Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN ANSARI TERHADAP HASIL BELAJAR


UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
SISWA SMAN 1 SAKTI

Oleh :

Nanda Rizka Maulida

20101121003

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JABAL GHAFUR

2023
A. Judul Usulan Penelitian
Pengaruh Pembelajaran ANSARI terhadap Hasil Belajar untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMAN 1 Sakti.
B. Abstrak
Penelitian ini tentang pengaruh pembelajaran ANSARI terhadap hasil
belajar untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa SMAN
1 Sakti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran
ANSARI terhadap hasil belajar untuk meningkatkan kemampuan komunikasi
matematis siswa SMAN 1 Sakti. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1
Sakti pada semester genap 2022/2023. Adapun populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Sakti yang berjumlah 120 siswa,
sedangkan sampel yang diambil yaitu kelas X MIPA 1 yang berjumlah 20
siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 4 yang berjumlah 20 siswa
sebagai kelas kontrol. Teknik sampling menggunakan cluster random
sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes dan
dokumentasi, sedangkan untuk pengolahan data menggunakan uji-t. Hasil
analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi
yaitu 77 dan kelas kontrol 63,75. Hasil pengujian hipotesis diperoleh t hitung >
ttabel 8,112 > 2,093. Dengan demikian, terdapat pengaruh pembelajaran
ANSARI terhadap hasil belajar untuk meningkatkan kemampuan komunikasi
matematis siswa SMA Negeri 1 Sakti.
C. Latar Belakang
Seiring bergantinya revolusi zaman, kebutuhan akan kualitas pendidikan
semakin diperhatikan oleh berbagai kalangan masyarakat. Semakin tinggi
pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pula jaminan masa depan yang
lebih baik sehingga masyarakat rela mengorbankan biaya yang tinggi asalkan
anak-anaknya dapat memperoleh pendidikan yang berkualitas. Menyadari akan
pentingnya pendidikan, berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Salah satunya yaitu pengembangan model pembelajaran.
Pengembangan model pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya matematika yang secara tidak langsung juga akan meningkatkan
kualitas pendidikan.
Hasil belajar matematika sangat dipengaruhi oleh model pembelajaran
yang dilakukan oleh guru di kelas. Penerapan model pembelajaran yang tidak
tepat akan berdampak pada hasil belajar yang kurang memuaskan. Oleh karena
itu guru dituntut untuk dapat menentukan model pembelajaran yang tepat
supaya memperoleh hasil belajar yang optimal. Terdapat berbagai macam
model pembelajaran yang telah dilakukan guru, salah satunya yaitu model
pembelajaran ANSARI.
Model pembelajaran ANSARI merupakan singkatan dari Auditory,
Negotiation, Strategi dan somatik, Pemberian informasi, Refleksi, Interaksi
dan Komunikasi (Bansu Irianto Ansari:2022). Model pembelajaran ANSARI
merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk
meningkatkan kemampuan akademik siswa. Model pembelajaran ANSARI
adalah salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini
dapat digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit
kepada siswa.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa perlu untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Pembelajaran ANSARI terhadap Hasil
Belajar untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
SMAN 1 Sakti”.
D. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh pembelajaran ANSARI terhadapa hasil
belajar untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa SMAN
1 Sakti ?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran
ANSARI terhadap hasil belajar untuk meningkatkan kemampuan komunikasi
matematis siswa SMAN 1 Sakti.
F. Hipotesis
H0 : Tidak ada pengaruh pembelajaran ANSARI terhadap hasil belajar untuk
meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa SMAN 1 Sakti.
H1 : Ada pengaruh pembelajaran ANSARI terhadap hasil belajar untuk
meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa SMAN 1 Sakti.
G. Kerangka Teoritik Penelitian
Model pembelajaran ANSARI merupakan singkatan dari Auditory,
Negotiation, Strategi dan somatik, Pemberian informasi, Refleksi, Interaksi
dan Komunikasi (Bansu I Ansari : 2022). Model pembelajaran ANSARI
merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk
meningkatkan kemampuan akademik siswa, terutama pada bidang matematika.
Model pembelajaran ANSARI adalah salah satu model pembelajaran
kooperatif. Model pembelajaran ini dapat digunakan untuk memberikan
konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa.
Langkah-langkah model pembelajaran ANSARI (Bansu I Ansari : 2022)
yaitu sebagai berikut:
1. Auditory
Guru memberi penjelasan dan membangun pengetahuan awal siswa dari
suatu permasalahan (soal) menggunakan audio/ video, siswa mendengarkan,
menggali masalah, dan memahami masalah.
2. Negosiation
Siswa bernegosiasi dalam tim, menerima dan membagi informasi, buat
gambar jika memungkinkan dari masalah dan akhirnya menghasilkan
alternatif solusi secara kreatif,
3. Strategies and Somatic
Siswa mengkaji alternatif solusi, memilih strategi yang tepat, misalnya
alternatif solusi menggunakan rumus yang terkait dengan gambar. Siswa
mencari variabel yang diperlukan, mengapa variabel tersebut yang
diperlukan? Aktivitas fisik, bertanya pada guru dan menanggapi pertanyaan
siswa lain melalui aplikasi google meet atau zoom meeting.
4. Administer Information
Siswa menggali informasi dari teman dan guru kemudian
mengadministerasikan informasi tepat pada aktivitas fisik sebelumnya. Guru
terus memotivasi aktivitas siswa tanpa takut akan kesalahan.
5. Reflection
Guru membimbing siswa untuk mempresentasikan dan
mendiskusikansertamerefleksikan hasil yang diperoleh pada langkah
sebelumnya . Guru sebagai fasilitator siswa dalam pemecahan masalah tiap
kelompok. Siswa berlatih mandiri, berkomunikasi secara verbal dan literasi
dalam menyelesaikan masalah. Tiap siswa merespon dan partisipatif. Guru
memberi penguatan.
6. Interaction & Communication
Guru menjadi mediator pada setiap presentasi siswa. Memastikan
komunikasi antar kelompok berjalan fair. Setiap kelompok siswa berusaha
menyelesaikan masalah dan berkomunikasi secara verbal.
Salah satu akhir pencapaian yang diharapkan dari penerapan suatu
metode pembelajaran adalah terlihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa.
Hasil belajar merupakan ketercapaian proses pembelajaran peserta didik
(Nurhidayah Nasution, dkk : 2018). Dalam hasil belajar ini dapat diketahui
nilai-nilai yang diperoleh siswa selama pembelajaran berlangsung.
Keterlibatan guru sebagai pendidik juga ikut terlibat dalam penentuan hasil
belajar yang diperoleh siswa. Hal ini dapat diketahui dari hasil belajar siswa
yang didapatkan. Tetapi, bukan hanya sebatas nilai saja yang harus
ditingkatkan, akan tetapi nilai-nilai mengenai adab, sopan santun, dan lainnya
harus lebih diutamakan.
Kemampuan komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan
matematika yang harus dimiliki oleh setiap siswa. Karena dengan komunikasi
siswa dapat mengerti dan memahami serta dapat mengembangkan konsep yang
dipelajarinya. Menurut Lestari (2017: 83) kamampuan komunikasi matematis
adalah kemampuan menyampaikan gagasan/ide matematis, baik secara lisan
maupun tulisan serta kemampuan memahami dan menerima gagasan/ide
matematis orang lain secara cermat, analitis, kritis dan evaluasi untuk
mempertajam pemahaman.
Menurut Hendriana (2017), ada beberapa hal yang mendasari pentingnya
kemampuan komunikasi yaitu:
1) Kemampuan komunikasi matematis tercantum dalam kurikulum dan tujuan
pembelajaran matematika
2) Pada dasarnya matematika adalah bahasa simbol yang efesien, teratur dan
berkemampuan analisis kuantitatif
3) Komunikasi matematis merupakan esensi dari mengajar dan belajar
4) Komunikasi matematis merupakan kekuatan sentral dalam merumuskan
konsep dan strategi matematika
5) Komunikasi matematika marupakan modal dalam menyelesaikan,
mengeksplorasi dan menginvestigasi matematik.
6) Komunikasi matematika bnyak digunakan dalam beragam konten
matematika dan bidang studi lainnya.

H. Metodelogi Penelitian
a. Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Posttest Only Control Grup Design
.Dengan rancangan seperti pada gambar berikut ini.

Kelompok Perlakuan Posttest


(Variabel bebas) (Varaibel terikat)
Kelas Eksperimen X O1
Kelas Kontrol - O2
Gambar 1. Desain penelitian (Sugiyono:2015)
Keterangan:
X = Perlakuan kelas eksperimen yang diberikan pembelajaran ANSARI
O1 = hasil posstest kelas eksperimen
O2 = hasil posstest kelas kontrol

b. Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah kelas X MIPA 1
yang berjumlah 20 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 4
yang berjumlah 20 siswa sebagai kelas kontrol.
c. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode tes. Tes
digunakan untuk mengetahui hasil belajar matematika dari siswa yang
menjadi sampel penelitian ini. Tes dilakukan pada akhir pembelajaran pada
kelas ekperimen dan kontrol.Dalam penelitian ini peneliti akan memberikan
tes kepada peserta didik untuk mengetahui hasil belajar, pada kelas
ekperimen maupun kelas kontrol. Selanjutnya peneliti akan memperoleh
hasil dari tes yang diadakan dan kemudian dari tes tersebut peneliti analisa
untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran ANSARI terhadap
hasil belajar untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.
d. Analisis Data
Pada penelitian kuantitatif kegiatan analisis datanya meliputi
pengolahan data dan penyajian data, melakukan penghitungan untuk
mendeskripsikan data dan melakukan pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji statistik. Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan
analisis data untuk uji prasyarat yaitu uji homogenitas dan uji normalitas.
1. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah dari beberapa
kelompok penelitian memiliki varians yang sama atau tidak dengan kata
lain, homogenitas berarti bahwa kelompok data yang akan kita teliti
memiliki karakteristik yang sama. Apabila homogenitas terpenuhi maka
peneliti dapat melakukan tahap analisa data lanjutan dengan ketentuan
apabila nilai signifikasi ≥ 0,05 maka data homogen, apabila tidak
homogen maka harus ada pembetulan-pembetulan metadologis.
Adapun rumus untuk menguji homogenitas adalah:

2. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji untuk mengukur apakah data yang
didapatkan memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam
statistik parametrik. Untuk menguji normalitas data dapat menggunakan
uji Kolmogorov Smirnow dengan ketentuan jika nilai signifikasi ≥ 0,05
dengan maka data tersebut berdistribusi normal. Jika data berdistribusi
normal maka dapat dilanjutkan ke uji hipotesis parametrik (uji t).
3. Uji t-test
Analisis data yang selanjutnya adalah analisis data nilai post test
yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a matchterhadap
hasil belajar matematika adalah dengan statistik parametrik dengan
analisis uji t untuk sampel yang tidak berkorelasi. Uji t dapat digunakan
untuk menguji data yang sampelnya ≤ 30. Uji t digunakan ketika
informasi mengenai nilai varians populasi tidak diketahui. Karena
sampel yang diambil merupakan dua kelompok sampel yang tidak
berhubungan maka ujinya menggunakan independent sample t-test.
Langkah-langkah untuk pengujian hipotesis menggunakan uji-t adalah
sebagai berikut.
a) Menentukan hipotesis
Membuat H0 dan H1 dalam bentuk kalimat.
H0 : Tidak ada pengaruh pembelajaran ANSARI terhadap hasil
belajar untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis
siswa SMAN 1 Sakti.
H1 : Ada pengaruh pembelajaran ANSARI terhadap hasil belajar
untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa
SMAN 1 Sakti.
b) Menentukan dasar pengambilan keputusan
1) Berdasarkan signifikan
(a) Jika nilai signifikansi atau Sig.(2-tailed) > 0,05, maka H 0
diterima dan H1 ditolak.
(b) Jika nilai signifikansi atau Sig.(2-tailed) ≤ 0,05, maka H0
ditolak dan H1 diterima.
2) Berdasarkan t-hitung
(a) Jika statistik t-hitung < t-tabel, maka terima H0 dan
tolak H1
(b) Jika statistik t-hitung > t-tabel, maka tolak H0 dan
terima H1
c) Membuat kesimpulan
1) Jika nilai signifikasi < 0,05 dan t-hitung > t-tabel maka H 0
ditolak dan H1 diterima. Sehingga hipotesis yang berbunyi
“Ada pengaruh pembelajaran ANSARI terhadap hasil belajar
untuk meningkatkan kemampuan matematis siswa SMAN 1
Sakti adalah signifikan.
2) Jika nilai signifikasi > 0,05 dan t-hitung < t-tabel maka H 0
diterima dan H1 ditolak. Sehingga hipotesis yang berbunyi
“Tidak ada pengaruh pembelajaran ANSARI terhadap hasil
belajar untuk meningkatkan kemampuan matematis siswa
SMAN 1 Sakti” adalah tidak signifikan.

I. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, maka diperoleh
hasil penelitian yang didapatkan dengan cara memberikan soal tes pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pembelajaran pada kelas eksperimen diajarkan
dengan menggunakan model Pembelajaran ANSARI, sedangkan kelas kontrol
diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.
Berdasarkan hasil uji normalitas yang telah dilakukan didapat
kesimpulan bahwa skor gain ternormalisasi kelas model pembelajaran
ANSARI dan kelas konvensional berdistribusi normal. Sedangkan untuk uji
homogenitas menunjukkan bahwa varians skor gain ternormalisasi
kemampuan komunikasi matematis siswa adalah homogen.. Sehingga untuk
membuktikan bahwa skor gain ternormalisasi kemampuan komunikasi
matematis siswa kelas model pembelajaran ANSARI berbeda dengan kelas
konvensional dilakukan uji perbedaan rataan skor gain ternormalisasi dengan
menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil uji bahwa kedua data memiliki varians
yang sama. Hal ini ditunjukkan pada Uji Homogenitas Varian yang
memberikan nilai signifikan F = 0,137 > 0,05. Dengan demikian digunakan
sig.(2-tailed) = 0,05 untuk data yang memiliki varians yang sama (Equal
variansces assumed).

Tabel 1.
Data Hasil Uji Perbedaan Rataan Skor Gain Ternormalisasi
t-test for Equality of Means
Kesimpulan
t df Sig. (2-tailed)
8,112 19 0,010 H0 Ditolak

Tabel diatas diperoleh thitung = 8,112 untuk α = 0,05 dengan df = 19, nilai
ttabel = 2,093, maka thitung berada di daerah penolakan H0, atau nilai signifikan
0,010 < α = 0,05 sehingga H0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar siswa yang mendapat model pembelajaran
ANSARI. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
terhadap hasil belajar siswa untuk meningkatkan kemampuan komunikasi
matematis yang diajarkan dengan model pembelajaran ANSARI lebih baik
dari pada siswa yang mendapat model pembelajaran konvensional.

J. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian yang telah dilakukan di
kelas X SMA Negeri 1 Sakti dan dilakukan analisis data serta pengujian
terhadap hipotesis penelitian diperoleh nilai rata-rata tes kelas eksperimen 77,
sedangkan rata-rata pretes kelas kontrol 63,75. Hasil pengujian hipotesis
diperoleh thitung > ttabel 8,112 > 2,093. Dengan demikian, terdapat pengaruh
pembelajaran ANSARI terhadap hasil belajar untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi matematis siswa SMA Negeri 1 Sakti.
.

Anda mungkin juga menyukai