tentang masuknya waktu sholat dengan lafadz-lafadz tertenu sebagai syiar, dan
berfungsi untuk mengajak sholat berjamaah.

SESI VI
Sujud Sahwi
Penyebab sujud sahwi :

1. Bila kelebihan rakaat dalam sholat


2. Bila kekurangan rakaat dalam sholat
3. Jika lupa atau ketinggalan melakukan tasyahud awal
4. Jika ragu dalam bilangan rokaat sholat

SESI VII
Ulangan Tengah Semester (UTS)
SESI VIII
Zakat
Zakat menurut bahasa adalah keberkahan, kesucian, pertumbuhan, dan perkembangan. Sedangkan zakat menurt
syarak adalah pemberian yang wajib diberikan dari harta tertentu
Macam-macam zakat :
a. Zakat mal (harta) : emas, perak, binatang ternak, hasil dari pertanian,perniagaan, hasil tambang, harta
terpendam, jasa/profesi
b. Zakat al-nafs (diri)
Nisobnya zakat mal
- Emas 85gr = 2,5% perak 624gr = 2,5%
- Hasil pertanian 653kg = 10%
- Hewan ternak : unta 5 ekor = 1 kambing 2thn, sapi dan kerbau 30 ekor = 1 anak sapi/kerbau 1thn,
kambing 40 ekor = 1 kambing betina 2thn
- Harta terpendam tidak ditentukan nisobnya tapi zakatnya 20%
- Zakat profesi
- Zakat perniagaan 85gr = 2,5%
Zakat diri/nafs nisobnya mempuntai kelebihan harta pada malam hari raya dan siang hari raya = 2,5kg atau 3,1
liter dari makanan pokok suatu daerah tertentu

SESI IX
Ibadah Puasa: Ketentuan, Syarat, dan Rukun Puasa
Syarat Puasa : Syarat tersebut terbagi menjadi dua, yaitu syarat wajib dan syarat sah. Syarat wajib adalah syarat yang
menyebabkan seseorang harus melakukan puasa, sementara syarat sah merupakan syarat yang harus dipenuhi agar
puasanya sah.

Syarat Wajib Puasa Ramadan

 Mempunyai keyakinan Islam atau beragama Islam.

 Telah melalui masa baligh atau telah mencapai umur dewasa.

 Mempunyai akal.

 Sehat jasmani dan rohani.

 Bukan seorang musafir atau sedang melakukan perjalanan jauh.

 Suci dari haid dan nifas.

 Mampu atau kuat melaksanakan ibadah puasa Ramadan.


Rukun Puasa adalah ketentuan yang harus dipenuhi dalam melakukan suatu pekerjaan/ibadah. Bila salah satu rukun
tersebut tidak terpenuhi, maka ibadah tersebut tidak sah. Rukun puasa ada dua, yaitu: berniat puasa dan menjauhi hal-
hal yang dapat membatalkan puasa

SESI X
Ibadah Haji
Pengetian haji menurut bahasa al-qoshdu, menyengaja menuju suci, dan menurut istilah, haji adalah seorang muslim
bermaksud berziarah ke baitul harom (kabah) untuk melaksanakan manasik haji dengan maksud mendekatkan diri
kepada Alloh SWT Hukum melaksanakan ibadah haji adalah fardhu ‘ain, yang diwajibkan sekali seumur hidup atas setiap
muslim pria ataupun wanita yang telah memenuhi syarat sebagai berikut: 1) islam, 2) berakal, 3) baligh, 4) merdeka, dan
5) mampu.

Rukun haji :

1) Ihrom, ialah niat menunaikan ibadah haji


2) Wukuf, yakni diam di padang Arofah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
3) howaf, yaitu mengelilingi kabah sebanyak tujuh putaran,
4) Sa’i, yaitu berjalan atau berlari kecil dari bukit shofa menuju bukit marwah, dan kembali dari bukit marwah ke
bukit shofa dilakukan tujuh kali perjalanan
5) Tahallul, artinya mengakhiri ihrom dengan menggunting rambut kepala.
6) Tertib, yaitu berurutan dalam melakukan rukun tersebut di atas.

SESI XI
Umroh
Umroh menurut arti bahasa adalah ziarah, sedangkan menurut istilah, adalah menziarahi kabah untuk
melaksanakan ibadah umroh dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.

Rukun umroh :

a. Ihrom dan miqot (batas-batas tempat yang telah ditentukan untuk memulai berniat dan memakai
pakaian ihrom).
b. Thowaf, yaitu mengelilingi kabah tujuh balikan
c. Sa’i, yaitu berjalan atau berlari kecil bagi pria dimulai dari bukit shofa menuju bukit marwa
d. Tahallul, yaitu mengakhiri ihrom dengan menggunting sedikit rambut kepala.
e. Tertib, yaitu berurutan dalam menunaikan rukun-rukun tersebut di atas.

SESI XII

Tatacara Pelaksanaan Haji

1. Pelaksanaan haji Tamattu


a. Berangkat dari rumah, Disunnahkan melakukan sholat dua rakaat (sunnat syafar) sebelum berangkat
dari rumah,
b. Ihrom dari miqot, Apabila telah tiba di miqot makani, umpama di bandara King Abdul Azis, atau di Bir Ali
bagi mereka yang datang dari arah Madinah, maka segeralah mandi dan menggunakan wangi-wangian
dan memakai pakaian ihrom dengan membuka penutup kepala bagi pria kemudian sholat dua rakaat,
dan setelah itu ucapkanlah niat umroh
c. Tiba di Mekkah, Setelah sampai di Mekkah, terusmenuju pondokan menyimpan barang bawaan, dan
beristirahat, setelah itu dalam keadaan suci dari hadats dan najis, pergi menuju kabah. Masuklah ke
masjid melalui pintu mana saja, bilaa memungkinkan melalui pintu mesjid Bani Syaibah atau Babu
Asalaam
d. Thowaf, terus masuk ke dalam masjid, dan tatkala melihat kabah ucapkanlah doa: “Allohumma jid
hadzal baita tasyriifan wa ta’dhiman wa takriiman wa mahaabatan wa jid man syarrofahu wa karromahu
miman hajjahu waitamarohu tasyriifan wa takriiman wa ta’dhiiman wa birron, Allohumma anta ssalaam
wa minka ssalaam fahayyinaa robbanaa bissalaam”
Setelah membaca doa tersebut, terus menuju kabah untuk melaksanakan ibadah thowaf, mulailah
thowaf dari hajarul aswad dengan menjadikan baitulloh disebelah kiri badan kita. Kecup atau usaplah
ajarul aswad bila memungkinkan, bila tidak angkatlah kedua tangan kita arahkan kea rah hajarul aswad
beristilam

SESI XIII

Haji Dan Umroh (lanjutan)

e. Pelaksanaan Sa’I, Setelah selesai mengerjakan Tthowaf tujuh putaran, dilanjutkan menuju bukit Shofa
untuk memulai melaksanakan Sa’i menuju bukit Marwah dan kembali dari bukit Marwah menuju bukit
Shofa
f. Pergi ke Arofah, Apabila matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arofah) btelah terbit, pergilah seluruh
Jemaah haji menuju padang Arofah sambil membaca Talbiyah.
g. Thowaf Wada, Setelah rangkaian ibadah haji selesai dan tiba saatnya pulang ke tanah air, maka
kerjakanlah Thowaf Wada yaitu Thowaf Perpisahan, caranya seperti Thowaf Umroh atau Thowaf Haji,
kemudian setelah Thowaf lakukan sholat sunnat dua rakaat di Maqom Ibrohim
.

Anda mungkin juga menyukai