Anda di halaman 1dari 25

I ﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿

Q R
RINGKASAN tentang
Kewajiban – kewajiban yang
Harus dipelajari dan diajarkan

Karya Al-Habib Al-Allamah


Wajihuddin Abdurrahman bin Muhammad Al-Masyhuri
Semoga Allah meridhoinya dan memberikan kemanfaatan dan keberkahan
kepada kita dengan ilmunya, Amin
Dilahirkan di Tarim tahun 1250 Hijriah, dan wafat di Tarim tahun 1320
Hijriah.
Pengarang kitab yang berjudul "‫ "بغية املسترشدين‬tentang fiqih.

S T
﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿ II
Judul Buku :
Ringkasan Tentang kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan
diajarkan
Judul Asli :
Hadzihi Nubdzatun fima yajibu ‘alal insan Ta’allamuhu wa Ta’limuhu
Karya :
Al-Habib Al-Allamah Wajihuddin Abdurrahman bin Muhammad
Al-Masyhur Semoga allah meridhoinya dan memberikan
kemanfaatan dan keberkahan kepada kita dengan ilmunya, Aamin.
Penerjemah :
1- Ahmad Abdillah
2 - Harist
3 - Ibnu Abi Haikal
4 - Ibrahim Qoidun Hanif
5 - Ikhsanul Faiz
6 - Miqdad Al Abud
7 - Muhammad Zulkifli Ramadhan
8 - Umar Abdurrohman

III ﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kepada saya petunjuk
kepada kebenaran, Allah bersholawat kepada baginda kita Nabi
Muhammad SAW yang diutus untuk seluruh hambaNya, kepada
keluarganya serta para sahabatnya dan mereka yang senantiasa
mengikutinya sampai hari ketika semua orang dipanggil kembali (hari
kebangkitan).
Selanjutnya, ini adalah hadiah bagi yang mendapatkannya, terkait apa
yang seyogyanya dipelajari dan diajarkan oleh masyarakat.

• Rukun–rukun Islam
Rukun Islam ada 5:
1. Bersaksi bahwasanya tiada Tuhan yang berhak untuk diibadahi
kecuali Allah, dan bersaksi bahwasannya Nabi Muhammad itu
utusan Allah.
2. Mendirikan shalat.
3. Menunaikan zakat.
4. Berpuasa Ramadhan.

1 ﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿


5. Berhaji kepada Baitullah (ka'bah) bagi siapa yang mampu untuk
menuju ke sana.

• Rukun–rukun Iman
Rukun iman ada 6:
1. Beriman kepada Allah.
2. Beriman kepada malaikat-malaikatNya.
3. Beriman kepada kitab-kitabNya.
4. Beriman kepada utusan-utusanNya.
5. Beriman kepada hari akhir (hari kebangkitan).
6. Beriman kepada takdir yang ditetapkan Allah kepadanya yang
baik ataupun yang buruk.

• Rukun-rukun Ihsan
Yaitu engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihatNya.
Jika engkau tidak mampu melihatNya, maka ketahuilah bahwa Dia
selalu melihatmu.

• Rukun-rukun Agama
2
﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿
Rukun agama ada 3:
1. Islam.
2. Iman.
3. Ihsan.
Kita harus meyakini bahwa Allah SWT ada, dan sesungguhnya Allah
itu satu tidak ada sekutu bagiNya dalam dzat, sifat, maupun
perbuatanNya.
Kita juga harus meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah
keturunan Bani Hasyim dan Bani Quraisy. Dilahirkan di Makkah dan
diutus di sana. Berhijrah ke Madinah dan dikuburkan di sana. Nabi
adalah sebaik-baik manusia dalam ciptaan dan akhlaknya. Bapaknya
adalah Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf, dan
ibunya adalah Aminah binti Wahb.

• Wajib-wajib Wudhu
Wajib-wajib wudhu ada 6:
1. Niat ketika membasuh wajah.
2. Membasuh seluruh muka termasuk kulit dan bulu, kecuali
bagian dalam dari jenggot dan jambang yang lebat.

3 ﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿


3. Membasuh tangan sampai siku-siku dan apa yang di atasnya,
termasuk bagian dalam kuku.
4. Membasuh sesuatu dari rambut kepala.
5. Membasuh kaki bersama mata kaki dan pecah-pecahnya.
6. Tertib seperti urutan di atas.

• Pembatal-Pembatal Wudhu
Pembatal wudhu ada 4:
1. Apa saja yang keluar dari qubul dan dubur.
2. Hilangnya akal dengan tidur ataupun selainnya, kecuali tidurnya
orang yang memapankan pantatnya di atas tanah.
3. Bertemunya dua kulit laki-laki dan perempuan yang bukan
mahrom dan telah sampai batasan sudah diminati.
4. Memegang kemaluan maupun dubur manusia dengan telapak
tangan atau telapak jari jemari tangan.
Barang siapa yang batal wudhunya, maka diharamkan baginya 4 hal:
1. Shalat dan yang semisalnya, seperti sujud tilawah, sujud syukur,
juga khotbah Jum’at dan shalat jenazah.
2. Thawaf.

4
﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿
3. Memegang mushaf.
4. Membawa mushaf.

Dan ditambahkan bagi yang berhadats besar 2 hal:


5. Bediam diri di masjid.
6. Membaca Al-Qur’an dengan niat membaca.

Dan ditambahkan bagi wanita yang haid atau nifas 4 hal:


7. Berpuasa.
8. Talak.
9. Istimta’ (menikmati) dengan apa yang ada di antara pusar dan
lutut.
10. Melewati bagian dalam masjid jika dikhawatirkan
darahnya mengotori masjid.

• Sebab–sebab Wajib Mandi Besar


Diwajibkan mandi besar karena (salah satu dari) 5 perkara:

5 ﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿


1. Karena memasukkan kepala kemaluan laki–laki pada kemaluan
perempuan.
2. Karena keluarnya mani.
3. Keluar darah haid.
4. Keluar darah nifas.
5. Karena melahirkan (meskipun keguguran).

• Wajib–wajib Mandi Besar


Wajib-wajib mandi ada 2:
1. Niat menghilangkan junub atau bersuci untuk shalat.
2. Mengguyurkan air ke seluruh rambut dan kulit hingga apa yang
ada di bawah kulit kemaluan yang dipotong ketika khitan.
Barang siapa yang tidak menemukan air, atau ada air akan tetapi air
tersebut hanya cukup untuk minum, atau ada air tetapi akan
menyebabkan sakit atau menambah luka dengan air tersebut, maka
dia disyari’atkan untuk bertayamum dari kedua hadats, besar maupun
kecil dengan memakai debu yang suci dan murni tidak tercampur
apapun, dengan meniatkan agar diperbolehkan shalat, dan dia harus
mengulangi tayamumnya di setiap shalat fardlu yang akan dikerjakan.

6
﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿
Shalat mempunyai syarat–syarat, rukun–rukun, sunah– sunah,
dan sunah– sunah ab’adl.

• Syarat–syarat Sah Shalat


Syarat sah shalat ada 8:
1. Suci dari hadats kecil dan besar.
2. Suci dari najis, baik di badan, pakaian, dan tempat.
3. Menutup aurat, yaitu antara pusar dan lutut untuk selain
perempuan yang Merdeka. Adapun aurat perempuan yang
merdeka adalah seluruh badannya kecuali wajah dan kedua
telapak tangannya, menutup dengan penutup yang tidak
menampakkan warna kulit dan bentuk tubuh.
4. Menghadap kiblat.
5. Memperkirakan sudah memasuki waktu shalat.
6. Mengetahui akan kewajiban dan tata cara shalat.
7. Tidak boleh meyakini bahwa salah satu dari rukun–rukun shalat
(tertentu) sebagai sunah.
8. Menghindari hal–hal yang dilarang dalam shalat yaitu: makan
dan minum, melakukan tiga gerakan yang berurutan, berbicara
7 ﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿
meskipun dua huruf atau lebih (selain apa–apa yang terkait
dengan bacaan shalat), atau berdehem dan batuk selama tidak
ada udzur.

• Rukun-rukun Shalat
Rukun shalat ada 17:
1. Berniat.
2. Takbiratul ihram.
3. Berdiri jika mampu.
4. Membaca surat Al-Fatihah dengan basmalah serta
memperhatikan setiap hukum tasydid di dalamnya.
5. Rukuk.
6. Tuma'ninah di dalamnya dengan patokan anggota tubuh rukuk
tenang dalam posisinya.
7. I'tidal dan tuma'ninah di dalamnya.
8. Sujud dua kali, yaitu dengan meletakkan kening yang terbuka di
tanah dengan sedikit tekanan, juga dengan meletakkan kedua
telapak tangan, ujung jari-jari kaki, dan kedua lutut ke tanah.
Disyaratkan dalam sujud menjadikan bagian pinggang lebih
tinggi dari kepala.
8
﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿
9. Tuma'ninah di dalamnya.
10. Duduk di antara dua sujud.
11. Tuma'ninah di dalamnya.
12. Tasyahud akhir.
13. Duduk di dalamnya.
14. Membaca shalawat dan salam atas Nabi SAW.
15. Membaca shalawat dan salam atas keluarganya.
16. Salam.
17. Tertib.

• Ab'adh Shalat
Ab'adh shalat ada 7:
1. Tasyahud awal.
2. Duduk di dalamnya.
3. Membaca shalawat dan salam atas Nabi SAW di dalamnya.
4. Qunut di dalam i'tidal pada raka'at ke dua shalat Shubuh dan
qunut di dalam shalat witir pada setengah terakhir bulan
Ramadhan.
5. Membaca shalawat dan salam atas Nabi SAW di dalamnya.
6. Membaca shalawat dan salam atas keluarganya.
9 ﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿
7. Bershalawat atas keluarga Nabi SAW di dalam tasyahud akhir.

• Sunah– sunah Shalat


Adapun sunah– sunah shalat adalah selain ab’adh shalat yang telah
disebutkan.
Pengertian syarat shalat dan rukunnya adalah apa–apa yang jika
seorang yang shalat meninggalkannya maka shalatnya batal.
Pengertian aba’dh shalat adalah apa–apa yang jika seorang yang
shalat meninggalkannya maka dia dianjurkan untuk sujud sahwi; yaitu
dengan sujud dua kali setelah tasyahud akhir (sebelum salam) sama
persis seperti sujud dalam shalat.
Meninggalkan sunah sama dengan melewatkan kesempatan meraih
pahala.

• Tata cara Shalat


Tata cara shalat yaitu:
Mengucapkan: Saya akan shalat fardhu Shubuh dua raka'at semata-
mata karena Allah.

10
﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿
(Takbiratul ihram): Allahu Akbar (Allah Maha Besar).
(Membaca doa istiftah): Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya,
segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah
pada waktu pagi dan petang.
(Membaca ta'awudz): Aku berlindung kepada Allah dari godaan
syetan yang terkutuk.
(Membaca surat Al-fatihah):
1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.
3. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
4. Pemilik hari pembalasan.
5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada
Engkaulah kami mohon pertolongan.
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus.
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan
(pula jalan) mereka yang sesat.
(Aamiin) Ya Allah kabulkanlah do'a kami.

11 ﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang
(Surat Al-Ikhlash)
1. Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
2. Allah tempat meminta segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan.
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.
(Takbir rukuk): Allahu Akbar (Allah Maha Besar).
(Membaca doa rukuk): Maha Suci Rabbku Yang Agung dan dengan
memujiNya (dibaca tiga kali).
(Tasmi’): Allah Maha Mendengar bagi orang yang senantiasa
memujiNya.
(Membaca doa i’tidal): Wahai Rabb kami, bagiMu segala puji, aku
memujiMu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh dengan
berkah, bagiMu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi,
sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu.
Dan di shalat Shubuh ditambah bacaan qunut.
• Do’a Qunut

12
﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿
Ya Allah, berikanlah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah
Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang-orang yang
telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama orang-orang
yang telah Engkau pimpin. Limpahkanlah keberkahan kepada apa saja
yang telah Engkau berikan kepadaku. Peliharalah aku dengan kasih
sayangMu dari segala keburukan apa-apa yang telah Engkau putuskan
(tetapkan), karena sesungguhnya Engkaulah yang memberikan
ketentuan dan tidak ada yang bisa memberikan ketentuan
(keputusan) atas diriMu. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-
orang yang telah Engkau berikan kekuasaan, dan tidaklah akan mulia
orang yang telah Engkau musuhi, Maha Berkahlah Engkau dan Maha
Luhurlah Engkau. Segala puji bagiMu atas apa yang telah Engkau
tetapkan. Aku mohon ampun dan bertobat kepadaMu. Dan semoga
Allah memberikan rahmat dan keselamatan (shalawat) atas diri
junjungan kami, Nabi Muhammad, dan juga atas keluarga dan para
sahabatnya.
(Takbir sujud): Allahu Akbar (Allah Maha Besar).
(Membaca doa sujud): Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung dan
dengan memujiNya (dibaca tiga kali).
(Takbir tasyahud): Allahu Akbar (Allah Maha Besar).

13 ﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿


Segala penghormatan, keberkahan, shalawat, dan kebaikan hanya
bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu
wahai Nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkahNya, semoga
salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah
yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah
limpahankanlah shalawat kepada tuan kami utusanmu Nabi
Muhammad dan istri-istrinya serta keturunannya, sebagaimana
engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga
Nabi Ibrahim. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad
dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah
memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi
Ibrahim, di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
lagi Maha Mulia.
Ya Allah ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, baik
yang aku tidak tampakkan maupun yang aku tampakkan.
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari azab
Jahannam, azab kubur, dari ujian kehidupan dan kematian, dan dari
keburukan ujian Dajjal.

14
﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿
(Salam): Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan
kepadamu (dua kali).

• Shalat Jamaah
Hukumnya wajib kifayah di tempat manapun, minimal dilakukan
bersama imam walaupun satu makmum, akan tetapi lelaki tidak boleh
bermakmum kepada perempuan, dan orang yang mengetahui bacaan
Al-Fatihah dengan baik tidak boleh bermakmum kepada yang
mengubah huruf Al-Fatihah.
Tidak sah bermakmum kepada imam yang shalatnya wajib diulang
lagi seperti orang yang bertayamum saat safar dengan tujuan maksiat,
begitu pula tidak sah bermakmum kepada orang yang diyakini batal
shalatnya seperti berhadats atau salah dalam arah kiblat.
Disyariatkan agar meniatkan Iqtida’ (mengikuti) kepada imam, dan
tidak mendahului gerakan imam dengan 2 rukun fi’il (gerakan) atau
lebih, atau tertinggal dua gerakan imam kecuali ada udzur (halangan);
seperti orang yang lupa membaca Al-Fatihah, atau ragu-ragu apakah
sudah membaca atau belum setelah rukuknya imam, atau seperti
orang yang lambat bacaannya, maka boleh baginya menyelesaikan

15 ﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿


bacaannya, dan dimaafkan ketertinggalannya sampai selesainya rukuk
imam.
Dan jika imam telah menyelesaikan rukuk sedangkan orang tersebut
masih menyempurnakan Al-Fatihahnya, maka hendaknya ia
mencukupkan bacaannya dan segera mengikuti imam, dan orang
tersebut mengganti raka’at tersebut setelah salamnya imam (karena ia
belum sempurna membaca Al-Fatihah).
Adapun jika orang tersebut telah menyempurnakan bacaan Al-
Fatihahnya sebelum imam menyelesaikan rukuknya, maka ia
menyusul rukuk imam dan mengikuti imam.
Dan disyaratkan pula agar pola shalat yang ingin dikerjakan makmum
selaras dengan pola shalat imam; sehingga sah-sah saja orang yang
meniatkan shalat fardlu bermakmum di belakang orang yang shalat
sunah, begitu pula orang yang hendak shalat Dhuhur bermakmum
kepada orang yang sedang shalat Ashar.

• Shalat Jum’at
Diwajibkan bagi tiap orang yang merdeka dan mukallaf menegakkan
shalat Jum’at, dan diharamkan baginya meninggalkan shalat Jum’at

16
﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿
atau menyibukkan diri dari shalat Jum’at, meskipun dalam rangka
bekerja atau orang miskin yang sangat membutuhkan.
Dan tidak diperbolehkan pula baginya berpergian dari tempat
tinggalnya pada hari Jum’at, kecuali jika ia berpergian ke suatu tempat
lain dan menegakkan shalat Jum’at di tempat tersebut, maka itu boleh.
Dan bagi siapa saja yang merdeka lagi mukallaf, lalu ia meninggalkan
shalat Jum’at sekali saja dengan sengaja, meskipun ia mengatakan
“Aku akan menggantinya dengan shalat Dhuhur.” maka ia dibunuh
sebagai hukuman, sebagaimana orang yang meninggalkan shalat
fardu tanpa ada udzur (halangan).

• Shalat Jenazah
Adapun shalat jenazah, maka minimal tata caranya adalah ia berniat
shalat jenazah, lalu takbir dengan 4 kali takbir. Takbir yang pertama itu
takbiratul ihram, dan hendaknya ia membaca setelahnya ta’awudz lalu
surat Al-Fatihah.
Kemudian setelah takbir yang ke dua, hendaknya ia bershalawat
untuk Nabi SAW; adapun minimal shalawat adalah “Allahumma shalli

17 ﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿


‘ala Muhammad”, adapun sempurnanya sebagaimana yang dibaca
ketika tasyahud beserta salam kepada Nabi SAW.
Kemudian setelah takbir yang ke tiga, hendaknya ia melantunkan do’a
untuk si mayit, sebagai berikut, “Ya Allah, ampunilah ia, rahmatilah ia.”
Kemudian di takbir yang ke empat, hendaknya ia melantunkan do’a:
“Ya Allah, janganlah Engkau haramkan kami dari kebaikannya, dan
janganlah Engkau membiarkan kami ditimpa ujian setelah
ketiadaannya.”, kemudian salam.

• Zakat
Adapun zakat, maka diwajibkan bagi siapa yang memiliki harta untuk
mengetahui apa saja yang wajib dizakati dan apa yang tidak wajib
dizakati.
Maka barang siapa yang memiliki 21 Uqiyah (595,35 gram) perak
murni atau 3 Uqiyah (85,05 gram) emas murni, atau memiliki harta
dagang senilai itu, maka wajib baginya menzakati seperempat puluh
(1/40) (2,5 %) dari hartanya di setiap tahun.
Dan siapa saja yang memiliki 116 Ratl (44,37 Kg) kurma atau 75
Qohul (611,25 Kg) makanan pokok, maka wajib baginya menzakati

18
﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿
seperdua puluh (1/20) (5 %) dari kurma atau makanan pokok
tersebut, jikalau hasil kebun tadi digarap dengan biaya, adapun jika
hasil kebun tadi digarap tanpa menggunakan biaya; seperti
mengandalkan perairan umum atau hujan, maka zakat yang wajib
dikeluarkan adalah sepersepuluh (1/10) (10 %) dari hasil panen.
Bagi siapa yang memiliki harta lebih di malam Idul Fitri dari bahan
makanan pokok untuk hari Id dan malamnya maka ia diharuskan
mengeluarkan empat mud (1 sha’) (2,75 Kg) atas nama dirinya. Dan
diwajibkan juga baginya membayar zakat atas nama siapa saja yang
wajib ia nafkahi dari istri dan keluarganya.

• Puasa
Adapun puasa Ramadhan diwajibkan ketika terlihat hilal dan
sempurnanya 30 hari dari bulan Syakban. Dan diwajibkan berniat di
dalam hati di setiap malamnya. Jika ia lupa berniat maka paginya ia
harus puasa dan ia harus menggantinya di hari yang lain.
Dan disyaratkan untuk sahnya puasa yaitu menahan diri dari
pembatal-pembatal puasa dari makan dan juga minum serta yang
semisalnya secara sengaja, meskipun sedikit, walaupun berupa lidi
yang ia masukan ke telinganya atau hidungnya atau ke
19 ﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿
kerongkongannya, meskipun itu berupa lendir yang keluar dari
hidungnya sampe ke batas luar kemudian ia menghirupnya kembali
sampe masuk ke rongga hidung lagi. Dan menahan diri dari muntah
dengan sengaja dan juga menahan dari jimak dan beronani yaitu
mengeluarkan mani dangan sadar.
Dan seyogyanya ia menahan diri dari mengkonsumsi yang haram dan
menahan syahwat di bulan Ramadhan dari makanan, ghibah, adu
domba, dan yang semisalnya. Terdapat di sebuah hadis lima hal yang
membatalkan puasa yaitu yang menghilangkan pahalanya: bohong,
ghibah, adu domba, sumpah palsu, dan melihat suatu yang haram.
Maka menjauhlah dari itu. Semoga Allah memberi ampunan dengan
anugerahNya, Amin.

• Peringatan
Diwajibkan bagi perempuan untuk mempelajari hukum-hukum haid
dan nifas serta apa-apa yang wajib diqodho dari puasa dan shalat dan
apa-apa yang tidak wajib. Jika dia tidak mempelajarinya maka mereka
berdosa dan dosa juga para wali mereka dan suami-suami mereka.
Minimal haid itu satu hari satu malam meskipun terputus putus di
hari-hari itu dan tidak lebih dari lima belas hari, maka semua itu haid,
20
﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿
diwajibkan baginya untuk mengqodho puasa yang terjadi di hari-hari
itu dan tidak perlu diqodho shalatnya, dan maksimal haid itu lima
belas hari dan juga malam-malamnya.
Jika lebih dari itu, maka itu darah istihadhoh, ia wajib shalat, puasa,
membalut kemaluannya, dan berwudhu setiap kali ingin melakukan
shalat fardhu dan bersegera melaksanakan shalat setelah wudhu.
Jika di antara satu darah dan darah yang lainnya terpisah dengan
waktu suci lima belas hari, maka dua darah itu adalah dua haid yang
berbeda dan kalau terpisah dengan waktu kurang dari itu, maka itu
masih dalam lingkup satu haid kalau darah kedua memungkinkan
untuk dikumpulkan dengan darah pertama dan tidak melebihi lima
belas hari ketika digabung dengan hari suci di sela-sela keduanya.
Minimal nifas itu sekejap, umumnya empat puluh hari, dan
maksimalnya enam puluh hari.
Jika perempuan itu suci di antara waktu-waktu shalat meskipun pada
penghujung waktu tersebut, maka wajib baginya melaksanakan shalat
ketika itu.
Jika dia suci di waktu Ashar, maka diwajibkan baginya juga shalat
Dhuhur bersamanya, ataupun jika dia suci di waktu Isya’ maka
diwajibkan juga shalat Maghrib bersamanya.
21 ﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿
Jika haid atau nifas terjadi pada waktu shalat sebelum dia
melaksanakan shalat, dan berlalu waktu yang memungkinkan untuk
melaksanakannya mulai awal waktu, maka dia harus mengqadhanya
setelah dia suci.
Begitu pula dengan orang gila, orang yang pingsan, dan orang yang
kesurupan saat menunaikan shalat. Maka hendaknya dia
mempelajarinya, dan Allahlah Yang Maha Mengetahui.
Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad, keluarga beliau, dan para sahabatnya, Segala puji
bagi Allah, Tuhan semesta alam.

22
﴾ Kewajiban – kewajiban yang harus dipelajari dan diajarkan ﴿

Anda mungkin juga menyukai