Anda di halaman 1dari 8

Nama : Septian Riki Rudiansyah

NIM : 932121019

TUGAS UTS

RESUME

A. Materi Thaharah

Dalam istilah fiqh thaharah diartian sebagai kegiatan menghilangkan hadats, najis
atau yang menyandang makna dari keduanya seperti tayammum dan berthoharohnya
orang yang memiliki gangguan dengan alat pembuangannya (tsalisis baul). Bentuk-
bentuk thoharoh/bersuci 1.Wudlu, 2.Mandi, 3.Tayammum, 4.Menghilangan najis.

Wudlu secara memiliki arti sebuah penamaan sebuah kegiatan membasuh anggota-
anggota basuhan. Barang siapa berwudlu kemudian membagusinya maka keluarlah
dosa-dosa dari jasadnya hingga hingga ujung-ujung kukunya. Syarat-syaratnya wudlu
1.Islam, 2.Tamyiz, 3.Suci dari haidh dan nifas, 4.Bersih dari segala sesuatu yang
mengalangi sampainya air pada anggota basuhan, 5.Pada anggota basuhan tidak ada
hal-hal yang bisamerubah kemutlaqan air, 6.Menghilangan wujud dari suatu najis,
7.Masuknya waktu sholat bagi daimul hadats.

Fardlu-fardlunya wudlu 1.Niat, 2. Membasuh wajah, 3. Membasuh kedua tangan


sampai siku, 4. Mengusap sebagian kepala atau rambut kepala, 5. Membasuh kedua
kaki sampai mata kaki, 6. Tartib.

Pengertian madi besar adalah mandi untuk bersuci dari hadats besar. Mandi secara
umum lakukan setiap hari, bahkan lebih dari sekali, mandi seperti biasa
untukmembersihkan kotoran yang ada pada badan.

Dalam Islam, ada kondisi-kondisi dimana seorang muslim atau muslimah diwajibkan
untuk melaksanakan mandi (mandi wajib). Berikut sebab – sebab yang mengharuskan
seseorang mandi wajib : Keluarnya Mani (Sperma) dengan Syahwat,
Bertemunya/bersentuhannya alat kelamin laki-laki dan wanita, walaupun tidak keluar
mani, Haid dan Nifas, Meninggal.

Najis ialah suatu benda yang kotor menurut syara’ dikarnakan najis adalah suatu yang
tidka bagus dan kotor maka bisa diketahui bahwa ada beberapa bagian najis. Najis
terbagi menjadi tiga bagian yaitu: a. Najis mughallazah (berat) yaitu Najis Anjing dan
Babi beserta keturunan. b. Najis Mukhaffafah (ringan) yaitu adalah air kencing bayi
laki-laki yang belum berumur dua tahun dan belum pernah makan apa-apa selain air
susu ibunya cara membersikanya yaitu dengan mempercikan air ketempat yang
terkena air kenjing tersebut dan membersikan dengan bersih c. Najis mutawassitha
(sedang) selain najis mughallazah dan mukhaffah seperti segala sesuatu yang keluar
dari qubul dan dubur manusia dan binatang (kotoran) kecuali air mani, beda cairan
yang memabukan, susu hewan yang tidak halal dimakan, nanah, dara, bangkai
termasuk juga tulang da bulunya kecuali bakai manusia ikan dan belalang.

B. Materi Sholat Fardhu dan Sunah

Shalat menurut etimologi berarti doa, menurut syara’ menyembah Allah Ta’ala
dengan beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan
diakhiri dengan salam. Dalam pengertian lain shalat ialah salah satu sarana
komunikasi antara hamba dengan Tuhanya sebagai bentuk ibadah yang di dalamnya
merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang
dimulai dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan
syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’.

Shalat fardhu adalah shalat yang wajib dilaksanakan oleh setiap orang Islam, berakal,
baligh, suci dari haid dan nifas, pada waktu-waktu yang telah ditentukan bagi orang-
orang yang beriman sebanyak lima kali dalam sehari. Dengan demikian shalat lima
waktu merupakan satu-satunya kewajiban muslim yang tidak pernah gugur sepanjang
syarat shalat harus terpenuhi akal dalam kondisi sehat tetapi juga shalat dalam
keadaan sakit, di perjalanan, bahkan dalam kondisi ketakutan atau perang. Shalat
Fardhu adalah shalat dengan status hukum fardhu, yakni wajib. Shalat fardhu sendiri
menurut hukumnya terdiri atas dua golongan: Fardhu 'Ain, yakni yang diwajibkan
kepada individu, Fardhu Kifayah, yakni yang diwajibkan atas seluruh muslim namun
akan gugur dan menjadi sunnat bila telah dilaksanakan oleh sebagian muslim yang
lain.

Sholat sunah rawatib merupakan sholat yang dikerjakan sebelum atau sesudah sholat
fardlu. Adapun macam-macam Sholat rawatib yaitu: 1. Sebelum sholat subuh 2.
Sebelum dhuhur dan sesudah dhuhur 3. Sebelum Ashar 4. Sebelum dan Sesudah
Maghrib 5. Sebelum Isya’ dan sesudah Isya’. Adapun shalat-shalat sunah lainnya
seperti: 1.Sholat Tahiyatul Masjid, 2.Sholat Dhuha, 3.Sholat Istikharah, 4.Sholat
Tahajud, 5.Sholat Tarawih, 6.Sholat Witir, 7.Sholat Taubat, 8.Sholat Hajat.

Syarat Sah Sholat: 1.Beragama Islam. 2.Sudah baligh dan berakal. 3.Suci dari hadast
kecil dan besar. 4.Suci seluruh anggota badan, pakaian dan temmpat. 5.Menutup aurat
(aurat laki-laki dari pusat sampai lutut, perempuan seluruh tubuh kecuali muka dan
telapak tangan). 6.Sudah masuk waktu sholat. 7.Menghadap Kiblat. 8.Mengetahui
mana yang rukun dan mana yang sunnah.

Rukun Sholat: 1.Berdiri bagi yang masih mampu, 2.Mengucapkan niat di dalam hati,
3.Mengucapkan takbirotul ihram (takbir pertama), 4.Membaca surat Al-Fatihah di
setiap rakaat, 5.Rukuk dan tumaninah, 6.Membaca iktidal setelah rukuk dan
tumaninah, 7.Menjalani sujud dua kali, 8.Duduk di antara dua sujud, 9.Duduk
tasyahud akhir, 10.Membaca doa tasyahud akhir, 11.Membaca salawat Nabi Saw saat
tasyahud akhir, 12.Salam. Adapun tata cara sholat wajib 5 waktu: 1. Membaca Niat 2.
Takbiratul ihraam 3. Bacaan takbiiratul ihraam. 4. Membaca Doa Iftitah 5. Membaca
Surat Al Fatihah 6. Membaca Surat Alquran 7. Ruku dengan tuma'ninah 8. Saat ruku’
membaca tasbih tiga kali 9. I'tidal 10. Sujud 11. Duduk di Antara Dua Sujud 12.
Membaca tasyahhud 13. Membaca salam. Adapun syarat wajib shalat adalah : a.
Beragama Islam b. Baligh c. Berakal.
C. Zakat, Shadaqah, Hibah, dan Wakaf

Menurut ahli fiqih Didin Hafidhuddin, Zakat adalah harta yang telah memenuhi
syarat tertentu yang dikeluarkan oleh pemiliknya kepada orang yang berhak
menerimanya. Di dalam pelaksanaan zakat, yang diwajibkan berzakat adalah orang
Islam yang memiliki kekayaan yang cukup nisab dalam hal ini mereka disebut
muzakki Dan orang yang berhak menerima zakat dalam istilah fiqih disebut mustahiq
(AlHabsyi, 2009: 305), terdiri atas delapan golongan yang tercakup dalam firman
Allah SWT yang artinya :“ Sesunggunya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu‟allaf yang dibujuk hatinya,
untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan
untuk mereka yang sedang dalam perjalanan”. (QS.At-Taubah: 60). Landasan
kewajiban zakat disebutkan dalam Al-Qur‟an, Sunnah, dan Ijma Ulama.

Ada dua jenis zakat, yaitu:7 a. Zakat Fitrah adalah zakat yang diwajibkan kepada
setiap Muslim setelah matahari terbenam akhir bulan Ramadhan. b. Zakat Harta
adalah zakat yang boleh dibayarkan pada waktu yang tidak tertentu, mencakup hasil
perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan
perak serta hasil kerja (profesi) yang masing-masing memiliki perhitungan sendiri-
sendiri.

Shadaqah dapat dimaknai dengan satu tindakan yang dilakukan karena membenarkan
adanya pahala / balasan dari Allah SWT. Sehingga shadaqah dapat kita maknai
dengan segala bentuk / macam kebaikan yang dilakukan oleh seseorang karena
membenarkan adanya pahala / balasan dari Allah SWT. Shadaqah dapat berbentuk
harta seperti zakat atau infaq, tetapi dapat pula sesuatu hal yang tidak berbentuk harta.
Misalnya seperti senyum, membantu kesulitan orang lain, menyingkirkan rintangan di
jalan,dan berbagai macam kebaikan lainnya. Rukun shadaqah dan syaratnya masing-
masing adalah sebagai berikut: a. Orang yang memberi, syaratnya orang yang
memiliki benda itu dan berhak untuk mentasharrufkan (memperedarkannya) b. Orang
yang diberi, syaratnya berhak memiliki. Dengan demikian tidak syah memberi
kepada.anak yang masih dalam kandungan ibunya atau memberi kepada binatang,
karena keduanya tidak berhak memiliki sesuatu c. Ijab dan qabul, ijab ialah
pernyataan pemberian dari orang yang memberi sedangkan qabul ialah pernyataan
penerimaan dari orang yang menerima pemberian. d. Barang yang
diberikan,syaratnya barang yang dapat dijual. Hikmah Shadaqah, diantaranya: a.
Menumbuhkan ukhuwah Islamiyah b. Dapat menghindarkan dari berbagai bencana c.
Akan dicintai Allah SWT.

Dapat diambil kesimpulan, bahwa hibah adalah akad atau perjanjian yang objeknya
adalah pemberian harta ataupun benda oleh seseorang kepada orang lain pada waktu
masih hidup tanpa mengharapkan penggantian sedikitpun. Untuk menentukan dasar
hukum hibah dalam al Qur'an secara langsung sulit dtemukan. Dalam al Qur'an
penggunaan kata hibah digunakan dalam kontek pemberian anugerah Allah SWT
kepada utusan-utusan-Nya dan menjelaskan sifat Allah yang Maha Pemberi Karunia,
hanya saja dapat digunakan petunjuk dan anjuran secara umum agar seseorang
memberikan rizkinya kepada orang lain. Adapun rukun hibah menurut jumhur ulama
ada empat, yaitu: a. Orang yang memberi (al-wâhib). b. Orang yang diberi (al-
mauhûb lah). c. Benda yang diberikan (al-mauhûb). d. Sighat.

Hibah terjadi dengan adanya pihak yang memberi hibah, pihak yang menerima hibah,
dan barang yang dihibahkan. Masing-masing dari ini semua memiliki syarat-syarat.
Berikut ini beberapa macam hibah yaitu : a. Hibah barang adalah memberikan harta
atau barang kepada pihak lain yang mencakup materi dan nilai manfaat. b. Manfaat,
yaitu memberikan harta kepada pihak lain agar dimanfaatkan harta atau barang yang
dihibahkan itu, namun materi harta atau barang itu tetap menjadi milik pemberi
hibah. Dengan kata lain, dalam hibah manfaat itu si penerima hibah hanya memiliki
hak guna atau hak pakai saja. Hikmah Hibah a. Akan terhindar dari sifat kikir atau
bakhil. b. Akan terbentuk sifat dermawan bagi pemberi hibah. c. Akan dilapangkan
rejekinya dan dimudahkan urusannya.
Secara sederhana hadiah dapat diartikan sebagai pemberian dari seseorang kepada
orang lain tanpa adanya penggantian dengan maksud memuliakan. Hadiah adalah
pemberian yang dimaksudkan untuk mengagungkan atau rasa cinta. Menurut Ulama
Hanafiah, rukun hadiah adalah ijab dan qabul sebab keduanya termasuk akad seperti
halnya jual beli.

Muhammad Jawad Mughniyah, mengatakan Istilah wakaf adalah sejenis pemberian


yang pelaksanaannya dilakukan dengan jalan menahan (pemilikan), lalu menjadikan
manfaatnya berlaku umum. Menahan barang yang diwakafkan dimaksudkan agar
tidak diwariskan, digunakan dalam bentuk dijual, dihibahkan, digadaikan, disewakan,
dipinjamkam dan sejenisnya. Sedangkan, pemanfaatannya dengan menggunakan
sesuai dengan kehendak pemberi wakaf tanpa imbalan. ciri khas wakaf, yaitu: (1)
Penahanan (pencegahan) dari menjadi milik dan obyek yang dimilikkan. Penahanan
berarti ada yang menahan yaitu Wakif dan tujuannya yaitu mauquf „alaihi (penerima
wakaf). (2) Harta, menjelaskan bahwa yang diwakafkan adalah harta. (3) Yang
mungkin dimanfaatkan, tanpa lenyap bendanya, menjelaskan syarat harta yang
diwakafkan. (4) Dengan cara tidak melakukan tindakan pada bendanya, menjelaskan
bahwa harta wakaf tidak dijual, dihibahkan dan diwariskan. (5) Disalurkan kepada
yang mubah dan ada, menjelaskan bahwa hasil wakaf itu disalurkan kepada yang
tidak dilarang oleh Islam. Sedangkan, menyalurkannya kepada yang haram adalah
haram. Dalil yang menjadi dasar disyariatkan wakaf bersumber dari al-Qur‟an,
Sunnah dan Ijma’.

Wakaf Wakaf terbagi menjadi beberapa macam berdasarkan batasan waktunya,


tujuan, penggunaan barangnya, bentuk manajemen dan jenis barangnya. a. Macam-
macam wakaf berdasarkan batasan waktu. b. Wakaf berdasarkan tujuan Berdasarkan
tujuannya. c. Wakaf berdasarkan penggunaan harta. d. Wakaf berdasarkan bentuk
manajemennya. e. Wakaf berdasarkan jenis barangnya.
Soal Pilihan Ganda

1. Perintah untuk melaksanakan puasa wajib bagi umat Islam di bulan Ramadan
terdapat dalam Q.S. al-Baqārah ayat ....

a. 173 c. 187

b. 183 d. 188

2. Puasa sunnah yang dilaksanakan enam hari setelah hari raya Idul Fitri adalah
puasa....

a. Sya’ban c. Assyura

b. Arafah d. Syawal

3. Perhatikan pernyataan berikut :

1) Islam
2) Baligh
3) Berakal sehat
4) Mampu
5) Merdeka

Pernyataan tersebut merupakan ...

a. Syarat wajib haji c. Rukun Haji

b. Wajib haji d. Sunnah haji

4. Perbedaan antara haji dan umrah adalah ...


a. haji ditentukan waktunya, sedangkan umrah tidak ditentukan waktunya

b. orang yang melaksanakan umrah tidak diberi gelar, sedangkan haji diberi gelar haji

c. dalam pelaksanaan haji dilakukan wukuf, sedangkan umrah tidak ada wukuf haji

d. termasuk rukun islam, sedangkan umrah bukan rukun Islam

5. Menurut Agama Islam Aqiqah dilaksanakan pada hari …. Dari kelahiran anak

a. 2 c. 10

b. 7 d. 5

Anda mungkin juga menyukai