NPM : 2021210004
B. Identifikasi Masalah
Ada banyak alasan mengapa siswa kesulitan menulis teks yang bersifat
negosiasi, termasuk penggunaan bahan ajar yang kurang beragam oleh guru. Guru
sebenarnya dapat meningkatkan kapasitasnya dalam menghasilkan teks negosiasi
dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar. Selain itu, tampaknya siswa tidak
benar-benar membuat teks negosiasi ketika diminta, yang merupakan faktor lain yang
menyebabkan ketidakmampuan mereka menulis teks negosiasi.
C. Batasan Masalah
Dari identifikasi permasalahan di atas terlihat bahwa terdapat banyak
permasalahan terkait kemampuan menyusun teks negosiasi. Penulis tidak mungkin
menyelidiki setiap permasalahan yang telah teridentifikasi karena banyaknya
permasalahan yang ada. Oleh karena itu, ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada
kemampuan siswa model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization,
Intellectually) siswa Kelas X SMA Negeri 3 Subang dalam menulis teks negosiasi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka dapat di uraiakan rumusan masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA N
3 Subang sebelum menggunakan model pembelajaran SAVI (Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectually)?
2. Bagaimana kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA N
3 Subang setelah model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectually)?
3. Apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran SAVI
(Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually) terhadap kemampuan
menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA N 3 Subang?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulisa dapat menentukan tujuan
penelitian yang akan dicapai. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X
SMA N 3 Subang sebelum menggunakan model pembelajaran SAVI
(Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually).
2. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks negosiasi siswa kelas X
SMA N 3 Subang setelah model pembelajaran SAVI (Somatic,
Auditory, Visualization, Intellectually).
3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran SAVI
(Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually) terhadap kemampuan
menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA N 3 Subang.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di ataa, maka peneliti akan menguraikan
bebrapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, sebagai, berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat memberikan
pemahaman dan kesadaran bagi para guru mengenai model
pembelajaran inovatif yang dapat memudahkan siswa dalam kegiatan
pembelajaran khususnya menerapkan model SAVI untuk menulis teks
negosiasi.
2. Manfaat Praktis
a. Lembaga SMA N 3 Subang: agar dapat menambah khazanah
keilmuan dan pemikiran untuk mengoptimalkan kinerja komite
sekolah.
b. Komite sekolah: agar menjadi bahan evaluasi dalam meningkatkan
peran, dan kinerja guru dalam penerapan mode pembelajaran.
c. Elemen masyarakat: agar dapat mendukung dan bekerjasama
dengan komite sekolah dalam penerapan model pembelajaran.
G. Kerangka Berfikir
Kerangka konseptual menawarkan korelasi teoretis antara dua variabel
atau lebih untuk menawarkan penyelesaian sementara terhadap masalah yang
sedang diselidiki. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran
SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually) terhadap kemampuan
menulis teks negosiasi siswa.
Teknik SAVI memiliki karakteristik yang berbeda. Misalnya pada
pembelajaran materi perubahan lingkungan di kelas digunakan metode SAVI
(Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually). Pembelajaran di kelas akan
bersifat somatik—yaitu melibatkan gerakan dan tindakan. Guru dapat membantu
siswa bergerak dengan melakukan hal-hal seperti memberikan materi latihan
tentang perubahan lingkungan sekitar sekolah melalui observasi. Siswa yang
merupakan pembelajar auditori akan menjadi lebih vokal dan penuh perhatian
melalui latihan. Siswa yang berpartisipasi aktif mungkin mendiskusikan apa yang
telah dipraktikkan guru dan mengajukan pertanyaan. Melalui observasi dan
menggambar, guru dapat membantu anak-anak belajar melalui visualisasi. Siswa
akan belajar mempertimbangkan apa yang telah dilakukan guru melalui praktik
guru. Sewaktu mereka memecahkan masalah dan merenung, siswa juga akan
mempertimbangkan mengapa lingkungan di sekitar mereka mungkin berubah,
serta elemen-elemen yang berkontribusi dan memengaruhi pembelajaran
intelektual.
Dari kerangka pikir yang sudah dipaparkan, dapat diketahui bahwa
variabel X yaitu metode pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualisation,
Intellectually) dan variabel Y adalah menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA
N 3 Subang. Kedua variabel tersebut, maka dapat diketahui bahwa hasil belajar
peserta didik sangat ditentukan oleh metode belajar yang dikembangkan oleh
gurunya. Seorang peneliti menggunakan percobaan dalam pembelajaran yaitu
dengan menggunakan metode SAVI untuk menjelaskan materi perubahan
lingkungan kepada peserta didik.
Berdasarkan kerangka yang telah diuraikan, variabel X mewakili metode
pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, Intellectual) dan variabel
Y adalah menulis teks negosiasi siswa kelas X SMA N 3 Subang. Dengan adanya
kedua variabel tersebut, terlihat bahwa hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh
metode pembelajaran yang digunakan oleh gurunya. Seorang peneliti melakukan
eksperimen pembelajaran dengan memanfaatkan metode SAVI untuk
mengajarkan konsep perubahan lingkungan kepada siswa. Tujuannya adalah
untuk mengetahui apakah teknik SAVI meningkatkan pembelajaran siswa
dibandingkan dengan pendekatan pengajaran tradisional. Pembelajaran itu akan
membuat perubahan pembelajaran yang lebih baik dan kearah yang positif.
Kerangka pikir ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1
Kerangka Berfikir
Bahasa Indonesia Kelas X
SMA N 3 Subang
Pretest
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Posttest
Hasil Pembelajaran
J. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis desain data kuantitatif. Ketika
melakukan penelitian terhadap populasi atau sampel tertentu, metode penelitian
kuantitatif dapat didefinisikan sebagai teknik berbasis positivis yang
menggunakan instrumen penelitian untuk pengumpulan data dan analisis data
kuantitatif atau statistik yang bertujuan untuk mengevaluasi asumsi yang
terbentuk sebelumnya (Sugiyono, 2018).
Penelitian ini banyak menggunakan angka-angka, dimulai dari
pengumpulan data melalui observasi, pengolahan data, dan tampilan temuan akhir
melalui penggunaan grafik, gambar, tabel, dan tampilan lainnya untuk
melengkapi data bahan kajian. Dengan demikian, objek penelitian dalam
penelitian ini menggunakan dua kelas. Ada dua kelas yang terlibat: kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Hasilnya, penelitian ini bersifat kuantitatif, berbasis
pengaruh, dan melihat dua variabel: menulis teks negosiasi (Y) dan teknik
pembelajaran (SAVI) (Somatic, Auditory, Visualization, Intellectual) sebagai
variabel bebas (X).
Penelitian ini akan menggunakan desain penelitian eksperimental untuk
metodologi penelitiannya. Tujuan dari pendekatan penelitian eksperimen adalah
untuk menentukan, dalam keadaan terkendali, bagaimana perlakuan terhadap
variabel bebas (X) akan mempengaruhi variabel terikat (Y). Penelitian ini
menggunakan quasi experimental design bentuk pretest posttest control group
design (Sugiyono, 2018).
pretest posttest control group design didasarkan pada penelitian saat ini
yang melibatkan dua kelompok: kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Pretest awal digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan posttest digunakan untuk
mengetahui keadaan akhir dan ada pengaruh terhadap belajar siswa.
Gambar 2
Pretest posttest control group design
Keterangan:
2. Sampel
Sampel merupakan perwakilan subjek penelitian dan mencakup
anggota populasi baik dari segi jumlah maupun atributnya (Ridwan, 2017).
Sampel penelitian terdiri dari siswa kelas X.3 dan X.7. Kelas X.7 yang
merupakan kelas eksperimen berjumlah 34 siswa dan kelas X.3 yang
merupakan kelas kontrol berjumlah 34 siswa.
L. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2018) instrumen penelitian digunakan untuk
mengukur nilai variabel penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam dan sosial yang diamati. Instrumen
penelitian ini sangat dibutuhkan untuk mendapatkan data hasil tentang penelitian
(Arikunto, 2017).
Dalam suatu penelitian kita memerlukan teknik pengumpulan data, untuk
keperluan tersebut ada beberapa instrumen pengumpulan data sebagai berikut :
a. Kuesioner (angket)
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner diberikan
kepada responden mengenai aspek-aspek yang ingin diselidiki. Isi
dalam kuesioner berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu
dijawab oleh responden yang berkaitan dengan penelitian. Sebelum
soal disebarkan perlu adanya uji validitas dan reliabilitas secara
menyeluruh.
Penelitian ini menggunakan angket tertutup dimana angket
sudah dilengkapi jawaban sehingga siswa hanya memilih jawaban
yang tersedia. Angket yang digunakan untuk mengetahui latar
belakang pendidikan orang tua dan kondisi ekonomi adalah skala likert
dengan pernyataan favorable dan unfavorable.
b. Dokumentasi
Dokumentasi diartikan sebagai barang-barang tertulis. Dengan
menggunakan metode ini, peneliti hendaknya meneliti benda-benda
tertulis seperti buku, dokumen, majalah, peraturan-peraturan, notulen
rapat, catatan harian dan lain sebagainya.
M. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan di dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik-teknik sebagai berikut :
a. Kuesioner (angket)
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner diberikan
kepada responden mengenai aspek-aspek yang ingin diselidiki. Isi
dalam kuesioner berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu
dijawab oleh responden yang berkaitan dengan penelitian (Arikunto,
2020)
Penelitian ini menggunakan angket tertutup dimana angket
sudah dilengkapi jawaban sehingga siswa hanya memilih jawaban
yang tersedia.
b. Dokumentasi
Dokumentasi diartikan sebagai barang-barang tertulis. Dengan
menggunakan metode ini, peneliti hendaknya meneliti benda-benda
tertulis seperti buku, dokumen, majalah, peraturan-peraturan, notulen
rapat, catatan harian dan lain sebagainya.
N. Teknik Analasis Data
Dalam penelitian kuantitatif, untuk menganalisis data dapat menggunakan
alat bantu yaitu statistik dan statistika (Abdullah, 2019) Dalam hal ini pengolahan
penelitian ini menggunakan SPSS.
a. Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas yaitu untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji
statistik dengan pengambilan taraf signifikan 5% (0,05). Artinya jika
nilai signifikansi < 0,05 maka distribusi tidak normal, namun apabila
nilai signifikansi ≥ 0,05 maka distribusi normal. Penelitian ini
menggunakan uji normalitas menurut kolmogorov smirnov.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah data
mempunyai hubungan yang digambarkan dalam bentuk garis lurus
antara variabel bebas dengan terikat. Uji linieritas menggunakan uji
statistik Test For Liniarity dengan pengambilan taraf signifikansi 5%.
Jika nilai nilai signifikansi > 0,05 maka hubungan antara variabel
adalah linier atau garis lurus, namun apabila nilai signifikansi < 0,05
maka hubungan antar variabel adalah non-linier atau tidak berbentuk
garis lurus.
c. Uji Hipotesis
Dalam uji hipotesis ini menggunakan uji F, uji ini merupakan
uji yang dilakukan untuk mengetahui atau melihat pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat
O. Daftar Pustaka
Abdullah, M. (2019). Living in the World That Is Fit for Habitation : CCI’s
Ecumenical and Religious Relationships. Aswaja Pressindo.
Arikunto, S. (2020). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, 15th ed. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Hariyanto, D. &. (2018). Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasa.
Bandung: Remaja Rosdakarya.