Oleh
Nurfatiah Azizah
NIM 06174882023022
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia berupa kesehatan serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
penelitian tindakan kelas.
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan
untuk menyelesaikan kuliah Pendidikan Profesi Guru di Universitas Sriwijaya dan sebagai
bentuk profesionalitas guru. Dalam penulisan laporan kegiatan ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini dengan segala ketulusan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Dosen pembimbing Dr. Zahra Alwi, M.Pd.
2. Guru Pamong, Ibu Warnila, S.Pd., M.Si.
3. Kepala SMP Negeri 3 Bakam, Bapak Marzani, M.Pd
4. Guru-Guru SMP Negeri 3 Bakam yang selalu memberikan motivasi, ide- ide, gagasan,
dan dukungan kepada penulis.
5. Keluarga, kedua orangtua,suami, anak-anak, dan sahabat yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu yang sangat mendukung terselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan
laporan ini. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat
diharapkan.
NURFATIAH AZIZAH
NIM 06174882023022
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Kurikulum merupakan pedoman yang digunakan oleh lembaga pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan dengan baik. Kurikulum bersifat dinamis dan
terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Kurikulum yang berlaku
pada saat ini adalah kurikulum 2013 revisi. Kurikulum 2013 revisi untuk
pembelajaran bahasa Indonesia mencakup struktur dan kaidah kebahasaan
berbagai macam teks yang harus dikuasai peserta didik. Lebih tepatnya di dalam
silabus kelas VIII dikemukakan bahwa siswa dapat menelaah atau menganalisis
struktur dan kebahasaan teks eksposisi.
Dengan demikian siswa kelas VIII harus dapat menelaah struktur dan
kaidah kebahasaan berdasarkan wawancara langsung kepada beberapa siswa
kelas VIII dengan keterangan sebagai berikut:
1) Siswa tidak mampu menelaah struktur dan kaidah kebahasaan teks
eksposisi
2) Yang paling mutlak ialah data dari tes akhir menguatkan siswa tidak dapat
menelaah struktur dan kaidah kebahasaan teks eksposisi.
Kegiatan pembelajaran menelaah struktur dan kaidah kebahasaan sebuah
teks tidak semudah yang dibayangkan, terutama di SMP Negeri 3 Bakam.
Kenyataannya, para siswa menemukan beberapa kesulitan, terutama untuk
menentukan atau menelaah struktur dan kaidah kebahasaannya.
Salah satu teks yang harus dikuasai peserta didik kelas VIII dalam
kurikulum 2013 revisi yaitu teks eksposisi. Jenis teks ini tersurat dalam
kompetensi dasar 3.6 Menelaah isi dan struktur teks eksposisi (berupa artikel
ilmiah popular dari Koran/majalah) yang diperdengarkan atau dibaca.
Menelaah struktur dan kaidah kebahasaan yang dimaksud merupakan
kegiatan menemukan struktur teks eksposisi yang menunjukkan struktur tesis,
argumentasi, dan penegasan ulang. Sedangkan menelaah kaidah kebahasaan dari
segi kata meliputi aspek kata istilah, kata konjungsi kausalitas (sebab akibat),
kata hubungan perbandingan, dan kata persuasif. Sebelum kegiatan pembelajaran
dilaksanakan, KD tersebut dianggap mudah untuk dipahami siswa apalagi teks
yang di gunakan adalah
teks yang dekat dengan kehidupan siswa dan kekinian. Akan tetapi, dalam proses
pembelajarannya siswa mengalami banyak kesulitan.
Kekurangmampuan siswa akhirnya tampak dalam hasil evaluasi,
diantaranya dari nilai yang diperoleh mereka. Rerata tes menelaah struktur dan
kaidah kebahasaan harapannya adalah 70 tetapi masih banyak siswa yang belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal. Siswa yang mencapai ketuntasan baru 50%
untuk standar minimal 70. Selebihnya peserta didik yang memperoleh nilai di
bawah KKM 50%.
Berdasarkan keadaan demikian, dianggap guru perlu mencari solusi untuk
mengatasi kesulitan siswa tersebut. Guru harus mengatasi masalah ini sehingga siswa
memahami struktur-struktur teks yang meliputi tahapan tesis, argumentasi,
penegasan ulang, sekaligus menelaah kaidah kebahasaannya. Untuk itu, guru perlu
mencoba berbagai metode. Hingga sampai pada pemilihan metode diskusi. Akan
tetapi, dengan metode diskusi pun masih belum menunjukkan hasil yang
memuaskan.
Kesulitan itu tidak dapat diatasi dengan metode diskusi mungkin terlalu
banyak siswa yang belum mengerti sehingga diskusi pun tampak tersendat dan masih
menunjukkan hasil yang belum memuaskan. Animo siswa untuk merespon materi
pun masih kurang. Pencarian solusi masih diperlukan. Ketuntasan pembelajaran
siswa harus terpenuhi dan yang paling penting adalah siswa dapat mengerti cara
menemukan struktur teks dan menelaah kaidah kebahasaan dengan tepat. Selain itu
disebabkan kurangnya motivasi belajar sehingga peserta didik kurang berkonsentrasi
pada saat proses pembelajaran.
Permasalahan tersebut tidak lepas dari beberapa faktor, yaitu terkait
dengan guru, peserta didik, media, dan model pembelajaran yang digunakan
dalam pembelajaran. Untuk menyikapi permasalahan tersebut, saya tertarik untuk
melaksanakan penelitian berupa kegiatan pembelajaran menelaah struktur dan
kaidah kebahasaan teks eksposisi pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3
Bakam tahun ajaran 2020/2021 dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw. Memilih menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw karena model pembelajaran tersebut dapat mengembangkan kreativitas dan
menumbuhan motivasi peserta didik dalam memahami pelajaran, menuntut
keaktifan peserta didik di dalam kelas, menumbuhkan rasa tanggung jawab secara
mandiri dan meningkatkan rasa
kerja sama antarpeserta didik. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw juga
mampu membuka kesempatan peserta didik untuk mengemukakan pendapat dan
mengolah informasi yang didapat serta dapat meningkatkan keterampilan
berkomunikasi.
Hal ini sejalan dengan pendapat Shoimin (2014: 90) menyatakan, Model
jigsaw merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam
kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai dengan enam orang secara
heterogen. Siswa bekerja sama positif dan bertanggung jawab secara mandiri.
Dalam model pembelajaran jigsaw, siswa memiliki banyak kesempatan untuk
mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat
meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
Dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok ahli dan
kelompok asal. Kelompok asal adalah kelompok awal siswa terdiri dari beberapa
anggota kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan latar
belakang. Sedangkan kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota
kelompok lain (kelompok asal) yang ditugaskan untuk mendalami topik tertentu
untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.
Melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, peserta didik mampu
meningkatkan rasa tanggung jawab secara mandiri, selalu berpartisipasi dalam
kegiatan kelompok, mengembangkan kecakapan dalam berkomunikasi dan
memahami materi yang diajarkan guru yakni mengenai menelaah struktur dan
kaidah kebahasaan teks eksposisi. Di sini, peran guru adalah memfasilitasi dan
memotivasi para anggota kelompok ahli agar mudah untuk memahami materi yang
diberikan.
Kegiatan pembelajaran ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian
tindakan kelas. Menggunakan penelitian tindakan kelas karena berharap dapat
meningkatkan proses pembelajaran, Bahri (2012: 8) mengemukakan, “Penelitian
tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran
sehingga menghasilkan hasil belajar menjadi lebih baik. Selain itu, metode
penelitian tindakan kelas juga dilaksanakan untuk mengamati kejadian-kejadian
dalam kelas. ”Hasil penelitian ini dilaporkan dalam bentuk PTK yang berjudul
“Peningkatan Kemampuan Menelaah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks
Eksposisi dengan Menggunakan Model Kooperatif tipe Jigsaw” (Penelitian
Tindakan Kelas pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 3 Bakam Tahun Ajaran
2020/2021)
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengalaman pembelajaran yang telah saya lakukan pada siswa
kelas VIII SMP Negeri 3 Bakam, dapat diketahui bahwa permasalahan yang
muncul dalam menelaah struktur dan kaidah kebahasaan teks eksposisi, sebagai
berikut:
1. Rendahnya kemampuan peserta didik dalam menelaah strukur dan kebahasaan
teks eksposisi terlihat dari rerata tes evaluasi
2. Strategi penerapan pembelajaran yang belum menarik dalam pembelajaran
menelaah strukur dan kebahasaan teks eksposisi
3. Peserta didik kurang dapat mengoptimalkan kemampuan dan kreatifitas dalam
mengungkapkan pikiran, informasi atau pendapat secara lisan dan tertulis
dalam mengikuti pembelajaran
3. Analisis Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah, sesuai dengan pengertian analisis
masalah yang dapat disimpulkan adalah apakah model kooperatif tipe jigsaw
dapat meningkatkan kemampuan menelaah struktur dan kaidah kebahasaan teks
eksposisi
4. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan identifikasi masalah tersebut, maka rumusan masalah
sebagai berikut :
Apakah model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan kemampuan
menelaah struktur dan kaidah kebahasaan teks eksposisi siswa kelas VIII B SMP
Negeri 3 Bakam tahun ajaran 2020/2021.
5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan menelaah struktur
dan kaidah kebahasaan teks eksposisi model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3 Bakam tahun ajaran
2020/2021.
6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan banyak manfaat bagi
semua pihak baik secara teoretis maupun secara praktis.
1. Secara Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan khususnya
dalam menelaah struktur dan kaidah kebahasaan teks eksposisi dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Pengetahuan-
pengetahuan baru ini pun diharapkan dapat membantu pendidik ataupun
sekolah dalam mewujudkan perkembangan peserta didik menjadi pioner
bangsa yang aktif, kreatif dan cerdas.
2. Secara Praktis
a. Bagi Pendidik
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan wawasan mengenai
cara dan strategi yang tepat untuk mengatasi masalah pembelajaran, khususnya
yang berkaitan dengan masalah kemampuan menelaah struktur, kaidah
kebahasaan dan menyajikan teks eksposisi dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai alternatifnya.
b. Bagi Peserta Didik
Hasil penelitian ini dapat memberikan motivasi kepada peserta didik agar
semangat dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dapat mendorong peserta didik untuk mencapai prestasi yang lebih baik
serta meningkatkan minat peserta didik melakukan aktivitas belajar secara aktif.
Selain itu, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat membantu peserta
ddik dalam memahami pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam
pembelajaran menelaah struktur dan kaidah kebahasaan teks ekposisi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Penelitian Tindakan Kelas
PENGERTIAN PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) DAN
LANGKAH – LANGKAH MELAKSANAKAN PTK
a. Pengertian PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classroom action research
(CAR), yaitu satu action research yang dilakukan di kelas. Classroom action research
diawali dari istilah action research.
Untuk mempermudah memahami pengertian PTK maka berikut akan diuraikan
pengertian tiga unsur atau konsep yang terdapat dalam penelitian tindakan kelas
yakni:
1) Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi
ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu
masalah.
2) Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu
yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan mutu atau kualitas proses belajar mengajar.
3) Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran
yang sama dari seorang guru.
Menurut pendapat Suyanto “PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat
reflektif dengan melakukan tindakan – tindakan tertentu agar dapat memperbaiki
dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara professional.”
Menurut Kasihani PTK adalah penelitian praktis, bertujuan untuk memperbaiki
kekurangan - kekurangan dalam pembelajaran di kelas dengan cara melakukan
tindakan-tindakan. Upaya tindakan untuk perbaikan dimaksudkan sebagai pencarian
jawab atas permasalahan yang dialami guru dalam melaksanakan tugasnya sehari –
hari.
Selanjutnya I.G.A.K Wardani, Kuswaya Wihardit; Noehi Nasution merumuskan
pengertian penelitian tindakan kelas sebagai berikut : “penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi
diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar
siswa menjadi meningkat.”
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa Penilaian
Tindakan Kelas (PTK) adalah: penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas
melalui refleksi diri dengan melakukan upaya tindakan perbaikan untuk
meningkatkan kinerjanya sebagai guru professional sehingga hasil belajar siswa
meningkat.
Bagian tersebut merupakan suatu simpulan dari paparan sebelumnya. Hal ini
ditandai dengan kata-kata lidah buaya tidak hanya bermanfaat sebagai ramuan
penyubur rambut
c. Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi
Suatu teks eksposisi tidak hanya dibangun oleh struktur, namun didalamnya
terdapat kaidah yang berfungsi sebagai pedoman penulisan teks eksposisi.
Kosasih (2014: 25) menyatakan, kaidah kebahasaan teks eksposisi adalah
sebagai berikut.
1) Karena teks eksposisi berupa pandangan-pandangan penulisnya, maka
sering dijumpai ungkapan subjektif penulisnya, seperti sepertinya, saya
anggap, saya duga, dimungkinkan, dan sebagainya. Namun, mungkin pula
subjek penulis termasuk kata ganti persona lainnya disampaikan secara
tersirat, yakni dengan mengubahnya ke dalam bentuk pasif.
2) Banyak menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif.
3) Banyak menggunakan pernyataan yang menyatakan fakta untuk
mendukung atau membuktikan kebenaran argumentasi penulis/penuturnya.
Mungkin pula diperkuat oleh pendapat ahli yang dikutipnya ataupun
pernyataan-pernyataan pendukung lainnya yang bersifat menguatkan.
4) Banyak menggunakan pernyataan atau ungkapan yang bersifat menilai
atau mengomentari.
5) Banyak menggunakan istilah teknis berkaitan dengan topik yang
dibahasnya. Istilah-istilah teknis yang terkait dengan topik generasi muda
dan kebangsaan antara lain, Sumpah Pemuda, heroic, peradaban,
proklamasi, tradisional, mentalitas, nasionalisme.
6) Banyak menggunakan konjungsi yang berkaitan dengan sifat dari isi teks
itu sendiri. Konjungsi-konjungsi yang digunakan adalah akan tetapi,
namun, walaupun, padahal.
7) Banyak menggunakan kata kerja mental. Hal ini terkait dengan
karakteristik teks eksposisi yang bersifat argumentatif dan bertujuan
mengemukakan sejumlah pendapat. Kata kerja yang dimaksud antara lain,
menyatakan, mengetahui, memuja, merasa, berbahagia, bersikap,
membayangkan, dipandang, dianggap, menduga, diperkirakan.
Kaidah kebahasaan teks eksposisi dalam Kemendikbud (2017: 81) adalah
sebagai berikut.
1) Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan
topik yang dibahas. Dengan topik kehutanan istilah-istilah yang muncul
2) adalah penebangan liar, hutan lindung, hutan alam, hutan rawa gambut,
dan sektor kehutanan.
3) Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi
(kausalitas). Misalnya, jika, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya,
oleh karena itu. Selain itu, dapat pula digunakan kata-kata yang
menyatakan hubungan kronologis (keterangan waktu) ataupun kata-kata
yang menyatakan perbandingan/pertentangan, seperti sebelum itu,
kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.
4) Menggunakan kata-kata kerja mental (mental verba), seperti diharapkan,
memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat,
berasumsi, dan menyimpulkan.
5) Menggunakan kata-kata perujukan, seperti berdasarkan data, merujuk
pada pendapat.
6) Menggunakan kata-kata persuasif, seperti hendaklah, sebaiknya,
diharapkan, perlu, harus.
A. Tes
Tabel 2
Kategori Nilai
No. Kategori Nilai
2. Baik 66—85
3. Cukup 50—65
X = x 100 %
Keterangan :
X = Persentase ketuntasan belajar
T = Jumlah siswa yang tuntas belajar
M = Jumlah seluruh siswa dalam kelas
(Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006)
B. Nontes
1) Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati perilaku guru dan peserta didik
pada saat pembelajaran berlangsung. Tujuan observasi ini untuk memperoleh data
tentang perilaku peserta didik pada siklus I dan siklus II. Hal-hal yang diamati
yaitu sikap dan aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, keaktifan
peserta didik dalam memberikan pertanyaan dan tanggapan yang berkaitan dengan
materi pembelajaran, serta santun ketika berkomunikasi dengan teman dan guru.
Ketika peserta didik berdiskusi peneliti juga mengamati bagaimana sikap dan
perilaku peserta didik, apakah mereka bekerja sama dan disiplin dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan.
Tabel 3
Pedoman Obsevasi Siklus I dan Siklus II
Aspek Perilaku yang Dinilai Tuntas/Ti
Jumlah Skor
No Nama Siswa dak
BS Ds Ak Sn Skor Sikap
Tuntas
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• Ds : Disiplin
• Ak: Aktif
• Sn : Santun
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
86-100 = Sangat Baik (SB)
66-85 = Baik(B)
50-65 = Cukup(C)
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3.Skor sikap = Skor yang diperoleh X 100
Skor maksimal
Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
2) Wawancara
Identifikasi Masalah
1. Peserta didik mengajukan pertanyaan ataupun tanggapan
informasi struktur dan kaidah kebahasaan teks eksposisi
dari materi dengan menuliskannya melalui WAG
2. peserta didik yang lain merespon dengan pemahaman
masing-masing.
KEGIATAN INTI 60 menit
Menarik Kesimpulan
Di bawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan
isi, struktur, dan kaidah kebahasaan teks eksposisi.
4.
Penutup
Melalui WAG:
PENUTUP 1. guru memberi link tes akhir
10 menit https://docs.google.com/document/d/14tCimAxLJGziKmn-
KSFXuWhvmhECzbv8KYAuMLVuC-4/edit?usp=sharing
melalui google form untuk mengukur pemahaman siswa
setelah melakukan pembelajaran
Pada tahap pengamatan ini, peneliti melakukan pengamatan mengenai semua proses
pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung untuk melakukan perbaikan
pembelajaran dengan Model kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII SMP
Negeri 3 Bakam. Pengamatan yang dilakukan diantaranya, sebagai berikut:
a. Mengamati semua proses pembelajaran dan mencatat semua masalah atau
kekurangan pada pembelajaran menelaah struktur dan kaidah kebahasaan teks
eksposisi.
b. Melakukan pengamatan siswa dalam kegiatan belajar melalui zoom meeting dan
diskusi kelompok melalui whasapp grup.
4) Refleksi
Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil observasi pada siklus I. Peneliti
melakukan evaluasi untuk mengetahui kekurangan dalam siklus I. Analisis
dilakukan untuk mengukur kekurangan dan kelebihan yang terdapat saat proses
pembelajaran. Apabila hasil penelitian belum sesuai harapan maka akan
dilaksanakan siklus selanjutnya. Kelebihan yang ada pada siklus pertama
dipertahankan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada, sehingga hasil
analisis refleksi ini sebagai penentu keberhasilan dari proses pembelajaran yang
menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi teks
eksposisi.
Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan merupakan pelaksanaan dari rencana yang telah disiapkan.
Penelitian tindakan kelas ini berlangsung selama pembelajaran menelaah kaidah
kebahasaan teks eksposisi dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Pada pembelajaran ini dilakukan pengambilan data tes. Tindakan ini bertujuan
untuk melatih pemahaman siswa dalam menelaah kaidah kebahasaan teks
eksposisi. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan secara bertahap dengan langkah
kegiatan sebagai berikut:
PENDAHUL 1. Pendidik dan peserta didik berdoa untuk memulai pembelajaran.
UAN (Religius)
(10 Menit)
2. Peserta didik mengisi absensi kehadiran melalui tautan WAG
(Mandiri)
4. Peserta didik diberi motivasi oleh pendidik agar semangat dan fokus
dalam melaksanakan pembelajaran.
https://docs.google.com/presentation/d/1ApMzYQ0I7m8W--
h5BMG86CCQN1d8wNb6r9B58O-
YHMM/edit?usp=sharing (Literasi)
Identifikasi Masalah
Menarik Kesimpulan
Penutup
Pada tahap pengamatan ini, peneliti melakukan pengamatan mengenai semua proses
pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung untuk melakukan perbaikan pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3
Bakam. Pengamatan yang dilakukan diantaranya, sebagai berikut:
a. Mengamati semua proses pembelajaran dan mencatat semua masalah atau kekurangan
pada pembelajaran menelaah kaidah kebahasaan teks eksposisi
b. Melakukan pengamatan siswa dalam kegiatan belajar melalui zoom meeting dan
diskusi kelompok melalui whasapp grup.
4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil observasi pada siklus 2. Peneliti melakukan
evaluasi untuk mengetahui kekurangan dalam siklus 2. Analisis dilakukan untuk
mengukur kekurangan dan kelebihan yang terdapat saat proses pembelajaran. Apabila
hasil penelitian belum sesuai harapan maka akan dilaksanakan siklus selanjutnya.
Kelebihan yang ada pada siklus pertama dipertahankan dan memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang ada, sehingga hasil analisis refleksi ini sebagai penentu keberhasilan dari
proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw SMP
Negeri 3 Bakam.
SIKLUS III
1. Perencanaan Tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan merupakan pelaksanaan dari rencana yang telah disiapkan. Penelitian
tindakan kelas ini berlangsung selama pembelajaran menelaah kaidah kebahasaan teks
eksposisi dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Pada pembelajaran ini
dilakukan pengambilan data tes. Tindakan ini bertujuan untuk melatih dan menambah
pemahaman siswa dalam menelaah kaidah kebahasaan teks eksposisi. Pelaksanaan tindakan
ini dilakukan secara bertahap dengan langkah kegiatan sebagai berikut:
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran secara daring dengan menggunakan pendekatan
saintifik, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw peserta didik diharapkan dapat
1. menganalisis unsur kebahasaan teks eksposisi yang di baca
C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN 1. Pendidik dan peserta didik berdoa untuk memulai
(10 Menit) pembelajaran. (Religius)
2. Peserta didik mengisi absensi kehadiran melalui tautan
WAG (Mandiri)
3. Pendidik memberikan motivasi dan mengingatkan
protokol kesehatan selama pandemi, antara lain rutin
cuci tangan, tidak menyentuh mata, mulut dan hidung
jika tangan belum bersih, memakai masker jika keluar
rumah, dan jaga jarak minimal 1 meter dengan orang
lain.
4. Peserta didik diberi motivasi oleh pendidik agar
semangat dan fokus dalam melaksanakan pembelajaran.
5. Peserta didik menyimak apersepsi dari pendidik tentang
pelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan
pengalamannya sebagai bekal pelajaran berikutnya.
(Apersepsi)
6. Peserta didik menyimak apersepsi dengan mengingat
kembali tentang teks eksposisi.
7. Pendidik menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan
garis besar kegiatan pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Kegiatan 1. Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk
Literasi mengamati, dan membaca materi kaidah kebahasaan teks
eksposisi, berupa media pembelajaran yang diinstruksi
melalui WA grup untuk membuka tautan
https://docs.google.com/presentation/d/1ApMzYQ0I7m8W--
h5BMG86CCQN1d8wNb6r9B58O-YHMM/edit?usp=sharing
(Literasi)
KEGIATAN INTI 60 menit
Thinking
1. Peserta didik mengajukan pertanyaan ataupun tanggapan
tentang aspek kaidah kebahasaan teks eksposisi yang belum
dipahami dari materi sebelumnya.
2. peserta didik yang lain merespon dengan pemahaman
masing-masing.
Pairing
Critical 1. Peserta didik berkelompok beranggota 4 orang sama
thingking seperti kelompok pembelajaran sebelumnya.
2. Peserta didik menerima LKPD dan teks eksposisi yang
berjudul “Lingkungan Hidup” dengan tautan
https://docs.google.com/document/d/15i17QfwJ2EHvbLLApbSyJZ
WyjaRJmMmqmZs7USPW1eE/edit?usp=sharing yang sudah
Colaboration diintruksikan lewat WAG
3. Pendidik membagi pelajaran menjadi 4 bagian
mengenai kaidah kebahasaan teks eksposisi
Creativity 4. Setiap anggota kelompok diberi tugas untuk
menganalisis satu materi yang berbeda-beda setiap
siswa. Anggota satu menganalisis tentang aspek kaidah
kebahasaan dari kata istilah, anggota dua kata
konjungsi kausalitas, anggota tiga menjelaskan kaidah
kebahasaan dari kata hubungan perbandingan, anggota
empat menjelaskan kaidah kebahasaan dari kata
persuasif.
5. Pendidik membentuk kelompok baru yang disebut
kelompok ahli, masing-masing anggota kelompok ahli
yang mempunyai materi sama berdiskusi menganalisis
materi dan memecahkan masalah yang dihadapi.
6. Pendidik memotivasi peserta didik untuk selalu aktif
dalam berdiskusi.
Share
1. Setelah anggota kelompok ahli selesai berdiskusi
menganalisis aspek kebahasaan, ditugaskan oleh
pendidik untuk kembali ke kelompok asal.
2. Setelah bergabung kembali dengan kelompok asal,
masing-masing anggota kelompok ahli melaporkan hasil
diskusi analisis aspek kebahasaan kepada anggota
kelompok asal.
3. Setelah diskusi selesai, masing-masing ketua kelompok
ditugaskan oleh pendidik untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompok di depan kelas.
4. Kelompok lain menanggapi dan memberi sanggahan
kepada kelompok yang presentasi.
Dengan
5. Di bawah bimbingan guru, peserta didik
menyimpulkan kaidah kebahasaan teks eksposisi dan
merefleksi hasil pembelajaran.
6. Setelah melakukan refleksi dan kesimpulan guru memberi link
tes evaluasi akhir
https://docs.google.com/document/d/1VHmtwXIOypBDmpnyxJZ1wM5s-
uJXXDbz_eAMWTpDL6Q/edit?usp=sharing melalui google form
untuk mengukur pemahaman siswa setelah melakukan
pembelajaran.
Penutup
Melalui zoom/WAG:
PENUTUP 1. Pendidik memberi apresiasi dan tepuk tangan kepada peserra
10 menit didik.
2. Peserta didik mencermati penjelasan guru terkait rencana tindak
lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
3. Peserta didik dan guru berdoa mengakhiri kegiatan belajar-
mengajar
D. PENILAIAN
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Bentuk Instrumen:
Lembar Pengamatan Perkembangan Sikap Unjuk kerja
Tes tertulis : Tes
(disiplin waktu dalam Mengukur keterampilan
proses (LKPD), tes
melakukan kegiatan, bertanggung jawab peserta didik dalam
evaluasi akhir yang
dalam menyampaikan berdiskusi menelaah atau
dikirim lewat WAG
hasil pekerjaan, dan santun dalam menganalisis kaidah
menyampaikan hasil kebahasaan teks eksposisi
pekerjaaan
Pada tahap pengamatan ini, peneliti melakukan pengamatan mengenai semua proses
pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung untuk melakukan perbaikan dengan
menuntaskan KKM hasil evaluasi siswa, menaikkan rata-rata nilai kelas, dan meningkatkan
diproses pembelajaran masih ada beberapa siswa yang belum begitu aktif dalam diskusi
dan belum disiplin dalam pengumpulan tugas dalam pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bakam.
Pengamatan yang dilakukan diantaranya, sebagai berikut:
a. Mengamati semua proses pembelajaran dan mencatat semua masalah atau kekurangan
pada pembelajaran menelaah kaidah kebahasaan teks eksposisi
b. Melakukan pengamatan siswa dalam kegiatan belajar melalui zoom meeting dan
diskusi kelompok melalui whasapp grup.
4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil observasi pada siklus 3. Peneliti melakukan
evaluasi untuk mengetahui kekurangan dalam siklus 3. Analisis dilakukan untuk
mengukur kekurangan dan kelebihan yang terdapat saat proses pembelajaran. Penelitian
dalam siklus 3 ini merupakan penyempurnaan dari semua masalah yang terdapat dalam
siklus-siklus sebelumnya. Kelebihan yang ada pada siklus pertama dan kedua
dipertahankan dan memperbaiki kekurangan- kekurangan yang ada, sehingga hasil analisis
refleksi ini sebagai penentu keberhasilan dari proses pembelajaran yang menggunakan
model pembelajaran kooperatif jigsaw SMP Negeri 3 Bakam.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Kondisi Awal Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMP Negeri 3 Bakam untuk mata
pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIII B dengan jumlah siswa yang mengikuti
pembelajaran daring PPL adalah 14 orang yaitu 2 orang siswa laki-laki dan 12 orang
siswa perempuan dengan kompetensi dasar menelaah kaidah kebahasaan teks
eksposisi.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari tahap
perencanaan, pelaksanaaan tindakan, observasi dan refleksi. Sehingga peneliti dapat
melaksanakan penelitian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
2. Deskripsi Hasil Tes Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah tersusunnya perangkat
pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang menelaah
kaidah kebahasaan teks eksposisi. Perangkat evaluasi yang meliputi rubrik penilaian
dan butir-butir soal. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat
untuk satu kali pertemuan
b. Pelaksanaan Tinadakan
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe jigsaw. Siklus I
dilaksanakan satu kali pertemuan, 2 jam pelajaran yaitu pada hari Sabtu tanggal 17
Oktober 2020.
Dalam kegiatan awal untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan
salam, mengkondisikan siswa, mengabsen kelas dan melakukan apersepsi dengan
bertanya jawab tentang teks eksposisi. Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan
tujuan pembelajaran yang akan diajarkan.
Memasuki kegiatan inti, siswa diberi rangsangan dengan melihat link
media(materi) tentang struktur dan kebahasaan teks eksposisi menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Peserta didik mengajukan pertanyaan dan peserta
didik yang lain merespon dengan jawaban sendiri. Kemudian guru membagikan LKPD
kepada peserta didik. Peserta didik dibagi 5 orang tiap kelompok, yang disebut dengan
kelompok asal, dan setiap anggota mendapatkan materi yang berbeda-beda . setiap
anggota yang mendapat materi yang sama langsung bersatu untuk berkolaborasi dan
mendiskusikan permasalahan yang mereka miliki, yang disebut kelompok ahli. Setelah
selesai berdiskusi kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk mengumpulkan
informasi yang didapat. Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi ke depan. Kelompok yang lain menanggapi.
Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari materi yang telah dipelajari, kemudian
siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
Selanjutnya siswa mengerjakan tes evaluasi akhir untuk mengukur pemahaman siswa
terhadap materi yang telah dipelajari.
Tabel 4.2
No Pelaksanaan Jmlh Tuntas Belum Tuntas Nilai
Tindakan Siswa Perse Jmlh Perse Jmlh rata-
Tes ntase Siswa Ntase siswa rata
1. Tes Siklus I 14 50 % 7 50% 7 62
Siswa
Pada tabel 1 dan table 2 dapat dilihat, bahwa siswa kelas VIIIB di SMPN 3
Bakam masih banyak yang tidak tuntas dalam pembelajaran. Siswa yang tuntas 7 orang
dari 14 orang siswa. Jumlah tersebut, menunjukkan baru 50% siswa yang tuntas dalam
pembelajaran. Di sisi lain, standar ketuntasan kelas adalah 75%. Oleh karena itu, perlu
dilakukan usaha meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis kaidah kebahasaan
teks eksposisi. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 80 dan nilai terendah adalah 45
dan nilai rata-rata kelas sebesar 65.
Tabel 4.4
No Pelaksanaan Jmlh Tuntas Belum Tuntas Nilai
Tindakan Siswa Perse Jmlh Perse Jmlh rata-
Tes Ntase Siswa ntase siswa Rata
1. Non Tes Siklus I 14 57 % 8 43 % 6 70
siswa
Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang
semangat dan antusias saat mengikuti pembelajaran kemampuan menelaah kaidah
kebahasaan teks eksposisi sebanyak 8 siswa atau 57% , sedangkan sisanya sebanyak 6
siswa atau 43% dari jumlah seluruh siswa kurang merespon pembelajaran yang
berlangsung.
Berdasarkan hasil dari observasi siklus I tersebut, dapat disimpulkan bahwa
masih ada siswa kurang antusias dan kurang merespon pada saat pembelajaran
berlangsung. Untuk itu, dibutuhkan solusi pemecahan masalah pada pertemuan atau
siklus selanjutnya dalam mengatasi dan memperbaiki tingkah laku siswa yang
cenderung kurang aktif dalam proses pembelajaran, sehingga diharapkan pada siklus II
akan lebih baik daripada siklus I.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan pada proses pembelajaran ternyata penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw belum maksimal dalam pelaksanaannya. Ini terlihat
masih ada siswa yang belum terlihat aktif dalam diskusi baik saat diskusi kelompok dalam
grup wa maupun saat presentasi. Kemudian baru 57% siswa yang terlihat bekerjasama dalam
menyelesaikan tugas kelompok. Berdasarkan kelemahan tersebut maka tindak lanjutnya
akan diterapkan pada pelaksanaan siklus 2.
b. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siklus II dilaksanakan 24 Oktober 2020 di kelas VIIIB
SMP Negeri 3 Bakam. Dalam melaksanakan tindakan peneliti menempuh langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Mengatur pembentukan kelompok sesuai model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
2) Membimbing siswa mengamati contoh kaidah kebahasaan teks eksposisi yang telah
diidentifikasi aspek-aspek kebahasaannya yang disajikan melalui powerpoint
3) Pembagian LKPD pada masing-masing kelompok.
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan cara belajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw yang tepat.
5) Membimbing siswa mengamati contoh kaidah kebahasaan teks eksposisi yang telah
diidentifikasi aspek-aspek kebahasaannya yang disajikan melalui powerpoint
6) Membimbing diskusi dan tanya jawab antar siswa, dan memberikan balikan.
7) Membimbing kelompok siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi
8) Membimbing kelompok siswa mendata dan menyimpulkan hasil presentasi
9) Memberikan reward atau pujian kepada siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan
dengan baik.
Pada pelaksanaan tindakan siklus II proses belajar mengajar sudah mengarah pada
model pembelajaran yang telah direncanakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw. Siswa telah menunjukkan adanya peningkatan dalam memahami materi menelaah
kaidah kebahasaan teks eksposisi.
c.Hasil Pengamatan/Observasi
1. Aktifitas belajar siswa
Hasil pengamatan aktifitas belajar siswa dalam proses pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw pada siklus II, 90% siswa sudah memperhatikan saat guru menjelaskan materi dan
uraian kegiatan, melaksanakan diskusi dengan sungguh-sungguh sesuai dengan LKPD ,
aktif dalam berdiskusi, terlibat aktif dalam menyampaikan pendapat dalam kelompok ahli
maupun kelompok asal dan mampu bekerja sama dengan anggota kelompok.
Tabel 4.6
No Pelaksanaan Jmlh Tuntas Belum Tuntas Nilai
Tindakan Siswa Perse Jmlh Perse Jmlh rata-
Tes Ntase Siswa ntase siswa Rata
1. Tes Siklus II 14 85,72 % 12 14,28% 2 76
Siswa
Dari tabel tersebut diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas atau tuntas
secara individu berjumlah 12 orang atau 85,72% dan siswa yang memperoleh nilai kurang
dari 70 berjumlah 2 orang atau 14,28%. Dengan demikian, hasil belajar yang diperoleh
siswa telah memenuhi kriteria belajar tuntas klasikal karena telah mencapai nilai di atas
70%, dengan nilai rata-rata kelas 76 dengan kriteria baik.
Berdasarkan tabel 4.7 dan 4.8 tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang
semangat dan antusias saat mengikuti pembelajaran kemampuan menelaah kaidah
kebahasaan teks eksposisi meningkat, dari jumlah keseluruhan 14 siswa sudah merespon
dengan baik saat proses pembelajaran berlangsung, baik dari segi bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah, disiplin dalam pembelajaran dan pengumpulan tugas, ikut serta
aktif dalam pembelajaran dan diskusi, dan bersikap santun dalam berkomunikasi terhadap
teman dan guru.
Berdasarkan hasil dari observasi siklus II tersebut, dapat disimpulkan bahwa
semua siswa sangat antusias dan merespon baik pada saat pembelajaran berlangsung.
Untuk itu, hasil observasi yang diperoleh siswa telah memenuhi kriteria ketuntasan nilai
sikap secara klasikal karena telah mencapai nilai di atas 70%, yaitu sebanyak 14 siswa dari
jumlah keseluruhan 14 siswa sudah merespon dengan baik saat pembelajaran berlangsung
dengan nilai rata-rata kelas 86 dengan kriteria sangat baik.
d. Refleksi
1) Hasil Tes
Pelaksanaan belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan, antara lain
tercapainya tujuan pembelajaran menelaah kaidah kebahasaan teks eksposisi melalui
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dibandingkan dengan siklus I. Ini terlihat
dari jumlah siswa yang mampu memahami materi kaidah kebahasaan meliputi aspek
kata istilah, aspek konjungsi kausalitas (sebab-akibat), aspek hubungan perbandingan,
dan aspek kata persusif melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Pada akhir siklus II peneliti memberikan tes tertulis soal dengan media google
formulir kepada siswa sebanyak 1 soal dalam uraian menganalisis kaidah kebahasaan
dari aspek kata istilah, aspek konjungsi kausalitas (sebab-akibat), aspek hubungan
perbandingan, dan aspek kata persusif dalam setiap paragraf yang ada dalam teks
eksposisi. Adapun hasil analisis peningkatan persentase siswa yang tuntas pada akhir
siklus II terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9
Perbandingan ketuntasan belajar siswa pada siklus II
No Siklus I Siklus II
1. 50% 85,72%
Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa hasil analisis tes tertulis Siklus I dalam
materi menelaah kaidah kebahasaan teks eksposisi, siswa yang mampu atau tuntas
sebesar 50% dan siswa yang belum mampu atau belum tuntas 50 % dari 14 siswa.
Selanjutnya pada siklus II berdasar table 4.5 siswa yang mampu menelaah kaidah
kebahasaan teks eksposisi melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebesar
85,72 %, berarti siswa yang belum tuntas pada materi menelaah kaidah kebahasaan
teks eksposisi di siklus II ini hanya 14,28%. Ini berarti terjadi peningkatan hasil
belajar siswa pada materi menelaah kaidah kebahasaan teks eksposisi melalui model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus II. Secara kuantitatif hasil rata-rata
akhir siklus II meningkat dari 50% ke 85,72% yaitu 35,72%.
2) Non Tes
Kegiatan observasi selama proses pembelajaran menganalisis kaidah
kebahasaan teks eksposisi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
pada siswa kelas VIIIB SMP Negeri 3 Bakam menunjukkan peningkatan antara lain
tercapainya tujuan pembelajaran menelaah kaidah kebahasaan teks eksposisi melalui
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dibandingkan dengan siklus I. Ini terlihat
dari jumlah siswa yang antusias dan merespon dengan baik pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
Pada siklus II ini, terdapat peningkatan sikap dan perilaku siswa yang terdeskripsi
melalui kegiatan observasi. Selama proses kegiatan pembelajaran menelaah kaidah
kebahasaan teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw hampir semua siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Siswa sudah
maksimal dalam berdiskusi, aktif bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan,
mereka sudah bekerja sama dan berkolaborasi dengan baik dalam menyelesaikan
tugas kelompok. Jadi dapat dipastikan bahwa hasil observasi siswa dalam proses
belajar telah memenuhi kriteria ketuntasan penilain sikap secara klasikal. Adapun
hasil analisis peningkatan persentase non tes siswa yang tuntas pada akhir siklus II
terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10
Perbandingan ketuntasan non tes siswa pada siklus II
No Siklus I Siklus II
1. 57% 100 %
Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa hasil analisis non tes siklus I dalam
materi menelaah kaidah kebahasaan teks eksposisi, siswa yang mampu atau tuntas
sebesar 57% dan siswa yang belum mampu atau belum tuntas 43 % dari 14 siswa.
Selanjutnya pada siklus II berdasar table 4.8 hasil analisis non tes, siswa yang mampu
sebesar 100%, berarti siswa yang belum tuntas di siklus II ini 0 %. Ini berarti terjadi
peningkatan hasil non tes siswa pada materi menelaah kaidah kebahasaan teks
eksposisi melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus II. Secara
kuantitatif hasil rata-rata akhir siklus II meningkat dari 57% ke 100% yaitu 43%.
c.Hasil Pengamatan/Observasi
1. Aktifitas belajar siswa
Hasil pengamatan aktifitas belajar siswa dalam proses pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw pada siklus III, 98% siswa sudah memperhatikan saat guru menjelaskan materi dan
uraian kegiatan, melaksanakan diskusi dengan sungguh-sungguh sesuai dengan LKPD ,
aktif dalam berdiskusi, terlibat aktif dalam menyampaikan pendapat dalam kelompok ahli
maupun kelompok asal dan mampu bekerja sama dengan anggota kelompok.
2. Hasil Belajar siswa
Pada akhir siklus III peneliti memberikan tes akhir berbentuk soal uraian melalui google
formulir. Pada siklus III kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal mengalami
peningkatan dapat dilihat tabel berikut:
Tabel. 4.11
Hasil Tes Akhir Penilaian Kaidah Kebahasaan Teks Ekspsosisi siklus III
No Nama
Menganalisi unsur Tuntas/ Tidak Tuntas
kebahasaan
1. Aisyah Pitri 100 Tuntas
2. Aulia 100 Tuntas
3. Ayu Utari 100 Tuntas
4. Bahari 100 Tuntas
5. Citra Bilqisti 100 Tuntas
6. Gea Dwi Putri 100 Tuntas
7. Jumilah 100 Tuntas
8. Lilis Triwinda 100 Tuntas
9. Maya Agereliyani 100 Tuntas
10. Mosza Amelia 100 Tuntas
11. Mupida 100 Tuntas
12. Nilam Cahyu 100 Tuntas
13. Nur Padiah 100 Tuntas
14. Riko 100 Tuntas
Tabel 4.12
No Pelaksanaan Jmlh Tuntas Belum Tuntas Nilai
Tindakan Siswa Perse Jmlh Perse Jmlh rata-
Tes Ntase Siswa ntase siswa Rata
1. Tes Siklus III 14 100 % 14 0% 0 100
Siswa
Dari tabel tersebut diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas atau tuntas
secara individu berjumlah 14 orang atau 100%. Dengan demikian, hasil belajar yang
diperoleh siswa telah memenuhi kriteria belajar tuntas klasikal karena telah mencapai
nilai di atas 70%, dengan nilai rata-rata kelas 100 dengan kriteria sangat baik.
7. Deskripsi Hasil Non Tes Observasi Siklus III
Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilakukan selama proses pembelajaran
menganalisis kaidah kebahasaan teks eksposisi menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas VIIIB SMP Negeri 3 Bakam. Pengambilan data
observasi bertujuan untuk mengetahui respon tingkah laku siswa selama mengikuti
proses pembelajaran menganalisis kaidah kebahasaan teks eksposisi.
Aspek yang dinilai adalah (1) semua siswa dapat bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah, (2) siswa disiplin dalam pembelajaran dan pengumpulan tugas,
(3) semua siswa ikut serta aktif dalam pembelajaran dan diskusi, (4) siswa bersikap
santun dalam berkomunikasi terhadap teman dan guru.
Pada siklus III ini, terdapat peningkatan sikap dan perilaku siswa yang
terdeskripsi melalui kegiatan observasi. Selama proses kegiatan pembelajaran
menelaah kaidah kebahasaan teks eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw semua siswa telah mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Siswa sudah maksimal dalam berdiskusi, aktif bertanya kepada guru jika mengalami
kesulitan, mereka sudah bekerja sama dan berkolaborasi dengan baik dalam
menyelesaikan tugas kelompok. Jadi dapat dipastikan bahwa hasil observasi siswa
dalam proses belajar telah memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal dapat dilihat
tabel berikut.
Tabel 4.13
Hasil Obsevasi Siklus III
Aspek Perilaku yang Dinilai Tuntas
Jumlah Skor
No Nama Siswa /Tidak
BS Ds Ak Sn Skor Sikap
Tuntas
6. Gea Dwi Putri 100 100 100 100 400 100 Tuntas
7. Jumilah 100 100 100 100 400 100 Tuntas
10. Mosza Amelia 100 100 100 100 400 100 Tuntas
12. Nilam Cahyu 100 100 100 100 400 100 Tuntas
13. Nur Padiah 100 100 100 100 400 100 Tuntas
Tabel 4.14
No Pelaksanaan Jmlh Tuntas Belum Tuntas Nilai
Tindakan Siswa Perse Jmlh Perse Jmlh rata-
Tes Ntase Siswa ntase Siswa Rata
1. Non Tes Siklus III 14 100 % 14 0% 0 100
Siswa
Berdasarkan tabel 4.13 dan 4.14 tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang
semangat dan antusias saat mengikuti pembelajaran kemampuan menelaah kaidah
kebahasaan teks eksposisi meningkat, dari jumlah keseluruhan 14 siswa sudah merespon
dengan baik saat proses pembelajaran berlangsung, baik dari segi bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah, disiplin dalam pembelajaran dan pengumpulan tugas, ikut serta
aktif dalam pembelajaran dan diskusi, dan bersikap santun dalam berkomunikasi terhadap
teman dan guru.
Berdasarkan hasil dari observasi siklus III tersebut, dapat disimpulkan bahwa
semua siswa sangat antusias dan merespon baik pada saat pembelajaran berlangsung.
Untuk itu, hasil observasi yang diperoleh siswa telah memenuhi kriteria ketuntasan nilai
sikap secara klasikal karena telah mencapai nilai 100%, yaitu sebanyak 14 siswa dari
jumlah keseluruhan 14 siswa sudah merespon dengan sangat baik saat pembelajaran
berlangsung dengan nilai rata-rata kelas 100 dengan kriteria sangat baik.
d. Refleksi
1) Hasil Tes
Pelaksanaan belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw pada siklus III menunjukkan adanya peningkatan, antara lain
tercapainya tujuan pembelajaran menelaah kaidah kebahasaan teks eksposisi melalui
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dibandingkan dengan siklus I dan II. Ini
terlihat dari jumlah siswa yang mampu memahami materi kaidah kebahasaan meliputi
aspek kata istilah, aspek konjungsi kausalitas (sebab-akibat), aspek hubungan
perbandingan, dan aspek kata persusif melalui model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw.
Pada akhir siklus III peneliti memberikan tes tertulis soal dengan media
google formulir kepada siswa sebanyak 1 soal dalam uraian menganalisis kaidah
kebahasaan dari aspek kata istilah, aspek konjungsi kausalitas (sebab-akibat), aspek
hubungan perbandingan, dan aspek kata persuasif dalam setiap paragraf yang ada
dalam teks eksposisi. Adapun hasil analisis peningkatan persentase siswa yang tuntas
pada akhir siklus III terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15
Perbandingan ketuntasan belajar siswa pada siklus III
No Siklus I Siklus II Siklus III
100
80
60
40
20
0
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III GRAFIK 1
Berdasarkan tabel 4.15 terlihat bahwa hasil analisis tes tertulis Siklus I dalam
materi menelaah kaidah kebahasaan teks eksposisi, siswa yang mampu atau tuntas
sebesar 50% dan siswa yang belum mampu atau belum tuntas 50 % dari 14 siswa.
Selanjutnya pada siklus II berdasar tabel 4.5 siswa yang mampu menelaah kaidah
kebahasaan teks eksposisi melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebesar
85,72 %, berarti siswa yang belum tuntas pada materi menelaah kaidah kebahasaan
teks eksposisi di siklus II ini hanya 14,28%. Hasil analisis tes tertulis pada siklus III
berdasarkan tabel 4.15 siswa yang tuntas dalam pembelajaran menelaah kaidah
kebahasaan teks eksposisi melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebesar
100 %. Ini berarti terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada materi menelaah kaidah
kebahasaan teks eksposisi melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada
siklus III. Secara kuantitatif hasil rata-rata akhir siklus III meningkat dari 85,72% ke
100 % yaitu 14,28%.
Pada grafik 1 terlihat jelas, bahwa hasil analisis tes tertulis Siklus I, siklus
II, dan siklus III dalam materi menelaah kaidah kebahasaan teks eksposisi
mengalami peningkatan setiap siklusnya. Itu berarti Penelitian Tindakan Kelas pada
Peserta Didik Kelas VIIIB UPTD SMP Negeri 3 Bakam Tahun Ajaran 2020/2021
dalam meningkatkan kemampuan menelaah struktur dan kaidah kebahasaan teks
eksposisi dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw berhasil.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka simpulan umum
penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi menelaah struktur dan kaidah kebahasaan teks
eksposisi di kelas VIII SMP Negeri 3 Bakam. Sedangkan simpulan khusus dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
meningkat hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa pada siklus I nilai rata-rata
siswa 62, pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 76 dan persentase
peningkatan dari tindakan siklus 1 sampai akhir penelitian sebesar 35 %.
2. Aktifitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw juga meningkat.
B. Saran
1. Sebaiknya guru mata pelajaran di sekolah dapat menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dalam rangka menciptakan sistem pembelajaran yang
menyenangkan dan siswa dapat lebih aktif dalam proses belajar mengajar serta
hasil belajar siswa dapat meningkat.
Guru hendaknya dapat membiasakan siswa untuk mengembangkan
pengetahuannya sendiri, lebih teliti dan cermat terutama dalam menyelesaikan
tugas-tugas atau latihan.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Depdiknas. 2005. Prinsip dan Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta:
Depdiknas.
Adipura, Pamungkas. (2015). Contoh Teks Eksposisi. [daring].
Tersedia: https://www.google.com/amp/s/notepam.com/teks-eksposisi. [13 Januari 2019].
Arikunto, Suharsimi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Bumi Aksara.
Bahri, Aliem. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat.
Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Huda (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Jhonson, (1991) Model Kooperatif Tipe Jigsaw. [daring].
Tersedia: https:// belajarpsikologi.com/model-pembelajaran-kooperatif-jigsaw [14 Januari
2019]
Kemendikbud. (2017) Buku Peserta Didik Bahasa Indonesia Kelas VIII SMP/MTs.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Keraf, Gorys. (1999). Eksposisi Komposisi Lanjutan II. Jakarta: PT Grasindo.
Kosasih, E. (2014). Jenis-jenis Teks Analisis Fungsi, Struktur, Kaidah, serta Langkah-
langkah Penulisannya. Bandung: Yrama Widya.
Kosasih, E. (2016). Jenis-jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs:
fungsi, struktur, dan kaidah kebahasaan. Bandung: Yrama Widya.
Rusman (2008). Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperaatif Jigsaw. [daring]
Tersedia: http://belajarpsikologi.com/model-pembelajaran-kooperatif-jigsaw [16
Januari 2019].
Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Stepen (1978). Langkah-langkah Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Jigsaw.
[daring] Tersedia: http://belajarpsikologi.com/model-pembelajaran-kooperatif-jigsaw [16
Januari 2019].
LAMPIRAN 1
RPP SIKLUS 1
E. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran secara daring dengan menggunakan pendekatan
saintifik, model kooperatif tipe jigsaw peserta didik diharapkan dapat
2. Menemukan struktur teks eksposisi yang dibaca dengan tepat
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PENDAH 1. Pendidik dan peserta didik berdoa untuk memulai pembelajaran. (Religius)
ULUAN
2. Peserta didik mengisi absensi kehadiran melalui tautan WAG (Mandiri)
(10 M
eni 3. Pendidik memberikan motivasi dan mengingatkan protokol kesehatan selama
t) pandemi, antara lain rutin cuci tangan, tidak menyentuh mata, mulut dan hidung
jika tangan belum bersih, memakai masker jika keluar rumah, dan jaga jarak
minimal 1 meter dengan orang lain.
4. Peserta didik diberi motivasi oleh pendidik agar semangat dan fokus dalam
melaksanakan pembelajaran.
5. Peserta didik menyimak apersepsi dari pendidik tentang pelajaran sebelumnya dan
mengaitkan dengan pengalamannya sebagai bekal pelajaran berikutnya.
(Apersepsi)
6. Peserta didik menyimak apersepsi dengan mengingat kembali tentang teks
eksposisi.
7. Pendidik menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan garis besar kegiatan
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Kegiatan Literasi 8. Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk mengamati, dan
membaca, materi teks eksposisi yang diinstruksi melalui WA grup
dengan tautan
https://docs.google.com/presentation/d/1ApMzYQ0I7m8W--
h5BMG86CCQN1d8wNb6r9B58O-YHMM/edit?usp=sharing
(Literasi)
Identifikasi Masalah
9. Peserta didik mengajukan pertanyaan ataupun tanggapan
informasi struktur dan kaidah kebahasaan teks eksposisi dari
materi dengan menuliskannya melalui WAG
10. peserta didik yang lain merespon dengan pemahaman masing-
masing.
KEGIATAN INTI 60 menit
(Critical thingking)
Menarik Kesimpulan
Di bawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan isi, struktur,
dan kaidah kebahasaan teks eksposisi.
Penutup
Melalui zoom dan WAG:
PENUTUP
10 menit 1. guru memberi link tes evaluasi akhir
https://docs.google.com/document/d/14tCimAxLJGziKmn-
KSFXuWhvmhECzbv8KYAuMLVuC-4/edit?usp=sharing melalui WAG
untuk mengukur pemahaman siswa setelah melakukan
pembelajaran
2. Peserta didik dipandu oleh guru melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilakukan
(13 Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran
struktur dan kebahasaan teks eksposisi yang telah dipelajari.
(14 Peserta didik mencermati penjelasan guru terkait rencana
tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
(15 Peserta didik dan guru berdoa mengakhiri kegiatan belajar-
mengajar
PENILAIAN
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Bentuk Instrumen: Unjuk kerja
Lembar Pengamatan Perkembangan Sikap Mengukur
(disiplin waktu dalam Tes tertulis : tes awal, kemampuan peserta
melakukan kegiatan, bertanggung jawab LKPD, tes akhir yang didik dalam
dalam menyampaikan dikirim lewat WAG mempresentasikan
hasil pekerjaan, dan santun dalam hasil diskusi struktur
menyampaikan hasil dan kebahasaan teks
pekerjaaan eksposisi
Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru.
Berikut instrumen penilaian sikap:
1.
2.
3.
dst
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• Ds : Disiplin
• Ak: Aktif
• Sn : Santun
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
Skor maksimal
4.predikat :
71 – 85 = Baik (B)
51 – 70 = Cukup (C)
Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
B. Penilaian Pengetahun
1. Bacalah dan analisislah struktur dan kaidah kebahasaan teks eksposisi berikut bersama
kelompokmu, lalu tuliskanlah jawabanmu di kolom kosong berikut!
Aspek Kebahasaan
(kata-kata
teknis/istilah,
konjungsi
Struktur Teks
No. Teks Eksposisi kausalitas,kata yang
Eksposisi
menunjukkan
hubungan
perbandingan, kata-
kata persuasif
Manfaat Lidah Buaya 1. Tesis Paragraf 1 :
(terdapat 1. kata istilah :
pada - Tanaman :
Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita telah paragraf 1) Tanaman istilah
2. Argumentasi dari tumbuhan
mengenal tanaman lidah buaya lengkap dengan
(terdapat yang biasa di
manfaatnya. Manfaat tumbuhan yang bernama latin pada tanam orang.
paragraf 2) - Lidah buaya (aloe
Aloe Vera ini tidak hanya sebagai penyubur rambut,
3. Penegasan vira) : daun
namun juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Lidah ulang berbentuk
(terdapat panjang, tebal,
buaya memiliki ciri-ciri yaitu daun berbentuk
pada dan berwarna
panjang, tebal, dan berwarna hijau. Daunnya paragraf 3) hijau
2. konjungsi
mengandung serat bening sebagai daging.
kausalitas : -
Walaupun sejak dahulu dikenal memiliki 3. kata menunjukkan
hubungan
banyak manfaat, namun belum banyak orang yang
perbandingan :
mengetahui bahwa tanaman ini bisa menjadi - namun
komoditas yang menguntungkan. Para peneliti 4. kata persuasif : -
mengungkapkan banyak manfaat dari tanaman
serbaguna ini. Di bawah ini akan dijelaskan Paragraf 2 :
mengenai manfaat tersebut.
1. kata istilah :
1. Bagian tertentu dari tanaman lidah buaya
- Komoditas :
dapat menjadi obat yang sangat baik untuk barang dagangan
- Obat : bahan
mempercepat proses penyembuhan. Lidah
untuk mengurangi
buaya dinilai sangat baik untuk mengobati atau
menghilangkan
bekas luka, luka bakar dan luka karena
penyakit
cedera. - Peradangan :
kerusakan
2. Lidah buaya juga dikenal karena sifat anti-
jaringan tubuh
inflamasinya. Dengan kata lain, tanaman yang ditandai oleh
demam
ini mempunyai kemampuan untuk
- Anti inflamasi :
memperlambat peradangan karena adanya menghilangkan
rasa nyeri
asam lemak. Mengoleskan gel lidah buaya
- Cedera : cacat,
dapat mencegah atau menghentikan rusak
- Disfungsi : tidak
peradangan yang disebabkan oleh cedera,
berfungsi secara
disfungsi kekebalan tubuh, dan lain normal
- Antioksidan : zat
sebagainya.
yang dapat
3. Meningkatkan pencernaan dan membantu mencegah atau
memperlambat
detoksifikasi tubuh. Tidak hanya itu, lidah
kerusakan sel
buaya merupakan pencahar yang baik dan akibat radikal
bebas
sangat membantu dalam berurusan dengan
- Radikal bebas :
sembelit. sebutan untuk sel-
sel rusak yang
4. Lidah buaya mempunyai efek anti bakteri
dapat
dan anti jamur, sifat ini membuat lidah menyebabkan
kondisi negatif
buaya menjadi salah satu produk alami
tertentu.
yang sehat, antioksidan yang kuat, 2. konjungsi
kausalitas :
menangkal radikal bebas dan melindungi
-karena,
tubuh. disebabkan
5. Gel atau jus dari tanaman lidah buaya 3. kata menunjukkan
secara tradisional digunakan sebagai obat hubungan
perbandingan :
untuk diabetes karena sifatnya yang dapat -namun,
menurunkan kadar gula dalam darah.
4. kata persuasif : -
Sudah jelas, lidah buaya tidak hanya
bermanfaat sebagai ramuan penyubur rambut, tetapi
Paragraf 3 :
justru sebagai makanan alami yang menyehatkan.
Oleh karena itu, hendaklah kita menggunakan 1. kata istilah :
tanaman lidah buaya karena banyak sekali - Ramuan :
rempah-rempah
manfaatnya.
Sumber:https://www.google.com/amp/s/notepam.com/teks- 2. konjungsi
eksposisi/ kausalitas :
- oleh karena
itu
3. kata menunjukkan
hubungan
perbandingan :
- tetapi
4. kata persuasif :
- hendaklah
b. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan komentar atau masukan terhadap hasil kerja
kelompokmu.
c. Berdasarkan komentar dan masukan dari kelompok lain, perbaikilah segera hasil kerja kelompokmu.
C. Penilaian Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Tes
b. Bentuk Instrumen: unjuk kerja
c. Instrumen:
d. Kegiatan diskusi dan Tanya jawab
Kunci jawaban :
Jawaban disesuaikan dengan kegiatan saat diskusi dan tanya jawab peserta didik
Kategori Nilai
No. Kategori Nilai
1. Sangat baik 81--100
2. Baik 66—80
3. Cukup 51—65
4. Kurang 36—50
LAMPIRAN 3
RPP SIKLUS 2
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran secara daring dengan menggunakan pendekatan
saintifik, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw peserta didik diharapkan dapat
1. menganalisis unsur kebahasaan teks eksposisi yang di baca
C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PENDAHULUA 1. Pendidik dan peserta didik berdoa untuk memulai pembelajaran.
N (Religius)
(10 Menit) 2. Peserta didik mengisi absensi kehadiran melalui tautan WAG (Mandiri)
3. Pendidik memberikan motivasi dan mengingatkan protokol kesehatan
selama pandemi, antara lain rutin cuci tangan, tidak menyentuh mata,
mulut dan hidung jika tangan belum bersih, memakai masker jika keluar
rumah, dan jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain.
4. Peserta didik diberi motivasi oleh pendidik agar semangat dan fokus
dalam melaksanakan pembelajaran.
5. Peserta didik menyimak apersepsi dari pendidik tentang pelajaran
sebelumnya dan mengaitkan dengan pengalamannya sebagai bekal
pelajaran berikutnya. (Apersepsi)
6. Peserta didik menyimak apersepsi dengan mengingat kembali tentang
teks eksposisi.
7. Pendidik menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan garis besar
kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw.
Kegiatan 8. Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk mengamati, dan
Literasi membaca materi teks eksposisi, berupa media pembelajaran yang
diinstruksi melalui WA grup untuk membuka tautan
https://docs.google.com/presentation/d/1ApMzYQ0I7m8W--
h5BMG86CCQN1d8wNb6r9B58O-YHMM/edit?usp=sharing (Literasi)
Identifikasi Masalah
9. Peserta didik mengajukan pertanyaan ataupun tanggapan
informasi kaidah kebahasaan teks eksposisi dari materi dengan
menuliskannya melalui WAG
10. peserta didik yang lain merespon dengan pemahaman masing-
masing.
KEGIATAN INTI 60 menit
(Critical thingking)
Critical 11. Peserta didik berkelompok beranggota 4 orang
thingking 12. Peserta didik menerima LKPD dan teks eksposisi yang berjudul
“Lingkungan Hidup” dengan tautan
https://docs.google.com/document/d/15i17QfwJ2EHvbLLApbSyJZWyjaRJm
MmqmZs7USPW1eE/edit?usp=sharing yang sudah diintruksikan lewat
WAG
Colaboration 13. Pendidik membagi pelajaran menjadi 4 bagian mengenai kaidah
kebahasaan teks eksposisi
14. Setiap anggota kelompok diberi tugas untuk menganalisis satu
Creativity materi yang berbeda-beda setiap siswa. Anggota satu
menganalisis tentang aspek kaidah kebahasaan dari kata istilah,
anggota dua kata konjungsi kausalitas, anggota tiga menjelaskan
kaidah kebahasaan dari kata hubungan perbandingan, anggota
empat menjelaskan kaidah kebahasaan dari kata persuasif.
15. Pendidik membentuk kelompok baru yang disebut kelompok
ahli, masing-masing anggota kelompok ahli yang mempunyai
materi sama berdiskusi menganalisis materi dan memecahkan
masalah yang dihadapi.
16. Setelah anggota kelompok ahli selesai berdiskusi menganalisis
aspek kebahasaan, ditugaskan oleh pendidik untuk kembali ke
kelompok asal.
17. Setelah bergabung kembali dengan kelompok asal, masing-
masing anggota kelompok ahli melaporkan hasil diskusi analisis
aspek kebahasaan kepada anggota kelompok asal.
18. Setelah diskusi selesai, masing-masing ketua kelompok
ditugaskan oleh pendidik untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas.
19. Kelompok lain menanggapi dan memberi sanggahan kepada
kelompok yang presentasi.
Dengan
Menarik Kesimpulan
Di bawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan kaidah
kebahasaan teks eksposisi.
Setelah melakukan refleksi dan kesimpulan guru memberi link tes evaluasi
akhir https://docs.google.com/document/d/1VHmtwXIOypBDmpnyxJZ1wM5s-
uJXXDbz_eAMWTpDL6Q/edit?usp=sharing melalui google form untuk mengukur
pemahaman siswa setelah melakukan pembelajaran.
Penutup
Melalui zoom/WAG:
PENUTUP 1.Pendidik memberi apresiasi dan tepuk tangan kepada peserra didik.
10 menit 2.Peserta didik dipandu oleh guru melakukan refleksi (manfaat, hambatan,
solusi) terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
3.Peserta didik mencermati penjelasan guru terkait rencana tindak lanjut
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
4.Peserta didik dan guru berdoa mengakhiri kegiatan belajar-mengajar
D. PENILAIAN
LAMPIRAN 4
Rubrik Penilaian dan Tes Evaluasi Akhir (Siklus2)
A. Penilaian Sikap
Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan
oleh guru.
Berikut instrumen penilaian sikap:
1.
2.
3.
4.
dst
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• Ds : Disiplin
• Ak: Aktif
• Sn : Santun
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
Skor maksimal
4.predikat :
71 – 85 = Baik (B)
51 – 70 = Cukup (C)
Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
B. Penilaian Pengetahun
1. Bacalah dan analisislah kaidah kebahasaan teks eksposisi berikut, lalu tuliskanlah
jawabanmu di kolom kosong berikut!
Aspek Kebahasaan
(kata-kata teknis/istilah, konjungsi
No. Teks Eksposisi
kausalitas,kata yang menunjukkan hubungan
perbandingan, kata-kata persuasif
Covid 19 Paragraf 1 :
1. kata istilah :
Covid 19 adalah sebuah penyakit/virus yang
melanda dunia saat ini. Dengan jumlah - covid 19 : COVID-19 adalah penyakit yang
korban jiwa yang tidak sedikit malainkan disebabkan oleh virus severe acute
mencapai ribuan orang, penyakit ini dengan respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-
cepat dinyatakan sebagai sebuah pandemic. CoV-2).
Pemberian status pandemi bukan tanpa - Pandemic : wabah penyakit global
alasan karena penyebaran virus ini sangat - Virus : organisme yang sangat kecil dan
cepat. Bukan hanya menyerang di negara menginfeksi mahluk hidup
asal nya yaitu China, tetapi virus ini dengan
cepat menyebar keseluruh dunia. 4. konjungsi kausalitas(sebab-akibat) :
- karena
Banyak negara telah mencatat
5. kata menunjukkan hubungan perbandingan :
adanya korban di tempat mereka, - melainkan
contoh nya Indonesia sendiri sudah - tetapi
mencapai 117 ribu terkonfirmasi, dan 6. kata persuasif : -
yang meninggal dunia mencapai
±5.425 jiwa. Dan bukan hanya di
Indonesia saja di negara lain pun Paragraf 2 :
banyak korban yang berujung pada 1. kata istilah :
kematian dari pada sembuh dari
- terkonfirmasi :
virus itu sendiri. Hal ini lah yang - virus : organisme yang sangat kecil dan
menjadikan Virus ini begitu di takuti. menginfeksi mahluk hidup
2. konjungsi kausalitas : -
Salah satu hal yang turut berperan 3. kata menunjukkan hubungan perbandingan:
besar adalah gaya hidup masyarakat nya - dari pada
sendiri. Gaya hidup yang kurang sehat dan
4. kata persuasif : -
tidak mengikuti
anjuran kesehatan menjadikan virus ini
menyebar dengan cepat. Oleh karena itu,
Paragraf 3 :
penanganan virus ini harus dilakukan
dengan cepat. Untuk menghadapinya
1. kata istilah :
- virus : organisme yang sangat kecil dan
diperlukan kerja keras seluruh negara. menginfeksi mahluk hidup
2. konjungsi kausalitas :
b. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan komentar atau masukan terhadap hasil
kerja kelompokmu.
c. Berdasarkan komentar dan masukan dari kelompok lain, perbaikilah segera hasil kerja kelompokmu.
C. Penilaian Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Tes
b. Bentuk Instrumen: unjuk kerja
c. Instrumen:
d. Kegiatan diskusi dan Tanya jawab
Kunci jawaban :
Jawaban disesuaikan dengan kegiatan saat diskusi dan tanya jawab peserta didik
2. Baik 66—80
3. Cukup 51—65
4. Kurang 36—50
LAMPIRAN 5
LKPD SIKLUS 1
Kompetensi Dasar
KD 3.6 Menelaah isi dan struktur teks eksposisi (berupa artikel ilmiah populer dari koran/
majalah) yang diperdengarkan atau dibaca
Setelah mengikuti proses pembelajaran secara daring dengan menggunakan pendekatan saintifik,
model kooperatif tipe jigsaw, peserta didik diharapkan dapat
Tugas Kelompok
Bacalah petunjuk proses kegiatan berikut ini dengan saksama dan berurutan, kemudian
kerjakanlah di kolom-kolom jawaban yang disediakan terkait tugas yang harus dilakukan
dan dikerjakan!
https://docs.google.com/presentation/d/1ApMzYQ0I7m8W--
h5BMG86CCQN1d8wNb6r9B58O-YHMM/edit?usp=sharing (LINK MATERI)
1. Bacalah dan analisislah struktur dan kaidah kebahasaan teks eksposisi berikut
dengan saksama, lalu tuliskanlah jawabanmu di kolom kosong berikut!
Aspek
Kebahasaan
(kata-kata
teknis/istilah,
konjungsi
No Struktur Teks kausalitas,kata
Teks Eksposisi
. Eksposisi yang
menunjukkan
hubungan
perbandingan,
kata-kata
persuasif
Manfaat Lidah Buaya 1. Tesis terdapat Paragraf 1 :
pada paragraf 1 1. kata istilah :
2. Argumentasi - Tanaman :
Sejak zaman dahulu, nenek ….. Tanaman istilah
3. Penegasan dari tumbuhan
moyang kita telah mengenal tanaman
ulang …… yang biasa di
lidah buaya lengkap dengan manfaatnya. tanam orang.
- Lidah buaya
Manfaat tumbuhan yang bernama latin
(aloe vira) :
Aloe Vera ini tidak hanya sebagai daun berbentuk
panjang, tebal,
penyubur rambut, namun juga
dan berwarna
bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Lidah hijau
2. konjungsi
buaya memiliki ciri-ciri yaitu daun
kausalitas : -
3. kata
berbentuk panjang, tebal, dan berwarna menunjukkan
hubungan
hijau. Daunnya mengandung serat
perbandingan :
bening sebagai daging. -
4. kata persuasif :
Walaupun sejak dahulu dikenal
-
memiliki banyak manfaat, namun belum
banyak orang yang mengetahui bahwa
Paragraf 2 :
tanaman ini bisa menjadi komoditas 1. kata istilah
:…………
yang menguntungkan. Para peneliti
……………
mengungkapkan banyak manfaat dari ……………
……………
tanaman serbaguna ini. Di bawah ini
…………
akan dijelaskan mengenai manfaat 2. konjungsi…
……………
tersebut.
……………
6. Bagian tertentu dari tanaman ……………
…………
lidah buaya dapat menjadi obat
3. kata
yang sangat baik untuk menunjukka
n hubungan
mempercepat proses
perbandinga
penyembuhan. Lidah buaya n…………
……………
dinilai sangat baik untuk
……………
mengobati bekas luka, luka bakar …………
4. kata
dan luka karena cedera.
persuasif…
7. Lidah buaya juga dikenal karena ……………
……………
sifat anti-inflamasinya. Dengan
………
kata lain, tanaman ini mempunyai
kemampuan untuk
memperlambat peradangan
Paragraf 3 :
karena adanya asam lemak.
Mengoleskan gel lidah buaya 1. kata istilah
:…………
dapat mencegah atau
……………
menghentikan peradangan yang ……………
……………
disebabkan oleh cedera, disfungsi
…………
kekebalan tubuh, dan lain 2. konjungsi…
……………
sebagainya.
……………
8. Meningkatkan pencernaan dan ……………
…………
membantu detoksifikasi tubuh. 3. kata
menunjukka
Tidak hanya itu, lidah buaya
n hubungan
merupakan pencahar yang baik perbandinga
n…………
dan sangat membantu dalam
……………
berurusan dengan sembelit. ……………
…………
9. Lidah buaya mempunyai efek
4. kata
anti bakteri dan anti jamur, sifat persuasif…
……………
ini membuat lidah buaya menjadi
……………
salah satu produk alami yang ………
sehat, antioksidan yang kuat,
menangkal radikal bebas dan
melindungi tubuh.
10. Gel atau jus dari tanaman lidah
buaya secara tradisional
digunakan sebagai obat untuk
diabetes karena sifatnya yang
dapat menurunkan kadar gula
dalam darah.
Sudah jelas, lidah buaya tidak
hanya bermanfaat sebagai ramuan
penyubur rambut, tetapi justru sebagai
makanan alami yang menyehatkan. Oleh
karena itu, hendaklah kita
mengguanakan tanaman lidah buaya
karena banyak sekali manfaatnya.
Sumber:https://www.google.com/amp/s/notepam.com/teks
-eksposisi/
LKPD SIKLUS 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran secara daring dengan menggunakan pendekatan saintifik,
model kooperatif tipe jigsaw, peserta didik diharapkan dapat
B. Petunjuk Kerja
Tugas Kelompok
2. Baca, cermati, dan ikutilah semua langkah di LKPD dan jawablah pertanyaan dengan baik dan benar.
3. Diskusikan permasalahan/pertanyaan di LKPD dengan anggota kelompok yang terdiri dari 4—5 orang
perkelompok.
Kelas :
Kelompok :
Anggota :
1. ……………………………………
2. ……………………………………
3. ……………………………………
4. ……………………………………
5. …………………………………..
https://docs.google.com/presentation/d/1ApMzYQ0I7m8W--
h5BMG86CCQN1d8wNb6r9B58O-YHMM/edit?usp=sharing (LINK MATERI)
1. Bacalah dan analisislah struktur dan kaidah kebahasaan teks eksposisi berikut
dengan saksama, lalu tuliskanlah jawabanmu di kolom kosong berikut!
Aspek Kebahasaan
(kata-kata teknis/istilah,
konjungsi kausalitas,kata yang
No Teks Eksposisi
menunjukkan hubungan
perbandingan, kata-kata
persuasive
Paragraf 1 :
5. kata-kata
teknis/istilah……………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
Lingkungan Hidup …………………………………
Pada jaman milenial seperti sekarang ini, …………………………………
…………………………………
membuang sampah sembarangan (khususnya ke …………………………………
sungai) seolah-olah telah menjadi suatu hal yang …………………………………
…………………………………
lumrah. Ditambah lagi banyak orang di kota- …………………………………
kota yang membuang sampah kemanapun ……………………………
6. konjungsi kausalitas
mereka suka. Ini dapat terlihat dari banyaknya …………………………………
jumlah saluran sungai yang terhalang oleh …………………………………
…………………………………
banyak sampah dan setiap saat hal ini dapat ………
mengakibatkan bencana banjir. 7. kata yang menunjukkan
hubungan perbandingan
Sebagian pengamat lingkungan membuat …………………………………
kesimpulan bahwa setiap tahunnya jumlah …………………………………
…………………………………
manusia yang membuang sampah di sungai terus …………………………………
bertambah. Manusia juga kurang menyadari …………
8. kata-kata persuasif
bahwa bencana banjir yang menimpa mereka …………………………………
diakibatkan oleh tingkah laku mereka sendiri. …………………………………
…………………………………
Terkadang, bencana banjir juga banyak menelan …………………………………
korban, tidak hanya korban luka-luka tapi juga …………………………………
…………………………………
korban meninggal dunia. Namun hal ini tidak …………………………………
…………………………………
juga membuat mereka sadar untuk membuang
……………………
sampah pada tempatnya.
Paragraf 2 :
Manusia harus menyadari bahwa bencana
1. kata-kata
banjir yang terjadi akibat ulah mereka sendiri. teknis/istilah……………………
…………………………………
Dan mereka harus mempunyai kesadaran dan
…………………………………
kedisiplinan untuk membuang sampah pada …………………………………
…………………………………
tempatnya serta tidak akan membuang sampah
…………………………………
ke sungai agar tidak merugikan lingkungan dan …………………………………
…………………………………
orang lain. Membuang sampah pada tempatnya
…………………………………
akan membuat saluran air sungai lancar serta …………………………………
…………………………………
tidak menimbulkan banjir
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…
2. konjungsi kausalitas
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………
3. kata yang menunjukkan
hubungan perbandingan
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………
4. kata-kata persuasif
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………
Paragraf 3 :
1. kata-kata teknis/istilah
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
……………………………
2. konjungsi kausalitas
.…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………
3. kata yang menunjukkan
hubungan perbandingan
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………
4. kata-kata persuasif
…………………………………
…………………………………
…………………………………
…………………………………
………....
LAMPIRAN 6
No Nama
Menganalisi unsur Tuntas/ Tidak
kebahasaan Tuntas
1. Aisyah Pitri 78 Tuntas
2. Aulia 82 Tuntas
3. Ayu Utari 75 Tuntas
4. Bahari 65 Tidak Tuntas
5. Citra Bilqisti 90 Tuntas
6. Gea Dwi Putri 75 Tuntas
7. Jumilah 75 Tuntas
8. Lilis Triwinda 75 Tuntas
9. Maya Agereliyani 79 Tuntas
10. Mosza Amelia 76 Tuntas
11. Mupida 75 Tuntas
12. Nilam Cahyu 85 Tuntas
13. Nur Padiah 75 Tuntas
14. Riko 60 Tidak Tuntas
DAFTAR HASIL EVALUASI SISWA SIKLUS 1II
MATERI KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPOSISI TAHUN PELAJARAN
2020/2021
No Nama
Menganalisi unsur Tuntas/ Tidak Tuntas
kebahasaan
1. Aisyah Pitri 100 Tuntas
2. Aulia 100 Tuntas
3. Ayu Utari 100 Tuntas
4. Bahari 100 Tuntas
5. Citra Bilqisti 100 Tuntas
6. Gea Dwi Putri 100 Tuntas
7. Jumilah 100 Tuntas
8. Lilis Triwinda 100 Tuntas
9. Maya Agereliyani 100 Tuntas
10. Mosza Amelia 100 Tuntas
11. Mupida 100 Tuntas
12. Nilam Cahyu 100 Tuntas
13. Nur Padiah 100 Tuntas
14. Riko 100 Tuntas
LAMPIRAN 7
H. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran secara daring dengan menggunakan pendekatan
saintifik, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw peserta didik diharapkan dapat
4. menganalisis unsur kebahasaan teks eksposisi yang di baca
J. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN 1. Pendidik dan peserta didik berdoa untuk memulai
(16 Menit) pembelajaran. (Religius)
2. Peserta didik mengisi absensi kehadiran melalui tautan
WAG (Mandiri)
3. Pendidik memberikan motivasi dan mengingatkan
protokol kesehatan selama pandemi, antara lain rutin
cuci tangan, tidak menyentuh mata, mulut dan hidung
jika tangan belum bersih, memakai masker jika keluar
rumah, dan jaga jarak minimal 1 meter dengan orang
lain.
4. Peserta didik diberi motivasi oleh pendidik agar
semangat dan fokus dalam melaksanakan pembelajaran.
5. Peserta didik menyimak apersepsi dari pendidik tentang
pelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan
pengalamannya sebagai bekal pelajaran berikutnya.
(Apersepsi)
6. Peserta didik menyimak apersepsi dengan mengingat
kembali tentang teks eksposisi.
7. Pendidik menyampaikan kompetensi dasar, tujuan dan
garis besar kegiatan pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Kegiatan 2. Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk
Literasi mengamati, dan membaca materi kaidah kebahasaan teks
eksposisi, berupa media pembelajaran yang diinstruksi
melalui WA grup untuk membuka tautan
https://docs.google.com/presentation/d/1ApMzYQ0I7m8W--
h5BMG86CCQN1d8wNb6r9B58O-YHMM/edit?usp=sharing
(Literasi)
KEGIATAN INTI 60 menit
Thinking
1. Peserta didik mengajukan pertanyaan ataupun tanggapan
tentang aspek kaidah kebahasaan teks eksposisi yang belum
dipahami dari materi sebelumnya.
2. peserta didik yang lain merespon dengan pemahaman
masing-masing.
Pairing
Critical 7. Peserta didik berkelompok beranggota 4 orang sama
thingking seperti kelompok pembelajaran sebelumnya.
8. Peserta didik menerima LKPD dan teks eksposisi yang
berjudul “Lingkungan Hidup” dengan tautan
https://docs.google.com/document/d/15i17QfwJ2EHvbLLApbSyJZ
WyjaRJmMmqmZs7USPW1eE/edit?usp=sharing yang sudah
Colaboration diintruksikan lewat WAG
9. Pendidik membagi pelajaran menjadi 4 bagian
mengenai kaidah kebahasaan teks eksposisi
Creativity 10. Setiap anggota kelompok diberi tugas untuk
menganalisis satu materi yang berbeda-beda setiap
siswa. Anggota satu menganalisis tentang aspek kaidah
kebahasaan dari kata istilah, anggota dua kata
konjungsi kausalitas, anggota tiga menjelaskan kaidah
kebahasaan dari kata hubungan perbandingan, anggota
empat menjelaskan kaidah kebahasaan dari kata
persuasif.
11. Pendidik membentuk kelompok baru yang disebut
kelompok ahli, masing-masing anggota kelompok ahli
yang mempunyai materi sama berdiskusi menganalisis
materi dan memecahkan masalah yang dihadapi.
12. Pendidik memotivasi peserta didik untuk selalu aktif
dalam berdiskusi.
Share
7. Setelah anggota kelompok ahli selesai berdiskusi
menganalisis aspek kebahasaan, ditugaskan oleh
pendidik untuk kembali ke kelompok asal.
8. Setelah bergabung kembali dengan kelompok asal,
masing-masing anggota kelompok ahli melaporkan hasil
diskusi analisis aspek kebahasaan kepada anggota
kelompok asal.
9. Setelah diskusi selesai, masing-masing ketua kelompok
ditugaskan oleh pendidik untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompok di depan kelas.
10. Kelompok lain menanggapi dan memberi sanggahan
kepada kelompok yang presentasi.
Dengan
11. Di bawah bimbingan guru, peserta didik
menyimpulkan kaidah kebahasaan teks eksposisi dan
merefleksi hasil pembelajaran.
12. Setelah melakukan refleksi dan kesimpulan guru memberi link
tes evaluasi akhir
https://docs.google.com/document/d/1VHmtwXIOypBDmpnyxJZ1wM5s-
uJXXDbz_eAMWTpDL6Q/edit?usp=sharing melalui google form
untuk mengukur pemahaman siswa setelah melakukan
pembelajaran.
Penutup
Melalui zoom/WAG:
PENUTUP 1. Pendidik memberi apresiasi dan tepuk tangan kepada peserra
10 menit didik.
2. Peserta didik mencermati penjelasan guru terkait rencana tindak
lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
3. Peserta didik dan guru berdoa mengakhiri kegiatan belajar-
mengajar
K. PENILAIAN
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Bentuk Instrumen:
Lembar Pengamatan Perkembangan Sikap Unjuk kerja
Tes tertulis : Tes
(disiplin waktu dalam Mengukur keterampilan
proses (LKPD), tes
melakukan kegiatan, bertanggung jawab peserta didik dalam
evaluasi akhir yang
dalam menyampaikan berdiskusi menelaah atau
dikirim lewat WAG
hasil pekerjaan, dan santun dalam menganalisis kaidah
menyampaikan hasil kebahasaan teks eksposisi
pekerjaaan