Anda di halaman 1dari 17

PENGGUNAAN MODEL INKUIRI BERBANTU VIDEO ANIMASI

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT


TANYA PADA SISWA KELAS 2 SEKOLAH DASAR
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

RATU AYU ARIZKY


NIM 21060334
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) SILIWANGI


CIMAHI
2022
PROPOSAL SKRIPSI

A. Judul

Penerapan Penerapan Model Inkuiri berbantu Video Animasi untuk

Meningkatkan Keterampilan Menulis Kalimat Tanya pada Siswa Kelas 2 Sekolah

Dasar Negeri

B. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya pendidikan memiliki tujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik. Potensi yang perlu dikembangkan siswa yaitu pengetahuan,

sikap, dan keterampilan sesuai dengan tujuan penerapan kurikulum 2013. Semua

keterampilan ini haruslah dicapai oleh setiap peserta didik.

Menurut Susilowati (2019: 147, dalam Dimyanti dan Mudjiono, 2006)

keterampilan merupakan salah satu aspek yang harus dikuasai siswa dalam proses

pembelajaran. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diharapkan memiliki

empat keterampilan dalam berbahasa yang terdiri dari menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tesebut saling berkaitan dan

menjadi satu kesatuan.

Menulis merupakan salah satu keterampilan yang cukup rumit di

antara jenis keterampilan berbahasa yang lain. Hal ini disebabkan karena menulis

bukan hanya menyalin kata dan kalimat tetapi mengembangkan dan menuangkan

ide gagasannya secara sistematis dan terstruktur sehingga menjadi satu kesatuan

tulisan yang mudah dipahami. Keterampilan menulis merupakan suatu proses


yang menuntut pengalaman, waktu dan kemampuan yang bersifat aktif dan

produktif dalam menghasilkan tulisan yang diperoleh melalui latihan secara terus

menerus. Memiliki keterampilan menulis menjadikan siswa mampu menuangkan

idea tau isi hati dalam bentuk tulisan yang baik, sebab keterampilan menulis tidak

datang dengan sendirinya, melainkan dengan latihan rutin dan praktik menulis

akan mempermudah siswa dalam menulis dengan baik dan benar.

Keterampilan siswa dalam menulis harus diasah mulai sejak dini agar

siswadapat mengungkapkan atau menulis pengetahuan yang diperolehnya.

Tarigan (2005: 21, dalam Dalman 2014:4) menjelaskan bahwa menulis adalah

kegiatan merangkai huruf, meyampaikan gagasan atau pikiran, melukiskan atau

menurunkan lambang-lambang grafis yang menjadi suatu kalimat atau

menghasilkan suatu bahasa yang dapat disampaikan kepada orang lain, melalui

bahasa tulisan yang mudah di pahami.

Namun pada kenyataannya masih terdapat sebagian besar siswa yang

mengalami kesulitan menulis, khususnya menulis kalimat tanya dan menggunakan

beragam kalimat tanya. Terhambatnya kemampuan inilah yang akan ditelili agar

kesulitan yang dialami siswa dapat diselesaikan, dan setelah penelitian ini

berakhir diharapkan siswa akan terampil dalam menulis kalimat tanya. Maka

penelitian ini sangat penting untuk mengetahui tahapan kesulitan yang dialami

siswadalam menulis kalimat tanya.

Pembelajaran inkuiri memiliki ciri-ciri dimana dalam proses

pembelajarannya siswa mengkonstruk sendiri pemahamannya dengan melakukan

aktivitas eksperimen, dan penyelidikan (investigasi) terhadap konsep yang sedang


dipelajari. Pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan banyak arahan kepada

siswa yang belum terbiasa menggunakan pembelajaran inkuiri. Pada model ini

terdapat beberapa tahapan, diawali dengan tahap menyajikan masalah,

berhipotesis, merencanakan percobaan, malakukan percobaan, menganalisis data

dan menarik kesimpulan. Pada tahapan penyajian masalah guru memberikan

pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa ingin tahu siswa. Bahwa inkuiri

terbimbing memberikan arahan lebih banyak karena kurangnya pengalaman dan

pengetahuan pada tingkat perkembangan kognitif yang digunakan dalam

pemikiran abstrak (Gormally, dkk : 2011). Pernyataan tersebut dianggap cocok

untuk meningkatkan keterampilan menulis kalimat tanya bagi siswasekolah dasar.

Proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien ketika guru

menggunakan media pembelajaran seiring dengan semakin canggihnya teknologi.

Siswaakan lebih aktif dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Media

video merupakan salah satu jenis dari media pembelajaran yang digunakan oleh

guru untuk membantu siswamemahami materi pelajaran. Media video terbagi

menjadi beberapa macam, salah satunya adalah media video animasi. Media video

animasi ini berisi gambargambar 2D atau 3D.

Media merupakan segala sesuatu yang dapat dilihat, didengar dan

dibaca dengan bentuk cetak maupun audio visual (Sadiman, 2018: 7). Menurut

Sadiman dalam (Andi, 2018: 233) media merupakan penyalur pesan yang dapat

memberikan pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswaterhadap proses belajar.

Gagne dalam (Sadiman, 2018: 6) menyatakan bahwa media merupakan jenis-jenis


komponen yang terdapat dalam lingkungan siswasehingga membuat siswadapat

termotivasi untuk belajar.

Beragamnya media yang digunakan dalam pembelajaran membuat

pendidik harus lebih selektif dalam memilih salah satu media pembelajaran yang

akan digunakan sesuai dengan materi pembelajaran yang akan dicapai. Salah satu

media yang dapat menarik perhatian siswaadalah memanfaatkan media audio-

visual seperti video animasi. Menurut Daryanto (2012: 87) video merupakan

sesuatu yang dapat mengirimkan sinyal audio yang dipadukan dengan gambar

secara sekuensial.

Media video dalam pembelajaran dapat membuat siswamenerima

pembelajaran dan menjadikan siswalebih berpusat media yang ditujukan. Karena

itu, banyak sekali penggunaan media video yang digunakan pendidik dalam

menunjang proses pembelajaran. Dalam hal ini, penulis akan melakukan

pengembangan media video animasi sebagai media tambahan dalam

meningkatkannya kemampuan keterampilan menulis kalimat tanya.

Dari penjelasan tersebut, maka penelitian ini dilaksanakan dengan

tujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Inkuiri untuk

meningkatkan keterampilan menulis kalimat tanya siswa kelas II SDN 048

Sirnamanah Kota Bandung dan mendeskripsikan peningkatan keterampilan

menulis kalimat tanya terhadap siswa kelas II SDN 048 Sirnamanah Kota

Bandung setelah belajar menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri dengan

bantuan video animasi.


C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, permasalahan dalam penelitian

ini dirumuskan sebagai berikut:

1) Bagaimana proses penerapan profil kemampuan keterampilan menulis kalimat

tanya siswa kelas 2 sekolah dasar di SDN 048 Sirnamanah?

2) Bagaimana efektivitas penggunaan model Inkuiri dengan bantuan media video

animasi pada keterampilan menulis kalimat tanya di kelas 2 sekolah dasar di

SDN 048 Sirnamanah?

3) Kendala apa yang dihadapi oleh guru dan siswa SD Kelas 2 dalam

melaksanaan pembelajaran dengan menggunaan Model Inkuiri ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui profil kemampuan menulis kalimat tanya siswa kelas 2 sekolah

dasar di SDN 048 Sirnamanah.

2. Menganalisis secara komprehensif pelaksanaan pembelajaran menggunakan

model Inkuiri berbantu video animasi pada pembelajaran menulis kalimat

tanya di kelas 2 sekolah dasar di SDN 048 Sirnamanah.

3. Mengidentifikasi efektivitas penggunaan model berbantu video animasi pada

pembelajaran menulis kalimat tanya di kelas 2 sekolah dasar di SDN 048

Sirnamanah.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Bagi Siswa

Penelitian ini membantu dan meningkatkan ranah psikomotor siswa

dalam menulis kalimat tanya.

b. Bagi Guru

Penelitian ini dijadikan sebagai acuan bagi guru untuk meningkatkan

dan mengembangkan model pembelajaran yang inovatif serta efektif,

efisien dan optimal.

c. Bagi Sekolah

Bagi sekolah, penelitian ini sebagai cerminan pentingnya melakukan

inovasi dalam pembelajaran yang akan datang juga meningkatkan

pembelajaran siswa dalam berprestasi di sekolah.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Model Inkuiri dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang menjadikan

bagian inti dari kegiatan pembelajaran yang berbasis kontekstual dimana

siswa diharapkan memiliki keterampilan berpikir dari hasil menemukan

sendiri.

2. Media video animasi dalam penelitian ini adalah ambar bergerak yang terdiri

dari beberapa objek yang disusun sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah

video atau film yang dapat membantu belajar siswa.


3. Kemampuan keterampilan menulis kalimat tanya dalam penelitian ini adalah

keterampilan siswa dalam menulis kalimat tanya, berdasarkan kaidah

penulisan kalimat tanya yang diawali dengan suatu kata tanya seperti apa,

siapa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana.

4. Kelas 2 sekolah dasar dalam penelitian ini adalah kelas 2 di Sekolah Dasar

Negeri 048 Sirnamanah.

G. Kajian Teoritis

1. Konsep Model Pembelajaran Inquiri di sekolah dasar

a. Menurut Majid (2013) pembelajaran inkuiri mengajak siswa untuk secara

langsung terlibat proses ilmiah dalam jangka waktu yang relatif singkat.

Inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang

berorientasi pada siswa (Student centered approach).

b. Menurut Sanjaya (2008), ciri-ciri model Inkuiri sebagai berikut:

1) Model pembelajaran menekankan pada aktivitas siswa secara

maksimal dalam mencari dan menemukan konsep.

2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan

menemukan jawaban sendiri, sehingga siswa diharapkan dapat

menumbuhkan rasa percaya diri.

3) Tujuan pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan

berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan

pemikiran sebagai bagian dari proses mental.

c. Langkah-Langkah Pembelajaran

1) Mengajukan pertanyaan
Kegiatan inkuiri dimulai dari permasalahan yang diajukan. Pada tahap

ini guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dan

mengelompokan siswa. Guru memberikan suatu fenomena dan

mengajukan permasalahan.

2) Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi

permasalahan yang dapat diuji dengan data. Guru memberikan

kesempatan pada siswa untuk memberi pendapat dalam membentuk

hipotesis. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang

relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana

yang menjadi prioritas penyelidikan.

3) Merancang percobaan

Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan

langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan.

Guru membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan.

4) Melakukan percobaan

Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan.

5) Mengumpulkan dan menganalisis data

Guru memberikan kesempatan pada tiap kelompok untuk

menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul.

6) Membuat Kesimpulan

Langkah penutup dari pembelajaran inkuiri adalah membuat

kesimpulan sementara berdasarkan data yang diperoleh.


2. Media Video Animasi

Media video animasi ditandai dengan menggunakan teknologi sebagai

alat yang membantu proses pembelajaran dengan menggunakan media video

animasi. Media pembelajaran ini menggunakan perangkat keras selama proses

belajar, seperti proyektor, laptop, tape, dan layar proyektor dengan

menampilkan sebuah video yang merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.

Animasi merupakan sekumpulan gambar yang disusun secara

berurutan. Ketika rangkaian gambar tersebut di tampilakan dengan kecepatan

yang memadai, maka rangkaian gambar tersebut akan terlihat bergerak

(Hidayatullah dkk, 2011:63).

3. Kemampuan Menulis Kalimat Tanya

Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian

pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan

bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis melibatkan

beberapa unsur, Menurut Dalman (2015:3) “Menulis merupakan sebuah

proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan,

misalnya memberitahu, menyakinkan, atau menghibur”. Menurut Henry

Guntur Tarigan (2013:3) “Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa

yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara

tatap muka dengan orang lain”. Menurut Suhendra (2015:5) “Menulis adalah

keterampilan seseorang untuk menuangkan ide dalam sebuah tulis` an. Hal ini

selalu dianggap sulit karena orang- orang menganggap ide lebih mudah

dituangkan dalam bentuk bahasa lisan”.


Menurut Moeliono (1993), kalimat tanya adalah bagian daripada bentuk

kalimat yang secara formal ditandai oleh kehadiran kata tanda tanya (?)

sekaligus pengucapan seperti apa, siapa, berapa, kapan, dan bagaimana dengan

atau tanpa partikel kah sebagai penghalus.

Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Tidak ada perbedaan kemampuan keterampilan menulis kalimat tanya setelah

pembelajaran menggunaan model Inquiri pada siswa kelas 2.

2. Ada perbedaan kemampuan keterampilan setelah pembelajara menggunakan

model Inquiri pada siswa kelas 2.

H. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah Mix Method. Metode ini dipilih sesuai dengan

karakteristik pertanyaan penelitian yang hendak dijawab meliputi outcomes dan

proses yang menggabungkan hasil analisis data kuantitatif dan kualitatif.

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri berbantu Video Animasi untuk

Meningkatkan Keterampilan Menulis Kalimat Tanya pada Siswa Kelas 2 Sekolah

Dasar Negeri 048 Sirnamanah Kota Bandung.

Adapun desain yang digunakan adalah sequensial eksplanatory. Desain

ini digunakan karena peneliti ingin mendapatkan data secara kuantitatif terlebih

dahulu dan diikuti penjelasan data kualitatif.


I. Subjek Penelitian

Berikut yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 2 sekolah

dasar yang berlokasi di SDN 048 Sirnamanah di wilayah Kecamatan Sukajadi,

Kota Bandung dengan jumlah 78 orang siswa.

Subjek penelitian ini dipilih dengan dasar karakteristik 1) siswa belum

sepenuhnya terampil dalam menulis kalimat tanya; 2) guru belum menerapkan

metode pembelajaran Inkuiri.

J. Instrumen Penelitian

Intrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi:

1. Nontes

a. Wawancara dilakukan kepada guru kelas 2, untuk memperoleh data profil

pembelajaran keterampilan menulis kalimat tanya di SDN 048 Sirnamanah

dan kendala-kendala yang dihadapi pada saat pembelajaran.


b. Observasi terhadap keterampilan menulis tanda tanya, untuk memperoleh

data hasil belajar peningkatan keterampilan menulis kalimat tanya pada

siswa kelas 2.

c. Studi dokumentasi terhadap kurikulum 2013 hasil studi empiris para ahli

untuk memperoleh data terkait penyusunan perangkat pembelajaran yang

akan digunakan dalam keterampilan menulis kalimat tanya siswa kelas 2.

d. Pemberian angket/kuesioner kepada guru dan siswa, untuk memperoleh

data terkait respon keterampilan menulis kalimat tanya siswa kelas 2.

2. Tes

a. Soal tes untuk mengetahui kemampuan keterampilan menulis kalimat

tanya.

Contoh soal:

A. Lengkapilah kalimat berikut dengan kata tanya yang tepat!

1) … yang sedang bermain sepak bola?

2) … yang sedang kamu lakukan?

3) … kamu menemukan uang ini?

4) … cara membuat laying-layang?

5) … buku itu bisa kotor?

B. Buatlah kalimat tanya dari kata tanya berikut!

1) apa

2) siapa

3) dimana
4) kapan

5) mengapa

6) bagaimana

b. Rubrik/parameter penilaian untuk kemampuan keterampilan menulis

kalimat tanya, disajikan pada tabel berikut:

Skor
No. Unsur yang Dinilai
1 2 3 4 5
1. Ketepatan
penulisan kata
tanya.
2. Pencantuman tanda
tanya pada akhir
kalimat.
3. Penggunaan huruf
kapital pada awal
kalimat.
4. Penulisan kata
tanya sesuai
dengan fungsinya.

K. Prosedur Penelitian

Tahapan penelitian mengikuti tahapan penelitian The Sequential Explanatory

Desain. Adapun Langkah-langkahnya dijelaskan sebagai berikut.

1. Merumuskan masalah.

2. Merumuskan landasan teori dan hipotesis.

3. Mengumpulkan data dan menganalisis data kuantitatif yaitu data kemampuan

keterampilan menulis kalimat tanya dan respon guru dan siswa pada saat

pembelajaran.

4. Menguji hipotesis.
5. Mengumpulkan data dan menganalisis data kualitatif terkait profil

pembelajaran keterampilan kalimat tanya dan kendala-kendala yang dihadapi

pada saat pembelajaran.

6. Menganalisis data kuantitatif dan kualitatif.

7. Merumuskan simpulan dan saran.

L. Prosedur Pengolahan Data

Data dalam penelitian ini diolah berdasarkan jenis data yang terkumpul.

Data kuantitatif berupa hasil tes untuk mengukur efektivitas penggunaan metode

Inkuiri untuk meningkatkan keterampilan menulis kalimat tanya. Data kuantitatif

diolah dengan statistika inferensial menggunakan SPSS.

Sementara itu, data kualitatif berupa hasil observasi dan wawancara

untuk menjawab proses penerapan dan kendala yang dihadapi guru dilakukan

secara sistematis melalui penjabaran kategori dan sintesis data.

M. Jadwal Penelitian

Bulan Ke
Kegiatan
4 5 6 7 8 9
1. Studi pendahuluan dan studi
Pustaka (perumusan masalah, 
teori, dan hipotesis)
2. Pengumpulan data dan analisis data

kuantitatif.
3. Pengumpulan data dan analisis data

kualitatif.
4. Pengolahan data/analisis data

kuantitatif dan kualitatif.
5. Interpretasi, simpulan dan saran 
6. Penyusunan laporan (skripsi) 
N. Daftar Pustaka

Creswell, Jhon W. (2016). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,


dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mahmud. (2018). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Moleong, Lexy J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
ALFABETA.
Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Susilowati, E, Lise C, dkk. (2019). Peningkatan Keterampilan Membuat Kalimat
Tanya Berdasarkan Gambar Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe
Scramble Pada Siswa Kelas II SDN Sumbersari 1. Jurnal Basicedu 3(1)
Tahun 2019
H. Dalman, (2014). Keterampilan Menulis . Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Akhadiah, Sabarti, dkk. (1988). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta:Erlangga.
Gormally, C., dkk. (2009). Effects of Inquiry-Based Learning on Students Science
Literacy Skill and Confidence. International journal for the Scolarship of
Teaching and Learning, 3 (2). Art. 16.
Arif S. Sadiman, dkk. (2014). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Depok: Raja Grafindo Persada.
Daryanto. 2012. Media Pebelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera

Anda mungkin juga menyukai